Senin, 21 Desember 2020

Sabar atau Syukur?

Ayo pemirsa, silahkan pilih satu ya ... sabar atau syukur yang didahulukan? Ehem, lihat kasusnya dulu dong mak! Kalau pas kepala cenat cenut masak iya bilang Alhamdulillah. Kayaknya munafik aja antara ucapan dan yang dirasa di hati. Ada yang jawabnya begitu gak? hehe ... jawaban bebas kok!

Tapi gini ya pemirsa, saya sih gak akan jelasin panjang lebar sama dengan luas bab sabar dan syukur itu. Akan tetapi perlu kita renungkan sebentar saja sekaligus mengingat sebuah dalil yang tersebut dalam Al qur'an bahwa : " Barang siapa yang bersyukur atas nikmat, maka akan ditambah kenikmatan dan barang siapa yang kufur nikmat, sesungguhnya adzabKU sangat pedih" masih ingat ya? lha terus, kepala cenat-cenut termasuk nikmat atau apa ya? Nah pemirsa, disinilah saya mengajak Anda semua untuk selalu berhusnudzon atau berprasangka baik terhadap Alloh SWT. Jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan seperti halnya kepala cenat-cenut, berarti sebentar lagi akan mendapat nikmat yang luar biasa besarnya. Maka dari itu, tidak salah jika kemudian kita bersyukur atau sekedar mengucap Alhamdulillah...

Selain bisa nambahin nikmat, dengan bersyukur hati malah lebih adem. Dan pastinya hati yang adem disertai minta kebaikan kepada Alloh SWT akan menjadikan diri lebih baik. 

So, STOP mengeluh! 

STOP menggerutu! 

STOP mengumpat! 

Berhusnudzon selalu dan biasakan diri untuk bersyukur dalam setiap kondisi... 

Yup, salam cinta foreverđź’–đź’–đź’–

Minggu, 13 Desember 2020

Di mana posisinya?

 Malam, 13 Desember 2020

Sebagai penutup hari sekaligus pengantar tidur. Dengan harapan ganjalan di hati tersalurkan. Entahlah kalimat yang ku dengar seakan mengusik rasa yang sulit terucap. Semoga dengan menulis di sini, akan ada cerah yang ku tangkap di esok hari.

"Saya cuma menyampaikan ilmu bukan sebagai pekerjaan. Pekerjaan saya adalah blablabla (secret ya). Artinya saya mengajar bukan untuk mencari uang karena uang hanya saya dapat dari pekerjaan yang lain" Kalimat tersebut seakan mengusik hati yang terlanjur cinta pada dunia pendidikan.

Berprofesi sebagai pengajar atau guru di sebuah sekolah swasta memang tidak menjanjikan bisa menjadi seorang yang kaya raya. Apalagi berada di sekolah yang sangat kecil, bisa dibilang jumlah siswanya tidak lebih dari 200 anak. Selain itu, siswanya berasal dari keluarga yang standar ekonominya adalah menengah ke bawah. Mau mengharap gaji UMR? Bisakah? Bisa kaya ngajar di situ? Bagi saya pribadi, menjawab BISA. Sebenarnya bukan pada swasta, jumlah siswa dan latar belakang siswa yang menjadi pusat perhatiannya. Melainkan pola pikir atau cara pandang kita ketika berprofesi sebagai pengajar atau guru. Artinya saya mengajak Anda yang saat ini mengajar di sekolah swasta untuk merubah mindset. Yakinlah, profesi Anda tidak salah. Dan dengan profesi ini Anda akan menjadi JAYA.

Teringat akan tauziyah dari Habib Novel Alaydrus. Beliau menyampaikan ketika kita memenuhi kebutuhan orang lain maka Alloh SWT lah yang akan memenuhi kebutuhan kita. Karena pada dasarnya, uang atau rizki yang berupa benda yang kita harapkan bukan berasal dari pekerjaan atau kemampuan kita. Semua bentuk rizki berasal dari Alloh SWT. DIAlah yang akan memberi kita rizki, memenuhi kebutuhan hidup kita bahkan semua impian-impian kita. Artinya, dengan kita berprofesi sebagai guru atau mungkin tenaga kependidikan yang waktunya habis untuk ngurusi pendidikan, maka di situlah kita sedang memenuhi kebutuhan orang lain dalam pendidikan. Maka Alloh lah yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, Insya Alloh

Kalimat yang membuat saya galau, memiliki arti mendapat uang adalah tujuan utama. Dan itu tidak berada di sekolah. Sehingga, harus mencari di tempat lain. Dan kalau uang menjadi tujuan dan berada pada urutan pertama, maka profesi mengajar bukan lagi pertama melainkan yang kesekian dan entah DI MANA POSISINYA?

Jumat, 30 Oktober 2020

JALAN

Terkadang jalan tempuhmu begitu menyenangkan

Namun tak jarang pula, jalan tempuhmu sangat tak kau suka

Jalan ... menyenangkan atau tidak tetap harus terlalui

Sering ku lalui jalan dengan sangat menyenangkan

Namun di akhir perjalanan sungguh tak mengenakan rasa

Kadang pula bahkan sering jalan itu begitu tak ku suka

Namun, akhir perjalananku begitu menyenangkan

Sering pula ku ragu akan memulai perjalanan

Ku bayangkan begitu sulitnya medan di sana

Namun begitu ku mulai ... pemandangan yang indah

Jalan hanyalah jalan

Jalan sekedar penghubung

Kesulitan dan kemudahan selalu ada dalam perjalanan 

Tapi bukan itu ...

Yang terpenting adalah niatmu

Bayangkan puncak jalanmu begitu indah

Dan yang terpenting adalah Alloh SWT selalu ada dalam perjalananmu

Sebutlah DIA dimanapun kau berada

Salam 


Sabtu, 17 Oktober 2020

Macam-macam himpunan

Melanjutkan materi yang lalu, kali ini kita akan belajar bersama tentang macam-macam himpunan.

Macam-macam himpunan, antara lain :

  • Himpunan berhingga. 

adalah himpunan dimana anggota-anggotanya tertentu (memiliki batas), yang bisa disebutkan semuanya.

Contoh :

A adalah himpunan bilangan prima kurang dari 20, maka :

A = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19}

  • Himpunan tak berhingga
adalah himpunan dengan anggota-anggotanya tak tentu/tak terbatas.
Contoh :
B adalah himpunan bilangan asli kelipatan 3, maka :
B = {3, 6, 9, 12, 15, ...}

Kamis, 15 Oktober 2020

Lho???

 Lho??? Merupakan ungkapan kaget yang spontan terucap ketika terjadi sesuatu di luar perkiraan. Banyak sih yang terjadi di luar perkiraan kita. Namun kali ini, adalah sosok yang berpendidikan namun masih belum paham akan sebuah etika. Seorang berpendidikan namun belum paham akan sebuah proses. Seorang berpendidikan namun belum paham akan sebuah perubahan. Bahkan mungkin juga seorang berpendidikan yang tidak tahu bagaimana harus tumbuh menjadi dewasa.

Bertolak belakang, latar belakang berpendidikan dan terdapat kata namun. Ada sebuah predikat kebanggaan dan ada pula kekurangan. Tak kesempurnaan memang, tapi setidaknya ada etika yang selalu dijunjung tinggi. Ibarat masuk rumah, jika engkau masuk dengan permisi maka keluarlah dengan permisi pula. Etika adalah akhlak yang tercermin dalam diri seorang muslim. Idealnya! 

Ya ... Kenyataan tak seperti adanya. Kenyataan tak pernah 100% sesuai dengan aturan yang ada. Maka jika seperti itu adanya, janganlah kita termasuk pelaku tak beretika. 

Salam santun 

 

Sabtu, 10 Oktober 2020

Nikmati saja

Hidup itu bukan soal hasil tapi proses bagaimana engkau berusaha meraihnya. Hasil merupakan hak prerogatif Alloh SWT yang tak bisa diganggu gugat. Kalimat yang sungguh apik untuk menjadi bahan renungan. Hidup adalah anugerah istimewa yang Alloh SWT berikan kepada kita. Dengan hidup kita bisa merasakan banyak hal. Entah itu senang, sedih ataupun hambar. Hidup itu liku-liku nan indah. Ibarat perjalanan menuju kawasan B-29. Anda pernah ke sana? Hmm.... liku-liku banget, tapi indah. Ada rasa takut, deg-degan tapi sungguh indah luar biasa. Seperti itulah!

Sama dengan hidup. Hidup itu liku-liku. Banyak kondisi dimana kita harus takut atau deg-degan. Ada kondisi di mana hati berasa kecewa. Namun, jika kita mampu melewatinya, senyum bahagia akan segera merekah. 

Nikmati saja semua proses dalam perjalanan hidupmu. Jangan terlalu larut dalam kesedihan dan kecewa. Teruslah berjalan. Teruslah bergerak. Sibukkan dirimu, hingga engkau lupa akan kecewamu. Dan yang teramat penting adalah ingatlah janji-janji Alloh SWT. Ketika engkau mengingatnya, maka disitulah energi akan mengalir dalam tubuhmu. Dan energi akan menggerakkan tubuh untuk semakin menikmati proses kehidupan.

Salam, keep spirit

Minggu, 04 Oktober 2020

HIMPUNAN

Assalamuálaikum Wr Wb ... Salam semangat anak-anakku semua. Bagaimana kabar hati? Hehe ... Tetap happy dan selalu happy meski kita masih harus belajar online ya ... Sekali lagi, Salam Semangat!

Nah, kali ini kita akan belajar tentang himpunan. Sebelumnya kita awali dengan membaca al Fatihah ... Aamiin. 

Materi Himpunan :

     1. Konsep Himpunan

     2. Sifat-sifat himpunan

     3. Operasi himpunan

Pembahasan :

1. Konsep Himpunan

    Selanjutnya, ustadzah hendak mengajak kalian jalan-jalan ke pasar, tapi secara online ya. 


Coba perhatikan gambar pasar di atas! Apa yang dapat kalian simpulkan? Iya, benar. Pada gambar tersebut, sayuran tertata sangat rapi. Dan yang menarik adalah tiap-tiap jenis sayuran dikelompokkan atau dikumpulkan sendiri-sendiri. Contoh, ada kumpulan wortel, kumpulan tomat, kumpulan cabe merah dan lainnya. Nah anak-anak, pada matematika itulah yang dimaksud dengan himpunan. Jadi pengertian himpunan adalah kumpulan objek atau benda yang terdefinisi dengan jelas.

Nah sekarang kita sudah memahami apa pengertian himpunan. Pada matematika, himpunan tidak lagi sebatas pada sayuran saja. Banyak benda-benda lain yang bisa disebut himpunan, dengan syarat seperti tersebut pada pengertian. Termasuk juga angka-angka pada bilangan, bisa juga disebut dengan himpunan dengan syarat menrupakan kumpulan dan terdefinisi dengan jelas.

Jumat, 02 Oktober 2020

Rizqi part 1

Hari ini, Jumát 2 Oktober 2020. 

Pelajaran berharga dari seorang youtuber, Ariyan Surya. Beliau mengatakan bahwa jangan mengejar rizqi. Karena rizqi tidak mau dikejar. Jika Anda ingin rizqi yang luas maka berikan nilai diri anda kepada sesama. Nilai yang dimaksud adalah kemampuan yang terdapat pada diri. Jika Anda memiliki kemampuan untuk membuat masakan yang enak, maka buatlah untuk mereka makanan yang enak. Jika Anda suka menulis, maka berikan kebaikan melalui tulisan. Jangan dihitung semua yang anda berikan dengan uang. Biarlah mereka merasakan nilai kebaikan dari anda. Dan biarlah Alloh SWT yang mengatur rizqi Anda. Bisa jadi orang yang menerima kebaikan dari Anda menjadi perantara rizqi Anda. Atau rizki Anda diberikan oleh orang lain yang telah digerakkan Alloh SWT. Maka jangan berhenti memberikan nilai Anda kepada orang lain. Karena apapun yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita juga. Kurang lebihnya begitu, semoga betul ya mas Ariyan... 

Ah, agak kabur juga kalimat cerita di atas ya ... yang jelas, berikan kebaikan kepada sesama maka Anda akan terima kebaikan pula. Bisa jadi kebaikan yang Anda terima merupakan rizqi Anda. Rizqi yang berkah, Aamiin

Kamis, 03 September 2020

Keajaiban 1

Hari Ahad yang lalu, tepatnya 10 Agustus 2020. Pada hari itu, sangat terasa sekali kebutuhan akan modal usaha yang akan dijalani oleh suami. Memang sih, itu adalah tugas suami. Saya tidak ikut memikirkan pun tidak apa-apa. Namun bagaimana saya bisa lepas tidak memikirkan, ketika suami mengalami kesulitan maka saya dan anak juga kena imbasnya. Jadi, saya merasa apa yang sedang dialami oleh suami, juga sedang saya alami. Berniat membuka usaha jualan es Capcin dan cilok namun terkendala dengan modal yang minim. Modal minim yang sudah habis kami keluarkan untuk membuat gerobak. Dan modal minim itupun kami pinjam dari dana yang disiapkan buat bayar amanah. Karena saat itu kami tak ada lagi, mau tidak mau, maka uang amanah yang kami pakai. Dengan bismillah semoga disegerakan untuk membayar tanggungan amanah tersebut. 

Sebenarnya usaha ini bukan satu-satunya yang dimiliki suami. Sejak suami kena PHK pada bulan Juli yang lalu, suami membuka usaha laundry. Usaha laundry yang tempatnya masih sewa. Meski sudah dapat satu bulan lebih. Namun laundry belum bisa memenuhi kebutuhan kami. Mulai dari biaya sewa, perawatan, gaji karyawan dll hingga pada kebutuhan dapur keluarga kami. Hingga akhirnya, suami berniat menambah usaha juakan es capcin dan cilok. 

Kembali lagi akan kebutuhan modal yang harus segera ada. Karena rencana awal agustus 2020, kedai es capcin dan cilok resmi dibuka. Akhirnya, saya menerapkan materi garputala. Materi curhat kepada Alloh SWT melalui Al qur'an. Materi garputala yang saya dapatkan pada bulan Mei lalu dari ustadz Nasrullah, seorang penulis buku best seller, Magnet rizki. Pada garputala tersebut, saya mendapatkan surat At-Taubah 127-129. Hingga ayat tersebut, saya dzikirkan setiap habis sholat fardhu. Alhamdulillah, berawal dari cerita dan berniat meminjam uang ke orang tua. Ternyata orang tua malah memberi pinjaman dan memberi modal juga. Jadi ada 2 lipatan uang yang disodorkan ke saya waktu itu. Lipatan pertama adalah uang pinjaman yang harus dikembalikan dengan batas waktu yang tak terbatas. Sementara lipatan kedua adalah pemberian dari orang tua. Kata beliau untuk nambah modal.

Alhamdulillah ... luar biasa. Dzikir yang saya lakukan kurang lebih 3 hari, Alloh SWT dengarkan dan dikabulkan hajatnya. Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh

Kamis, 21 Mei 2020

8 Tahun pernikahan

Edisi Jumát, 23 Mei 2020

8 Tahun Pernikahan
Oleh, Umi Maisyaroh

Delapan tahun tak terasa pernikahan aku dengan mas Fendik. Banyak kisah yang terukir di sana. Aku dinikahi oleh seorang duda beranak satu, Iya dia adalah suamiku. Aku ikhlas dan terima dia seorang duda, namun aku tak mau menerima anaknya. Meski anaknya tinggal bersama mantan istri, aku masih ada rasa cemburu. Aku tak mau di duakan meski dengan seorang anak kecil. Apalagi anak yang terlahir dari rahimku, hasil pernikahan aku dengan mas fendik, jangan sampai di nomorduakan dengan anak yang di sana. Kejam diriku, tapi itulah aku. Belum lagi keluarga mas Fendik yang terkesan awal tak suka sama aku, maklum lah aku adalah perawan tua waktu itu. Aku menikah di usia yang sudah kepala tiga, 32 tahun waktu itu. Dengan alasan tak ada uang, keluarga tak mampu,  mas fendik seorang duda, pernikahanku terasa ambyar. Bagaimana tidak, keluarga suami waktu itu sama sekali tak merayakan kegembiraan atas pernikahan kami. Hanya berbekal nasi gurih dan bubur merah, di adakan kenduri 6 orang sebagai doa berangkat ke KUA, itu aja.  

Meski perawan tua, jujur di hati kecil yang paling dalam, aku ingin sekali dirayakan di keluarga suami, meski tak mewah, minimal ada acara unduh mantu. Meski sedikit tua, tapi aku perawan, aku ingin dimuliakan di hari istimewaku. Namun itu semua hanya mimpi yang sekedar bunga tidur, tak pernah menjadi kenyataan. Itulah sebabnya, aku sedikit tak suka dengan keluarga suami. Tak ada yang menyuarakan hatiku, kalau aku masih perawan dan ingin diberlakukan selayaknya perawan - perawan lain. Sementara, adik suami yang menikah setelah aku, dirayakan dengan pesta lumayan ramai. Banyak tamu undangan dan tentunya biaya pun habis banyak, perkiraanku 20 jutaan. Berikutnya anak angkat mertuaku yang janda dan menikah untuk kedua kalinya pun, dirayakan meski sekedar unduh mantu. Lha aku ? Sekian tahun aku tak ikhlas bahkan hari ini pun aku masih belajar dan berusaha untuk meraih ikhlas itu. Sampai pernah ku bilang sama suami, "Tak apa sekarang gak ada iring - iring manten, yang penting entar kalau aku mati tolong diiring - iring ya .."Sakit hati ini. Saat ini pun, air mata deras mengalir karena semuanya memang sangat mengecewakan aku. Ibarat kata, sudah dapat duda, tak kaya, keluarga tak suka pula sama aku. 

Tapi aku selalu berusaha untuk sadar, bahwasanya dia yang selama ini aku cari, aku nanti, selalu tersebut dalam doa - doaku, Selalu dalam angan - angan, selalu hadir dalam canda tawa serta curhatan hati kepada teman senasib. Teringat pula, aku duluan yang nyamperin dia ke rumahnya waktu itu. Iya, itu semua perjuangan gadis dalam menjemput jodohnya. Hampir dengan segala cara hingga akhirnya, jodoh adalah suamiku saat ini. Kalau di tanya, menyesal dapat dia? Iya, sangat. Tapi penyesalan ini ibarat nasi yang berubah jadi bubur, ya ... terlanjur basah nyebur sekalian. Dengan berharap, semoga penyesalan ini kelak berubah menjadi mawar merah yang mekar nan harum baunya.

Dengan segala upaya, terus kulanjutkan perjalanan bahtera rumah tanggaku. Hingga kemudian lahir si baby yang imut, cowok ganteng dan semoga sholeh. Bersama dia aku selalu menghibur diri dan menguatkan hati. Dia tak mungkin aku pisahkan dengan ayahnya. Dan seiring waktu aku juga gak tega meyuruh suami menceraikan aku. Bagaimana pun juga, dia sudah pernah jatuh, masak iya aku jatuhkan dia lagi pada lubang yang sama. Gak tega. Pejalanan kami sekarang bertiga, ada tawa yang mampu menyusur hati yang yang sudah keruh. Ada bahagia yang menyeruak dari wajah yang lama di rundung kecewa. Yang pasti, perjuangan akan terus berlanjut dan belajar menikmati.

Awal pernikahan, suami bekerja sebagai salesman salah satu pabrik rokok. Jujur hati kurang ikhlas. Dan ada rasa malu kepada anak - anak didik aku,karena aku adalah seorang guru di madrasah. Tapi itu adalah kesukaan suami, ya sudah lanjut. Karena suami merasa dirinya menyatu sebagai sales rokok maka tak mungkin aku menyuruh dia berhenti. Apalagi tak ada keahlian lain yang dimiliki. Tak apalah, tapi di hati ada sebuah rencana yang harus segera terwujud. Yakni, harus memiliki pekerjaan yang kedua, sebagai persiapan jika kemudian hari ada kelonggaran di hati suami dan bisa aku desak untuk keluar dari sales rokok tersebut. Mulai aksi, pertama kali kami berencana mau bisnis keripik. Dan ternyata rencana itu di sambut baik oleh paklek yang kebetulan ada di kalimantan. Dia siap menerima keripik dari jawa dan akan di ecer di kalimantan. Ngebayangin, wow ... pasti hasilnya luar biasa. Bertekad, pinjam modal di bank sebesar 15 juta, total keripik yang kami kirim ke kalimantan senilai 9 juta. Pastinya, akan berlipat 2 kali lipat ini nanti, membayangkan hasil bisnis yang sangat menggiurkan. Keripik berangkat dan kemudian kami menunggu hasil penjualannya.

Kamis, 07 Mei 2020

AKU BANGGA MENJADI SANTRI

Edisi Jumat, 8 Mei 2020

AKU BANGGA MENJADI SANTRI
Oleh, Umi Maisyaroh

1. Santri itu apa?
Jawab :
2. Siapa santri itu?
Jawab :
3. Dimana tempatnya?
Jawab : Pondok dan madrasah
4. Mengapa bangga menjadi santri?
Jawab : bekal hidup yang luar biasa
5. Kapan di sebut sebagai santri ?
Jawab : selama menuntut ilmu
6. Bagaimana kegiatan santri
Jawab : full



Selasa, 05 Mei 2020

SUPERWOMAN

Edisi Rabu, 6 Mei 2020

SUPERWOMAN
Oleh, Umi Maisyaroh

Superwoman ... Iya, satu kalimat yang cocok buat mereka wanita tangguh. Wanita yang yang tak kenal mengeluh bahkan pantang menyerah. Prinsip hidup adalah bermanfaat bagi orang lain. Mungkin Anda bertanya - tanya

Jumat, 01 Mei 2020

JUZ 30 vs JUS ALPUKAT

Edisi Jumát, 1 Mei 2020

JUZ 30 vs JUS ALPUKAT
Oleh Umi Maisyaroh

✿~Bunga Hati~♥: FREEBIES DOODLE IBU & ANAK PEREMPUAN. | Gambar, Anak

Hai Bunda ? Bincang - bincang ringan tapi bermanfaat yuks ... Biasa, masih seputar anak. Masa belajar di rumah karena kebijakan pemerintah terkait pembatasan penyebaran covid-19 tentu banyak hikmah yang bisa kita ambil. Diantaranya, Bunda bisa lebih dekat sama anak - anak di rumah. Bagaimana tidak, Bunda yang kesehariannya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga kini mau tidak mau harus berperan sebagai guru juga buat anak - anak, bahkan Bunda karir pun lebih sering memantau anaknya pada jam - jam belajar yang terjadwal. Dan yang paling mengesankan adalah Bunda semakin mengenal lebih dalam gaya dan kebiasaan anak - anak dalam belajar. Bunda lebih tahu dan mengalami bagaimana sulitnya mengajari anak - anak. Sehingga kondisi ini membawa kita para Bunda semakin berterima kasih kepada para guru yang selama ini dengan telaten mengajarkan berbagai materi serta mendidik dengan sabar. Semakin menyadari bahwa jasa guru sungguh luar biasa buat anak - anak kita. Dengan banyaknya jumlah anak di sekolah tentu tingkat kesulitan dalam pengkondisian anak - anak tentu sangat melelahkan. Kita sebagai Bunda menangani 2 anak saja di rumah sudah sangat kuwalahan, seakan rumah menjadi berantakan. Apalagi Bunda yang masih memiliki anak balita ,... oow tak diragukan lagi bukan riwehnya bagaimana. Bahkan hampir si bungsu tidak terurus lagi ... hehehe, jangan sampai ya Bunda.

Sedikit berbagi pengalaman kisah saya bersama buah hati tercinta, Bunda dan Nizam. Hari ini bincang kami tentang manfaat atau faedah membaca Al - qurán. Dengan bahasa anak - anak, Bunda memberi penjelasan berbagai faedah orang yang rajin membaca Al - qurán. Di antara faedah yang Bunda sebutkan dalam penjelasan tersebut adalah Membaca Al qurán akan mendapatkan pahala dan kebaikan serta memberikan  syafaat ketika hari kiamat tiba. Tentu saja Bunda sudah sangat paham akan kedua faedah tersebut. Dengan membaca Al quran maka ketika dasyatnya kiamat telah di datangkan ke bumi, semua manusia akan kalang kabut penuh dengan ketakutan. Dan pada saat itulah maka Al qur an yang telah kita baca akan hadir dan memberi syafaat buat kita (Maaf, sekedar ilmu masa kecil Bunda yang perlu di gethok tularkan ke anak, jika salah ... silahkan dibetulkan ya Bunda ). Nah, selain itu dengan rajin membaca Al quran maka si pembaca akan diberi kebaikan dan pahala, apalagi jika membaca Al quran di baca pada bulan Romadhon, tentu Alloh SWT akan memberikan yang lebih dari itu semua, Insya Alloh. Dengan anggukan kecil pertanda Nizam paham akan penjelasan Bunda. "Tapi Nizam belum bisa baca Al quran, Bunda ? Tanya Nizam. Bunda tersenyum dan menjawab : "Tidak apa - apa nak, asalkan ada kemauan belajar membaca Al quran itu sangat bagus, apalagi kalau Nizam sering menghafal juz 30, hmmm... Alloh selalu melihat Nizam dengan bangga lho ". 

Nah, dialog Bunda dan Nizam berlanjut hingga sampai pada jus alpukat. Beda huruf tapi hampir sama pada pelafalan, pada kata juz vs jus. Cuman kalau jus Alpukat, pada akhirnya akan menjadi kotoran yang menjijikkan. Dalam dialog tersebut, Bunda menyampaikan pesan dengan sangat halus dan terkesan santai. Tanpa terasa anak akan paham akan manfaat panjang akan kegiatan rutin membaca atau menghafal Al qurán, tentu disesuaikan usia anak. Dengan demikian, Bunda sudah memberikan pembelajaran yang berharga buat anak dan akan melekat hingga anak akan selalu ingat pesan Bunda.

Demikianlah kiranya kita sebagai Bunda mampu memberikan pembelajaran yang bermakna buat anak - anak. Pembelajaran yang tersampai dengan ringan namun mampu menjadi bekal anak untuk menjalani hidupnya. So, mari bersama kita belajar untuk menjadi pendidik buat anak - anak kita.

Senin, 27 April 2020

MENYAPU JUGA BELAJAR !

Edisi Selasa, 28 April 2020

MENYAPU JUGA BELAJAR !
Oleh, Umi Maisyaroh

kartun lucu menyapu gadis kecil PNG grafik gambar unduh gratis ...

Romadhon tahun ini sungguh bermakna bagi kami. Meski kondisi sedang stay at home karena covid-19 namun dibalik itu semua ada senyum merekah dari bibir dan hati kami. Dua hari ini, Bunda dan Nizam mencoba tidak tidur setelah sholat shubuh. Agenda kami setelah sholat shubuh adalah mengaji dan nambah hafalan juz 30. Setelah itu Bunda mendampingi Nizam belajar materi sekolah yang sudah ditugaskan oleh ustadzahnya. Olah raga dan bersih - bersih rumah serta lingkungan adalah agenda kami selanjutnya. Hingga waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB. Setelah bersih diri juga selesai maka Bunda dan Nizam mulai lanjut dengan kegiatan masing - masing. Dan kini, waktu menunjukkan 09.00 WIB, Bunda memanggil Nizam yang sedang asyik menonton TV untuk segera beranjak ke ruang belajar dan belajar lagi melanjutkan materi sekolah. Namun, tak di duga ... dengan ringan Nizam menjawab : "Lho belajarnya kan sudah mulai dari tadi habis shubuh, Bunda ". Belajar materi sekolah yang bertemakan kebersihan belum dilaksanakan Nizam, jawab Bunda sambil melanjutkan pekerjaannya. " Lho, menyapu kan juga belajar menjaga kebersihan Bunda", jawab Nizam selanjutnya. Kali ini Bunda hanya tercengang mendengar jawaban Nizam. Setelah dipikir, benar juga yang dikatakan Nizam. Karena menyapu pada dasarnya juga belajar, jawab Bunda dalam hati. 

Bunda, apa kabar semuanya? Bagaimana Romadhon kali ini, pasti seru juga kan ? Saya yakin pasti Bunda semuanya punya cerita yang tak kalah serunya bersama sang buah hati. Karena stay at home memang menjadikan kita semua semakin dekat dengan anak - anak kita. Nah Bunda, cerita saya di atas tidak untuk pamer atau apa saja. Melainkan ada satu kalimat yang perlu di garis bawahi dari kalimat yang terucap dari lisan anak saya, yakni : "Menyapu juga belajar kan, Bunda!". Kalimat yang seakan membuka cakrawala baru buat saya. Seringkali kita di kejar oleh nilai - nilai ulangan atau semester atau nilai yang lainnya yang kemudian dengan tanpa sadar kita membatasi makna dari belajar itu sendiri. 

Belajar memiliki makna yang luas, tidak hanya terbatas membaca dan berhitung. Bahkan menonton film yang bernuansa nasehat pun bisa diartikan belajar. Lalu kita juga tahu betul, baru - baru ini marak sekali dengan pembelajaran dan penilaian karakter. Karakter tentu tidak bisa hanya dengan membaca melainkan harus praktek pada kegiatan sehari - hari. Jika materi yang ada di sekolah kemudian diterapkan atau praktekkan kemudian di ulang - ulang maka bisa jadi akan terbentuk karakter pada diri anak. Nah, jika menyapu adalah penerapan dari materi kebersihan lingkungan maka ini juga bermakna belajar. Jadi mari kita memaknai belajar dalam arti yang luas. Sehingga anak - anak akan mendapat pengalaman yang bermakna yang kemudian bisa menjadi karakter baik dari anak - anak kita. 

Semoga manfaat, salam literasi

Sabtu, 25 April 2020

PUASA DHUHUR

Edisi Ahad, 26 April 2020

PUASA DHUHUR
Oleh, Umi Maisyaroh
Keluarga, Ibu, Ayah, Anak Anak, Pelukan, Tim, Bahagia
Sumber : https://pixabay.com

Hari kedua masih lanjut berpuasa dengan semangat. Bahkan hari ini sangat semangat. Nizam bertekad untuk tidak tidur siang dan maunya bermain. Terlihat sangat semangat dan tidak menunjukkan lemas sedikit pun. Main dan main, tak apalah asal kondisi selalu aman buat dia. Waktu menunjukkan pukul satu siang dan dia pulang langsung merajuk pada Bundanya, "Bunda, aku makan ya ... lapar sekali? " Nah lho ? Jawab Bunda. Kok tiba - tiba dia mau berbuka puasa lebih awal. Bahasa anak - anak. PUASA DHUHUR. Iya karena dia berbuka puasa pada waktu dhuhur. Entah apa yang terjadi, Bunda lihat kondisi Nizam segar dan masih tak menunjukkan kondisi lemas. Semua secara tiba - tiba.

Setelah berbuka puasa usai, bincang - bincang santai antara Bunda dan Nizam di ruang keluarga. Dalam perbincangan santai kami, dia bercerita banyak diantaranya ternyata ada beberapa temannya tidak berpuasa bahkan ada yang berbohong, katanya puasa terus makan pisang secara sembunyi. Celoteh Nizam tentang temannya. Nah, inilah penyebabnya kenapa tiba - tiba Nizam pulang dari bermain dan langsung minta makan alias berbuka puasa lebih awal. Rupa - rupanya dia terpengaruh sama teman bermainnya. Hai Bunda, bagaimana dengan anak - anak Bunda, masih puasa maghrib kah ? Semoga ya ...

Kondisi bercerita di depan kita sebagai Bunda atau orang tua merupakan kesempatan yang bagus yang tak boleh terlewatkan. Iya, kondisi ini sangat tepat untuk Bunda atau Ayah memberi nasehat atau ilmu kepada anak. Karena kondisi seperti ini menggambarkan anak siap diberi masukkan, dan Insya Alloh mudah dipahami. Dalam kisah Nizam di atas misalnya, Bunda bisa memberi nasehat bahwa pengaruh teman sangat luar biasa. Kita harus bisa menjaga diri untuk selalu mempertahankan sikap baik kita. Selain itu, dalam kondisi seperti itu maka Bunda atau orang tua bisa menyampaikan bahwa teman itu ada yang perangainya tidak baik namun banyak pula yang baik. Pandai dalam melihat peringai teman dan mampu bertahan pada kondisi benar akan sangat luar biasa. 

Karena itu, memilih dan menggunakan waktu yang tepat dalam menyampaikan nasehat kepada anak perlu untuk diperhatikan. Jangan sampai, setelah panjang lebar memberi nasehat kemudian anak membantah dan berceletuk kata - kata yang bikin emosi naik, pasti suara Bunda akan berubah menjadi nada tinggi, iya kan ? Hehehe.. Jadi memilih waktu yang tepat sangat penting untuk menyampaikan nasehat kepada anak - anak kita.

Semoga menginspirasi .. Salam

Jumat, 24 April 2020

JAGONGAN JELANG TIDUR

Edisi Sabtu, 25 April 2020


JAGONGAN JELANG TIDUR
Oleh, Umi Maisyaroh


Anak Laki Laki, Dewasa, Hubungan, Gadis, Putra

Puasa di hari pertama, Nizam bersemangat sekali. Alhamdulillah, meski sahur perlu dibangunkan tapi tak sesulit ketika bangunkan tidur siang karena keburu maghrib tiba. Pagi, selama bulan Romadhon, agenda kami masih tetap yakni setelah makan sahur tidak tidur, karena nunggu sholat shubuh berjamaah di mushola depan rumah. Habis itu lanjut dengan hafalan juz 30 dan membaca kitab ummi. Semuanya berjalan seperti agenda awal. Dan akhirnya kantuk menyerang kami, Bunda dan Nizam sekitar pukul 08.00 WIB. Tidur satu selama satu jam. Setelah itu lanjut kegiatan seperti biasa. Nizam bermain dan Bunda ambil laptop dan beraksi. Jelang tidur siang pada jam 13.30 WIB kami jagongan sebentar, cerita sana dan sini. Akhirnya Nizam berceletuk, "Bunda, semoga nanti aku bangun pas waktu maghrib ya ... enak, bangun langsung berbuka ", Hehehe, Nizam meski katanya kuat sepertinya agak lemas kondisi tubuhnya. Maklum, tak makan dan minum di hari awal puasa, masih adaptasi. Jagongan yang bagi saya beda dari biasanya. Di hari biasa, dia minta dibangunkan secepatnya karena keburu bermain lagi. Dari JAGONGAN JELANG TIDUR, sedikit bisa memberi pengetahuan kepada dia, bahwa di bulan Romadhon, Alloh SWT menurunkan Rahmat yang berlimpah, pahala dilipatgandakan berpuluh - puluh kali. Semua kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat - lipat. Jangankan kebaikan yang butuh tenaga dan gerak, tidur pun dapat pahala. Akan tetapi pahala berbuat kebaikan yang berupa tenaga dan gerak lebih besar dari pada tidur. Demikian ilmu yang bisa disampaikan kepada Nizam jelang tidur siang. Mungkin Bunda yang lain punya cerita yang sama ? Insya Alloh ya Bunda ...

Ketika anak berada pada kondisi hendak tidur, kondisi anak benar - benar rileks. Kalau dalam bahasa hypno, kondisi seperti itu dikatakan anak dalam kondisi gelombang alpha. Dalam kondisi tersebut, anak akan mudah memahami bahkan menjadi ingatan yang kuat. Sekali lagi kondisi anak sedang rileks. Memang dalam menyampaikan ilmu ke anak tidak harus kaku seperti yang saya lakukan berdasarkan cerita di atas, melainkan Bunda bisa mengkreasi pula dengan berbagai cerita yang sesuai dengan kondisi anak. Yang pasti ujung cerita yang Bunda sampaikan merupakan sebuah ilmu atau nasehat yang kelak mampu menjadi bekal hidupnya. 

Peran Bunda dalam pendidikan anak - anak tetap menjadi nomer satu. Yang kemudian Ayah menjadi pendukung. Meski begitu, tetaplah Ayah Bunda harus menjadi artis atau selayaknya superhero dalam film anak - anak. Artis dalam film yang mereka tonton seakan menghypno anak - anak, terbukti mereka ingat akan jam tayang, nama pemain bahkan hampir semua gerakan superhero, mereka hafal di luar kepala. Hendaklah kita sebagai Orang tua tak kalah dengan artis dalam film mereka. Ayah Bunda harus lebih banyak berperan dalam pendidikan anak. Sekali lagi, tauladan merupakan pendidikan yang utama. Jadi, misal dari cerita di atas, jika saya mengatakan kebaikan yang butuh tenaga dan gerak akan mendapat pahala yang berlipat, maka seyogyanya saya pun memberi contoh untuk minimal tidak banyak tidur di bulan Romadhon. Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang diidolakan oleh anak - anak kita, Aamiin.

Selamat berpuasa Romadhon 1441 H.

Selasa, 21 April 2020

OALAH ... TERNYATA BEGINI TO NAK !

Edisi Rabu, 22 April 2020

OALAH ... TERNYATA BEGINI TO NAK !
Oleh, Umi Maisyaroh

40 Gambar Kartun Orang Tua Dan Anaknya | Gambarilus

Jadwal kegiatan menunjukkan waktu mengaji, seperti biasanya Nizam harus mempersiapkan kitab dan perlengkapan lain dengan mandiri. Bunda siap jadi guru ngaji karena kondisi lockdown covid-19. Jarum jam tepat pada angka 18.00 WIB dan kami siap untuk mengaji. Malam ini beda dari biasanya, Nizam tampak lebih enjoy dan semangat ngajinya. Malam - malam sebelumya ada aura keterpaksaan dalam wajahnya. Ada manyun yang kerapkali muncul dari bibirnya yang seakan enggan mengucap kata demi kata. Dan kondisi yang seperti itu akhirnya membuat dia susah sekali memahami dan mengingat bacaan yang Bunda contohkan. Malam ini spesial, Bunda bercerita terlebih dahulu tentang syafaat Al qurán kelak di hari akhir dan ada reward yang terucap janji kalau sudah khatam kitab Ummi (metode dari guru ngajinya). Dari cerita dan janji reward inilah sepertinya dia ada semangat. Selain itu metode yang diterapkan Bunda berbeda dari malam sebelumnya. Metode yang dipakai kali ini adalah Bunda membacakan 1 lembar kemudian diikuti oleh Nizam. Dan dibaca sebanyak 2 kali. Untuk bacaan yang sulit, Bunda garis bawahi dan diulang kembali hingga 3 kali baca. Dan ternyata dengan metode seperti itu, Nizam lebih lancar. Bunda senang sekali, sambil bergumam dalam hati :  " Oalah ... Ternyata begini to nak ! "

Bagaimana pengalaman Bunda di sana ? hehe ... tentu kita beda metode tapi Insya Alloh satu tujuan ya. Kondisi lockdown adalah sebuah keharusan yang harus kita taati. Karena hal tersebut merupakan ikhtiar kita untuk berada pada kondisi yang lebih baik. Lockdown tidak harus dikeluhkan. Memang banyak dampak yang muncul. Terutama buat para Bunda. Bunda mendadak jadi seorang guru buat anaknya. Bunda menjadi wonderwoman yang memiliki multitask. Tapi semua berbalik pada mindset kita. Jika hal tersebut kita pikir sebagai beban maka lockdown akan sangat terasa berat. Namun jika kita berpikir akan banyak ilmu dan kreativitas dalam kondisi seperti ini maka kita sebagai Bunda akan semakin pandai dalam menyikapi hidup.

Nah, kembali kepada pendampingan anak - anak dalam belajar mengaji atau lainnya. Para Bunda jangan patah semangat ketika gagal dengan satu metode. Cari dan pilih metode lainnya yang tepat buat anak - anak kita. Dan sertakan motivasi serta reward yang disesuaikan dengan usia anak. Insya Alloh hal tersebut akan memudahkan Bunda dalam pendampingan di rumah.

Salam, selamat mencoba ...

Senin, 20 April 2020

MINUMLAH DENGAN DUDUK

Edisi selasa, 21 April 2020

MINUMLAH DENGAN DUDUK
Oleh, Umi Maisyaroh

Kaca, Air, Serbet, Refleksi Langit
Gambar dari https://pixabay.com

Segernya air dalam kehausan di siang hari ... Subhanalloh, sangat nikmat. Air adalah kebutuhan mutlak untuk makhluk hidup. Tanpa air, tak bisa dibayangkan bagaimana jadinya manusia. Seperti biasa, siang ini habis main bersepeda si Nizam langsung ambil air segelas dan glek, sempat terhenti karena instruksi Bunda : "Minumlah dengan duduk ! ". 

Iya sepele ... etika minum terlihat sangat sepele. Namun etika minum dalam islam pun diperhatikanRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135). Berdasar hadist itulah seyogyanya orang tua memperhatikan bagaimana etika anak ketika minum. Kenapa harus begitu? Sekali lagi tugas orang tua adalah mendidik. Mendidik memiliki makna yang sangat luas. Dengan mendidik diharapkan mampu membentuk karakter anak sesuai dengan keinginan orang tua. Namun, saya yakin bahwa semua orang tua termasuk saya dan Anda pasti berharap anak - anak kita memiliki karakter yang sholeh sholehah. 



Seiring dengan itu, etika minum seorang anak pun perlu diperhatikan. Jika hal ini mampu menjadi kebiasaan buat si anak, maka akan menjadi karakter yang melekat hingga dewasa kelak. Lalu, sejak kapan pendidikan ini bisa diterapkan ? Tentu saja, sejak si kecil bisa minum sendiri, entah itu pakai gelas atau pun semi gelas. Dan tentunya sebagai orang tua pun tak sekedar menyuruh dan mengarahkan saja ya ... melainkan harus berperan juga dalam memberi contoh. Apalagi jika anak masih 3 tahunan, maka anak akan mudah memahami jika ada contoh langsung dari orang terdekat. Untuk hasil yang lebih menyakinkan maka seharusnya orang tua atau terdekatnya selalu memberikan contoh seterusnya. Dalam artian, karakter orang tua harus terbentuk dulu, Jika hal ini terjadi, maka orang tua akan lebih mudah untuk membentuk karakter anak yang diantaranya minum dengan duduk.

Lha terus bagaimana jika karakter orang tua belum terbentuk, apakah tidak bisa membentuk karakter anak dengan mudah ? Mungkin bisa seperti itu. Tapi bukan berarti tidak bisa nggeh. Semua bisa, asal kita berusaha maksimal. Setidaknya orang tua juga harus upgrade diri atau tak bosan untuk selalu menuntut ilmu. 

Demikian sekilas coretan hari ini, semoga bermanfaat


Minggu, 19 April 2020

BELAJAR NAIK SEPEDA

Edisi Senin, 20 April 2020

BELAJAR NAIK SEPEDA
Oleh, Umi Maisyaroh


Yuk Ajari Anak Naik Sepeda, Ini 4 Langkahnya
Pagi ini, Nizam berpamitan hendak bermain sepeda bersama teman - temannya. Dia bilang, ada teman yang mau ngajari cara naik sepeda dengan benar dan pelan. Maklumlah sepeda sudah setahun lebih beli tapi tidak pernah terpakai karena memang belum bisa. Rencana setiap libur sekolah mau belajar, eh gagal terus. Akhirnya, ya sepeda parkir manis di garasi. Masa social distancing, masa belajar di rumah ternyata memberikan kesempatan yang luas untuk mewujudkan setiap rencana yang sekedar terpajang dalam angan. Nizam lebih banyak beraktivitas di luar rumah dengan sepeda lamanya. Dan dengan berawal pegang, naik terus tetap jalan tapi pakai kaki, kemudian memberanikan diri menaiki sepeda dari tanah yang posisi lebih tinggi, akhirnya sekarang dia sudah sedikit bisa naik sepeda onthel. Yach, bisa sedikit karena syaratnya harus naik dari tanah yang berposisi lebih tinggi ... hehehe, seru banget kan, naik sepedanya bisa lebih kencang lagi jadi dia cuman main rem tangan saja. Lucu sih, tapi salut dengan semua semangat dan sifat berani yang luar biasa. 

Hmmm ... bicara tentang anak tak ada habisnya. Kali ini saya sedikit berbagi pengalaman selama mendampingi anak belajar di luar rumah. Tentu saja, ketika anak main di luar rumah, orang tua atau bunda yang lebih berperan disini harus selalu memberikan pantauan terhadap anak - anaknya. Pantauan yang dimaksud adalah kemana dia bermain, bersama siapa ( mengenal teman - temannya) dan main apa. Nah, sebagai Bunda tentu harus memantau terus. Karena pendampingan full kebanyakan di antara kita kesulitan melakukannya. Maka minimal pantauan seperti tersebut sangatlah membantu untuk Ayah / Bunda melepas anak - anak bermain di luar. 

Nah banyak dampak positif ketika anak bermain di luar bersama teman - temannya, diantaranya :
  1. Lebih asyik dan seru
  2. Memberikan pengalaman belajar terhadap lingkungan sekitar
  3. Lebih banyak aktivitas fisik
  4. Belajar bergaul/bersosial.
Jadi silahkan lepas anak - anak bermain di luar dengan pantauan. Satu pengalaman saya ketika melepas Nizam bermain di luar adalah dia lebih cepat menguasai cara naik sepeda onthel karena ada temannya yang ngajari. Selain itu, Nizam lebih banyak cerita yang disampaikan ke Bundanya. Nizam lebih banyak cerita tentang pengalaman dia selama bermain dengan temannya dalam sehari ini.Tentu ini sesuatu yang menjadi kebanggaan bukan ? Tanpa harus kita sebagai orang tua / Bunda turun tangan untuk ngajari semua hal. Tetapi ada beberapa hal yang bisa dia dapatkan dari teman - temannya. 

Nah demikian pengalaman saya. Semoga menginspirasi


Sabtu, 18 April 2020

CEWEK GANTENG

Edisi Ahad, 19 April 2020

CEWEK GANTENG
Oleh Umi Maisyaroh

BMI Hong Kong : Gaul dengan Lesbi, Tomboy, Murtad

Kaget yang bercampur rasa nano - nano kurasakan saat menatap foto dia. Dia adalah sosok cewek yang loyal kepada teman dan rame banget hidupnya. Dunianya serba happy dan fun. Bahkan kebahagiaan yang tampak dari lelucon - lelucon yang sering terlontar dari lesannya sering membuat teman - teman sekitarnya merasa bahagia pula. Foto itu menampakkan wajah remaja yang cantik, namun dengan pose dan pakaian serta model rambut yang dia pasang menjadikan dia menjadi CEWEK GANTENG alias si cewek tomboy.

Cewek ganteng ternyata juga ada dalam kepribadiannya. Dia benar - benar bak seorang cowok yang mampu melindungi cewek dari bahaya, mampu menenangkan hati cewek yang sedang galau bahkan rayuan gombal hingga maut pun ternyata sering terlontar dari lesan remaja si cewek ganteng ini kepada para cewek imut alias cantik dan anggun menurut dia. Iya, ternyata dia adalah sosok yang lesbi. Dia menyukai dan sudah resmi berpacaran dengan gadis yang hmmmm ... CUTE, menurutnya. Inilah yang membuat diri nano - nano ketika foto di depan mata. 

Telusur bukti dan latar belakang, ternyata dia adalah sosok yang lahir tanpa hadirnya seorang ayah. Ayah yang sudah pergi, meninggal dunia sejak dia dalam kandungan, menjadikan dia hanya berlimpah kasih sayang dari seorang ibu saja. Menjadi anak pertama dari kedua adik - adiknya yang masih kecil. Dan  semua itu yang kemudian mengharuskan dia menjadi sosok yang kuat bak baja. Dia harus menjadi pelindung bagi keluarga, menjadi pengganti ayah adalah kerinduannya. Karena dia rasa betul, sosok ayah sangat dibutuhkan dalam keluarganya.

Namun tak terduga oleh siapa pun, bahwa semua itu menjadi awal dia kehilangan feminimnya. Dia lebih menunjukkan kegagahannya bahkan selalu menunjukkan gaya maskulinnya kepada semua orang. Memiliki kekasih hati seorang cewek imut yang cute, menjadi semakin liar jiwa maskulinnya. Berjalan bergandeng tangan serta berciuman selayak sepasang kekasih dilanda asmara berat. Iya, kini dia benar - benar menjadi CEWEK GANTENG.

Nano - nano banget mendengar ini, tapi sekali lagi semakin menyadarkan diri bahwa peran orang tua dan lingkungan dekat sangat berperan besar dalam pembentukan pribadi anak. Sosok ayah yang seharusnya dia terima denga cinta pertama di hatinya telah pergi dan seakan hilang selamanya menbuat dia berbalik arah ingin menjadi sosok maskulin. 


BERBAGI DENGAN TEMAN

Edisi Ahad, 19 April 2020

BERBAGI DENGAN TEMAN
Oleh Umi Maisyaroh

seri kebiasaan anak shalih jika punya makanan suka berbagi - Ebook ...

Si kecil kerap kali minta dibuatkan makanan dalam jumlah yang banyak. Dia bilang makanan tersebut akan dibagikan kepada teman - teman bermainnya. Efek belajar di rumah masa social distancing menyebabkan anak sering main sama teman di lingkungannya. Menemukan sebuah kecocokan atau apalah namanya, sejak itu dia lebih sering minta makanan dan di bagi ke teman - temannya. Rasa peduli yang dia miliki terasa ada ketika dia berkecimpung langsung dalam dunia bermain bersama teman. Rasa senangnya makan bersama dengan obrolan yang seru ala anak - anak kudengar riuh dari kejauhan. Senang rasa hati ketika anak mau berbagi kepada teman. Tentu hal ini pula yang diinginkan para Ayah Bunda ?

Berbagi dengan teman berarti si anak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan berbagi, si anak tinggalkan keegoisan dan mau menang sendiri. Namun tentu saja hal baik tersebut jarang sekali yang muncul dengan sendirinya bahkan hampir tak ada. Karena bagaimana pun juga anak terlahir dalam kondisi zero maka orang tua atau lingkunganlah yang akan mewarnai dan membentuk karakter tersebut. Iya, berbagi dengan teman, saya sebut sebagai karakter. Jika hal tersebut dia lakukan secara berulang dan terus menerus maka kebiasaan itu akan menjadi karakter dia kelak.

Nah, terkait pembiasaan berbagi memang harus diberikan contoh oleh orang terdekatnya, setidaknya Ayah Bunda menjadi pilot project dalam hal ini. Pada usia 3 tahunan, anak akan merekam langsung apa yang dilakuakan oleh orang tuanya. Jika Orang tuanya senang berbagi maka secara tidak langsung membentuk pribadi empati pada anak. Terkait ini pula, empati merupakan jiwa sosial yang mutlak dibutuhkan oleh semua orang. Hal tersebut akan menjadikan dia mampu bertahan dalam lingkungan di mana dia tinggal. Sekali lagi empati butuh di contohkan. 

Lebih dari itu, pendidikan empati ini akan mudah diberikan kepada anak dan mudah diserap oleh anak apabila sejak dalam kandungan memang ada pendidikan ke arah tersebut. Jadi intinya, ingin membentuk pribadi sosial "berbagi dengan teman " tidak instan melainkan butuh proses yang amat panjang dan telaten dari orang sekitar. Ayah Bunda akan bangga dan terasa sejuk dalam hati jika anak - anak kelak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Punya kepedulian kepada sesama. Bahkan dengan senang hati bersedia berbagi dengan orang lain.

Salam inspirasi

Jumat, 17 April 2020

MEMASAK BARENG SI KECIL

Edisi Sabtu, 18 April 2020

MEMASAK BARENG SI KECIL
Oleh, Umi Maisyaroh

44 Gambar Karikatur Anak Membantu Ibu Masak | Karitur

Hmm ... Memasak Bareng Si Kecil, kebayang gak Bunda ? Ditengah keribetan kita menyiapkan makanan buat keluarga, eh tiba - tiba si kecil ikut nimbrung alias ikut campur dalam kegiatan kita. Tentu saja respon masing - masing Bunda berbeda. Ada diantara Bunda yang mungkin merasa semakin ribet dengan adanya si kecil. Karena bagaimanapun ketika masak pinginnya segera kelar. Tak berlama - lama di dapur adalah keinginan sebagian Bunda. Dengan adanya si kecil di samping Bunda maka waktu memasak akan lebih lama. Karena tugasnya bertambah, menjaga keamanan si kecil dari sesuatu yang berbahaya, menjaga makanan supaya tidak dipakai mainan sama si kecil, atau pula mengawasi anak - anak untuk tidak menjatuhkan barang dapur yang rentan dengan pecah. Masih banyak lagi keribetan ketika memasak bareng si kecil. Namun tak semuanya begitu. Ada juga para Bunda yang dengan telaten mendampingi si kecil yang mau membantu pekerjaan Bunda di dapur. Meski kadang bukan membantu ... malah semakin berantakan juga kadang ... hehe, namanya juga anak - anak. Yang jelas telaten di sini memiliki makna telaten dalam pendampingan si kecil dan juga telaten dalam menangani pekerjaan yang bertambah karena ulah si kecil yang mungkin hampir semua barang dapur berantakan di mana - mana.

Nah, bagaimana sih kira - kira sikap kita sebagai Bunda yang benar dalam meyikapi anak - anak yang mau nimbrung dalam pekerjaan dapur ? Ehem ... tanpa bermaksud menggurui nich Bunda. Anak - anak dalam usia 3 - 12 tahun adalah masa - masa pengenalan dengan dunia. Termasuk dunia Dapur. Nah, dalam usia ini mereka akan penasaran dengan banyak hal bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru bagi mereka. Anak yang seperti itu sering pula di sebut sebagai anak aktif. Jika anak dalam sebutan ini kita maksimalkan maka kecerdasan - kecerdasan anak akan semakin tumbuh dan berkembang. Karena kecerdasan - kecerdasan itu perlu di rangsang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Diantara rangsangan yang tepat adalah mengenalkan banyak hal buat si kecil. Memberi pengalaman buat mereka adalah hal yang sangat berharga. Rangsangan kecerdasan yang harus kita berikan tidak harus dalam bentuk pelajaran di sebuah kelas. Akan tetapi lebih luas dari itu, Bunda atau Ayah bisa memberikannya dalam aktivitas sehari - hari. 

Lalu ? Iya, mungkin di antara Bunda ada yang merasa ribet dengan kehadiran si kecil di dapur. Tidak perlu dipaksakan jika memang Bunda di tuntut untuk segera menyelesaikan pekerjaan dapur tersebut. Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajak si kecil belajar di dapur. Tentunya buat kesepakatan dulu dengan si kecil kapan dia bisa bisa belajar di dapur. Kesepakatan, ini juga  penting Bunda. Karena mengajarkan anak untuk memiliki rasa toleransi yang tinggi dan menghargai kesibukan kita. Sehingga dengan kesepakatan, Bunda dan si kecil lebih enjoy belajar di dapur. Dan yang tak kalah penting lagi adalah memberikan pengertian kepada si kecil atas kesepakatan - kesepakatan yang di buat bersama. Dengan memberikan pengertian dengan bahasa anak - anak tentunya, maka anak tidak ada istilah memaksa atau gak mau ngerti akan kesibukan Bunda. 

Nah, sekali lagi ... Memasak bareng si kecil bukan sesuatu yang harus di hindari melainkan sesuatu yang bisa dijadikan sarana untuk memberikan stimulus/rangsangan pada kecerdasan si kecil. Dengan pemberian stimulus yang tepat, diharapkan kecerdasan mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Oke, selamat mencoba.

Kamis, 16 April 2020

BERMAIN BERSAMA

Edisi Jumát, 17 April 2020

BERMAIN BERSAMA
Oleh, Umi Maisyaroh


Main Lompat Tali Bersama Teman-Teman Yuk - Sabumi

Bermain bersama dengan teman - temannya adalah kegiatan rutin Nizam setiap harinya. Apalagi pada masa pandemik corona yang mengharuskan belajar di rumah. Lepas dari pantauan maka tak jarang dia bermain hingga lupa waktu. Hingga mau tidak mau bunda harus selalu pantau waktu untuk mengatur jam bermain Nizam. Bahkan Bunda sampai membuat jadwal kegiatan harian untuk Nizam. Nah Bunda, bagaimana dengan Bunda yang lain, samakah dengan Bunda Nizam ? Hehe ... Bagaimana pun juga belajar di sekolah lebih baik buat anak - anak kita... Upss.

Bermain bersama dengan teman - teman tentu tidak harus kita hapus dari dunia anak kita. Bermain bersama teman merupakan wadah untuk belajar bersosialisasi bagi anak. Dengan melakukan kegiatan bersama teman - temannya maka anak akan belajar bagaimana seharusnya dia bergaul, menghadapi teman yang curang, belajar mengungkapkan kalimat, belajar kebersamaan, bahkan hingga dia harus menjaga diri dari sikap teman yang kurang baik. Jadi, bermain bersama teman sangat berguna bagi jiwa sosialnya si anak.

Nah, terkait anak yang sampai lupa waktu bahkan hingga tak pulang dalam waktu lama dalam bermain tentu perlu di perhatikan oleh orang tua. Bermain sangat perlu namun tetap harus ada batasan. Masa pandemik corona seperti saat ini sangat menguras tenaga dan pikiran orang tua dalam pembelajaran dan pengawasan kegiatan anak setiap hari. Maka selain dibuatkan jadwal kegiatan harian anak, perlu juga orang tua memantau siapa teman bermain si anak, bermain apa mereka, aman apa tidak permainan mereka. Hal - hal tersebut mutlak di perhatikan oleh orang tua. Kalau perlu ada pendampingan ketika anak bermain, meski tak pendampingan full.

Selain tersebut di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah melatih anak untuk selalu berpamitan ketika hendak bermain. Nah ketika berpamitan, kita sebagai orang tua jangan pernah bosan untuk berpesan hati - hati dalam bermain dan sampaikan bermainnya sampai jam berapa. Hal ini sangat penting sekali Bunda. Karena dengan seperti itu kita memberikan anak kepercayaan untuk melakukan controling diri. Jadi anak merasa di hargai sebagai manusia kecil yang butuh perhatian. 

Demikian, semoga menjadi inspirasi.

BELAJAR BERSAMA BUNDA

Edisi Kamis, 16 April 2020

BELAJAR BERSAMA BUNDA
Oleh, Umi Maisyaroh

Bercerita bersama bunda

Hai Bunda, apa kabar ? Semoga sehat selalu ya ... Aamiin. Coretan kali ini saya ingin sekali mengoprek kabar bunda selama masa pandemik virus corona. Yang tentunya semua perihal belajar mengajar harus dilaksanakan di rumah. Dan pastinya yang lebih banyak berperan adalah para bunda, benar gak ? Hehe ... saya yaqin 100 % semua bunda menjawab benar. Hal tersebut pun menjadi keluh kesah kebanyakan bunda. Keluh kesah yang banyak kita dengar dari saudara, tetangga, teman bahkan orang lain. Dan keluh kesah mereka mudah kita ketahui dari berbagai media sosial yang ada. Intinya para bunda merasa tidak nyaman dengan kondisi ini yang memaksa dirinya menjadi seorang guru buat putra - putrinya. Mau tidak mau harus dilakukan jika memang peduli sama pendidikan putra - putrinya. 

Beberapa faktor yang menyebabkan para bunda berkeluh kesah, diantaranya :
  1. Mengajari anak dengan waktu yang lama merupakan sebuah tugas baru
  2. Materi sekolah yang selama ini belum tersentuh oleh para bunda
  3. Banyaknya tugas rumah yang belum terselesaikan
  4. Tidak tahu metode yang tepat dalam mendampingi anak - anaknya dalam belajar
  5. Kurangnya tingkat kefokusan bunda ketika berada di waktu belajar anak - anak
  6. Tingkat emosional yang labil ketika menghadapi anak - anak kesulitan dalam belajar
Beberapa faktor di atas tentu tidak hanya mempersulit para bunda dalam mendampingi putra - putrinya belajar. Namun hal tersebut akan berdampak pula kepada si anak. Jika bunda uring - uringan karena emosi yang labil tentu saja hal tersebut menjadikan anak tidak enjoy dalam belajar. Jika belajar tidak enjoy maka yang terjadi adalah anak mengalami stress. Jika seperti itu keadaannya maka belajar tidak maksimal bahkan bisa jadi tidak ada pembelajaran yang mengena kepada si anak. 

Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Pandemik tidak bisa kita acuhkan yang kemudian kita memaksa untuk kembali bersekolah. Langkah yang tepat adalah kita memahami hal ini dengan sikap yang bijak. Artinya sebagai orang tua/bunda sebisa mungkin mampu mengendalikan dirinya menjadi pribadi yang tenang. Sehingga bisa memotivasi putra - putrinya dalam BELAJAR BERSAMA BUNDA. 

Menjadi seorang guru bagi putra - putri sendiri memang sesuatu yang baru. Yang selama ini lebih banyak nitip ke sekolah, kemudian beralih harus 80 % di ajar sendiri di rumah. Semua faktor yang tersebut di atas memang perlu di minimalisir guna maksimalisasi belajar anak. Bagaimana caranya ? Tentu saja faktor yang disebabkan oleh faktor pribadi bunda atau urusan keluarga maka mesti diselesaikan oleh bunda dan keluarga. Sementara terkait materi atau metode yang akan disampaikan kepada anak tentunya bunda harus selalu konsultasi kepada guru di sekolahnya. Kondisi pandemik tidak kemudian harus lost contact dengan yang berkemampuan di bidangnya yakni guru sekolah. Bunda sebagai penyambung tugas belajar harus selalu menjaga komunikasi tersebut. 

Demikian semoga oprekan hari ini menjadi inspirasi semua ... salam.



KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...