Marah saja! Dan teruslah marah jika kamu lupa pada hadits nabi, "Janganlah marah". Marah akan hadir dalam hati jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan.
Berharap, anak-anak didikku adalah penurut. Kenyataannya, mereka masih ada saja yang suka membantah bahkan keluar kelas begitu saja. Lalu? Marah!
Berharap, semua karyawan mendengar apa yang telah tersampaikan. Namun faktanya, mereka masih saja semau mereka. Seakan mereka tak pernah mendengar apa yang telah tersampai. Lalu? Marah!
Berharap, anak-anak sudah mandi pada jam 5 pagi. Faktanya, jangankan mandi, bangun tidur aja bikin emosional. Lalu, marah? Keduluan marah ... Hehe
Berharap, suami sadar diri. Suami paham akan hati sang istri. Suami benar benar akan mencintai sepenuh hati terhadap istri. Nyatanya, suami gak mudah bicara romantis. Entah dia cinta atau kasihan ... Entahlah. Lalu? Marah!
Marah memang solusi yang tepat ketika hati merasa tidak nyaman. Dengan marah tak jarang, hati merasa plong dan lega. Apalagi marahnya pakai bentak bentak, lengkap dengan suara nyaringnya ... Ah, puas rasanya.
Tapi dibalik marah Anda, ada orang yang tersakiti. Iya, bisa jadi ada kata kata terlontar yang menyakiti hati orang lain. Ada pandangan, yang mungkin sinis di mata orang lain. Intinya, mereka merasa tersakiti atau tersinggung atas marah kita.
Dengan seperti itu, ternyata marah hanya lah keegoisan diri. Marah adalah solusi terburuk. Marah adalah sebuah wadah untuk menyakiti hati orang lain. Pernahkah terpikir oleh kita, kapankah kita minta maaf atas keegoisan yang tanpa sadar kita lakukan? Jangankan minta maaf, siapa yang kena dampak dari marah kita saat itu pun terasa tidak tahu ... Hehe
So, mari kita jauhi sikap marah. Kendalikan marah. Jangan berharap, semua terjadi sesuai keinginan mu. Karena di atas sana, ada yang lebih berhak untuk mengatur segala sesuatu. Iya ... DIA adalah SANG MAHA KUASA
Salam santun