Pagi, seperti biasa saya berangkat ke sekolah dengan si kecil. Bincang dan canda kerap kami lakukan di tengah - tengah perjalanan kami. Perjalanan yang lumayan jauh buat kami, kurang lebih 6 km jarak rumah dan sekolah yang kami tempuh tiap harinya. Yang menarik pagi kemarin, ketika dia mengucapkan : " Bunda Alloh SWT pinter ya kalau menata awan, ada yang hitam ada yang putih ... Semuanya tertata rapi ". Hmmm ... Rupanya si kecil sedang mengagumi pemandangan awan pagi. Pemandangan yang mungkin tak semua orang bisa menikmati dan tak semua dari kita sempat memandang keindahan ciptaan Alloh SWT. " Alhamdulillah ya sayang kita bisa melihat keindahan itu, Alloh SWT itu emang Maha pinter, tak ada manusia pun yang mampu menata awan seindah itu, makanya kenapa kita harus berterima kasih sama Alloh, karena Alloh SWT akan menciptakan keindahan - keindahan buat kita ... Yuuuks, ucapkan Subhanalloh " jawabku.
Ayah bunda, situasi seperti ini adalah sebuah momen yang tepat untuk mempengaruhi anak-anak kita. Dengan kondisi segar, rileks dan semangat. Maka jangan sampai kehilangan momen seperti ini, karena momen - momen seperti ini akan mudah sekali kita menyampaikan nasehat atau ilmu kepada anak-anak kita. Semisal dialog di atas, maka ucapan yang harus dikeluarkan ketika kita takjub sudah kita sampaikan ke anak-anak kita. Dan semua yang sampaikan ketika kondisi anak-anak rileks akan lebih tahan lama dan akan membekas pada ingatannya.
Maka sebagai orang tua, peka dalam melihat kondisi adalah penting. Karena nasehat tidak bisa diberikan pada segala kondisi. Sholeh dengan bercerita dalam kondisi tepat akan sangat luar biasa.
Yuuuks, selamat berbagi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar