CEWEK GANTENG
Oleh Umi Maisyaroh
Kaget yang bercampur rasa nano - nano kurasakan saat menatap foto dia. Dia adalah sosok cewek yang loyal kepada teman dan rame banget hidupnya. Dunianya serba happy dan fun. Bahkan kebahagiaan yang tampak dari lelucon - lelucon yang sering terlontar dari lesannya sering membuat teman - teman sekitarnya merasa bahagia pula. Foto itu menampakkan wajah remaja yang cantik, namun dengan pose dan pakaian serta model rambut yang dia pasang menjadikan dia menjadi CEWEK GANTENG alias si cewek tomboy.
Cewek ganteng ternyata juga ada dalam kepribadiannya. Dia benar - benar bak seorang cowok yang mampu melindungi cewek dari bahaya, mampu menenangkan hati cewek yang sedang galau bahkan rayuan gombal hingga maut pun ternyata sering terlontar dari lesan remaja si cewek ganteng ini kepada para cewek imut alias cantik dan anggun menurut dia. Iya, ternyata dia adalah sosok yang lesbi. Dia menyukai dan sudah resmi berpacaran dengan gadis yang hmmmm ... CUTE, menurutnya. Inilah yang membuat diri nano - nano ketika foto di depan mata.
Telusur bukti dan latar belakang, ternyata dia adalah sosok yang lahir tanpa hadirnya seorang ayah. Ayah yang sudah pergi, meninggal dunia sejak dia dalam kandungan, menjadikan dia hanya berlimpah kasih sayang dari seorang ibu saja. Menjadi anak pertama dari kedua adik - adiknya yang masih kecil. Dan semua itu yang kemudian mengharuskan dia menjadi sosok yang kuat bak baja. Dia harus menjadi pelindung bagi keluarga, menjadi pengganti ayah adalah kerinduannya. Karena dia rasa betul, sosok ayah sangat dibutuhkan dalam keluarganya.
Namun tak terduga oleh siapa pun, bahwa semua itu menjadi awal dia kehilangan feminimnya. Dia lebih menunjukkan kegagahannya bahkan selalu menunjukkan gaya maskulinnya kepada semua orang. Memiliki kekasih hati seorang cewek imut yang cute, menjadi semakin liar jiwa maskulinnya. Berjalan bergandeng tangan serta berciuman selayak sepasang kekasih dilanda asmara berat. Iya, kini dia benar - benar menjadi CEWEK GANTENG.
Nano - nano banget mendengar ini, tapi sekali lagi semakin menyadarkan diri bahwa peran orang tua dan lingkungan dekat sangat berperan besar dalam pembentukan pribadi anak. Sosok ayah yang seharusnya dia terima denga cinta pertama di hatinya telah pergi dan seakan hilang selamanya menbuat dia berbalik arah ingin menjadi sosok maskulin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar