Belajar tak ada batasan usia. Sejak dalam kandungan, masa bayi, usia anak - anak, remaja, dewasa bahkan seorang yang paruh baya pun bisa belajar. Belajar tak sebatas belajar ilmu - ilmu umum, dalam hal ini seperti matematika, fisika, IPA dan lain sebagainya. Namun ilmu agama sangatlah penting untuk dipelajari. Kita ingat kembali, bagaimana Rosululloh memberi pengajaran kepada ummatnya, Ilmu keimanan diberikan terlebih dahulu, kemudian tentang akhlaq mulia dan seterusnya.
Dan semua keilmuan itu tidak memungkinkan para orang tua memberikan sepenuhnya hanya dari dirinya sendiri. Dalam artian orang tua butuh seorang atau beberapa orang untuk memberikan pengajaran kepada anaknya. Gurulah yang dibutuhkan oleh orang tua tuk mendampingi anak - anaknya dalam menuntut ilmu.
Oleh karena itu, peranan guru sangatlah penting. Bahkan bisa juga disebut orang tua kedua. Karena kurang lebih selama 8 jam setiap hari, para guru mendampingi keseharian anak - anak. Bahkan banyak diantara anak - anak yang menomor satukan guru - guru sekolah mereka. Sekedar contoh, anak kelas 1 SD akan sangat tidak mau diajari matematika dengan cara yang berbeda dari gurunya meski pada akhirnya jawabannya sama dan benar. Ini sangatlah membuktikan, bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting.
Begitu pentingnya peranan para guru dalam mendampingi keseharian anak - anak, dalam suasana belajar maka sangatlah penting seorang guru memahami secara detil, bagaimana seharusnya menjadi seorang guru ?
Menguasai keilmuan, metode pengajaran yang tepat dan lain sebagainya terkait dengan pembelajaran sudah sangat tentu harus dimiliki seorang guru. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah suri tauladan yang kuat dalam diri seorang guru sangat menentukan keberhasilan ia dalam mendidik murid - muridnya.
Guru bukanlah profesi biasa - biasa saja. Guru merupakan tugas mulia. Dihadapannya banyak anak - anak yang mungkin tidak sesuai dengan yang pernah ia bayangkan, Di tiap bulannya, dia tidak mendapat gaji yang mungkin belum memenuhi kebutuhan hidupnya. Disela tidur nyenyaknya, mungkin dia masih terpikir tingkah laku murid - muridnya di sekolah. Belum lagi kenakalan anak - anak yang kian menjadi yang disusul banyaknya pihak yang mengkambing hitamkan guru. Belum lagi, ketidak nyamanan akan sikap orang tua yang terkadang selalu memberi tuntutan lebih bahkan bersikap menyalahkan guru.
Tapi itu semua, tak pernah menyurutkan langkahnya tuk terus memberikan sumbangsihnya kepada negara. Ia sadar karena pendidikan butuh sebuah proses yang panjang. Dan Ia yaqin apapun yang dikata orang atau pihak - pihak di sekitar, itu hanyalah sebuah ketidaktahuan mereka akan dunia pendidikan sebenarnya. Mereka tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan yang Ia tempuh, siang dan malam, seorang guru akan selalu teringat pada muridnya.
Pendidikan sebuah proses yang panjang, yang didalamnya butuh kesabaran dan ketelatenan. Menghadapi anak - anak sangat jauh berbeda dengan menghadapi mesin - mesin penakluk dunia. Anak - anak yang memiliki karakter berbeda.
Proses pendidikan akan terus berjalan dan berjalan, namun perjalanan akan mudah ditempuh jika para orang tua, pihak - pihak pendidikan, masyarakat, tokoh dan guru itu sendiri saling bekerjasama. Tidak memberatkan pada satu pihak saja. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan akan memberikan sumbangsih luar biasa pada negara kita. Negara Indonesia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar