" Bunda, aku di sekolah selalu toss sama bu Guru ketika masuk kelas, Kalau teman - teman ada yang pakai toss, ada pula berjabat tangan, berpelukan dan juga ada yang adu punggung jari tangan. Seru dech Bund ... seneng banget " Cerita seorang anak TK kepada Bundanya
Sungguh luar biasa saya membaca cerita di atas. Seorang Guru yang mampu memberikan anak - anak didiknya bersemangat dalam bersekolah. Namun, ada satu pertanyaan yang sangat sederhana yakni kalau Sama Gurunya ber-Toss ria, lalu kapan bersalaman dan mencium tangan Gurunya ? Hehehe... pas Pulang sekolahnya kali ya ...
Bersalaman dan kemudian mencium tangan seorang Guru adalah budaya islam, bahkan telah dicontohkan pada masa Rosululloh SAW. Teringat kisah Rosululloh SAW, yang tangan beliau sering di cium oleh para sahabatnya dikarenakan begitu tunduk dan hormatnya kepada Beliau. Rosululloh SAW adalah uswatun khasanah, suri tauladan yang tidak diragukan lagi. Lalu, kalau mencium tangan guru tergantikan dengan budaya Toss, bagaimanakah generasi islam ?
Memberi semangat atau memotivasi anak - anak dalam belajar adalah sangat penting. Namun bukan berarti harus dengan menghapus budaya islam yang telah lebih dulu lahir demi kepentingan anak di zaman apapun. Dari cerita di atas, saya menangkap sesuatu yang sepertinya itu sering saya baca di dunia maya, facebook. Yang menceritakan kisah seorang guru yang berhasil menciptakan berbagai macam salam pembuka sebelum pembelajaran. Luar biasa tanpa harus meninggalkan budaya islam adalah Luar Biasa Hebatnya.
Jadi, mari teman - teman pendidik, jangan pernah berputus asa dalam memberi semangat kepada anak - anak didik kita dengan mencari ide - ide kreativ tanpa harus melupakan budaya islam. Rosululluh SAW, jadikan beliau sebagai panutan, uswah dan penyemangat pribadi muslim di era apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar