Kamis, 28 November 2019

KISAH PAGI SI KECIL

Bermula dari semalam hendak tidur, si kecil yang saat ini sudah menginjak usia 7 tahun berpesan kepada sang bunda, bahwa besok pagi dia minta dibangunkan pagi-pagi jam 4. Dia berkehendak menjaga saudaranya yang masih 3 tahun yang di tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sedang keluar kota karena ada beberapa keperluan. Dia mengatakan bahwa dia harus menjaga saudara kecilnya karena kakek harus pergi ke sawah pagi hari sementara nenek harus mempersiapkan kebutuhan sarapan di dapur, sementara orang lain yang tinggal di rumah itu harus bersiap diri untuk segera berangkat kerja. Mencoba melihat dan memahami kondisi yang ada, dia yang masih anak-anak merasa terpanggil untuk berbuat kebaikan dengan berbagai pengorbanan. Pengorbanan bangun tidur di luar kebiasaan, dia bangun lebih pagi. Dia siap membantu orang lain meski jam segitu harusnya dia nyaman di tempat tidur bahkan tak terbesit dirinya untuk bermain di pagi hari. Anak kecil yang berbuat kebaikan tanpa berpikir panjang, balasan apa yang dia terima dari kebaikan yang dia berikan. Dia berbuat baik tanpa menuntut apapun, bahkan dia mengorbankan waktu yang semestinya dia gunakan untuk kesenangannya.  Ah ... Andaikan itu terjadi sama orang dewasa, pasti dunia dipenuhi dengan kebaikan.

Bisa kita bayangkan andai semua orang bersikap seperti halnya anak kecil tersebut. Pasti dunia begitu indah. Benarkan?  Berbuat baik tanpa berpikir balasan yang bakal dia terima. Tidak berpikir akan balasan yang hendak ia terima dari si penerima kebaikan, dia hanya berharap balasan dari sang pencipta, Maha Besar tanpa tandingan. Bukankah DIA sudah menjanjikan, setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, bukankah itu sudah jelas bahwa semua kebaikan yang kita tebar selalu dalam perhitungannya. Tak ada yang meleset. Semua kebaikan akan secara otomatis berbalik kepada si penebar kebaikan. Lalu, mengapa kah kita disibukkan dengan sesuatu yang tak seharusnya. 

Mari berbagi karena berbagi itu sungguh indah 

Rabu, 27 November 2019

KATA TERPESAN

Melewati jalanan besar dengan bersepeda motor membuat diri asyik tengok kanan dan kiri. Pemandangan alami begitu indah dan berbagai model minimalis dalam perumahan pun seakan membuat mata terlena. Namun ada kata yang terlintas, yang membuat keasyikan menjadi kemanyunan yang penuh dengan tanda tanya. Kata yang mungkin bagi saya di wilayah timur tak pantas untuk di ucap bahkan dilihat pun terasa saru. 

Kata yang terlintas di mata itu, kata " JANCUK " mohon maaf ini harus saya tulis dengan jelas, dengan tujuan supaya tidak ada kesalah pahaman di antara kita. Kata itu terlintas dua kali di depan mata. Pertama, kata tersebut menjadi sebuah nama makanan di warung pojok kaki lima. Kedua, kata tersebut tertulis jelas di kaos seorang remaja yang lewat di depan saya. Tentu saja, ini bukan kebetulan. Seakan hendak menunjukkan maksud tertentu, apa itu? Entahlah. 

Bagi sebagian wilayah, mungkin kata tersebut bukan sesuatu yang saru, menjadi kata yang biasa digunakan oleh masyarakat. Tapi bagi saya, kata tersebut  seperti mencemooh dengan menjatuhkan harga diri dari yang dicemooh. Tentu saja sangat menyakitkan. Kata tersebut di wilayah saya sangat dihindari untuk di ucapkan. 

Namun bukan masalah di warung atau di kaos. Fokus saya adalah pada pendidikan karakter yang telah tercanangkan oleh pemerintah seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013 pada sekolah - sekolah, termasuk sekolah yang terdapat di wilayah kami. Pendidikan karakter telah diusahakan oleh para guru untuk terlaksana sesuai harapan pemerintah. Namun pada pelaksanaannya sudah sangat tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak. 

Jika sebuah cita telah tertanam pada program dan berjalan rapi namun tanpa dukungan dari pemerintah dan warga sekitar maka hal itu akan sangat melelahkan. Siapa yang lelah? Tentu saja para pelaksana program tersebut. Dalam hal ini adalah guru dan tenaga kependidikan di sekolah sekolah. Para guru yang mengerahkan segala tenaga untuk mewujudkan cita dan harapan dan pelaksana total dari program kini akan hangus. Misal kasus kata yang tersebut di atas, tanpa ada penanganan dari pemerintah terkait dengan warung yang menyajikan menu dengan kata saru. Bahkan dari kaos yang tertulis kata saru. Semisal ada kepedulian dari pabrik kaos ataupun masyarakat maka semuanya akan berjalan seiring dan itu mempercepat terwujudnya cita dan harapan kita semua... InsyaAlloh

Selasa, 26 November 2019

KETIKA REMAJA BERSEKOLAH

Untuk ke sekian kali, hal hal yang tak seharusnya terjadi, hari ini terjadi lagi. Entah apa yang ada dibenak mereka, ada motor teman yang diisi air, buku yang digambar gambari sesuatu yang tak pantas dilihat, sepatu yang disembunyikan. Ah hidup mereka masih terbatas dengan usil pada teman-temannya. Usil yang merugikan temannya atau orang lain ini yang seakan sepeleh buat mereka para pelaku namun bikin susah bagi teman lainnya. Bahkan para guru di sekolah pun di bikin pusing oleh tingkah laku mereka yang susah untuk dijauhi. 

Sekolah di tingkat menengah atau SMP memang dunia rame. Dunia yang dipenuhi oleh anak-anak yang sebagian dari mereka bahkan tak bisa diam. Mereka sangat aktif, namun beberapa anak keaktifannya semakin buat pusing para guru. Beberapa pertanyaan yang mungkin jawaban Anda merupakan solusi dari masalah masalah di atas, diantaranya :
  1. Apakah mereka tidak mengenal mana yang baik dan buruk?
  2. Apakah mereka tidak menggunakan perasaannya ketika berlaku jahil sama teman temannya?
  3. Apakah memang tersedia fasilitas untuk mereka berbuat jahil?
Nah, Bapak Ibu yang mungkin berprofesi sebagai guru di sekolah swasta pasti pernah merasakan kejahilan anak-anak yang terkadang sangat bikin pusing untuk menanganinya. Ketika kita baca tiga pertanyaan di atas, maka adakah peran kita di dalamnya? Tentu saja Bapak Ibu guru, ketika kejadian itu di sekolah maka peran Anda terhadap kejahilan yang dilakukan anak-anak tentu ada. Entah, terkait pengajaran tentang rasa empati yang kurang, rasa sayang kepada teman belum tersentuh dalam setiap pembelajaran atau mungkin ada fasilitas fasilitas yang seakan mendukung kejahilan anak-anak di sekolah. 

Mengajar anak-anak remaja memang bukan sesuatu yang gampang. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Remaja adalah usia yang mana mereka butuh pengakuan, mencari jati dirinya, mereka seakan tak mau diatur karena ego mereka sangat tinggi. Namun sejatinya, mereka adalah anak-anak yang butuh pengarahan dan pembinaan dengan hati. Bukan omelan, marah dan sanksi saja yang mereka butuhkan. Namun, reward jangan pernah terlupakan. Meski sekedar memuji mereka karena sesuatu yang kecil namun berharga maka pujilah mereka. Pendidikan butuh keseimbangan antara punishmen dan reward. Karena ketika punishmen yang ditonjolkan maka anak akan semakin tidak percaya diri, mereka akan melebel dirinya sebagai anak nakal. Dan jika reward yang diunggulkan maka mereka bisa tumbuh menjadi pribadi materialistik bahkan cenderung manja. Namun, seimbang kanlah keduanya. Tapi ingat, punish/ sanksi bukan kekerasan. Punish/sanksi merupakan didikan yang lebih keras. Jangan pernah menghukum anak-anak tanpa ada arti mendidik supaya mereka menjadi pribadi berkualitas, InsyaAlloh.

HAL BARU

Setiap orang pasti akan senang jika memiliki sesuatu yang baru. Apalagi sesuatu itu merupakan keinginan yang telah lama terpendam dalam lubuk hati yang paling dalam. Ketika keinginan kemudian terwujud maka dunia seakan milik seorang. Semua tampak indah. Ibarat kita sejak dari dulu bermimpi memiliki laptop, ketika kemudian laptop mampu kita miliki, coba bayangkan apa yang kita lakukan ? Pastinya hati akan berbunga tak peduli rasa teman bagaimana. Namun bagaimana pula ketika laptop impian kita sudah di tangan tapi kita tak mampu mengoperasikan nya? Tentu saja, masih ada rasa bangga meski tak bisa menggunakannya.

Sama saja ketika kita mendapat pekerjaan atau jabatan baru, hati senang dan juga bangga namun apa jadinya ketika kita tak tahu tugas atau job description kita, maka kita hanya akan dapat gaya saja namun seperti orang yang bodoh. Bahkan akan terjadi semua yang kita lakukan menjadi serba salah. Hal itu karena ketidak tahuan kita saja.

Oleh karena itu, bukanlah sebuah hal baru kemudian kita bergaya dengan kerennya jabatan kita melainkan memahami semua job description merupakan sesuatu yang mutlak untuk diketahui.

Belajar dan belajar ... Semoga bermanfaat

Senin, 25 November 2019

SEBUAH TEAM

Kata tim dalam sebuah organisasi bukanlah sebuah kata baru. Bahkan disetiap organisasi harus ada sebuah tim yang siap mensukseskan semua program organisasi. Tanpa sebuah tim mustahil sebuah visi akan terwujud. Organisasi tak sebatas pada organisasi politik saja, namun organisasi di sini sudah sangat meluas bahkan dalam sebuah unit pendidikan, sebut saja sekolah perlu adanya sebuah tim. 

Tim di sekolah akan menjalankan berbagai program yang telah tersusun sesuai dengan visi misi sekolah tersebut. Dengan adanya kesatuan kerja dari sebuah tim maka apa yang telah terprogram akan bisa berjalan lancar, minimal hal ini akan mengurangi resiko akan berbagai hambatan yang ada.

Ibarat saja sebuah tim telah terbentuk di sekolah. Tim tersebut menangani tentang bagaimana sebuah silaturahmi dengan wali murid berjalan sesuai dengan harapan sekolah. Sebut saja tim" forum silaturahmi ". Dengan berbagai tugas yang telah tergambar dan dipahami maka tugas tim adalah mensukseskan program tersebut hingga silaturahmi dengan wali murid berjalan dengan sangat erat. 

Kerja sebuah tim adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk terwujudnya forum silaturahmi dan juga bagaimana hasil kerjanya, sehingga kemudian akan adanya evaluasi. Dengan demikian sekolah bisa mengukur seberapa jauh kesuksesan dari tim forum silaturahmi.

Dan yang perlu di ingat, bekerja dalam sebuah tim adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan. Maka jangan pernah kita dengan sengaja, meninggalkan amanah hanya karena ego kita yang tinggi.

Demikian secuil tentang tim, semoga bermanfaat .

Senin, 18 November 2019

DUNIANYA BEGITU INDAH

Suasana ruang belajar begitu ramai. Ada diantaranya yang mendengarkan penjelasan tentor, ada juga yang sedang mengerjakan soal-soal dengan bercanda. Namun diantara mereka ada juga yang asyik dengan dirinya sendiri, tak mau tengok kanan kiri, fokus belajar. Berlari kesana-kemari juga masih menghiasi suasana belajar di bimbel kami. Bimbel yang memang siswanya mulai dari kelas TK B ini sangat ramai dengan situasi belajar seperti di rumah sendiri. 

Kali ini fokus kami pada metode pembelajaran yang dipakai para tentor, yang sering terpancing emosi karena anak-anak yang susah memahami materi. Tak jarang diantara tentor harus mengeluarkan suara yang lumayan keras dengan harapan anak-anak sedikit takut dan kemudian bisa fokus memperhatikan, akhirnya paham akan materi yang tersampaikan. 

Menjadi tak tega ketika melihat anak anak belajar dengan kondisi dipaksa serius. Karena paham betul, dunia anak-anak adalah dunia tanpa beban. Dunia tanpa berpikir panjang. Dunianya hanya saat ini. Maka alangkah tidak tepat jikalau serius harus dipaksa dengan suara keras. Akan sangat tepat jika kita selaku tentor atau guru atau mungkin sebagai orang tua, mengenal betul siapa anak yang sedang dihadapi. Kenali betul baru kemudian masuklah ke dunia mereka. Jangan paksa mereka masuk ke dunia Anda. Dunia anak-anak sangat menyenangkan. Setelah Anda memposisikan diri pada dunia mereka, barulah Anda menemukan cara yang tepat untuk mengajari mereka. Tentu saja dengan cara yang disukai mereka. Buatlah anak anak belajar tanpa ada beban terpaksa. Karena dengan terpaksa semua akan sia sia. Dia hanya akan paham jika ada kita. Di luar itu, mereka akan melupakan yang kita sampaikan. Buatlah anak-anak enjoy, mereka senang baru ajarkan ilmu ilmu baru. Buatlah mereka termotivasi untuk berlatih soal soal, karena terkadang mereka juga tidak tahu, untuk apakah aku berlatih soal.

Jadi, memasuki dunia mereka ketika awal interaksi dalam pembelajaran sangatlah penting terkait akan hasil yang akan dicapai.

Semoga manfaat !

Minggu, 17 November 2019

PENDIDIKAN KARAKTER

Ketika ulangan  semester berakhir dan waktu pembagian raport telah tiba. Tak jarang bahkan hampir semua sekolah menghadirkan orang tua atau wali untuk mengambil raport anak-anaknya. Di kesempatan itulah, ada interaksi antara orang tua dan sekolah. Tentu saja kesempatan seperti ini jangan sampai terlewatkan oleh orang tua maupun guru. Karena selama proses pembelajaran akan banyak temuan temuan yang perlu sekali dikomunikasikan bersama. Diantaranya bagaimana sikap belajar anak-anak kita, bagaimana perilaku anak-anak kita. Lalu, apakah raport tidak menggambarkan semua itu? Lantas apa manfaat buku raport? Tentu diantara kedua ada yang bertanya tanya.

Raport sebagai buku laporan atas kegiatan proses pembelajaran anak-anak di sekolah yang kemudian di evaluasi dalam bentuk ulangan dan hasilnya terwujud dalam bentuk raport. Pada raport kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang dinilai, yakni : spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Kurikulum 2013 lebih condong mengutamakan pendidikan karakter meski tak mengurangi sedikit pun tentang kompetensi yang lain.

Dan lewat tulisan ini, saya selaku penulis sangat berharap besar, orang tua juga lebih mengutamakan Pendidikan karakter. Mengingat, hari ini dan esok bahkan yang lalu, anak-anak kita telah dicekoki dengan berbagai informasi yang terkadang info itu justru membuat anak-anak kita jauh dari akhlak mulia. Anak-anak telah terpengaruh dengan mudah tentang pergaulan bebas, mereka seakan tak mengenal bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Anak-anak semakin menipis sikap hormatnya kepada orang tua, mereka telah dijadikan lupa bahkan tidak tahu akan sikap hormat kepada orang tua. Bagaimana sikap anak-anak kita kepada guru guru nya bahkan bagaimana harusnya mereka berteman seakan tak ada lagi ruang untuk mengenal itu semua. Anak-anak lebih suka belajar untuk mahir dalam game game yang disuguhkan, anak-anak lebih suka mojok untuk mendalami ilmu permayaan. Mereka disibukkan dengan berbagai macam bentuk online. Keprihatinan ini tentu akan semakin miris tanpa perhatian orang tua dan guru.

Maka perlulah kita selaku orang tua dan mungkin guru untuk semakin akrab dan mendekati anak-anak kita. Sesibuk apapun kita, jangan pernah tinggalkan anak-anak kita bebas di luar sana. Panggilan Anda pada sore hari jelang Maghrib sangat penting buat anak anak. Perintah Anda untuk sholat lima waktu pada anak anak Anda sangat penting buat masa depannya. Pendampingan Anda di malam hari, disaat saat waktu belajar sangat dirindukan anak-anak. Bahkan obrolan santai sangat menghangatkan hati anak-anak.

Wahai Ayah Ibu, nilai akademik sangat penting. Tapi jangan engkau menomorsatukan sampai anak-anak tak punya akhlak. Sepandai apapun anak-anak kita, tanpa akhlak maka bisa jadi suatu saat Anda akan terlempar sebagai orang tua. Mari bersama guru dan orang tua saling mengikat jalinan kerjasama, supaya anak-anak aman di masa depannya dan kita pun tak meninggalkan anak-anak dalam kondisi yang lemah.

Sabtu, 16 November 2019

JODOH

Kala itu Aku mencarimu
Kala itu Aku menantimu
Kala itu Aku merindukanmu
Kala itu angan indah bersamamu

Gembira hati kala engkau datang
Gembira hati kala kabarmu merasuk dada
Gembira hati ketika hadirmu
Hadirmu tuk menjemput diriku

Ketika gagahmu cantikmu bersanding
Itulah surga duniaku
Kebahagiaan yang tak bisa terlukiskan
Kebahagiaan yang tak bisa ku ceritakan

Kini engkau hadir di sampingku
Menemani hari hari ku
Melukis kisah bersama jodoh
Jodoh yang tak pernah terbayang dalam benakku

Jodoh yang datang seakan tak peduli akan Aku
Suka atau tidak
Cinta atau tidak
Bahkan
Benci atau tidak

Jodoh telah bersanding mengayuh hidup
Berjalan seiring bersama
Ada senyum, manyun bahkan adu amarah

Namun di hati terdalam, ada cinta yang seakan malu berkata
Ada cinta yang susah terucap
Ada cinta yang terkadang tenggelam karena ego

Ooh jodoh... Lama Aku bersamamu
Entah apa ini
Aku merasa ada sesuatu yang tak nyaman
Namun tak kuasa Aku mengucap
Jodoh ... Inikah sesungguhnya cinta
Jodoh ... Inikah namanya Love
Jodoh ... Inikah namanya JODOH



CINTA SEPENGGAL ANGAN

Entah apa kelebihan kamu
Kebiasaan bersama dalam belajar
Bersama dalam canda
Bersama dalam kelas yang sama

Curi curi pandang itulah Aku
Tersenyum ketika dengar langkahmu
Dag dig dug ketika mendengar namamu
Salah tingkah ketika saling berpandangan

Kisah remaja kecil yang jatuh hati
Entah dia jatuh hati atau tidak
Entah dia peduli atau tidak
Entah dia tahu rasaku atau tidak
Biarlah Aku yang tahu kalau aku Love you

Tapi Aku tak mau tahu
Aku hanya tahu Aku love you

Jumat, 15 November 2019

MINTA KEKAYAAN

Rizqi bagi saya adalah sebuah kata yang memiliki arti sangat luas. Rizqi bisa berupa kekayaan harta, kekayaan hati, bebas dari sakit, bebas dari hutang dan lain sebagainya. Makna Rizqi adalah sesuatu yang tak terbatas, sesuatu yang membuat manusia hidup pada zona nyaman. Maka ketika ada seseorang yang meminta Rizqi yang luas, itu artinya dia minta banyak hal, yang jelas semuanya bisa mendukung kehidupan dia menjadi lebih baik. Dan kita dianjurkan untuk meminta dalam doa doa kita dengan kata rizqi sehingga kita bisa mendapatkan salah satu dari rizki yang telah disiapkan Alloh SWT.

Namun bagi diriku, diluar anjuran diatas, dengan berkeyakinan hal ini adalah benar maka yang ku minta adalah rizqi berupa kekayaan harta yang melimpah serta berkah. Dengan harta yang banyak maka kekurangan ekonomi harian bisa terpenuhi serta dengan harta tersebut kita bisa berbagi kepada orang tua, mertua, saudara dan orang lain yang membutuhkan. Karena di luaran sana, masih banyak orang atau anak anak yang kehidupannya tak jauh dari kekurangan. Kekurangan mereka sangat jelas yakni harta. Lalu apakah saya hanya butuh harta saja? Tentu jawabannya adalah tidak. Semua bentuk Rizki pada hakekatnya sangat saya butuhkan, namun saya berkeyakinan dengan terpenuhinya kebutuhan harian kita tanpa harus gali lobang tutup lobang apalagi terlibat dalam proses riba tentu ada sesuatu yang beda. Maksud saya dengan terpenuhinya itu semua, maka kita bisa mengubah pola pikir kita untuk membantu orang lain yang berkekurangan. Sehingga hidup lebih manfaat tak sekedar mikirin perut sendiri. 

Hidup ini tak tahu sampai kapan kita berada. Yang jelas, sekali lagi bagi saya, meminta kepada Alloh SWT dengan jelas tanpa tebeng atau basa basi adalah sesuatu yang harus dilakukan. Karena itu selain melegakan hati kita juga akan menjadi jelas apa yang sedang kita butuhkan.

Wallohu a'lam bishowab. Semoga bermanfaat


Sabtu, 09 November 2019

RANU KLAKAH LUMAJANG JAWA TIMUR

RANU KLAKAH
LUMAJANG JAWA TIMUR

Ranu Klakah terletak di desa klakah kabupaten Lumajang Jawa Timur. Tempat wisata danau ini sangat indah karena sekitar ranu yang penuh dengan pohon - pohon pinus. Pepohonan yang tumbuh di sekitar danau membuat para pengunjung semakin betah berlama - lama di pinggiran danau. Lengkap juga dengan gazebo membuat suasana semakin nyaman. Pemandangan Ranu Klakah yang eksotik ini masih terlihat alami karena sentuhan pemerintah masih belum maksimal. Meski begitu, hal ini tak membuat pengunjung mundur untuk datang. Tempat wisata ini memiliki kekhasan tersendiri sehingga pengunjung ramai, lebih - lebih ketika hari libur.















Lokasi Ranu Klakah tak jauh dari jalur utara Surabaya - Jember, sekitar kurleb 3 km dari jalur besar kita bisa sampai di Ranu nan Indah ini. Dengan mengajak keluarga besar plus bekal nasi untuk makan bersama akan sangat asyik. Di tambah lagi dengan pedasnya rujak manis dengan mangga mudanya, sangat menggiurkan dan nyaman dimakan sambil menikmati pemandangan. Selain itu, di sana kita bisa mengelilingi Ranu dengan perahu sewaan yang pas di kantong harganya. Yuuk, wisata ke Ranu Klakah Lumajang Jawa Timur.

Selasa, 05 November 2019

RAPORT

Raport merupakan hasil belajar peserta didik di lembaga- lembaga formal. Dengan adanya raport maka para orang tua bisa mengetahui bagaimana hasil belajar anak-anaknya selama kurun waktu di sekolah tersebut. Dengan raport maka guru bisa menyampaikan perkembangan perkembangan anak-anak didiknya selama sekolah di lembaga tersebut. Sehingga dengan demikian orang tua bisa mengetahui kemudian menindaklanjuti hasil dari raport tersebut. Semisal, nilai raport matematika mendapat nilai 90 maka orang tua bisa membantu si anak untuk minimalis bertahan kemudian bisa ditingkatkan lagi ke materi yang lebih sulit.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa fungsi raport sangatlah penting keberadaannya. Hal ini terkait evaluasi pendidikan anak dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya raport, maka selain guru, orang tua pun bisa menentukan tindak lanjut dari hasil pembelajaran anaknya di sekolah tertentu. Namun, raport tidak mencerminkan kecerdasan dan keleletan anak anak dalam belajar. Karena masingmasing anda mempunyai kejeniusan yang berbeda. Maka dari itu, sebagai guru dan orang tua, berpandailah ketika membaca dan mencermati raport anak. Jangan mudah memberi kesimpulan dari hasil raport yang diterima. Apalagi jika nilai anak di raport sangat hancur alias dibawah KKM atau berpredikat C, D, C, D. Kondisi raport seperti itu tak jarang membuat para orang tua dan guru dibuat pusing. Pusing melihat dan mencermati raport dan pusing tindak lanjut si anak. Orang tua dan guru sudah selayaknya menjadi pendukung buat si anak meraih prestasi yang memang benar benar di kuasai si anak. Meski nilai matematika jelek belum tentu jelek di nilai mata pelajaran yang lainnya. Jangan berharap, nilai anak Anda baik dan bagus dalam semua mata pelajaran, meski ada juga tipe anak seperti itu. Namun pada sebagian anak, menguasai salah satu bidang akan membuat dia lebih mudah meraih prestasi. Atau mungkin ketika Anda Bapak Ibu guru atau orang tua melihat nilai raport jelek semua alias pas KKM, jangan juga anda menjustise anak anda memiliki otak standar. Bisa jadi, dibalik minimnya nilai, si anak menyimpan banyak bakat yang perlu Anda gali dan dukung.

Bantulah anak Anda menentukan bakat sejak dini. Karena dengan bakat anak akan terbantu tampil percaya diri dan dengan bakat yang menampilkan prestasi akan menjadi kebanggaan buat orang tua dan guru.

Jadi mari bersama kita bantu anak kecil kita menemukan bakat berawal dari cara tepat membaca nilai dalam raport. Sukses selalu ...

Senin, 04 November 2019

BUATLAH ANAK-ANAK GEMBIRA

Beberapa hari yang lalu, seorang ibu menyampaikan keluhannya tentang anandanya yang masih duduk di kelas 4. Berdasarkan cerita beliau, Ananda mengapa kesulitan dalam belajar. Setiap hari di sekolah maupun di bimbel, Ananda sukanya tidur di bangku, dia tidak mau baca, tulis apalagi mengerjakan tugas dari gurunya. Berbagai macam usaha sudah dilakukan, mulai dari rayuan lembut hingga kasar. Namun usaha ibu tersebut seakan sia - sia. Tidak ada perubahan yang terjadi pada Ananda. 

Kasus di atas tentunya masih ada diantara kehidupan kita. Ibu yang kebingungan mengatasi anandanya, hingga emosi kemarahan menjadi alternatif berikutnya. Ibu tak sadar seakan lupa baca perjuangan dia ketika hamil, perjuangan ketika melahirkan dan perjuangan ketika merawat dan mendidik mulai bayi hingga anak anak beranjak besar.  Sulitnya anak ketika belajar mungkin ada baiknya kita sebagai ibu introspeksi diri, evaluasi diri dan mungkin butuh pengetahuan menangani ananda seperti kasus di atas. Yang perlu diingat adalah anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Ketika anak dimasukkan ke sekolah ataupun bimbel ataupun pesantren bukan berarti tanggung jawab beralih. Namun, orang tua mencari partner dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang menjadi pilihan orang tua. 

Lalu, bagaimana jika kasus di atas terjadi pada kehidupan kita? Tentu saja harus diselesaikan dengan pikiran yang dingin, tahan emosi. Diantara usaha yang mungkin bisa menjadi pilihan orang tua adalah :
  1. Jalin komunikasi dengan sehat. Komunikasi sehat sangat perlu dilakukan antara Ibu, ayah dan anak. Dalam komunikasi, sampaikan harapan- harapan Ayah Ibu kepada ananda. Ajak dia menyampaikan pendapatnya tentang harapan kita sebagai orang tua. Misal ungkapan seperti ini : " Ayah Bunda ingin sekali mas Nizam jadi dokter yang hafidz Qur'an. Karena jadi dokter itu banyak sekali manfaatnya. Dengan menjadi dokter, maka mas nizam bisa menolong orang lain sehingga mas Nizam disayangi banyak orang. Selain itu, Alloh SWT pun sayang kepada mas Nizam  apalagi dokter yang Tahfiz, Alloh SWT akan semakin sayang sama mas Nizam. Kalau Alloh SWT sayang sama kita, bebas buat kita minta apapun". Ungkapan harapan bisa disesuaikan, sebut nama Ananda dengan panggilan yang menghargai ya Ayah bunda.
  2. Dengarkan dan beri jawaban positif pada komentar Ananda tentang harapan Ayah bunda. Misalnya, " Tapi sulit bunda kalau mau jadi dokter yang Tahfiz, Nizam harus belajar yang rajin dan ngajinya kan harus pintar, bunda" maka jawaban bunda, " iya donk sayang, belajar harus rajin dan ngajinya harus pintar. Tidak sulit kok, kan ada Ayah bunda yang selalu dampingi mas nizam " Berikan belaian dan kecup keningnya bunda, Ah... Ananda akan sangat bahagia.
  3. Komunikasikan apa yang menjadi kegemaran Ananda dan jajaki apakah kegemaran itu sangat positif buat ananda. Misalnya, " Mas Nizam pingin ikut kegiatan ekstrakurikuler apa di sekolah? "
  4. Dukunglah jika kegemaran itu adalah sesuatu yang layak dikembangkan.
  5. Berikan reward atas prestasi yang diraih oleh Ananda. Reward tidak harus berupa uang atau hadiah. Berilah pujian atas prestasi Ananda maka itu akan sangat memotivasi dia untuk berprestasi lebih. Misalnya, " Subhanallah, Mas Nizam hebat pasti Ustadzah senang punya murid mas nizam ".
  6. Mulai dari pagi, bangun tidur kondisikan hati Ananda sehat dan gembira, ini akan mendukung kegiatan sehari-hari dia.
  7. Berikan senyuman hangat dan doa ketika Ananda berangkat sekolah
  8. Ketika berpamitan sekolah, berikan kata kata atau kalimat positif pada ananda, misal : " Hari ini tetap Sholeh ya sayang, jaga lesan dan tangan "
  9. Dan yang terakhir dan jangan sampai terlupakan, tetap ingat pada sang penguasa dan pencipta anak kita. DIA lah yang berkuasa dan jika DIA berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Jadi, sertakan Alloh SWT dalam ikhtiar pendidikan anak anak kita.
Semoga bermanfaat ... 

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...