Minggu, 17 November 2019

PENDIDIKAN KARAKTER

Ketika ulangan  semester berakhir dan waktu pembagian raport telah tiba. Tak jarang bahkan hampir semua sekolah menghadirkan orang tua atau wali untuk mengambil raport anak-anaknya. Di kesempatan itulah, ada interaksi antara orang tua dan sekolah. Tentu saja kesempatan seperti ini jangan sampai terlewatkan oleh orang tua maupun guru. Karena selama proses pembelajaran akan banyak temuan temuan yang perlu sekali dikomunikasikan bersama. Diantaranya bagaimana sikap belajar anak-anak kita, bagaimana perilaku anak-anak kita. Lalu, apakah raport tidak menggambarkan semua itu? Lantas apa manfaat buku raport? Tentu diantara kedua ada yang bertanya tanya.

Raport sebagai buku laporan atas kegiatan proses pembelajaran anak-anak di sekolah yang kemudian di evaluasi dalam bentuk ulangan dan hasilnya terwujud dalam bentuk raport. Pada raport kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang dinilai, yakni : spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Kurikulum 2013 lebih condong mengutamakan pendidikan karakter meski tak mengurangi sedikit pun tentang kompetensi yang lain.

Dan lewat tulisan ini, saya selaku penulis sangat berharap besar, orang tua juga lebih mengutamakan Pendidikan karakter. Mengingat, hari ini dan esok bahkan yang lalu, anak-anak kita telah dicekoki dengan berbagai informasi yang terkadang info itu justru membuat anak-anak kita jauh dari akhlak mulia. Anak-anak telah terpengaruh dengan mudah tentang pergaulan bebas, mereka seakan tak mengenal bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Anak-anak semakin menipis sikap hormatnya kepada orang tua, mereka telah dijadikan lupa bahkan tidak tahu akan sikap hormat kepada orang tua. Bagaimana sikap anak-anak kita kepada guru guru nya bahkan bagaimana harusnya mereka berteman seakan tak ada lagi ruang untuk mengenal itu semua. Anak-anak lebih suka belajar untuk mahir dalam game game yang disuguhkan, anak-anak lebih suka mojok untuk mendalami ilmu permayaan. Mereka disibukkan dengan berbagai macam bentuk online. Keprihatinan ini tentu akan semakin miris tanpa perhatian orang tua dan guru.

Maka perlulah kita selaku orang tua dan mungkin guru untuk semakin akrab dan mendekati anak-anak kita. Sesibuk apapun kita, jangan pernah tinggalkan anak-anak kita bebas di luar sana. Panggilan Anda pada sore hari jelang Maghrib sangat penting buat anak anak. Perintah Anda untuk sholat lima waktu pada anak anak Anda sangat penting buat masa depannya. Pendampingan Anda di malam hari, disaat saat waktu belajar sangat dirindukan anak-anak. Bahkan obrolan santai sangat menghangatkan hati anak-anak.

Wahai Ayah Ibu, nilai akademik sangat penting. Tapi jangan engkau menomorsatukan sampai anak-anak tak punya akhlak. Sepandai apapun anak-anak kita, tanpa akhlak maka bisa jadi suatu saat Anda akan terlempar sebagai orang tua. Mari bersama guru dan orang tua saling mengikat jalinan kerjasama, supaya anak-anak aman di masa depannya dan kita pun tak meninggalkan anak-anak dalam kondisi yang lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...