Bermula dari semalam hendak tidur, si kecil yang saat ini sudah menginjak usia 7 tahun berpesan kepada sang bunda, bahwa besok pagi dia minta dibangunkan pagi-pagi jam 4. Dia berkehendak menjaga saudaranya yang masih 3 tahun yang di tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sedang keluar kota karena ada beberapa keperluan. Dia mengatakan bahwa dia harus menjaga saudara kecilnya karena kakek harus pergi ke sawah pagi hari sementara nenek harus mempersiapkan kebutuhan sarapan di dapur, sementara orang lain yang tinggal di rumah itu harus bersiap diri untuk segera berangkat kerja. Mencoba melihat dan memahami kondisi yang ada, dia yang masih anak-anak merasa terpanggil untuk berbuat kebaikan dengan berbagai pengorbanan. Pengorbanan bangun tidur di luar kebiasaan, dia bangun lebih pagi. Dia siap membantu orang lain meski jam segitu harusnya dia nyaman di tempat tidur bahkan tak terbesit dirinya untuk bermain di pagi hari. Anak kecil yang berbuat kebaikan tanpa berpikir panjang, balasan apa yang dia terima dari kebaikan yang dia berikan. Dia berbuat baik tanpa menuntut apapun, bahkan dia mengorbankan waktu yang semestinya dia gunakan untuk kesenangannya. Ah ... Andaikan itu terjadi sama orang dewasa, pasti dunia dipenuhi dengan kebaikan.
Bisa kita bayangkan andai semua orang bersikap seperti halnya anak kecil tersebut. Pasti dunia begitu indah. Benarkan? Berbuat baik tanpa berpikir balasan yang bakal dia terima. Tidak berpikir akan balasan yang hendak ia terima dari si penerima kebaikan, dia hanya berharap balasan dari sang pencipta, Maha Besar tanpa tandingan. Bukankah DIA sudah menjanjikan, setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, bukankah itu sudah jelas bahwa semua kebaikan yang kita tebar selalu dalam perhitungannya. Tak ada yang meleset. Semua kebaikan akan secara otomatis berbalik kepada si penebar kebaikan. Lalu, mengapa kah kita disibukkan dengan sesuatu yang tak seharusnya.
Mari berbagi karena berbagi itu sungguh indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar