Kamis, 16 April 2020

BELAJAR BERSAMA BUNDA

Edisi Kamis, 16 April 2020

BELAJAR BERSAMA BUNDA
Oleh, Umi Maisyaroh

Bercerita bersama bunda

Hai Bunda, apa kabar ? Semoga sehat selalu ya ... Aamiin. Coretan kali ini saya ingin sekali mengoprek kabar bunda selama masa pandemik virus corona. Yang tentunya semua perihal belajar mengajar harus dilaksanakan di rumah. Dan pastinya yang lebih banyak berperan adalah para bunda, benar gak ? Hehe ... saya yaqin 100 % semua bunda menjawab benar. Hal tersebut pun menjadi keluh kesah kebanyakan bunda. Keluh kesah yang banyak kita dengar dari saudara, tetangga, teman bahkan orang lain. Dan keluh kesah mereka mudah kita ketahui dari berbagai media sosial yang ada. Intinya para bunda merasa tidak nyaman dengan kondisi ini yang memaksa dirinya menjadi seorang guru buat putra - putrinya. Mau tidak mau harus dilakukan jika memang peduli sama pendidikan putra - putrinya. 

Beberapa faktor yang menyebabkan para bunda berkeluh kesah, diantaranya :
  1. Mengajari anak dengan waktu yang lama merupakan sebuah tugas baru
  2. Materi sekolah yang selama ini belum tersentuh oleh para bunda
  3. Banyaknya tugas rumah yang belum terselesaikan
  4. Tidak tahu metode yang tepat dalam mendampingi anak - anaknya dalam belajar
  5. Kurangnya tingkat kefokusan bunda ketika berada di waktu belajar anak - anak
  6. Tingkat emosional yang labil ketika menghadapi anak - anak kesulitan dalam belajar
Beberapa faktor di atas tentu tidak hanya mempersulit para bunda dalam mendampingi putra - putrinya belajar. Namun hal tersebut akan berdampak pula kepada si anak. Jika bunda uring - uringan karena emosi yang labil tentu saja hal tersebut menjadikan anak tidak enjoy dalam belajar. Jika belajar tidak enjoy maka yang terjadi adalah anak mengalami stress. Jika seperti itu keadaannya maka belajar tidak maksimal bahkan bisa jadi tidak ada pembelajaran yang mengena kepada si anak. 

Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Pandemik tidak bisa kita acuhkan yang kemudian kita memaksa untuk kembali bersekolah. Langkah yang tepat adalah kita memahami hal ini dengan sikap yang bijak. Artinya sebagai orang tua/bunda sebisa mungkin mampu mengendalikan dirinya menjadi pribadi yang tenang. Sehingga bisa memotivasi putra - putrinya dalam BELAJAR BERSAMA BUNDA. 

Menjadi seorang guru bagi putra - putri sendiri memang sesuatu yang baru. Yang selama ini lebih banyak nitip ke sekolah, kemudian beralih harus 80 % di ajar sendiri di rumah. Semua faktor yang tersebut di atas memang perlu di minimalisir guna maksimalisasi belajar anak. Bagaimana caranya ? Tentu saja faktor yang disebabkan oleh faktor pribadi bunda atau urusan keluarga maka mesti diselesaikan oleh bunda dan keluarga. Sementara terkait materi atau metode yang akan disampaikan kepada anak tentunya bunda harus selalu konsultasi kepada guru di sekolahnya. Kondisi pandemik tidak kemudian harus lost contact dengan yang berkemampuan di bidangnya yakni guru sekolah. Bunda sebagai penyambung tugas belajar harus selalu menjaga komunikasi tersebut. 

Demikian semoga oprekan hari ini menjadi inspirasi semua ... salam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...