Rabu, 24 April 2019

Mencium Tangan Seorang Guru

" Bunda, aku di sekolah selalu toss sama bu Guru ketika masuk kelas, Kalau teman - teman ada yang pakai toss, ada pula berjabat tangan, berpelukan dan juga ada yang adu punggung jari tangan. Seru dech Bund ... seneng banget " Cerita seorang anak TK kepada Bundanya

Sungguh luar biasa saya membaca cerita di atas. Seorang Guru yang mampu memberikan anak - anak didiknya bersemangat dalam bersekolah. Namun, ada satu  pertanyaan yang sangat sederhana yakni kalau Sama Gurunya ber-Toss ria, lalu kapan bersalaman dan mencium tangan Gurunya ? Hehehe... pas Pulang sekolahnya kali ya ...

Bersalaman dan kemudian mencium tangan seorang Guru adalah budaya islam, bahkan telah dicontohkan pada masa Rosululloh SAW. Teringat kisah Rosululloh SAW, yang tangan beliau sering di cium oleh para sahabatnya dikarenakan begitu tunduk dan hormatnya kepada Beliau. Rosululloh SAW adalah uswatun khasanah, suri tauladan yang tidak diragukan lagi. Lalu, kalau mencium tangan guru tergantikan dengan budaya Toss, bagaimanakah generasi islam ?

Memberi semangat atau memotivasi anak - anak dalam belajar adalah sangat penting. Namun bukan berarti harus dengan menghapus budaya islam yang telah lebih dulu lahir demi kepentingan anak di zaman apapun. Dari cerita di atas, saya menangkap sesuatu yang sepertinya itu sering saya baca di dunia maya, facebook. Yang menceritakan kisah seorang guru yang berhasil menciptakan berbagai macam salam pembuka sebelum pembelajaran. Luar biasa tanpa harus meninggalkan budaya islam adalah Luar Biasa Hebatnya.

Jadi, mari teman - teman pendidik, jangan pernah  berputus asa dalam memberi semangat kepada anak - anak didik kita dengan mencari ide - ide kreativ tanpa harus melupakan budaya islam. Rosululluh SAW, jadikan beliau sebagai panutan, uswah dan penyemangat pribadi muslim di era apapun.

Rabu, 17 April 2019

PERAN GURU

Dialog pagi ini sama mbk yah, sungguh membuat diri berpikir ekstra. Mbak Yah adalah wali murid yang merasa kewalahan akan sikap anaknya. Sudah 5 tahun lamanya ia ditinggal oleh suaminya. Kini ia single parent yang harus mendidik sekaligus membiayai anaknya si ragil. Dalam dialog tadi, ia bercerita bahwa si ragil berubah total setelah ayahnya meninggal dunia. Sekarang si ragil sering main dengan anak yang putus sekolah, sering pulang malam dan tidak serajin dulu. Entah mengapa, si Ragil berubah 360 derajat, saya pun sebenarnya penasaran.

Bukan hal pertama, dia tidak nampak pagi ini. Bahkan hari - hari kemarin, sering juga pagi ada, siang dikit kabur. Dan bukan hal pertama juga kami selaku gurunya bertandang ke rumahnya. Namun jawaban seorang ibu yang juga kebingungan menghadapi anaknya, membuat kami juga bingung.... 

Dalam dunia pendidikan, hal ini harus mendapatkan perhatian khusus. Bagimana mungkin pendidikan akan berhasil jika kerja sama guru dan wali murid ada jarak, tidak nyambung dan tak ada solusi ketika ada masalah seperti di atas. Banyak sekolah yang mungkin ambil jalan pintas dengan mengeluarkan atau mungkin menyuruh pindah sekolah. Namun kalau dipikir lebih dalam, apakah itu yang dimaksud dengan pendidikan ?, apakah sebuah sekolah merasa enggan atau mungkin merasa capek dengan kenakalan anak - anak seperti itu ?. Hal ini tentu perlu di kembalikan lagi ke definisi pendidikan. 

Seorang pakar pendidikan, Prof. H. Mahmud Yunus mengatakan bahwa  "pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita - citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya ".
Selain itu, menurut Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dalam Zonareferensi.com mengatakan Pendidikan adalah sesuatu yang menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dikatakan juga, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Mengamati serta memahami definisi Pendidikan menurut para Ahli di atas bisa diambil sebuah hikmah bahwa seorang guru pendidik atau pihak sekolah tak enak rasanya kalau dikatakan menyerah atau menyerahkan kembali si anak kepada orang tuanya atau menyuruh pindah ke sekolah lain. Kalau saya boleh berpendapat, Pendidikan adalah sebuah usaha untuk menuntun anak - anak menjadi pribadi yang lebih baik, dimana usaha - usaha itu dilakukan oleh orang tua yang dibantu oleh guru yang berada dalam sebuah lembaga pendidikan.  lalu bagaimana ketika anak - anak di kembalikan ke orang tuanya karena kenakalannya, karena seringnya bolos dan lain sebagainya. 

Wahai Para pendidik, dari kisah di atas bisa disimpulkan bahwa si ibu sudah tidak bisa lagi menangani anaknya. Hal itu terjadi karena si ibu tidak mempunyai atau kurangnya ilmu parenting. Menjadi tugas pendidik jugalah untuk menjelaskan atau memberi pemahaman kepada si ibu tentang sikap yang tepat dalam menangani anaknya. Bagaimanapun juga tidak bisalah sekolah mendidik sepihak saja karena anak berada di sekolah selama kurang lebih 8 jam, sisanya si anak berada di rumah.

Wahai marilah para pendidik, kita lebih fokus dalam mendidik anak - anak. Mereka adalah generasi penerus kita. Penerus yang akan mengisi dunia. Penerus yang akan menentukan semua kebijakan dunia. Penerus yang akan menentukan baik buruknya dunia. Karena merekalah yang menentukan hitam putihnya dunia. Salam semangat para guru, pendidik anak bangsa.


Jumat, 12 April 2019

JADWAL HARIANKU


03.15 - 04.15      Bangun tidur, mandi, sholat sunnah, tilawah, dzikkir pagi, posting femy olshop, menulis ide - ide

04.15 - 04.45      Gerak badan/jalan kecil

04.45 - 05.45      Persiapan sarapan keluarga besar

05.45 - 06.10      Sarapan, persiapan berangkat ngajar

06.10 - 06.25      BMW ... go to school

06.25 - 06.45      Cek kelas KBM, Persiapan sholat dhuha bersama

06.45 - 07.30      Tilawah, nyimak anak - anak ngaji

07.30 - 09.20      Ngajar/ buat bank soal/Tugas tambahan

09.20 - 09.55      Dampingi anak - anak istirahat/Cek femy olshop, menulis

09.55 - 11.55      Ngajar/Tugas tambahan

11.55 - 12.30      Sholat Dhuhur berjamaah, Cek Femy Olshop

12.30  - 13.30     Ngajar/Tugas tambahan

13.30 - 13.40      Persiapan sayonara

13.40 - 14.00      BMW go home

14.00 - 14.45      Makan siang - santai ria/melepas lelah

14.45 - 15.15      Mandi, persiapan ananda ngaji

15.15 - 15.30      BMW go to ngajian

15.30 - 16.30      Nungguin ananda ngaji, menulis, baca buku di perpustakaan umum/masjid

16.30 - 17.00      BMW go home

17.00 - 17.45      Persiapan makan malam/ dapur/makan malam

17.45 - 18.15      Sholat maghrib, tilawah

18.15 - 20.30      Ngurusi Bimbel/Ngajar/Ngisi Blog/Baca Buku/Cek Femy Olshop/Menulis

20.30 - 21.30      Me time bersama keluarga

21.30 - 03.15      Tidur malam


Kalian Hebat

Kalian Hebat ... Itulah ungkapan dari hati yang paling dalam buat kalian semua anak - anakku. Kalian yang begitu polos, kalian yang malu - malu saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, di MTs Miftahul Ulum Pulosari Lumajang, sekarang menginjak tahun ke-2, kalian membuat saya bahagia. Kini, kalian bisa berpikir secara logis, bisa berempati begitu dalam dan punya kepedulian luar biasa.

Ketika pagi ini, kalian menyodorkan sebuah catatan notulen rapat OSIM, saya terkejut dan juga bangga. Seorang yang masih berusia kurang lebih 15 tahun, kalian bisa membentuk barisan kekompakkan tanpa perintah, kalian bisa menghasilkan sebuah kesepakatan tanpa adanya campur tangan seorang pembina, kalian bisa dengan rapi menyusun sebuah rencana kerja yang begitu runtut ... Saya bangga kepada kalian. 

Wahai Bapak Ibu Guru, anak - anak di sekolahmu sungguh luar biasa, mereka hebat, mereka tumbuh dengan segala ketulusan hatimu dalam mendidik dan membimbing mereka. Kenakalan kecil, kecurangan, kebohongan, dan lain sebagainya bukan watak asli mereka. Itu hanya kerikil - kerikil kecil yang harus engkau singkirkan dari jalan. Ibarat anak kecil yang berlatih mengayuh sepeda, jatuh itu hal biasa, semakin engkau telaten mengajarinya maka semakin cepat ia bisa mengayu sepeda. Sama, seperti itulah mendidik anak - anak. Butuh ketelatenan, butuh reward dan juga sanksi.

Telaten, Reward dan Sanksi merupakan syarat mutlak yang harus dibawa saat mendidik anak - anak. 
  1. Telaten, bukan sesuatu yang lebay, yang membuat mereka manja. Namun telaten dalam memberi mereka pengertian yang kemudian membuahkan kesadaran. Dengan kesadaran maka mereka akan mudah diarahkan.
  2. Reward, siapa sih yang gak suka di puji ??? apalagi dipuji di depan umum ... Wow, serasa paling hebat kan... Sama, anak - anak juga butuh sebuah pujian. Pujian yang bisa memotivasi, pujian yang mampu membakar semangat anak - anak kita.
  3. Sanksi/punish, merupakan sesuatu yang berat namun harus dibawa. Berilah sanksi sekedar untuk memberikan kesadaran bahwa perbuatan mereka salah. Bukan sanksi yang membuat mereka malu di depan teman - temannya.
Sejatinya, anak - anak sama seperti kita. Mereka suka jika diperhatikan dalam bentuk ketelatenan, Mereka akan terbakar semangatnya jika dipuji. Dan malu jika mereka diremehkan di depan teman - temannya. 

Jika engkau ingin anakmu sopan di depanmu maka engkau harus sopan di depan mereka.
Jika engkau tak mau dibentak oleh anakmu maka janganlah engkau membentak mereka
Jika engkau ingin anakmu taat kepadamu maka jadilah kamu pribadi yang taat
Jika engkau ingin anakmu rajin belajar maka rajinlah engkau belajar
Jika engkau ingin anakmu tidak suka merokok maka janganlah engkau merokok

Anak lebih suka melihat dan mencontoh sikap gurunya dari pada mereka harus mendengarkan ceramah yang membuat mereka terkantuk - kantuk. 

Wahai Bapak Ibu Guru, mungkin ada juga yang terbesit dalam hati, sebaik - baik kita kasih contoh kepada mereka, mereka akan meniru yang ada di sosial media. Karena mereka tak henti - hentinya berteman dengan sosial media.

Wahai Bapak Ibu Guru, biarkan mereka berteman ataupun bersahabat dengan sosial media. Itu merupakan masalah kecil buat kita. Yang perlu kita ingat bersama adalah jika kita melakukan sesuatu hal yang sudah menjadi habit kita maka kita akan mudah mengarahkan anak - anak kita. Dan sebaliknya, Jika kita tidak melakukan sesuatu yang dilarang karena kita paham betul akibat buruknya, maka akan dengan mudah kita menyampaikan hal itu kepada anak - anak.

Dan yang terakhir adalah jangan lupa sisipkan wajah anak - anak didik kita dalam doa harian kita. Sesungguhnya, hati mereka dalam genggaman Alloh SWT.

Selamat berjuang wahai Bapak Ibu Guru ...
Selamat berkarya ...
Engkau telah memilih jalan yang tepat, berinventasi guna engkau ambil di akherat kelak.

Kamis, 11 April 2019

Guruku hebat ... I love you my Teacher

Belajar tak ada batasan usia. Sejak dalam kandungan, masa bayi, usia anak - anak, remaja, dewasa bahkan seorang yang paruh baya pun bisa belajar. Belajar tak sebatas belajar ilmu - ilmu umum, dalam hal ini seperti matematika, fisika, IPA dan lain sebagainya. Namun ilmu agama sangatlah penting untuk dipelajari. Kita ingat kembali, bagaimana Rosululloh memberi pengajaran kepada ummatnya, Ilmu keimanan diberikan terlebih dahulu, kemudian tentang akhlaq mulia dan seterusnya.

Dan semua keilmuan itu tidak memungkinkan para orang tua memberikan sepenuhnya hanya dari dirinya sendiri. Dalam artian orang tua butuh seorang atau beberapa orang untuk memberikan pengajaran kepada anaknya. Gurulah yang dibutuhkan oleh orang tua tuk mendampingi anak - anaknya dalam menuntut ilmu.

Oleh karena itu, peranan guru sangatlah penting. Bahkan bisa juga disebut orang tua kedua. Karena kurang lebih selama 8 jam setiap hari, para guru mendampingi keseharian anak - anak. Bahkan banyak diantara anak - anak yang menomor satukan guru - guru sekolah mereka. Sekedar contoh, anak kelas 1 SD akan sangat tidak mau diajari matematika dengan cara yang berbeda dari gurunya meski pada akhirnya jawabannya sama dan benar. Ini sangatlah membuktikan, bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting.

Begitu pentingnya peranan para guru dalam mendampingi keseharian anak - anak, dalam suasana belajar maka sangatlah penting seorang guru memahami secara detil, bagaimana seharusnya menjadi seorang guru ? 
Menguasai keilmuan, metode pengajaran yang tepat dan lain sebagainya terkait dengan pembelajaran sudah sangat tentu harus dimiliki seorang guru. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah suri tauladan yang kuat dalam diri seorang guru sangat menentukan keberhasilan ia dalam mendidik murid - muridnya. 

Guru bukanlah profesi biasa - biasa saja. Guru merupakan tugas mulia. Dihadapannya banyak anak - anak yang mungkin tidak sesuai dengan yang pernah ia bayangkan, Di tiap bulannya, dia tidak mendapat gaji yang mungkin belum memenuhi kebutuhan hidupnya. Disela tidur nyenyaknya, mungkin dia masih terpikir tingkah laku murid - muridnya di sekolah. Belum lagi kenakalan anak - anak yang kian menjadi yang disusul banyaknya pihak yang mengkambing hitamkan guru. Belum lagi, ketidak nyamanan akan sikap orang tua yang terkadang selalu memberi tuntutan lebih bahkan bersikap menyalahkan guru.

Tapi itu semua, tak pernah menyurutkan langkahnya tuk terus memberikan sumbangsihnya kepada negara. Ia sadar karena pendidikan butuh sebuah proses yang panjang. Dan Ia yaqin apapun yang dikata orang atau pihak - pihak di sekitar, itu hanyalah sebuah ketidaktahuan mereka akan dunia pendidikan sebenarnya. Mereka tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan yang Ia tempuh, siang dan malam, seorang guru akan selalu teringat pada muridnya. 

Pendidikan sebuah proses yang panjang, yang didalamnya butuh kesabaran dan ketelatenan. Menghadapi anak - anak sangat jauh berbeda dengan menghadapi mesin - mesin penakluk dunia. Anak - anak yang memiliki karakter berbeda. 

Proses pendidikan akan terus berjalan dan berjalan, namun perjalanan akan mudah ditempuh jika para orang tua, pihak - pihak pendidikan, masyarakat, tokoh dan guru itu sendiri saling bekerjasama. Tidak memberatkan pada satu pihak saja. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan akan memberikan sumbangsih luar biasa pada negara kita. Negara Indonesia...

Minggu, 07 April 2019

OH...ANAKKU



Astaghfirulloh ... Masya Alloh ... hanya kata - kata itu yang terucap secara lirih. Entah apa yang dirasa dalam hati, mungkin hati ini sudah mati rasa sampe tidak mengenal apa yang kurasa. Semua itu terjadi ketika ku buka facebook, kulihat lalu kubaca perlahan...kuamati video yang di depanku. Sock rasanya, ternyata aku sedang menonton video siswiku. Siswi yang sudah sekian lama lulus dan kini bertemu dan berteman di facebook.

Siswiku yang ku anggap sebagai bagian dari hidupku kini telah berubah jauh. Berubah bahkan dia menjauh dari harapan kami - kami, harapan kami selaku guru dan mungkin juga harapan ayah ibunya. 

Tanpa berniat mengumbar aib dari kamu sayang ... Engkau kini sudah tak berhijab lagi, kini engkau berteman dengan rokok dan kulihat di tanganmu ada tato yang membuat aku semakin pusing melihatnya. Bahkan saat kutulis kisahmu ini, aku berlinang air mata. Air mata karena aku telah gagal, kami selaku gurumu telah gagal dan mungkin orang  tuamu pun menyimpan banyak rasa kecewa dengan dirimu saat ini. Wahai Anakku, mungkin banyak orang bilang "Tak ada mantan guru, Guru tetaplah guru dimanapun dan kapanpun ". Dan aku sangat setuju dengan kata banyak orang. Oleh karena itu, tak hentinya aku senantiasa berharap dan berdoa, "semoga engkau segera taubat, kembali ke pangkuan ibumu dengan restu beliau ". Amiin

Sekali lagi tak ada niatan mengumbar aib, karena aib murid merupakan aib gurunya. Saya hanya ingin berpesan kepada diri saya sendiri dan juga wahai Bapak Ibu Guru, tugas kita adalah mendidik, mempersiapkan mereka guna menghadapi masa depan yang sangat menantang bahkan kehidupan yang sangat keras. Mempersiapkan mereka supaya tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Dan tetap santun serta bijak dalam menghadapi segala rintangan dan kekerasan hidup. Tugas yang begitu mulia. Tugas yang hanya diemban oleh pribadi - pribadi tangguh. Pribadi yang siap mendidik berbagi macam karakter. 

Mendidik, bukanlah sesuatu yang gampang. Namun juga bukan sesuatu yang begitu rumit. Karena pada dasarnya, mendidik yang profesional adalah dengan suri tauladan. Seperti halnya Rosululloh SAW, yang mendidik dengan metode uswatun khasanah. 

Mendidik dengan uswatun khasanah bukanlah tugas guru aqidah, guru Qurdist ataupun guru PAI. Semua kebagian tugas untuk mendidik dengan uswatun khasanah. Mereka semua adalah amanah buat kita. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat kelak. Karena kita merupakan orang tua kedua buat mereka. Sekolahan merupakan rumah kedua dari mereka. Dan harapan orang tua ketika menitipkan ke kita adalah supaya anak - anak mereka menjadi pribadi dambaan para orang tua. Maka dari itu, mengajak diri dan teman seperjuangan, serumit apapun hidupan keluarga kita, sesulit apapun ekonomi kita, sesibuk apapun diri kita dengan berbagai tugas administrasi, tetaplah tugas utama kita adalah sebagai seorang pendidik. Good Luck Wahai Guru Indonesia !

Jumat, 29 Maret 2019

Saya cinta menulis

Berkeinginan menjadi penulis adalah impian yang telah terpendam sekian lama. Dan kini dengan berbagai ilmu dan sahabat serta saudara yang selalu memberi dukungan, saya ingin menumbuhkan kembali impian saya. 

Saya Umi Maisyaroh, SPd sekarang aktif menjadi guru di MTs Miftahul Ulum Lumajang, sangat antusias untuk menjadi pengamat serta menuliskan ide - ide baru tentang fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Utamanya, tentang pendidikan anak - anak dini sampai remaja.

Belajar dan belajar adalah motto saya. Karena dengan belajar saya bisa upgrade diri, yang nantinya akan meningkatkan kualitas diri saya.

Pribadi yang selalu mencari ide - ide baru, terobosan - terobosan baru adalah cara hidup saya. Selain mengajar, saya juga menjadi Direktur dari Rumah Pendidikani "AVICENNA ". Rumah Pendidikan yang didirikan pada 10 Otober 2018, mencuatkan kreatifitas anak bangsa bahwa hidup harus bermanfaat. Perbanyak memberi dan jangan berharap pemberian orang lain. Ikhtiyar dengan bersandar pada Alloh SWT, yaqin sepenuh hati, hidup akan berkah.

Selain itu, saya juga bergerak dalam bisnis online. Dalam shop bertuliskan " FEMY OLSHOP " menjadi tempat saya untuk mencurahkan semua bakat entreupeneur saya dalam bidang bisnis kebutuhan wanita dengan dasar " Ada 10 pintu rizqy, diantaranya adalah pintu perdagangan ".

Anda seseorang yang sehati dengan saya, butuh tulisan - tulisan saya, silahkan catat dan segera hubungi pemilik biodata berikut :

NAMA : Umi Maisyaroh, SPd
WA : 0822 3448 2919
EMAIL : Sarah.Nizam01@gmail.com
BLOG : https://sarahumi.blogspot.com

Membentuk Karakter Anak

Sebagai muslim tentunya sangat paham betul bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai penyempurna akhlaq. Semua tahu bagaimana kondisi masyarakat saat itu, moral sangat luar biasa rusaknya. Namun dengan semua bekal yang dimiliki beliau, akhirnya akhlaq mulia pun dapat tersampaikan dan terwujud di wilayah dakwah Rosululloh SAW saat itu.

Lalu bagaimana hubungannya dengan kondisi saat ini, yang akhlaq para generasi bangsa sudah mulai bobrok. Siapakah yang disalahkan akan kondisi seperti ini ? Tentu jawabannya adalah orang tua dan guru. Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan guru, ada diantara kita yang mungkin langsung mengkerutkan dahi ketika kita sebagai orang tua ataupun guru dikambing hitamkan akan kebobrokan akhlaq/moral generasi zaman now. Anak - anak kita sekarang tidak hanya belajar di rumah dan sekolah, tapi mereka sekarang sudah belajar lebih dan lebih di luar sana, dan itu semua mampu mengubah kebiasaan, mindset bahkan kepribadian anak - anak kita berubah sangat drastis. Yah, mereka semua sudah dijejali dengan berbagai medsos yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah pribadi anak kita. 

Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan Guru, mari kita bersama menelisik lebih jauh tentang tugas kita sebagai orang tua, guru dan anak, bukan untuk mencari siapa yang salah. Namun harapan terbesarnya adalah kita bisa menemukan solusi guna mendidik dan mengantarkan anak - anak kita menuju keindahan akhlaq mereka.

Wahai Bapak Ibu Orang Tua/Guru, pertanyaan yang mendasar adalah mengapa hari ini kita fokus ke akhlaq atau moral anak - anak kita ? Saya yakin, semua dari kita mempunyai jawaban yang beraneka macam. Yang intinya adalah sejenius apapun seorang anak tapi tanpa akhlaq, siapa yang suka, siapa yang menerima? Tentu tak ada bukan? Lalu siapa yang akan menerima mereka? Kalau pun diterima, maka saya yakin itu karena sebuah keterpaksaan saja. Tidak ada pilihan lain, semuanya mempunyai akhlaq buruk maka yang terpilih dalam suatu fungsi di masyarakat adalah mereka yang jenius, bukan yang berakhlaq. Nah, bisa Anda bayangkan ketika akhlaq menjadi pilihan nomor 2 maka yang terjadi adalah pejabat tak menghargai masyarakat kecil, pimpinan yang tak menghargai bawahan, pejabat yang korup, pimpinan yang semena - mena, anak yang mencabuli anak di usia bawahnya, anak yang selalu membully temannya, anak yang selalu bentak - bentak bahkan menganiaya guru ataupun gurunya, tak akan ada lagi pimpinan yang bisa mengayomi masyarakat dan bawahan. Apa inikah yang menjadi pilihan hidup kita ?

Wahai Bapak/Ibu Orang Tua dan guru, begitu pentingnya akhlaq/moral karena ini akan menjadikan kehidupan kelak menjadi kehidupan yang sejuk, nyaman buat siapa saja. Untuk itu mari kita mulai mengenal akhlaq kita yang bisa membantu memperbaiki akhlaq / moral anak - anak kita.

Sebelumnya, kita ingat sedikit sejarah Rosululloh yang diutus berdakwah di tengah - tengah masyarakat yang jahiliyah/bodoh. Bapak/ Ibu, Rosululloh sejak kecil terkenal dengan seorang yang jujur, dapat dipercaya. Semua orang mengakui sifat rosululloh itu. Rosululloh sangat penyayang terhadap anak kecil, kita bisa lihat bagaimana beliau memperlakukan cucunya Hasan dan Husein. Rosululloh sangat hormat kepada orang tuanya, Beliau sangat hormat kepada Ibunda Halimatus Sa'diyah, Ibu yang telah menyusui beliau di saat ibu kandungnya telah tiada. Beliau tak punya rasa dendam, kita lihat ketika beliau diludahi oleh seorang badui. Belaiu sangat bijaksana dan lembut dalam dalam mengajarkan ilmu, kita ingat bagaimana kisah seorang badui kencing di dalam masjid. Dan masih banyak lagi pribadi - pribadi Rosululloh yang sangat luar biasa. 

Intinya, sebagai orang tua ataupun guru harus membekali diri dengan akhlaq mulia atau paling tidak kita bisa meng-upgrade akhlaq kita sehingga kita layak untuk menjadi idola serta pengajar akhlaq mulia kepada anak dan murid - murid kita.

Menjadi orang tua atau guru yang diidolakan anak - anak akan sungguh luar biasa. Karena anak - anak lebih suka mengamati dan melihat contoh konkrit. Jadikan kita artis buat anak - anak kita. Jadikan kita sahabat terbaik anak - anak kita. Jadikan kita ibu terbaik buat anak - anak kita. Jadikan kita ayah terbaik buat anak - anak kita. Insya Alloh, dengan teladan, akan lebih mudah memasukkan nilai - nilai akhlaq mulia kepada anak - anak kita.

Kamis, 26 Juli 2018

Maafkanlah ...

Meminta maaf dan memaafkan adalah dua hal yang sulit. Kata orang meminta maaf lebih sulit ketimbang memaafkan. Mungkin ada benarnya jga. Tpi tak salah jika memaafkan jauuuuh lebih sulit lagi. Butuh perjuangan yang ekstra joss, karena hati yang terlanjur tersakiti susah banget pengobatannya. Mending sakit batuk pilek, apotik selalu siap sedia obatnya. 

Kali ini aku sendiri benar - benar mengakui bahwa perihal memaafkan jauh lebih sulit ketimbang meminta maaf. Meski kesalahan udah bertahun - tahun lamanya, bahkan berpuluh tahun , namun tetap terasa seperti kemarin. 

Diriku yang pernah terhempas dari sebuah teamwork, gegara sesuatu yang tak pernah aku ketahui dengan jelas. Kau hempaskan diriku seperti engkau membuanh nasi yang udah basi. Tanpa permisi, engkau buang begitu saja. Aku manusia sobat, aku berperasaan. Hatiku bukanlah sebuah mainan yang seenaknya saja kau lempar kesana kemari. Oke, sekarang aku yang terlempar tapi suatu saat engkaulah yang terlempar... bathinku saat itu

Tapi yang kurasa saat ini dan saat - saat kemarin, hatiku yang tersakiti dan sakit adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, kondisi yang sangat menyiksa. Bahkan sangat mengganggu aktivitasku. Akhirnya aku sadar bahwa kondisi aku benar - benar sakit. Dan itu harus segera ada tindakan.Yup, tindakan penyembuhan...penyembuhan.

Pernah aku dengar, sebuah kalimat : "Alloh tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubah diri mereka sendiri". Ini artinya akulah yang harus menyembuhkan diriku sendiri. Karena bisa jadi juga semua kesulitan yang aku alami selama ini, karena kondisiku yang sakit. 

Aku tahu, bagaimana aku menyembuhkan diriku...yup, aku harus menyambung lagi tali silaturrohmi bersama teamku dulu, lepaskan beban ketika bersama mereka dan datang ke tempat di mana diriku tersakiti. Lepaskan semua sakitku disana dan kutinggal dan tanamkan pada diri bahwa aku adalah orang hebat, kuat dan yang pasti AKU BISA.

Mungkin itu sobat, kembalikan hatimu pada kondisi yang tenang, damai dan selalu ingat bahwa Engkau selalu disayang Alloh SWT. Berjuanglah... meski butuh proses yang panjang, semua itu buat hidupmu sendiri...

Kamis, 21 Juni 2018

OPTIMIS

Tetaplah berharap pada Alloh SWT

Jangan pernah putus asa dengan kondisimu saat ini, separah apapun keadaanmu masih ada Alloh SWT yang selalu siap menjadi sandaran kita.

" Abu Huroiroh r.a berkata : Bersabda Rosululloh SAW : Alloh SWT telah berfirman : Aku selalu mengikuti sangka hamba-KU, dan AKU selalu menyertai dia, dimana ia ingat kepada-KU. Demi Alloh, sungguh Alloh lebih senang menerima tobat hamba-NYA dari seorang yang mendapat kembali barangnya yang telah hilang di hutan. Dan siapa yang mendekat kepada-KU sejengkal, AKU mendekat kepadanya sehasta, dan siapa yang mendekat kepada-KU sehasta, AKU mendekat kepadanya sedepa. Dan bila ia datang kepada-KU dengan berjalan, AKU datang kepadanya dengan berjalan cepat. (HR Buhkori Muslim)


Teruslah berkarya... perjuangkan yang memang layak untuk diperjuangkan... jangan pernah berharap pada manusia, karena sejatinya manusia tidak bisa memberikan balasan apapun. Berharaplah sama Alloh SWT karena DIAlah yang kuasa memberi balasan sama kamu...

Sabtu, 26 Mei 2018

Tips dan Trik supaya Ananda yang masih belajar di TK bisa menghafal Quran Juz 30 

Di zaman sekarang, dimana kata hafidz dan hafidhoh bukan sesuatu yang asing di semua kalangan, kalangan awam pun sudah terbiasa mengucapkan kata itu yang dulu masih begitu langka diucapkan. Namun, kedudukan tahfid dan hafidzoh masih menduduki peringkat tertinggi alias kedudukannya masih sangat istimewa sekali. Hampir semua muslim menginginkan anaknya menjadi seorang Hafidz atau Hafidzoh.
Sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit menggapainya, asal punya keinginan dan usaha pasti akan terwujud. 
Seiring itu saya akan berbagi tips dan trik supaya anak - anak kita lebih mudah dalam menghafal Quran. Semua berawal dari menghafal Juz 30. Khusus menghafal juz 30 bagi anak - anak usia PAUD atau TK adalah :
  1. Lihatlah kemampuan anak, jika dia perlu tambahan belajar ngaji di luar maka berikan tambahan ngaji di luar
  2. Bagilah Surat - surat dalam juz 30 menjadi 3 atau 4 bagian, menyesuaikan kemampuan anak
  3. Bacakan atau bacalah bersama - sama dengan ananda setiap satu bagian pada satu waktu. Misal 36 surat dibagi 3 sama dengan 12. Jadi ananda bisa dibacakan 14 surat bagian pertam pada pagi hari, 12 surat bagian kedua pada sore hari dan 10 surat bagian terakhir pada malam hari.
Lakukan semua itu secara kontinyu, Insya Alloh ananda akan selesai menghafal juz 30 selama 2 tahun. Namun jangan lupa, kebenaran tajwid tetap nmer 1 oleh karena itu ajarkanlah tajwid pada anak - anak anda, supaya bacaan quran mereka indah dan bermakna.
Demikian, semoga manfaat

Kamis, 24 Mei 2018

Engkau bijak aku nyaman

Jadilah pemimpin yang bijak. Karena kebijakan seorang pemimpin menentukan kenyamanan bawahan dalam bekerja. Lihatlah bawahan dengan semua pandangan yang engkau punya. Karena engkau berdiri menjadi seorang pemimpin tidak lain karena kerja keras dari para bawahan. Berhati - hatilah ketika engkau menjadi seorang pemimpin, jangan pernah menjadikan bawahanmu menjadi teraniaya atau terdzolimi karena doa mereka pasti istijabah. Selalulah koreksi diri, evaluasi diri, mulai dari ucapanmu, tindak tandukmu, bahkan senyummu menjadi penyejuk bagi mereka atau jadi amarah mereka. 

Semua mengakui, bahwa menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang amat sangat berat. Namun ketika engkau menerima amanah itu berarti engkau siap menanggung segalanya dan siap mempertanggungjawabkan kepemimpinanmu...

So, jangan sampai kepemimpinanmu menjadikan dirimu tertinggi dalam suatu struktural namun rendah dan amat rendah di hati bawahanmu, saudaramu bahkan orang - orang di sekitarmu...

Minggu, 04 Maret 2018

Penghargaan

Teringat ketika pelatihan "Guru Profesional " beberapa bulan yang lalu... Pemateri menyampaikan bahwa " Tak butuh 5 juta atau 1 M dari seorang pimpinan, dapat pujian atau dibanggakan oleh seorang pemimpin justru itu lebih besar dari 5 juta atau 1 M ". Benar sekali yang telah disampaikan, saya pribadi ketika diri merasa berjasa, target terpenuhi, hati ini merasa perlu dihargai meski sekedar terima kasih atau ucapan syukur di depan saya atau yang lainnya. Tapi semua itu tak saya dapatkan, tak sesuai dengan harapan, akhirnya diri seakan tersakiti, seakan diri kerja rodi, aneka rasa memenuhi hati. Saya juga seorang manusia, ada rasa yang perlu disentuh disitu, bukan untuk kebanggaan, bukan untuk pamer. Tapi semua untuk memotivasi agar kedepannya lebih semangat dan lebih baik.
Wahai pemimpin... tengoklah anak buah, ucapkan terima kasih pada jasa mereka, jangan menunda ucapan baik kepadanya, jangan pernah remehkan ucapan baik anda kepada mereka karena mereka terlalu tulus buat anda, bukan uang, bukan pula jabatan yang mereka incar...tapi loyalitas mereka perlu anda perhitungkan

Jumat, 02 Maret 2018

Alibi

Alibi...Oh Alibi...
Sering sekali alibi menyelamatkan seseorang dari berbagai salah
Namun tak jarang pula, Alibi malah menjerumuskan seseorang
Untuk menutupi kesalahan, orang akan mengarang alibi sebanyak mungkin
Akan menyebabkan dia banyak bicara
Tak terasa semua kesalahan dan aib ia buka sendiri
Akhirnya terbukalah semuanya
So, janganlah banyak alibi yang menyebabkan banyak bicara
karena hal itu akan menghancurkan dirimu sendiri


Moga bermanfaat...

Minggu, 25 Februari 2018

SOAL - SOAL BILANGAN BULAT TINGKAT SMP/MTs


NAMA                     :                                                                                                    HARI/TANGGAL  :
TINGKAT               : SMP/MTs                                                                                  NILAI                      :

Lingkarilah salah satu abjad a, b, c, dan d yang kamu anggap benar !

1.       Hasil dari 15 – (-3 ) – 8 = …
a.       4
b.      10
c.       23
d.         24
13. Suhu udara naik 27áµ’C. Jika suhu yang ditunjukkan thermometer mula – mula - 11áµ’C, maka suhu sekarang adalah
2.       Hasil dari 7 – (-5 ) + ( -17 ) = …
a.       - 15
b.      - 5
c.       5
d.         15
a.    – 38 áµ’C
b.      - 16áµ’C
c.       16 áµ’C
d.         15
3.       Hasil dari – 70 + ( - 3 ) = …
a.       - 73
b.      - 67
c.       67
d.         73
14.  Jika p = -2, q = 4, dan r = -3, maka nilai 2p x r : q adalah …

4.       Hasil dari 18 + ( - 18 ) + 20 :  = …
a.       - 5
b.      - 4
c.       4
d.         5
a.       1
b.      3
c.       4
d.         5
5.       Hasil dari 18 – 12 : 3 + ( - 4 ) x 2 = …
a.       20
b.      6
c.       - 6
d.         - 20
15. Dalam kompetensi matematika, setiap jawaban benar diberi skor 4, salah -2 dan tidak dijawab -1. Dari 50 soal yang diberikan, Budi menjawab benar 35 dan salah 4. Skor yang diperolah Budi adalah …
6.       Hasil dari ( 15 x 2 ) : ( - 3 ) = …
a.       10
b.      5
c.       - 6
d.         - 10
a.       121
b.      132
c.       136
d.         140
7.       Hasil dari  x 6 : 2 = …
a.       33
b.      22
c.       13
d.      11
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan benar !
8.       Hasil dari 4³ x 16 : 2⁶ = …
a.       4
b.      8
c.       12
d.      16
1.    Hasil dari [-20] + 8 x 5 – 18 : [-3] adalah …
9.    Hasil dari (4²)³  x 2⁵ : 2⁸ = …
a.       64
b.      128
c.       256
d.      512
2.    Hasil dari  [- 4 + 6 ] [ - 2 – 3 ] adalah
10.  FPB dari 12, 18, 30 adalah …
a.       30
b.      12
c.       6
d.      5
3.  Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 252 a⁴b³ dan 108 a³b⁵ adalah …
11.  KPK dari 108 dan 180 adalah …
a.       540
b.      180
c.       72
d.      36

12. Dalam suatu turnamen bola volley terdapat aturan Bahwa tim yang menang mendapat skor  3, tim Kalah mendapat  skor -2, dan apabila seri mendapat Skor 1. Dalam satu musim kompetisi yang terdiri dari 24 pertandingan, tim garuda Mas menang sebanyak 14 kali, kalah 6 kali dan sisanya seri. Skor yang  Diperoleh tim garuda Mas adalah …
a.       38
b.      36
c.       34
d.      32



KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...