BERBAKTI
Berbakti, sebuah kata yang bagi saya adalah sesuatu yang penuh dengan juang. Misal saja berbakti pada orang tua, tentu di tengah jalan akan ditemukan perbedaan di antara keduanya. Yang terkadang, perbedaan menumbuhkan ketidak akuran antara keduanya.
Belum lagi menghadapi orang tua yang sudah renta. Dengan kondisi yang renta bahkan sakit pula. Ah, perjuangan 45 banget lho. Bisa jadi, orang yang sangat tua kondisi sakit, akan sangat membuat kita menaruh belas kasih yang teramat dalam. Karena dalam kondisi yang seperti itu, beliau sangat ikhlas bahkan tak terdengar keluhan dari lesan keriputnya. Kondisi seperti itu, justru membuat anak akan selalu berbakti dengan legowo(bahasa jawa, ikhlas). Bisa jadi berbakti si anak akan diberikan dalam wujud yang sangat baik. Dan kondisi ini mungkin bukan masuk kategori perjuangan 45. Beda lagi dengan, yang kita rawat adalah sosok yang sangat mulia. dengan renta, sakitnya, dia selalu mengeluh. Bisa jadi, anak yang merawat tidak pernah dianggap atau mungkin selalu dibanding-bandingkan. Nah, kalau seperti kasus kedua, maka ibarat perjuangan 45. Bahkan banget sekali ... hehehe.
Yang jelas, mari kita berdoa bersama, semoga kita senantiasa diberi kesehatan hingga tua. Kalau sakitpun tidak merepotkan orang lain dan kita menjadi orang tua yang benar-benar bijak dalam menghadapi anak-anak kita. Karena anak-anak adalah anak kita. Kita mengenal mereka sejak masih merah. Apa yang terjadi pada anak kita sekarang adalah hasil didikan kita.
Ya Alloh... Anugerahkan kepada kami, anak-anak yang sholeh sholehah ... Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar