Kamis, 26 Desember 2019

REMAJA ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

Ayah Bundaku HEBAT !

Bicara tentang anak tak ada habisnya. Dunia mereka terlalu banyak cerita. Cerita yang kompleks, penuh dengan senyum, tawa bahkan bikin raut muka sedikit mengerut karena tingkah mereka yang gemesin. Ayah Bunda, canda, tawa dan gemes akan membawa pikiran kita pada sosok balita yang imut dan lincah. Namun bagaimana ketika kita hendak  bicara tentang remaja ? Ah, pasti jawaban yang beraneka macam. Mungkin ada diantara kita yang bermuka biasa aja, rona memerah bangga, sedikit bergumam ... hmmmm, menghela nafas panjang bahkan mungkin diantara kita ada terlihat lelah. Ayah Bunda, tak ada di dunia ini yang terjadi secara instans, apalagi terkait pertumbuhan dan perkembangan anak - anak. Mungkin dibenak kita sempat tersirat, remaja adalah sosok yang komplit, ada yang berprestasi, super diam, gak pernah betah di dalam rumah bahkan mungkin ada di antara remaja yang kita temui menjadi remaja yang jago onar alias bermasalah terus. Ayah Bunda, di tulisan sebelumnya, telah termaksud bahwa pendidikan anak memiliki kesinambungan, tidak ada proses yang terputus. Sehingga pendidikan yang kita terapkan pada anak - anak di usia 0 - 6 tahun dan seterusnya sangat berpengaruh pada perkembangan di usia remaja. 

Mungkin sekarang Ayah Bunda sedang berbinar mata seakan ingin meneteskan air mata saking bangganya sama anak, itu tidak lain karena didikan Anda berdua dengan patner Anda dan juga doa - doa yang selalu terpanjat dan menyertai langkah Anak kalian. Atau mungkin Ayah Bunda lagi merasa jengkel, kesal karena tingkah laku anak Anda yang semakin hari kian bikin hati emosi. Itu pun karena hasil didikan sebelumnya. Ayah Bunda, tanpa bermaksud menyalahkan atau membuat Anda berdua merasa bangga karena merasa diri hebat. Tidak ... Tapi saya ingin mengajak Ayah Bunda untuk mengingat kembali apa tugas kita sebenarnya terhadap anak - anak kita. Bekerja siang malamkah? 
Dalam Al Qur anul Kariim disebutkan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Attahrim; 6)
Ibnu Qayyim menjelaskan barangsiapa yang menyia-nyiakan dan tidak mendidik anak-anak mereka dengan hal-hal yang bermanfaat dan membuat hidup mereka bahagia maka sungguh mereka telah melakukan perbuatan yang sangat buruk. Sebab, lanjut Ibnu Qayyim, kebanyakan masalah dan keburukan yang ditimbulkan dari perilaku para anak-anak adalah buah dari kelalaian para orangtua. Hal ini bisa bersumber dari kurangnya perhatian, kurangnya pendidikan dan lain sebagainya. Sehingga tumbuhlah mereka dengan pribadi dan sikap yang buruk dan tercela. (bincangsyariah.com).
Dan yang terpenting lagi, mendidik anak di usia kecil memang sangat melelahkan. Lebih - lebih buat Ayah Bunda yang keduanya harus bekerja di luar rumah. Tapi perlu diingat, lelah sekarang tapi lebih santai di usia Ayah Bunda mulai senja. Karena mendidik atau lebih tepatnya memperbaiki keburukan anak di usia remaja dan atau dewasa lebih sulit dan sangat melelahkan buat kita sebagai orang tua.


So, Selamat berjuang Merdeka kelak

Rabu, 25 Desember 2019

7 - 14 Tahun ... Ayah Bundaku HEBAT !

AYAH BUNDAKU HEBAT !

Menginjak periode berikutnya, anak pada usia 7 - 14 Tahun. Pada usia ini, penanaman disiplin dan tanggung jawab bisa dilakukan. Anak pada usia ini sudah mengenal berbagai aturan beserta sanksi yang diterima jika melanggar. Sehingga pada usia ini anak mampu menerapkan sebuah aturan dengan sedikit paksaan yang disertai dengan punish jika ada pelanggaran. Ini pula yang dilakukan oleh Rosululloh SAW dalam menerapkan pendidikan pada anak. Dalam usia ini, Rosululloh SAW menjelaskan dalam salah satu hadist, dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat). Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!”
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; Al-Hakim, I/197).

Dari hadist di atas bisa diambil pelajaran bahwa ketika usia anak kita 7 tahun bisa dilatih disiplin dalam melakukan sholat dan pemberian punish dilakukan pada usia 10 tahun dengan cara memukul anak kita ketika tidak mau sholat. Tentunya dengan pukulan ringan sekedar menggertak anak dan mengajarkan pula bahwa sholat itu merupakan kewajiban kita sebagai muslim. Ada yang menarik dalam hadist di atas yakni tahapan ketika mendidik anak - anak kita. Tahapan dalam mengajarkan suatu kewajiban sebagai muslim. Ada tahapan suruh atau dilatih untuk melakukan sebuah kewajiban pada usia 7 tahun dan sanksi baru diterapkan pada usia selanjutnya. Hal tersebut merupakan tahapan pendidikan yang luar biasa karena Islam sangat mulia dan mengajarkan pentingnya melangkah secara bertahap.

Berikut juga ketika kita hendak megajarkan membuang sampah pada tempatnya, anak pada usia ini bisa memahami penjelasan dan mengenal akan sebab akibat sehingga dampak positif negatif dalam membuang sampah sembarangan bisa dijelaskan kepada anak - anak kita. Berikut juga ketika kita hendak mengajarkan pentingnya belajar,  maka kita bisa menjelaskan bagaimana keuntungan kita ketika kita banyak ilmu dan negatifnya ketika kita tidak tahu apa - apa atau bodoh karena malas belajar. Pada usia 7 - 14 tahun, kebutuhan anak akan bermain sudah berkurang sehingga penjelasan - penjelasan dengan menggunakan bahasa anak akan memudahkan kita dalam memberikan pendidikan.

Ayah Bunda, dalam memberikan pendidikan pada usia ini tentunya bukan sesuatu yang terputus dari periode sebelumnya. Dalam memberikan pendidikan kepada anak harus memiliki konsep kesinambungan. Misal dalam mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, tentu di periode sebelumnya Ayah Bunda sudah memberikan contoh atau keteladanan sejak usia 0 bahkan akan lebih baik memberi teladan sejak usia dalam kandungan. Jika konsep pendidikan yang diberikan kesinambungan, tentu akan memudahkan Ayah Bunda dalam memberikan pendidikan dan tingkat keberhasilannya pun akan semakin baik. Dalam artian, jika Ayah Bunda sudah memberikan teladan sejak kandungan dan mengajak interaksi di masa itu maka hal tersebut akan memudahkan Ayah Bunda dalam memberikan pemdidikan pada usia berikutnya.

Maka Ayah Bunda, keteladanan adalah sesuatu yang mutlak di terima oleh anak - anak. Keteladanan yang diberikan oleh orang - orang terdekat yakni Ayah Bunda. Bahkan keteladanan ini bisa dikembangkan, karena bisa jadi dalam 1 rumah ada banyak orang, misal ada Ayah Bunda, Kakek Nenek dan paman, maka dalam kasus seperti ini harus ada kekompakan dalam 1 rumah sehingga pendidikan akan sangat jelas terarah dan anak - anak bisa fokus pada teladan yang diberikan


Selamat aktivitas ....

Senin, 23 Desember 2019

0 - 6 Tahun ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

TANGISANMU BAHAGIA KAMI

Setelah kurang lebih 9 bulan lamanya dalam kandungan disertai heroiknya Ayah Bunda, tibalah ia pada gerbang menuju pintu dunia. Gerbang ini yang kemudian kita kenal fase kelahiran. Coba Ayah Bunda, ingat kembali ketika istri kita hendak melahirkan, suara apa yang di nanti ? Dengan segala galaunya, kepanikannya, saat menunggu di depan ruang persalinan hanyalah suara tangisan bayi kita yang kita tunggu. Iyakan ? Suara tangisan bayi kita menjadi senyum terikhlas kita, seakan kita menang akan sebuah pertandingan besar. Memang benar sih, buat Bunda, melahirkan adalah pertandingan, pertandingan hidup dan mati. Sakitnya saat itu mungkin tak dapat lagi diceritakan. Tak ada rasa sakit yang menyamai saat kondisi genting saat hendak lahiran. Namun ketika tangisan bayi mungil kita, rasa sakit itu seakan langsung hilang. Ajaib bukan ? Dan Ayah serta keluarga yang lain pun sangat bahagia. Maka tak salah jika saya menuliskan kalimat, tangisanmu bahagia kami.

Sampailah sang buah hati di dunia bersama kita, keluarga baru kita. Kehadirannya, telah merubah semua suasana keluarga. Semuanya menjadi bahagia ... Bahagia yang diiringi oleh canda tawa sang buah hati. Namun di sini perjuangan berikutnya akan dimulai lagi. Iya, perjuangan Ayah Bunda dalam mendidik anak telah masuk pada ronde berikutnya. Mutia Anggraeni dalam tulisannya mengatakan bahwa usia 0 - 3 tahun merupakan usia emas, di masa ini anak akan menjadi peniru ulung (https://parenting.dream.co.id/ibu-dan-anak/pedoman-penting-saat-mengasuh-anak-usia-0-3-tahun). Memahami apa yang disampaikan oleh Mutia Anggraeni di atas, maka dalam usia tersebut anak tidak butuh banyak ucapan, yang dibutuhkan adalah perilaku Ayah Bunda setiap hari. Tentunya perilaku yang sangat mendidik. Sehingga pada masa - masa ini para orang tua sangatlah penting untuk memperhatikan setiap perilaku yang hendak diperbuat. Karena pada masa ini kita sebagai orang tua menjadi sorotan layar rekaman yang super. Rekaman yang susah dihapus, dan rekaman yang mampu menjadi pondasi dasar buat sang buah hati dalam menapaki kehidupan berikutnya.

Teringat seorang anak yang masih usia 2,5 tahun, Panggil aja dia si cakep Abidzar, dia selalu menggerakkan tangannya layaknya seorang juru parkir ketika ayahnya mulai mengeluarkan mobil dari garasinya. Dan hal itu selalu terulang dan terulang di hari berikutnya. Selidik punya selidik, ternyata anak ini sering melihat ayahnya melakukan hal tersebut ketika ada relasinya mulai mengendarai mobil. Maklumlah Ayahnya adalah seorang montir mobil.

Hal tersebut tentu bukan sebagai kebetulan saja melainkan ada pelajaran buat Ayah Bunda, ternyata apa yang kita lakukan itu cenderung di tiru oleh anak kita yang masih usia 0 - 6 tahun. Bahkan peniruannya bisa sama persis dengan yang kita lakukan. Coba Ayah Bunda bayangkan, bagaimana seandainya yang dilakukan Ayah Bunda semuanya adalah hal positif yang syarat dengan ilmu buat anak kita, tentu anak kita akan menjadi luar biasa hebatnya sejak dini. Yang dimaksud dengan hal positif yang syarat dengan ilmu, misal Ayah Bunda selalu sholat shubuh tepat waktu, mengawali semua aktivitas dengan bacaan Basmalah, disiplin olah raga, berdoa ketika hendak dan selesai makan, berdoa ketika hendak dan bangun tidur, senantiasa berkata sopan dan tebar senyum pada orang lain, dan lain sebagainya. Tentu anak kita akan meniru dan bisa jadi dia lakukan setiap hari. Tentu kita sepaham, jika suatu perbuatan yang dilakukan setiap hari dengan secara berulang maka hal itu akan menjadi karakter diri. Iya kan ? Maka, sekali lagi Anda bayangkan jika anak kita melakukan hal positif setiap hari dan di ulang - ulang maka anak - anak akan menjadi pribadi yang memiliki karakter sholeh. Karakter yang Anda bentuk tanpa sekolah formal tanpa banyak bicara, akan menjadi karakter dan pondasi dia dalam menapaki hidupnya kelak.

So, usia 0 - 6 tahun pendidikan anak berada di tangan orang tuanya. Berada di dalam keluarga. Dan ini yang disebut pendidikan usia emas. Maka jangan lewatkan masa - masa ini dengan menitipkan anak - anak pada orang lain atau pengasuh. Lebih - lebih pada orang yang karakternya sungguh jauh dari sholeh / sholehah. Anda sayang anak Anda bukan? Tentu dong, maka mari kita asuh dan didik anak kita mulai dari kandungan hingga usia keemasan. Jangan pernah lelah, Ayah Bunda !

Masa Kehamilan ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

MASA KEHAMILAN

Menjadi Ayah dan Bunda secara resmi sah jika ada sang buah hati yang hadir di tengah - tengah keduanya. Meski tak ada acara khusus, namun kehadiran sang buah hati telah memberi label baru buat sepasang suami istri dengan sebutan Ayah Bunda. Gembira dan bahagia akan selalu ada pada keluarga yang lengkap dengan sang buah hati, ada canda, tangis bahkan ada teriakan - teriakan berebut jika buah hati kita lebih dari satu. Intinya kehadiran buah hati ditengah - tengah kita menjadikan keluarga semakin ramai dan seru banget bahagianya. 

Namun dibalik kebahagiaan itulah sebenarnya perjuangan kedua telah mulai. Kenapa perjuangan kedua ? Iyap, dimaksudkan disini adalah perjuangan setelah perjuangan awal yakni masa kandungan. Ketika mengandung tentu Ayah Bunda memiliki cerita khusus, Cerita yang khas dengan kondisi kehamilan Bunda. Masa kehamilan masing - masing memiliki cerita yang unik, ada yang pusing dan mual selama hamil muda, mual ketika bau keringat suami, mual ketika bau bakso, bahkan bau nasi pun juga mual - mual. Disitu perjuangan calon Bunda yang sangat berat. Selama 9 bulan kondisi yang lemah dan semakin lemah, namun ada semangat dan bahagia karena sebentar lagi akan lahir buah hati sekaligus buah cinta. Apakah Istri saja yang berjuang pada masa kehamilan ? Tentu saja tidak, Suami juga berperan dalam perjuangan masa ini. Suami harus direpotkan dengan berbagai permintaan istri yang mungkin banyak anehnya, bahasa kita dikenal dengan ngidam. Bahkan ada Suami yang harus merasakan mual juga lantaran Istri hamil, kalau kata para leluhur ... Jika suami ikut merasakan tanda - tanda kehamilan berarti anaknya perempuan.... Hehehe, mitos atau keyakinan ya ? Terserah deh jawabnya. Dan itu semua metupakan bentuk perjuangan fisik Suami Istri ketika masa - masa kehamilan.

Lalu adakah perjuangan non fisik ? Ada dong. Coba ingat - ingat Ayah Bunda, apa yang dirasa atau diharapkan ketika masa kehamilan ? Tentu saja jawaban beragam. Sebut saja Ibu Dewi, pada masa kehamilannya, dia ingin sekali memiliki anak yang cantik atau ganteng jika laki - laki. Maka perjuangan non fisiknya berupa doa - doa dan bacaan - bacaan Al Qur'an yang khusus dimintakan supaya anak yang lahir kelak sesuai keinginannya. Selain itu, Dia juga berharap kelak lahirannya lancar, dimudahkan semuanya. Maka setiap usai sholat bahkan setiap saat Dia dan Suami selalu meminta pada Alloh SWT. Dalam tradisi, ada tuntunan membaca 7 surat diantaranya Surat Lukman, Maryam, Waqiah, Ar Rohman, Al Mulk, Yassin dan Kahfi. Dibaca setiap hari, dengan harapan kelak anak akn lahir sesuai harapan Ayah Bunda.

Selain itu, bagaimana kedua calon Ayah Bunda ini saling menjaga suasana supaya psikologis Istri pada masa kehamilan ini untuk tetap stabil. Karena kondisi jiwa seorang istri yang sedang hamil akan mempengaruhi proses kelahiran bahkan watak dari buah hati kelak. Dan mungkin bentuk perjuangan - perjuangan lain yang belum tersebut di sini. Berdasarkan penjelasan Muflichatus Sholihah, MPdI dalam acara parenting online yang diadakan oleh Bimbel Rumah Pendidikan ' Avicenna ", menurut beliau yang perlu dilakukan oleh calon Ayah Bunda pada masa kehamilan diantaranya :
  1. Berdoa
  2. Melibatkan putranya dalam kandungan dalam semua aktifitasnya
Sementara menurut Ka Wawan Hermawan Husdiawan dalam bukunya Golden Parenting menjelaskan bahwa terdapat masa Imprint Period dalam kehamilan. Dimana masa - masa itu merupakan masa yang sangat berharga. Masa kehamilan membutuhkan perhatian 5 kali sehari dibandingkan dengan biasanya. Imprint Period harus menjadi perhatian utama, karena bisa menentukan kondisi seseorang pada masa dewasa bahkan tuanya kelak. Dalam bukunya pula, Beliau menjelaskan bahwa bukankah apa yang dilihat, didengar dan dirasakan ibu hamil akan sangat berpengaruh pada jiwa seorang anak. Bila baik yang dirasakan maka baiklah kondisi janin. Maka baikkanlah jiwa sang ibu sehingga kelak akan lahir sebaik - baik hamba. 

Ayah Bunda, kehebatan Anda belum berarti jika belum berperan aktif dalam pendidikan sang buah hati ketika di alam rahim. Maka bangunlah kehebatan Anda sejak masa - masa penting ini. Saya tekankan lagi bahwa pendidikan pada masa kehamilan sangat penting buat pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati kelak. Maka jangan pernah di lewatkan !🦰


Kamis, 19 Desember 2019

MANAJERIAL PART 1

CERITA 1

Hari ini usai sudah rapat menentukan kesepakatan bersama terkait program - program sekolah yang segera di realisasikan. Dalam kesepakatan tersebut jelas sekali hasil- hasil yang di ketahui bersama, mulai dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan sie- sie yang semuanya sudah di ketok palu kesepakatan. Hari demi hari, waktu tak berhenti tak ada perbedaan yang nampak. Semuanya berjalan seperti biasa. Yang aktif masuk dari karyawan kami ya itu itu saja. Dan yang jarang masuk kerja ya jelas, mereka saja. Terus demikian kami berjalan hingga hampir 4 bulan setelah kesepakatan rapat dihasilkan. Hasil rapat seakan hambyar tak ada rasa. Namun pimpinan bersikukuh, bagaimana pun program harus segera direalisasikan. Maklum, pimpinan pun punya pimpinan lagi diatasnya, yang karena itu juga dengan segala kondisi bawahan yang notabene minus aktifnya, terus mendesak segera melaksanakan program. 

Yang menjadi sorotan adalah ketika pimpinan mendelegasikan semua kesepakatan rapat pada karyawan yang aktif masuk kerja dan tergolong orang yang aktif berkarya. Tentu hal ini menjadi sebuah kebingungan. Yang pasif dibiarkan, tanpa tindakan apapun. Sementara yang aktif kerja, dialah yang kemudian di uber- uber dengan tugas. Seperti halnya anak sekolah, ada tugas individu dan tugas kelompok. Hanya berganti nama, jika pada sebuah organisasi yang ada kerja individu dan kerja team. Tentu saja kerja individu menjadi tanggung jawab perseorangan. Namun pada kerja team, kesuksesan merupakan hasil kerja keras bersama. Ketika tugas team yang lain dilimpahkan pada team lain. Inilah puncak masalah, semua menjadi tertimbun. Tugas individu belum selesai, tumpang dengan tugas lainnya. Hingga akhirnya semua menjadi amburadul, hampir tak ada tugas yang tuntas. Hingga sebagian karyawan merasa lelah dengan kondisi. Karyawan yang aktif semakin aktif dan semakin cepat lelah. Dan akhirnya jenuh melanda hati - hati mereka. Para bawahan sangat miris, prinsip mereka adalah " Yang Penting BOS senang ".
Menurut Anda, bagaimanakah model kepemimpinan di atas?

REWARD DAN PUNISH DITERAPKAN DIMANA?

Reward dan punish sedikit telah kita pahami pada tulisan sebelumnya. Begitu pentingnya kedua hal tersebut pun sudah sedikit kita mengenalnya. Pertanyaan berikutnya, dimanakah kita menerapkan reward dan punish?

Sebelum penulis menjawab pertanyaan di atas. Penulis sedikit memperjelas pengertian dari reward dan punish. Reward adalah sebuah penghargaan atas apa yang telah dicapai oleh seseorang. Reward bisa berupa pujian lesan atau acungan jempol, hadiah berupa barang atau hal lain yang membuat orang lain senang. Sementara punish merupakan sanksi atau hukuman terhadap kesalahan atau kelalaian seseorang yang berakibat buruk pada sebuah organisasi. Punish bisa berupa teguran, hukuman atau sesuatu yang bisa mengingatkan akan kesalahan yang dilakukan oleh seseorang.

Memahami definisi reward dan punish di atas, tentu nalar kita akan beranggapan bahwa keduanya sangat penting diterapkan di sebuah organisasi. Organisasi bisa dimaksudkan organisasi pendidikan, perusahaan bahkan organisasi sosial pun perlu menerapkan ini semua. Reward dan punish akan selalu berjalan seiringan dengan peraturan atau tata tertib organisasi. Dan peraturan merupakan rambu rambu atau batasan dan juga pengendali dalam menggapai visi sebuah organisasi. Tanpa rambu- rambu, jelas ada kemustahilan akan tercapainya visi sebuah organisasi. 

Maka dari itu, jika Anda adalah seorang kepala sekolah atau pimpinan, reward dan punish mutlak diperlukan dan diterapkan. Karena dengan keduanya, maka bawahan Anda akan mudah dikendalikan dan kemudian mampu meminimalisir hal - hal negatif dalam menggapai cita-cita atau impian.

Salam semangat 

Rabu, 18 Desember 2019

AL QUR'AN ADA PUNISH DAN REWARD

Islam adalah agama yang luar biasa. Sejak dini sekali, segala kebutuhan manusia telah dipersiapkan oleh Islam. Yang kesemuanya bisa di lihat dan dibaca serta dipahami dalam kitab suci Al-Qur'an Karim. Mulai dari hal terkecil bahkan sepele anggapan manusia sampai pada sesuatu yang besar yang terkadang otak manusia tak mampu membayangkan semuanya. 

Satu saja kita ambil dari Al Qur'an Karim terkait Punish dan reward. Al-Qur'an sudah mengajarkan dengan sangat jelas bagi yang mau belajar memahami. Kita lihat dalam surat Al Maidah yang berbunyi : 
" Bersyukurlah kamu maka KAMI akan menambah dan barang siapa yang kufur nikmat maka sesungguhnya adzab KAMI sangat pedih "

Kita lihat bagaimana Al-Qur'an menjelaskan bahwa Alloh SWT pun akan memberikan reward berupa penambahan - penambahan Rizqi jika kita mau bersyukur. Dan disitu ada punish, yakni jika kita kufur nikmat maka adzab luar biasa akan diterimakan. Dan yang terpenting dari itu, coba kita amati bersama bagaimana susunan kalimat Alloh SWT dalam menerapkannya, ternyata kalimat pertama adalah reward. Iya, kita dimotivasi untuk berbuat baik kemudian akan menerima reward. Dan setelah itu barulah punish dijelaskan, kapan kita akan menerima punish? Yakni ketika kita kufur nikmat.

Sudah jelas bukan bagaimana Al Qur'an mengajarkan kita semua tentang penerapan reward dan punish. Reward diterapkan di depan baru kemudian punish. Jadi, jangan ragu ketika Anda adalah seseorang yang memiliki kekuasaan di bidang tertentu untuk menerapkan reward dan punish. Karena kedua hal tersebut sangat diperlukan dalam pertumbuhan sebuah organisasi.

Selamat pagi dan selamat berkarya ...

SANKSI DAN REWARD

Sanksi dan reward atau reward dan sanksi? Nampak sama tapi beda. Beda tindakan dan beda pula akibatnya. 

Sebelum pembahasan lebih dalam lagi. Alangkah baiknya jika kita pahami betul dimana-mana sanksi dan reward atau sebalik harus diterapkan. Menurut pendapat saya selaku praktisi pendidikan, sanksi dan reward harus diterapkan pada semua kegiatan yang bernotabene sebagai organisasi. Semisal dalam perusahaan, tentu saja hal ini harus diberlakukan. Jadi sanksi dan reward tidak hanya diberlakukan pada organisasi pendidikan saja. 

Secara umum, kita merasakan betul bagaimana rasa hati ketika apa yang telah kita lakukan di puji oleh seseorang. Tentu saja pujian itu akan sangat berefek. Bisa negatif atau positif. Semua tergantung orang yang mengalaminya.

Kita bahas efek positif saja. Coba ingat lagi, bagaimana rasanya ketika Anda dipuji orang karena jiwa kreatif Anda? Tentu saja Anda akan semakin percaya diri, bertambah semangat dan tentunya akan bertekad membuat kreasi - kreasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pujian mampu membangkitkan semangat. Nah, jelas sekali hal ini sangat menguntungkan bagi sebuah organisasi apapun itu. Misal dalam perusahaan, maka bawahan yang sering dipuji akan semakin semangat dalam bekerja dan loyalitas nya semakin tinggi. Jika pujian ini atau reward diterapkan di sekolah, maka bisa jadi murid murid Anda akan semakin sempurna belajar, tingkat percaya dirinya semakin meningkat. Dengan demikian, reward berupa pujian ini sangat berarti dalam mewujudkan visi seseorang. Tentu saja berikan reward dalam pujian sebijak sana mungkin. Jangan terlalu di obral atau di tahan. Namun jangan sampai Anda pelit dalam memberi reward berupa pujian.

Salam semangat ... 

KETIKA SEMBUNYI - SEMBUNYI

Hari ini dia ada di sana lagi. Dan keluar ruangan dengan tergesa - gesa, nampak ada  gerakan cepat supaya tidak diketahui orang. Terus terang ada kecemberuan di hati ini ketika dirinya berada di ruangan yang lain. Yang aku tahu, dia adalah teman kerjaku yang kemudian keluar dari kumpulan kami beberapa bulan lalu. Namun sayang di sayang, setelah itu dirinya bergabung dengan rekan kerja yang masih satu lokasi dengan kami. Ah, kecemburuanku karena aku cinta tempat kerjaku. Keluarmu dari kumpulan kami karena dirimu yang kecewa pada seseorang yang membuat kamu berpaling dan seakan ngece. Ketahuilah, engkau tetap teman kami, saudara kami bahkan mungkin lebih dari itu. Namun aku juga kecewa karena engkau harus berpindah tempat kerja yang masih saudara dengan kami. Bukan aku mengungkit tapi sebuah kenyataan bahwa engkau bisa, kemampuan kamu teruji dari tempat kerja kami. Kemampuan yang telah engkau miliki, kini engkau berikan pada yang lain. Kau berikan pada saudara tertua kami. 

Wahai saudara, bijaklah dalam membuat keputusan hidup. Jika keputusanmu ada pengaruh dengan orang lain, pertimbangkanlah semuanya. Jangan sampai ada yang terluka karena keputusanmu. Ingat ketika engkau pamit, kamu bilang resign, kok masih berputar di sekitaran kami.
Wahai saudara, dewasalah dalam bertindak. Kami adalah bersaudara. Dengan sikapmu seperti itu seakan mengumbar kepada khalayak ramai bahwa engkau kecewa pada tempat kerja pertamamu. Sesuatu yang buruk janganlah di umbar kemana - mana.

Wahai saudara, kecewa ini semoga segera terlempar jauh. Terkadang kita tidak sadar bahwa sikap kita sangat menyakitkan. Meski sebenarnya diri ini paham, apa yang kita lakukan salah. Kita harus sembunyi - sembunyi dalam melakukan sesuatu, berarti kita sadar kalau hal itu adalah salah. Maka jangan kemudian kesalahan harus dipertahan. Segera kembali ke jalan yang benar dan lurus. Jika diri kita benar, maka akan dengan sangat percaya diri melangkah kemana pun tanpa perlu sembunyi - sembunyi.

Salam perbaiki diri

Selasa, 17 Desember 2019

ENGKAULAH sandaranku

Air mata seakan tak tertahankan
Hati terasa sesak
Ketika rasa ingin di hati tak terpenuhi
Bukan sesuatu yang muluk bahkan mewah 
Untuk belanja setiap hari tak ada
Ingin sekali beli buku buat gizi jiwa, namun Sulit banget mau menganggarkan
Ingin bersedekah terasa berat banget karena seakan tak cukup untuk kebutuhan

Namun ku tekadkan untuk memenuhi perintahMU ya Alloh ...
Bahkan dengan sedekahku yang sedikit, aku tetap menagih janji atas apa yang telah ENGKAU janjikan

Dengan sedekah, aku ingin hartaku bertambah
Dengan sedekah, aku ingin kebutuhan kami terpenuhi
Dengan sedekah, aku ingin impian kami segera terwujud
Dengan sedekah, aku ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat 

Ya Alloh, ku tekadkan sedekah jatah bulanan buat mertua
Meski tak seberapa buatMU, namun itu besar buatku Ya Alloh
Meski dengan terpaksa kukeluarkan yang besar
Karena ingin sesuatu yang lebih besar lagi

Ya Alloh, ku mohon lewat tulisan ini semakin menguatkan aku
Bahwa ENGKAU ada
Dan ENGKAU peduli

Aku lemah...
Aku tak bisa apa-apa ...  
Semua harus ada ENGKAU 

Hanya keyakinan yang membuat aku terus melangkah...
Semoga ENGKAU ridho ya Alloh

PIMPINAN KURANG KASIH PENGHARGAAN

Sedikit eksperimen ... Ternyata apa yang menjadi dugaan menjadi sebuah kebenaran ... 
Ketika ada prestasi susah menghargai tapi ketika ada pelanggaran dengan sigap di atur sedemikian hingga tuk segera dihakimi ... 
Jika atasan main kayak begitu, maka sangat capek para guru bersusah payah mendidik karakter anak-anak tapi atasan tak kasih contoh sama sekali ... 
Mari kita semua belajar menghargai orang lain, jangan menghakimi di depan orang banyak, kita lakukan ... Sungguh nista 🙏

Diatas salah satu ungkapan kecewa akan salah satu model kepemimpinan yang terjadi saat ini. Pemimpin dengan bertitel M (master) karakter pemimpin belum dimiliki. Bawahan itu juga manusia yang punya hati. Mereka akan sangat merasa istimewa jika setiap langkah prestasi diberikan penghargaan. Meski penghargaan itu berupa pujian semata. Prestasi bukan hanya dalam ajang perlombaan, namun prestasi adalah sesuatu yang bernilai lebih dari yang lain yang mampu memberikan sumbangsih kemajuan atas sebuah keorganisasian. Sehingga bisa jadi, prestasi itu bisa terjadi dalam keseharian kita. 

Lalu apakah pimpinan harus memperhatikan setiap hari? Iya, saya selaku praktisi pendidikan sangat mengharuskan hal itu. Bagaimana mungkin seorang pimpinan bisa menghargai bawahan jika dia tidak memantau setiap hari. Prestasi sekecil apapun perlu dihargai. Meski pada dasarnya, bawahan tidak haus pujian, mereka akan tetap loyal akan kinerja di sebuah organisasi namun kenyataan bahwa pujian mampu membangkitkan semangat yang mulai pudar. 

Model kepemimpinan seperti ini sebenarnya masih terjadi di beberapa sekolah, dalam artian guru lebih mengedepankan sanksi ketimbang penghargaan. Mereka para guru akan sangat peka akan pelanggaran para siswa, namun ketika ada prestasi, misal membuang sampah di tempatnya, susah banget memberi pujian meski sekedar acungan jempol. Saya katakan, dia guru yang pelit. 

Padahal, seandainya anak-anak dipuji, maka ketaatan yang luar biasa akan mereka berikan. Ini juga yang akan terjadi dalam sebuah organisasi, jika pujian sering diberikan oleh pimpinan maka loyalitas bawahan akan sangat luar biasa.

Demikian, catatan hari ini sekedar corat coret... Jika salah mohon kritik dan saran. Jika benar mudah mudahan bisa menjadi inspirasi buat kita semua... Aamiin

Senin, 16 Desember 2019

BERMIMPILAH

Mimpi itu gratis ...
Mimpi itu jadi optimis ...
Mimpi adalah harapan jiwa yang belum terungkap ...
Namun akan segera terungkap
Bersama ilmu dan ikhtiar ...
Kemudian tawakkal

Ayo bermimpi, karena yaqin ... Alloh SWT akan mewujudkan impian kita

Mimpi akan mewujudkan target
Target untuk menentukan ikhtiar
Mengenal ikhtiar maka mudah menggunakan ilmu
Dengan ilmu kita harus yakin
Akhirnya , memohon kepada Alloh SWT adalah penutup ikhtiar kita

Mimpiku di tahun 2020
1. Daftar haji 4 orang : Aku, suami, Bapak dan Ibu
2. Memiliki mobil, terios menjadi milikku
3. Renovasi Rumah. Ku buat nyaman rumah untuk semua orang yang tinggal di dalamnya
Ikhtiar adalah jalanku, Tawakkal adalah kepasrahanku... namun aku yakin, Alloh SWT akan mewujudkan di tahun 2020

BE HAPPY IN 2020 YEARS

BERSEDEKAH

Jangan risau ...
Jangan galau ...
Ketika rizqi yang kau terima tak sesuai harapan
Bahkan seperti tak mampu memenuhi kebutuhanmu
Jangan ragu bersedekah ...
Bersedekahlah ...
Buat orang lain senang karena kamu ...
Sedekahmu tak kan hilang
Bahkan semua kebutuhan akan segera terpenuhi
Yakinlah !!
Bersama Alloh SWT semua akan terwujud, Insya Alloh

AMANAH

Pegang erat amanah

Amanah kecil dan besar ... fokus ke amanah
Dia merupakan tugas yang dipercayakan kepada kamu
Pegang dia jangan sampai terlepas
Kamu berhasil dalam menjaga amanah
Maka yaqinlah, Alloh SWT akan memberi amanah yang besar buat kamu

Minggu, 08 Desember 2019

KECEWA YANG TAK KUNJUNG PADAM

Ah ... Entah mengapa rasa ini, kecewa pada 7 tahun silam tak dapat enyah dari hati. Hati yang jauh dari bersih tak mampu lagi tuk menutupi rasa ini. Rasa yang seakan tergaruk oleh kondisi saat ini yang mengharuskan diri terus mengalah. Meski dari hati yang paling dalam, paham betul ini bukan masalah mengalah tapi membalas ketidakadilan dengan kebaikan. 

Oh... Berat gaesss. Seakan hati dipertaruhkan. Namun lawan kali ini gak main main, mertua. Yes, mertua. Mertua sama kedudukannya dengan orang tua. Nah ini gaesss berat banget. Belum lagi, kita harus dapat ridho dari orang tua dan jalan berbuat baik kepada mertua adalah menuju Ridlo... Meski dulu pernah tersakiti diri ini.

Namun bismillah ... Dengan berat hati dan moga seiring perjalanan waktu... langkah ini diperingankan, aamiin. Yes gaess, kudu memaksakan diri, meski terurai air mata. Bismillah, mulai bulan depan ku tekadkan untuk membagi gaji suamiku dengan mertua. Ini berat gaesss karena jujur, gaji suami dibawah 2 juta kadang juga pas 2 juta harus ku bagi dengan mertua dan dengan anak suami dengan istri pertamanya. Padahal gaji segitu, terkadang ... Ah, InsyaAlloh cukup, dan yaqin jalan dan janji Alloh SWT itu pasti. 

Tutup rapat kecewa dan lurus pada impian ... InsyaAlloh jalan kemudahan akan terwujud, Aamiin

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...