Jumat, 29 Maret 2019

Saya cinta menulis

Berkeinginan menjadi penulis adalah impian yang telah terpendam sekian lama. Dan kini dengan berbagai ilmu dan sahabat serta saudara yang selalu memberi dukungan, saya ingin menumbuhkan kembali impian saya. 

Saya Umi Maisyaroh, SPd sekarang aktif menjadi guru di MTs Miftahul Ulum Lumajang, sangat antusias untuk menjadi pengamat serta menuliskan ide - ide baru tentang fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Utamanya, tentang pendidikan anak - anak dini sampai remaja.

Belajar dan belajar adalah motto saya. Karena dengan belajar saya bisa upgrade diri, yang nantinya akan meningkatkan kualitas diri saya.

Pribadi yang selalu mencari ide - ide baru, terobosan - terobosan baru adalah cara hidup saya. Selain mengajar, saya juga menjadi Direktur dari Rumah Pendidikani "AVICENNA ". Rumah Pendidikan yang didirikan pada 10 Otober 2018, mencuatkan kreatifitas anak bangsa bahwa hidup harus bermanfaat. Perbanyak memberi dan jangan berharap pemberian orang lain. Ikhtiyar dengan bersandar pada Alloh SWT, yaqin sepenuh hati, hidup akan berkah.

Selain itu, saya juga bergerak dalam bisnis online. Dalam shop bertuliskan " FEMY OLSHOP " menjadi tempat saya untuk mencurahkan semua bakat entreupeneur saya dalam bidang bisnis kebutuhan wanita dengan dasar " Ada 10 pintu rizqy, diantaranya adalah pintu perdagangan ".

Anda seseorang yang sehati dengan saya, butuh tulisan - tulisan saya, silahkan catat dan segera hubungi pemilik biodata berikut :

NAMA : Umi Maisyaroh, SPd
WA : 0822 3448 2919
EMAIL : Sarah.Nizam01@gmail.com
BLOG : https://sarahumi.blogspot.com

Membentuk Karakter Anak

Sebagai muslim tentunya sangat paham betul bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai penyempurna akhlaq. Semua tahu bagaimana kondisi masyarakat saat itu, moral sangat luar biasa rusaknya. Namun dengan semua bekal yang dimiliki beliau, akhirnya akhlaq mulia pun dapat tersampaikan dan terwujud di wilayah dakwah Rosululloh SAW saat itu.

Lalu bagaimana hubungannya dengan kondisi saat ini, yang akhlaq para generasi bangsa sudah mulai bobrok. Siapakah yang disalahkan akan kondisi seperti ini ? Tentu jawabannya adalah orang tua dan guru. Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan guru, ada diantara kita yang mungkin langsung mengkerutkan dahi ketika kita sebagai orang tua ataupun guru dikambing hitamkan akan kebobrokan akhlaq/moral generasi zaman now. Anak - anak kita sekarang tidak hanya belajar di rumah dan sekolah, tapi mereka sekarang sudah belajar lebih dan lebih di luar sana, dan itu semua mampu mengubah kebiasaan, mindset bahkan kepribadian anak - anak kita berubah sangat drastis. Yah, mereka semua sudah dijejali dengan berbagai medsos yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah pribadi anak kita. 

Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan Guru, mari kita bersama menelisik lebih jauh tentang tugas kita sebagai orang tua, guru dan anak, bukan untuk mencari siapa yang salah. Namun harapan terbesarnya adalah kita bisa menemukan solusi guna mendidik dan mengantarkan anak - anak kita menuju keindahan akhlaq mereka.

Wahai Bapak Ibu Orang Tua/Guru, pertanyaan yang mendasar adalah mengapa hari ini kita fokus ke akhlaq atau moral anak - anak kita ? Saya yakin, semua dari kita mempunyai jawaban yang beraneka macam. Yang intinya adalah sejenius apapun seorang anak tapi tanpa akhlaq, siapa yang suka, siapa yang menerima? Tentu tak ada bukan? Lalu siapa yang akan menerima mereka? Kalau pun diterima, maka saya yakin itu karena sebuah keterpaksaan saja. Tidak ada pilihan lain, semuanya mempunyai akhlaq buruk maka yang terpilih dalam suatu fungsi di masyarakat adalah mereka yang jenius, bukan yang berakhlaq. Nah, bisa Anda bayangkan ketika akhlaq menjadi pilihan nomor 2 maka yang terjadi adalah pejabat tak menghargai masyarakat kecil, pimpinan yang tak menghargai bawahan, pejabat yang korup, pimpinan yang semena - mena, anak yang mencabuli anak di usia bawahnya, anak yang selalu membully temannya, anak yang selalu bentak - bentak bahkan menganiaya guru ataupun gurunya, tak akan ada lagi pimpinan yang bisa mengayomi masyarakat dan bawahan. Apa inikah yang menjadi pilihan hidup kita ?

Wahai Bapak/Ibu Orang Tua dan guru, begitu pentingnya akhlaq/moral karena ini akan menjadikan kehidupan kelak menjadi kehidupan yang sejuk, nyaman buat siapa saja. Untuk itu mari kita mulai mengenal akhlaq kita yang bisa membantu memperbaiki akhlaq / moral anak - anak kita.

Sebelumnya, kita ingat sedikit sejarah Rosululloh yang diutus berdakwah di tengah - tengah masyarakat yang jahiliyah/bodoh. Bapak/ Ibu, Rosululloh sejak kecil terkenal dengan seorang yang jujur, dapat dipercaya. Semua orang mengakui sifat rosululloh itu. Rosululloh sangat penyayang terhadap anak kecil, kita bisa lihat bagaimana beliau memperlakukan cucunya Hasan dan Husein. Rosululloh sangat hormat kepada orang tuanya, Beliau sangat hormat kepada Ibunda Halimatus Sa'diyah, Ibu yang telah menyusui beliau di saat ibu kandungnya telah tiada. Beliau tak punya rasa dendam, kita lihat ketika beliau diludahi oleh seorang badui. Belaiu sangat bijaksana dan lembut dalam dalam mengajarkan ilmu, kita ingat bagaimana kisah seorang badui kencing di dalam masjid. Dan masih banyak lagi pribadi - pribadi Rosululloh yang sangat luar biasa. 

Intinya, sebagai orang tua ataupun guru harus membekali diri dengan akhlaq mulia atau paling tidak kita bisa meng-upgrade akhlaq kita sehingga kita layak untuk menjadi idola serta pengajar akhlaq mulia kepada anak dan murid - murid kita.

Menjadi orang tua atau guru yang diidolakan anak - anak akan sungguh luar biasa. Karena anak - anak lebih suka mengamati dan melihat contoh konkrit. Jadikan kita artis buat anak - anak kita. Jadikan kita sahabat terbaik anak - anak kita. Jadikan kita ibu terbaik buat anak - anak kita. Jadikan kita ayah terbaik buat anak - anak kita. Insya Alloh, dengan teladan, akan lebih mudah memasukkan nilai - nilai akhlaq mulia kepada anak - anak kita.

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...