Selasa, 20 April 2021

Lelah

Ketika lelah dengan beraneka perjuangan, akan sangat melelahkan dan bertambah sakit rasanya jika ada yang menyalahkan diri. Apalagi yang menyalahkan adalah pasangan sendiri. Dan perjuangan yang telah terajut buat pasangan tercinta. Seakan di tak menghargai lelah dan hati ini.

Disini setia dan cinta buat sang buah hati teruji. Andai ini hati bukan buatan Alloh SWT maka berpisah adalah pilihan terbaik. Buat apa mempertahankan dia yang tidak pernah menghargai jerih payah kita selama ini.

Senin, 19 April 2021

BERBAKTI

BERBAKTI




Berbakti, sebuah kata yang bagi saya adalah sesuatu yang penuh dengan juang. Misal saja berbakti pada orang tua, tentu di tengah jalan akan ditemukan perbedaan di antara keduanya. Yang terkadang, perbedaan menumbuhkan ketidak akuran antara keduanya. 

Belum lagi menghadapi orang tua yang sudah renta. Dengan kondisi yang renta bahkan sakit pula. Ah, perjuangan 45 banget lho. Bisa jadi, orang yang sangat tua kondisi sakit, akan sangat membuat kita menaruh belas kasih yang teramat dalam. Karena dalam kondisi yang seperti itu, beliau sangat ikhlas bahkan tak terdengar keluhan dari lesan keriputnya. Kondisi seperti itu, justru membuat anak akan selalu berbakti dengan legowo(bahasa jawa, ikhlas). Bisa jadi berbakti si anak akan diberikan dalam wujud yang sangat baik. Dan kondisi ini mungkin bukan masuk kategori perjuangan 45. Beda lagi dengan, yang kita rawat adalah sosok yang sangat mulia. dengan renta, sakitnya, dia selalu mengeluh. Bisa jadi, anak yang merawat tidak pernah dianggap atau mungkin selalu dibanding-bandingkan. Nah, kalau seperti kasus kedua, maka ibarat perjuangan 45. Bahkan banget sekali ... hehehe.

Yang jelas, mari kita berdoa bersama, semoga kita senantiasa diberi kesehatan hingga tua. Kalau sakitpun tidak merepotkan orang lain dan kita menjadi orang tua yang benar-benar bijak dalam menghadapi anak-anak kita. Karena anak-anak adalah anak kita. Kita mengenal mereka sejak masih merah. Apa yang terjadi pada anak kita sekarang adalah hasil didikan kita. 

Ya Alloh... Anugerahkan kepada kami, anak-anak yang sholeh sholehah ... Aamiin

Minggu, 18 April 2021

Berbuat baiklah

Berbuat baiklah pada setiap orang. Meski orang orang di sekitarnu membenci dia. Jangan pernah ikut ikutan benci. Karena kamu tidak tahu, mungkin dari dialah jalan Rizqi mu. Mungkin dari dialah, kebaikan kebaikan mu tercatat sangat mulia di atas sana.

Silahkan orang lain benci dia, tapi tidak dengan kita. Cintai orang lain selayaknya engkau mencintai diri sendiri.


Selasa, 13 April 2021

PUASA I NIZAM

Selasa, 13 April 2021 merupakan hari pertama umat islam di Indonesia melakukan ibadah puasa Romadhan 1442 H. Tak terkecuali kami dan ananda Nizam yang saat ini berusia 9 tahun dan sedang duduk di kelas dua MI Miftahul Ulum Pulosari Lumajang. Tak jauh beda dengan tahun kemarin. Prestasi buat kami sebagai orang tua, Ananda Nizam di ramadhan tahun kemarin hampir penuh melaksanakan puasa 30 hari. Hampir penuh karena hanya satu hari dia tidak melaksanakan puasa wajib itu. Dengan semangat yang berkobar, tahun ini dengan tekad kuatnya, dia berniat berpuasa full 30 hari, InsyaAlloh. 

Namun yang menjadi fokus kali ini adalah catatan dia hari ke hari dalam menjalani ibadah suci Ramadhan 1442 H. Kali ini catatan pertama di hari pertama bulan ramadhan 1442 H adalah sebagai berikut :




Rabu, 07 April 2021

Kebersamaan yang ...

Kebersamaan yang ... Kebersamaan memang indah. Tapi saat ini seakan hambar. Sebabnya jelas banget sih. Gegara nenek yang sakit hingga semua anak dan cucu hampir setiap hari berkumpul di rumah. Bukan tidak suka, bukan tidak mau terima ... Tapi, iya gitu lah, karena setiap hari hingga privasi seakan terampas. Seakan tak ada waktu untuk urusan pribadi. 

Padahal, iya meski bukan jam kerja, ada juga sih kerjaan yang harus digarap di rumah. Terkadang bukan kerjaan, tapi sekedar ingin ngobrol bareng pasangan aja jadi gak sempat. Iya, jadinya ingin banget punya privasi.

Ah, padahal baru kali ini juga nenek sakit agak lama. Kurang syukur dan kurang sabar ya ... Ya Alloh, paringi rasa syukur dan sabar yang luas pada diri ini. Aamiin

Selasa, 06 April 2021

PROFESIONAL GERBANG

Profesional! Menurut Anda, apa arti dari profesional? Hmmm, Iya... Pasti penjelasan yang amat sangat panjang dan bisa jadi penjelasan yang rumit bagi sebagian orang. Simpel saja, profesional memiliki arti bekerja atau menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang ada. Jika bekerja di kantor, iya bekerja sesuai tugas dan aturan yang ada di kantor. Jika di sekolah, iya jadilah pegawai sekolah yang bekerja sesuai tugas dan aturan sekolah. 

Lebih spesifik lagi, saya menyebutnya dengan profesional gerbang. Dua kata yang terinspirasi ketika memasuki gerbang sekolah. Iya, saat ini  syukur Alhamdulillah masih dipercaya untuk mengamalkan ilmu di salah satu MTs di Lumajang Jawa Timur. Kembali lagi pada pokok bahasan. Jadi, saat memasuki gerbang sekolah pagi hari terbersit dalam pikiran bahwa di gerbang inilah batas antara kehidupan seorang pengabdi ilmu dengan pengabdi rumah tangga. Bisa juga, di gerbang itu merupakan batas antara pengabdi negara dengan pengabdi orang tua. Iya, bisa dengan sejenis lainnya. Intinya, gerbang merupakan tempat dimana kita dituntut mampu menaruh semua urusan urusan yang ada di rumah atau tempat tinggal. Di gerbang, saatnya menyambut amanah akan tugas tugas dari sekolah. 

Sehebat apapun orangnya. Setinggi apapun keilmuannya. Jika dia adalah pekerja atau pengabdi yang mencampuradukkan semua urusan, maka dijamin seratus persen, urusan tidak akan kelar dengan sempurna atau mungkin bernilai 90. Dan itulah makna yang tersirat untuk keprofesionalitas. Bisa jadi, meletakkan HP saat membuat perangkat mengajar adalah profesional. Bisa jadi, meletakkan HP saat mengajar di kelas. Tentu saja, ketika HP bukan sebagai media. Atau mungkin Profesionalitas merupakan senyum diatas semua masalah keluarga kita. Bisa jadi profesional ketika diri mampu menutup kesedihan diri ketika berbicara atau pun mengajar anak-anak. Atau mungkin, profesional ketika diri mampu mengatur waktu antara berdagang dengan mengajar atau mungkin profesional dalam memilah urusan pribadi dengan pengabdian.

Profesionalitas memang tak hanya berputar pada cara kita bekerja atau kinerja. Akan tetapi profesional merupakan sebuah ketrampilan bagaimana kemampuan diri dalam menata setiap emosi atau perasaan atau tindakan guna menghasilkan atau menuju hasil yang maksimal dan barokah.

So, belajar dan terus belajar guna mendapatkan gelar profesional adalah terbaik.

Senin, 05 April 2021

RASA APA INI

Iya, hatiku bertanya dalam keraguan. Adakah dia yang dulu pernah menjadi muridku, yang saat ini juga masih berstatus sebagai santri pengurus, telah terucap kalimat. Kalimat yang seakan menantang dan meragukan kesungguhan dari gurunya. 

Kesalahan memang tidak bisa dielakkan. Iya, gurumu minta toleransimu nak! Kesalahan memang telah terjadi. Itupun tanpa unsur kesengajaan. Gurumu juga manusia biasa, penuh dengan kekurangan. Kini, statusmu sudah sama dengan gurumu, bahkan mungkin lebih tinggi kamu, nak! Kamu adalah santri pengurus, yang setiap harinya selalu mengurus anak-anak santri kecil. Dan siapapun tak meragukan lagi, pekerjaan seperti itu sangat menguras tenaga dan pikiran. Ah, gurumu pun terlalu sensitif ya ... Semoga engkau selalu diberi kemuliaan dan kebahagiaan oleh Alloh SWT, Aamiin.

Rasa Apa Ini! Jawabannya, rasa sebagai manusia yang belum mampu ikhlas 

KAKIKU KUAT

Indah hari ini kurasa. Sebuah keajaiban hadir di tengah-tengah perjalanan kaki sekitar 1,5 km. Tidak jauh memang, tapi bagi orang lain mungkin jarak itu adalah jarak yang melelahkan jika ditempuh dengan jalan kaki. Tak terkecuali aku. 

Dengan niatan hati berbenah atas kesalahan yang juga bingung yang mana. Meraih hati dengan harapan, hubungan semakin baik dan mungkin lebih tepatnya semakin membaik. Hubungan yang renggang setelah pergantian jabatan. Iya, jabatan. Jabatan yang bagiku merupakan amanah yang luar biasa besarnya dalam pertanggungjawaban. Jabatan yang ketika itu aku dapat dengan garputala. Ah, awal yang sangat menggoda kekuatan hati.

Tapi benar saja, dengan kondisi motor tak ada, pulsa juga tak ada. Mau minta jemput pun terasa kehabisan cara. Akhirnya kekuatan kaki, lebih Alloh SWT pilihkan hari ini buatku. Aku bersyukur, biasanya nafas tersengal-sengal setelah perjalanan jauh nan cepat. Hari ini, luar biasa. Aku benar benar menikmati.

Dari perjalanan ini, ada satu yang terpatri dalam hati. Alloh SWT tak pernah meninggalkan hambaNya dimana pun berada dan dalam kondisi apapun. Di saat ada kelemahan pada diri maka Alloh SWT munculkan kekuatan lain yang tak lain kekuatan yang ada pada diri sendiri.

So, tetap ingat Alloh SWT dimana pun dan dalam kondisi apapun. Karena Alloh SWT maha DEKAT. Lebih dekat dari pada urat nadimu. Dan DIA tak akan sama sekali meninggalkan dirimu. Bersimpuhlah dan menangislah padaNYA ... Alloh SWT sangat sayang pada hambaNYA


Sabtu, 03 April 2021

Merawat sang TUA

Perjuangan dalam merawat orang tua yang sedang sakit. Bukan balas Budi. Karena tak ada balasan yang layak dan mampu menjadi penebus kebaikan mereka. 

Senior oh senior

Senior ... Kemarin, engkau bilang aku harus bilang ketika hendak melangkah. Engkau bilang, aku harus datang ke dalem. Namun ketika aku hendak datang, ternyata engkau ada acara. 

Senior ... Jika aku hendak melangkah dan itu sangat mendesak, bagaimana engkau memandang diriku

Senior ... Entah aku harus bilang apa. Aku ingin engkau paham bahwa langkahku adalah langkah yang membela mereka semua ... Langkah yang harus aku pilih dari pada engkau

NENEK TUA

Nenek Tua ... Terbaring lemah tak berdaya. Kian hari kondisi semakin melemah. Sudah tua, hanya alasan itulah yang tepat untuk menjawabnya. 

Tapi, bukan masalah kondisi lemah tak berdaya. Namun seorang nenek yang pastinya telah lama hidup dan dengan segala kemampuan, dia melahirkan, merawat, membesarkan bahkan menemani hari hari dari semua anak-anaknya. Jangan kau tanya, seberapa sukseskah dia membesarkan anak-anak nya. Jangan kau tanya, jadi apa anak-anak nya sekarang. Jangan tanya, seberapa pintar dia membesarkan anak-anak nya.

Dia yang tak berilmu. Dia yang tak bisa apa-apa. Namun, dia yang telah berjasa besar pada kehidupan anak-anak nya. Jasa yang tak mungkin terbalas dengan sedolar harta anak-anak nya. Jasa yang tak mampu dibalas dengan apapun. 

Hanya doa, semoga semua kebaikan nya menjadi amal pengantar dan pendamping di hari akhir. Dan semoga, semua keburukan dihapus oleh Alloh SWT ... Aamiin

Ya Alloh ... Berikanlah yang terbaik buat nenek tercinta

Jumat, 02 April 2021

FOR MY HUSBAND

Suamiku ... Aku paham betul apa tugasku sebagai seorang istri. Aku paham betul apa tugasku sebagai seorang ibu. Dan aku paham betul apa tugasku sebagai seorang menantu. Tapi ketahuilah suamiku, aku merindumu dan mengharap dirimu ada disampingku karena aku butuh pendampingan dalam menjalankan tugas-tugasku. 

Aku adalah wanita yang engkau peristri. Dan aku adalah wanita yang memiliki ilmu meski tak banyak. Namun dengan sedikit ilmu aku mampu menjalankan tugasku meski jauh dari sempurna. Dan sadarilah wahai suamiku, aku adalah manusia. Manusia tempat nya salah dan dosa. Di situlah peranmu aku nanti. Jadi pendamping serta penasehat. Syukur jika engkau menjadi pembimbing. 

Aku paham betul, dirimu adalah sosok lelaki yang sama denganku. Engkau pun berharap yang sama dariku. Karena kita ditakdirkan memang untuk itu. Dengan bekal yang sama-sama tidak banyak, namun diharapkan mampu untuk saling melengkapi. 

Intinya, jadilah imamku. Ajak aku bicara jika aku lagi diam. Beritahu aku jika aku tidak tahu. Jadikan aku patner mesrahmu dalam perjuangan mu menggapai ridho NYA. Bersama mengantarkan buah hati kita menuju kehidupan yang terbaik dan selalu dalam ridhoNya. Bersama tersenyum melihat dan merasakan kebahagiaan anak-anak kita. Bersama dalam setiap hal adalah keindahan dalam rumah tangga. Karena suami istri adalah patner yang harus solid. Dengan begitu maka harapan indah, menjadi pribadi yang selalu diridhoi oleh Alloh SWT ... Aamiin


UMUR PANJANG

Ya Alloh ... Jika ENGKAU berkenan memanjangkan umurku hingga menjadi nenek renta. Maka berilah aku sakit yang ringan saja. Jika sakit itu merupakan pengantarku menuju kuburku maka jadikanlah sakit itu kebahagiaan buatku. Meski surga ENGKAU takdirkan di bawah telapak kakiku, mudahkanlah anak-anak ku meraih nya. Biarkan mereka meraih surga dengan bahagia tanpa harus bersusah payah merawat ku. Jadikanlah mudah pada sakaratul mautku dan jadikanlah semua amal kebaikan selama hidup menjadi teman kuburku. Serta peringan dalam hisabku. Dan jadikanlah anak-anak ku menjadi wasilah investasi yang selalu hadir dalam penantian menuju syurgaMU ... AAMIIN

Kamis, 01 April 2021

TEMAN MAKAN TEMAN

Teman makan teman. Satu kalimat yang terlontar oleh seorang teman kami. Kalimat yang terinspirasi lantaran ikan lele yang kami kelola. Iya, ikan lele yang genap 4 pekan kami kelola. Tentu saja, pengelola adalah tim yang solid dan setiap hari selalu ada waktu buat lele-lele itu. Hingga lele tumbuh menjadi besar dan sehat. Terlepas dari kondisi itu, satu kejadian di dunia perlelean adalah, adanya seekor lele yang memakan temannya. Hingga akhirnya, kedua lele mati dan mengambang ke permukaan. 

Mungkin secara ilmu perlelean, itu adalah hal biasa. Namun, ada hikmah jika kita tautkan pada kehidupan sehari-hari. Jika ada teman makan teman maka keduanya akan mati. Secara jelas, contohnya apa ya? Hehehe, silahkan cari ya ...

Artinya, selagi kita bisa menghirup udara, kaki mampu melangkah, lesan mampu berucap, dan tangan mampu menggapai, berbuat baiklah kepada sesama. Apalagi kepada teman-teman kita. Mereka yang terkadang lebih mengutamakan kita dari pada keluarga. Mereka yang mengutamakan kita dari pada orang yang dicintai. So, terus berbuat baik lah!

BAHAGIA SESEDERHANA ITU!

Hari ini bisa tertawa lepas. Lepas tanpa basa basi. Lepas tanpa kepura-puraan. Lepas hingga senyum terbawa pulang. "Satu kata untuk si dia" adalah game iseng yang terlontar dan mampu mengisi sela sela waktu menanti jam pulang. Di tengah kelelahan, game itu mampu membuat kami tertawa lepas. 

Tertawa yang sangat bermanfaat dan tentu saja membawa kebahagiaan diantara kami. Selama ini, tidak bahagia? Mungkin itu pertanyaan yang akan terucap jika membaca tulisan ini. Hidup kami bahagia. Tapi yang namanya hidup, adakalanya ada rasa yang kurang nyaman. Hingga mengurangi rasa bahagia yang ada. Bisa jadi saat itu terucap, aku tidak bahagia. 

Sama dengan kami. Hari hari kami yang penuh dengan warna warni kehidupan. Di saat pandemi, ekonomi pun terasa kena pandemi. Kondisi keluarga pun ada yang sakit. Ada selisih paham di keluarga kami. Bahkan di lembaga kami pun tak bisa lepas dari warna warni itu. Dan kebahagiaan terasa belum komplit.

Hari ini, sebentar namun penuh makna. Sederhana namun mampu merubah suasana. Ternyata BAHAGIA SESEDERHANA ITU!


KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...