Hari ini usai sudah rapat menentukan kesepakatan bersama terkait program - program sekolah yang segera di realisasikan. Dalam kesepakatan tersebut jelas sekali hasil- hasil yang di ketahui bersama, mulai dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan sie- sie yang semuanya sudah di ketok palu kesepakatan. Hari demi hari, waktu tak berhenti tak ada perbedaan yang nampak. Semuanya berjalan seperti biasa. Yang aktif masuk dari karyawan kami ya itu itu saja. Dan yang jarang masuk kerja ya jelas, mereka saja. Terus demikian kami berjalan hingga hampir 4 bulan setelah kesepakatan rapat dihasilkan. Hasil rapat seakan hambyar tak ada rasa. Namun pimpinan bersikukuh, bagaimana pun program harus segera direalisasikan. Maklum, pimpinan pun punya pimpinan lagi diatasnya, yang karena itu juga dengan segala kondisi bawahan yang notabene minus aktifnya, terus mendesak segera melaksanakan program.
Yang menjadi sorotan adalah ketika pimpinan mendelegasikan semua kesepakatan rapat pada karyawan yang aktif masuk kerja dan tergolong orang yang aktif berkarya. Tentu hal ini menjadi sebuah kebingungan. Yang pasif dibiarkan, tanpa tindakan apapun. Sementara yang aktif kerja, dialah yang kemudian di uber- uber dengan tugas. Seperti halnya anak sekolah, ada tugas individu dan tugas kelompok. Hanya berganti nama, jika pada sebuah organisasi yang ada kerja individu dan kerja team. Tentu saja kerja individu menjadi tanggung jawab perseorangan. Namun pada kerja team, kesuksesan merupakan hasil kerja keras bersama. Ketika tugas team yang lain dilimpahkan pada team lain. Inilah puncak masalah, semua menjadi tertimbun. Tugas individu belum selesai, tumpang dengan tugas lainnya. Hingga akhirnya semua menjadi amburadul, hampir tak ada tugas yang tuntas. Hingga sebagian karyawan merasa lelah dengan kondisi. Karyawan yang aktif semakin aktif dan semakin cepat lelah. Dan akhirnya jenuh melanda hati - hati mereka. Para bawahan sangat miris, prinsip mereka adalah " Yang Penting BOS senang ".
Menurut Anda, bagaimanakah model kepemimpinan di atas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar