KECUPAN BUNDA
Oleh Umi Maisyaroh
Pagi ini, si kecil Nizam telah
bangun dan seperti biasa aturan keluarga kami adalah boleh keluar rumah setelah
beres kegiatan bersih diri. Nizam yang masih 7 tahun, habis mandi berangkatlah
ke rumah sepupunya yang juga masih kecil – kecil. Abidzar usia 3 tahun dan
Eshal masih 11 bulan adalah sepupu Nizam. Ketiganya ramai jika sudah jadi satu
rungan, bermain bersama, makan bersama dan nonton TV bersama. Ah, ramainya akan
bikin iri para emak – emak yang selalu di sibukkan di dapur, hehe.
Berkumpul dan bermain mobil –
mobilan kegiatan mereka pagi ini. Ku lihat dari jauh, begitu rukunnya mereka.
Dialog dan tawa mereka akan jadi cerita di saat mereka dewasa kelak. Naluri
emak mulai ingin mendekat dan mengecup pipi si kecil yang paling kecil, Eshal.
Ya, tubuhnya yang ginuk – ginuk sehat, mukanya yang aduhai gemesin dan
senyumnya … Hmm, bak coklat yang harus menjadi pilihan utama. Kudatangi mereka
dan ku kecup si Eshal, hihi girang sekali dia. Ku sapa si Abidzar, Hai … dan ku
kecup pula pipinya. Hmmm, girang pula dia. Sekarang ku lihat anak kandungku,
Nizam. Paling besar dan sedang asyiknya mengotak – otik mobil mainannya. Entah
apa yang ada di benaknya. Ku coba dekati dan emmmuach, ku kecup pula pipinya.
Nah loh, Nizam juga tersenyum bahagia banget lho ya … Ah andaikan tadi Nizam
tak ku kecup kayaknya ada sesuatu yang ganjal di hatinya, mungkin ada rasa tak
diperhatikan, tak disayang. Dan itu semua tergambar dalam raut wajah sumringah
setelah ku kecup pipinya. Hmmm.... Kecupan Bunda. Kecupan adalah hal sepele buat kita orang dewasa tapi
sangat berarti bagi mereka, anak – anak.
Sekelumit kisah pagi yang mungkin
bisa mengingatkan kita semua sebagai orang dewasa. Anak – anak juga punya
perasaan. Ingin di perhatikan, di sayang bahkan ada perasaan sakit hati ketika
ada suatu ketidak adilan mereka terima. Usia anak – anak adalah usia yang
kekuatan rekamnya sangat dasyat. Hampir semua kejadian akan selalu hadir dalam
rekamannya dan terus di ingat. Jika ada pengalaman senang ketika masa kecilnya
tentu mereka akan mengenang itu dengan senyum kebahagiaan. Namun jika
pengalaman pahit yang mereka miliki sewaktu kecil maka senyum pahit yang akan
mereka tampakkan di usia dewasa kelak. Senyum bahagia dan pahit akan sangat
bermakna ketika mereka mengarungi kehidupan. Dengan senyum bahagia dipastikan
mereka akan semangat dalam menapaki hidup dan akan senantiasa berbaik hati pula
kepada orang – orang yang telah berbaik hati kepada mereka. Oleh karena itu,
mari bersama kita sabagai manusia dewasa selalu berusaha untuk membuat mereka
tersenyum. Yup, senyum kebahagiaan. Jangan menilai sepele kemudian menganggap
itu tak penting. Mereka adalah generasi penerus kita, sepele buat kita tapi
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Salam HEBAT!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar