Akh ... Apa yang aku rasa
Sampai aku bingung mengucapAku bingung menatap
Aku bingung bersikap
Ucapmu begitu ganas bagiku
Bagai ombak yang menggerus pasir
Apa ini?
Aku tak rela, engkau menyakiti
Aku tak rela engkau menduakan
Aku tak rela engkau hanya sekedar singgah
Ucapmu karena banggamu
Ucapmu karena kau diagungkan dirinya
Ucapmu terasa perih di hati
Ucapmu menggores luka
Kalimat sekedar saja, sebagai pengingat buat hati hati yang telah teragungkan. Bijaklah dalam banggamu. Kami percaya, engkau hebat, karena itu engkau di sini. Namun jangan kau agungkan dirinya di depan kami karena pujiannya. Sungguh kami tersakiti. Kami bangga telah memilih mu. Dengan persahabatan dan kebersamaan lah kami memujimu.
Wahai saudaraku, mari bersama kita bijak meski hati serasa di langit. Jagalah hati orang orang disekitarmu. Karena suatu saat, engkau akan tahu, kenapa engkau ditakdirkan bersama kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar