Kamis, 06 Februari 2020

MENTARIKU TETAPLAH BERSINAR

Mentariku tetaaplah bersinar ...
Jangan pernah bosan tuk hadir dalam pagiku ...
Sinar cerahmu selalu ku nanti dalam duniaku ...
Engkau bak cahaya dalam mendungnya langit ...
Engkau yang selalu memberi ...
Tak pernah harap upah sedikitpun ...
Pujian dan terima kasih jarang engkau dengar
Namun umpatan sering hadir dalam indahnya kemilau sinarmu  ...

Ibu, Engkau adalah mentariku. Mentari yang selalu hadir dalam hidupku. Tak pernah terpikir untung rugi dalam merawatku. Hanya harapan besar, diriku lebih baik darimu. Tak pernah lelahmu menghapus ikhtiarmu. Dengan segenap tenaga bahkan peluh yang bersimbah engkau korbankan dirimu untukku. Ibu, Air mata yang mungkin mengering akan kenakalanku, tapi lesan lembutmu selalu bertutur bijak untukku. Ibu, Engkau bak cahaya dalam mendungnya hidupku. Engkau selalu buat diri nyaman dan sejuk dengan pelukanmu. Ibu, pujian dan terima kasih tak penting buatmu. Bahagiaku adalah senyum bahagiamu. Ibu, engkau adalah mentariku. Tetaplah bersinar meski aku tak seindah impianmu. Ibu, aku mungkin terlalu membosankan buat semua orang tapi tidak buatmu.

Ibu, mendungnya langit sebentar menutup cerah sinarmu. Air hujan yang membuatmu tak terlihat, seakan mengajarkan kerinduan kami padamu. Tapi yakinlah kami akan muncul dalam pelangi indah yang membuat dirimu tersenyum cantik. Oh Ibu ... !!!

Salam buat para ibu, jangan lelah ... teruslah berharap dan sandarkan semuanya pada Sang Pembolak balik Hati... Allohu Robbi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...