Sabtu, 18 April 2020

BERBAGI DENGAN TEMAN

Edisi Ahad, 19 April 2020

BERBAGI DENGAN TEMAN
Oleh Umi Maisyaroh

seri kebiasaan anak shalih jika punya makanan suka berbagi - Ebook ...

Si kecil kerap kali minta dibuatkan makanan dalam jumlah yang banyak. Dia bilang makanan tersebut akan dibagikan kepada teman - teman bermainnya. Efek belajar di rumah masa social distancing menyebabkan anak sering main sama teman di lingkungannya. Menemukan sebuah kecocokan atau apalah namanya, sejak itu dia lebih sering minta makanan dan di bagi ke teman - temannya. Rasa peduli yang dia miliki terasa ada ketika dia berkecimpung langsung dalam dunia bermain bersama teman. Rasa senangnya makan bersama dengan obrolan yang seru ala anak - anak kudengar riuh dari kejauhan. Senang rasa hati ketika anak mau berbagi kepada teman. Tentu hal ini pula yang diinginkan para Ayah Bunda ?

Berbagi dengan teman berarti si anak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan berbagi, si anak tinggalkan keegoisan dan mau menang sendiri. Namun tentu saja hal baik tersebut jarang sekali yang muncul dengan sendirinya bahkan hampir tak ada. Karena bagaimana pun juga anak terlahir dalam kondisi zero maka orang tua atau lingkunganlah yang akan mewarnai dan membentuk karakter tersebut. Iya, berbagi dengan teman, saya sebut sebagai karakter. Jika hal tersebut dia lakukan secara berulang dan terus menerus maka kebiasaan itu akan menjadi karakter dia kelak.

Nah, terkait pembiasaan berbagi memang harus diberikan contoh oleh orang terdekatnya, setidaknya Ayah Bunda menjadi pilot project dalam hal ini. Pada usia 3 tahunan, anak akan merekam langsung apa yang dilakuakan oleh orang tuanya. Jika Orang tuanya senang berbagi maka secara tidak langsung membentuk pribadi empati pada anak. Terkait ini pula, empati merupakan jiwa sosial yang mutlak dibutuhkan oleh semua orang. Hal tersebut akan menjadikan dia mampu bertahan dalam lingkungan di mana dia tinggal. Sekali lagi empati butuh di contohkan. 

Lebih dari itu, pendidikan empati ini akan mudah diberikan kepada anak dan mudah diserap oleh anak apabila sejak dalam kandungan memang ada pendidikan ke arah tersebut. Jadi intinya, ingin membentuk pribadi sosial "berbagi dengan teman " tidak instan melainkan butuh proses yang amat panjang dan telaten dari orang sekitar. Ayah Bunda akan bangga dan terasa sejuk dalam hati jika anak - anak kelak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Punya kepedulian kepada sesama. Bahkan dengan senang hati bersedia berbagi dengan orang lain.

Salam inspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...