" Bunda, jangan marah ya " adalah kalimat yang seakan ingin dikatakan oleh buah hati kita kala dia melakukan sebuah kesalahan. Namun dengan berbagai kondisi yang ada, sebagai bunda terasa sulit sekali untuk tidak marah. Marah bagi seorang bunda merupakan jalan tercepat, jalan pintas supaya anak - anak menjadi penurut. Bahkan sikap marah ini juga sering ditemui di lembaga - lembaga pendidikan, karena menurut para bunda dan guru, marah merupakan cara yang paling efektif untuk membuat anak menjadi penurut. Meski, sadar atau tidak bahkan penurut yang diharapkan hanya bersifat sementara saja.
Wahai Bunda, mungkin ada terbersit dalam benak kita, kenapa yang jadi fokus marah adalah seorang bunda, apakah bunda merupakan satu - satunya makhluk yang suka banget sama marah ? Ah, tentu saja tidak. Pelaku marah tidak hanya bunda saja, banyak sekali. Namun yang diketahui penulis saat ini, marah lebih dekat kepada para bunda, meski tak semuanya ya ... Karena saya yakin, pasti banyak juga bunda yang bisa mendidik anak - anak tanpa menggunakan marah sebagai senjata pamungkas. Lalu pertanyaan berikutnya, apakah marah tidak boleh diterapkan dalam mendidik anak - anak ?
Sedikit berbagi di sini ya Bunda ... " Marah dalam mendidik anak - anak boleh - boleh saja, jikalau situasi, kondisi dan tidak ada jalan lain selain marah untuk menegurnya dan itu sudah kita awali dengan komunikasi dan pendampingan ". Hal tersebut yang telah tersampaikan oleh Ibu Muflikhatus Sholikhah, MPdI dalam Parenting online yang diadakan oleh Bimbel Avicenna seminggu yang lalu.Disampaikan juga oleh beliau bahwa ketika marah maka ada beberapa hal yang harus diingat, diantaranya :
Sedikit berbagi di sini ya Bunda ... " Marah dalam mendidik anak - anak boleh - boleh saja, jikalau situasi, kondisi dan tidak ada jalan lain selain marah untuk menegurnya dan itu sudah kita awali dengan komunikasi dan pendampingan ". Hal tersebut yang telah tersampaikan oleh Ibu Muflikhatus Sholikhah, MPdI dalam Parenting online yang diadakan oleh Bimbel Avicenna seminggu yang lalu.Disampaikan juga oleh beliau bahwa ketika marah maka ada beberapa hal yang harus diingat, diantaranya :
- Anak - anak kita adalah anugerah terindah yang Alloh SWT berikan kepada kita sekaligus amanah yang sangat kita rindukan
- Pahamilah bahwa anak tetaplah anak yang akan selalu ingin dekat dengan orang tuanya, terutama jika punya masalah
- Kita harus konsisten dalam melihat masalah sehingga jangan sampai karena kelalaian kita sehingga kita lupa dan kebablasen dalam meluapkan kemarahan
- Jangan tergesa - gesa menghukum anak kita, jika kita melihat mereka memang melakukan kesalahan
Hal tersebut diatas mungkin bisa menahan kita dari marah. Namun yang lebih penting lagi adalah kita sebagai orang tua harus evaluasi diri, sudah konsistenkah kita dalam berucap, bersikap dan bertindak.
Semoga kita semua dimudahkan dalam mendidik anak - anak, InsyaAlloh semuanya demi generasi emas kita.
Salam semangat berbagi dan belajar ... " No everytime without learn ". Orang tua hebat akan terwujud jika selalu upgrade diri dan tak pernah bosan dalam belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar