Kamis, 30 Mei 2019

Seksi itu Bapakku ...

Serial parenting

Entah mengapa, sulit rasanya menuliskannya. Ada rasa kagum, haru, kasihan dan bingung karena tak tahu harus berbuat apa tuk meringankan beban mereka.

Dua hari yang lalu, Bapak Sy yang merupakan salah satu wali murid datang ke sekolah untuk menyalurkan zakat fitrah dari anaknya. Di tengah perbincangan kami, matanya kemerahan, sepertinya ada tetes air mata yang ia tahan. Ada kepahitan hidup yang ia rasakan, ada rasa malu yang ia kesampingkan dan ada rasa sayang ke anaknya yang ia besarkan. 

Bapak Sy, seorang pengamen jalanan dengan dandanan cewek seksi. Dengan rok mini yang lengkap dengan rias menornya, dia berlenggak lenggok aduhai di depan umum. Saya merasa risih melihat dia bekerja seperti itu, jadi tanpa ada sungkan saya bilang, "Bapak, kenapa nggak cari kerjaan lain aja pak yang lebih sopan, lagian kasihan anak Bapak kan, mereka akan malu ke teman - temannya ?". Bapak Sy yang sudah paruh baya menjawab, "Pekerjaan apa bu yang bisa saya dapat, saya sudah tua, tenaga sudah berkurang, saya dagang juga tak ada hasil, istri pun tak menjaga uang yang saya dapat, selalu habis dan habis, ya ngamen inilah yang saya bisa. Dengan ngamen saya bisa membiayai biaya pondok dan sekolah anak saya. Saya tahu bu, anak saya malu dengan kerjaan saya, tapi saya bilang ke dia, Bapak juga malu tapi semua ini demi kamu, biar bisa sekolah, ada di pesantren, bisa ngaji. Anak saya cantik bu, saya sangat ingin anak saya berpendidikan biar tidak seperti bapak dan ibunya .... ". 

Rasa haru yang kecut saya rasakan, kepasrahan seorang Bapak akan perjuangan habis - habisan demi sang putri yang kini menginjak remaja. Seorang Bapak yang menjual rasa malunya demi putri tercinta. Seorang Bapak yang memiliki impian memiliki putri cantik dan hebat. Seorang Bapak yang berjuang hidup di tengah - tengah kemenorannya.

Mungkin di luar sana masih banyak Bapak - bapak Sy lain, yang hidup dan cintanya sepenuhnya dia berikan kepada putri tercintanya. Semua rasa malu telah tergadai dengan sayang yang besar kepada putri tercintanya.

Tulisan ini bukan maksud mengumbar aibnya seseorang, tanpa kutulis disini, di luar sana pun banyak yang tahu akan kehidupan pak Sy. Saya hanya mengingatkan kepada para anak - anak Indonesia, anak - anak muslim. Lihatlah sejenak perjuangan Bapakmu, renungkanlah apa yang dirasa Bapakmu, Sanggupkah engkau hidup sebagai Bapakmu, sehari saja. Dan terakhir, apa yang engkau persiapkan untuk membalas semua keletihan Bapakmu ? 

Kalau hidup itu perjuangan, lalu seberapa besar perjuanganmu untuk membahagiakan Bapakmu ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...