MEMASAK BARENG SI KECIL
Oleh, Umi Maisyaroh
Gambar dari https://karitur.blogspot.com
Hmm ... Memasak Bareng Si Kecil, kebayang gak Bunda ? Ditengah keribetan kita menyiapkan makanan buat keluarga, eh tiba - tiba si kecil ikut nimbrung alias ikut campur dalam kegiatan kita. Tentu saja respon masing - masing Bunda berbeda. Ada diantara Bunda yang mungkin merasa semakin ribet dengan adanya si kecil. Karena bagaimanapun ketika masak pinginnya segera kelar. Tak berlama - lama di dapur adalah keinginan sebagian Bunda. Dengan adanya si kecil di samping Bunda maka waktu memasak akan lebih lama. Karena tugasnya bertambah, menjaga keamanan si kecil dari sesuatu yang berbahaya, menjaga makanan supaya tidak dipakai mainan sama si kecil, atau pula mengawasi anak - anak untuk tidak menjatuhkan barang dapur yang rentan dengan pecah. Masih banyak lagi keribetan ketika memasak bareng si kecil. Namun tak semuanya begitu. Ada juga para Bunda yang dengan telaten mendampingi si kecil yang mau membantu pekerjaan Bunda di dapur. Meski kadang bukan membantu ... malah semakin berantakan juga kadang ... hehe, namanya juga anak - anak. Yang jelas telaten di sini memiliki makna telaten dalam pendampingan si kecil dan juga telaten dalam menangani pekerjaan yang bertambah karena ulah si kecil yang mungkin hampir semua barang dapur berantakan di mana - mana.
Nah, bagaimana sih kira - kira sikap kita sebagai Bunda yang benar dalam meyikapi anak - anak yang mau nimbrung dalam pekerjaan dapur ? Ehem ... tanpa bermaksud menggurui nich Bunda. Anak - anak dalam usia 3 - 12 tahun adalah masa - masa pengenalan dengan dunia. Termasuk dunia Dapur. Nah, dalam usia ini mereka akan penasaran dengan banyak hal bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru bagi mereka. Anak yang seperti itu sering pula di sebut sebagai anak aktif. Jika anak dalam sebutan ini kita maksimalkan maka kecerdasan - kecerdasan anak akan semakin tumbuh dan berkembang. Karena kecerdasan - kecerdasan itu perlu di rangsang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Diantara rangsangan yang tepat adalah mengenalkan banyak hal buat si kecil. Memberi pengalaman buat mereka adalah hal yang sangat berharga. Rangsangan kecerdasan yang harus kita berikan tidak harus dalam bentuk pelajaran di sebuah kelas. Akan tetapi lebih luas dari itu, Bunda atau Ayah bisa memberikannya dalam aktivitas sehari - hari.
Lalu ? Iya, mungkin di antara Bunda ada yang merasa ribet dengan kehadiran si kecil di dapur. Tidak perlu dipaksakan jika memang Bunda di tuntut untuk segera menyelesaikan pekerjaan dapur tersebut. Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajak si kecil belajar di dapur. Tentunya buat kesepakatan dulu dengan si kecil kapan dia bisa bisa belajar di dapur. Kesepakatan, ini juga penting Bunda. Karena mengajarkan anak untuk memiliki rasa toleransi yang tinggi dan menghargai kesibukan kita. Sehingga dengan kesepakatan, Bunda dan si kecil lebih enjoy belajar di dapur. Dan yang tak kalah penting lagi adalah memberikan pengertian kepada si kecil atas kesepakatan - kesepakatan yang di buat bersama. Dengan memberikan pengertian dengan bahasa anak - anak tentunya, maka anak tidak ada istilah memaksa atau gak mau ngerti akan kesibukan Bunda.
Nah, sekali lagi ... Memasak bareng si kecil bukan sesuatu yang harus di hindari melainkan sesuatu yang bisa dijadikan sarana untuk memberikan stimulus/rangsangan pada kecerdasan si kecil. Dengan pemberian stimulus yang tepat, diharapkan kecerdasan mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Oke, selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar