Sabtu, 11 April 2020

KECUPAN BUNDA


KECUPAN BUNDA
Oleh Umi Maisyaroh

Pagi ini, si kecil Nizam telah bangun dan seperti biasa aturan keluarga kami adalah boleh keluar rumah setelah beres kegiatan bersih diri. Nizam yang masih 7 tahun, habis mandi berangkatlah ke rumah sepupunya yang juga masih kecil – kecil. Abidzar usia 3 tahun dan Eshal masih 11 bulan adalah sepupu Nizam. Ketiganya ramai jika sudah jadi satu rungan, bermain bersama, makan bersama dan nonton TV bersama. Ah, ramainya akan bikin iri para emak – emak yang selalu di sibukkan di dapur, hehe.

Berkumpul dan bermain mobil – mobilan kegiatan mereka pagi ini. Ku lihat dari jauh, begitu rukunnya mereka. Dialog dan tawa mereka akan jadi cerita di saat mereka dewasa kelak. Naluri emak mulai ingin mendekat dan mengecup pipi si kecil yang paling kecil, Eshal. Ya, tubuhnya yang ginuk – ginuk sehat, mukanya yang aduhai gemesin dan senyumnya … Hmm, bak coklat yang harus menjadi pilihan utama. Kudatangi mereka dan ku kecup si Eshal, hihi girang sekali dia. Ku sapa si Abidzar, Hai … dan ku kecup pula pipinya. Hmmm, girang pula dia. Sekarang ku lihat anak kandungku, Nizam. Paling besar dan sedang asyiknya mengotak – otik mobil mainannya. Entah apa yang ada di benaknya. Ku coba dekati dan emmmuach, ku kecup pula pipinya. Nah loh, Nizam juga tersenyum bahagia banget lho ya … Ah andaikan tadi Nizam tak ku kecup kayaknya ada sesuatu yang ganjal di hatinya, mungkin ada rasa tak diperhatikan, tak disayang. Dan itu semua tergambar dalam raut wajah sumringah setelah ku kecup pipinya. Hmmm.... Kecupan Bunda. Kecupan adalah hal sepele buat kita orang dewasa tapi sangat berarti bagi mereka, anak – anak.

Sekelumit kisah pagi yang mungkin bisa mengingatkan kita semua sebagai orang dewasa. Anak – anak juga punya perasaan. Ingin di perhatikan, di sayang bahkan ada perasaan sakit hati ketika ada suatu ketidak adilan mereka terima. Usia anak – anak adalah usia yang kekuatan rekamnya sangat dasyat. Hampir semua kejadian akan selalu hadir dalam rekamannya dan terus di ingat. Jika ada pengalaman senang ketika masa kecilnya tentu mereka akan mengenang itu dengan senyum kebahagiaan. Namun jika pengalaman pahit yang mereka miliki sewaktu kecil maka senyum pahit yang akan mereka tampakkan di usia dewasa kelak. Senyum bahagia dan pahit akan sangat bermakna ketika mereka mengarungi kehidupan. Dengan senyum bahagia dipastikan mereka akan semangat dalam menapaki hidup dan akan senantiasa berbaik hati pula kepada orang – orang yang telah berbaik hati kepada mereka. Oleh karena itu, mari bersama kita sabagai manusia dewasa selalu berusaha untuk membuat mereka tersenyum. Yup, senyum kebahagiaan. Jangan menilai sepele kemudian menganggap itu tak penting. Mereka adalah generasi penerus kita, sepele buat kita tapi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Salam HEBAT!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...