Minggu, 09 Februari 2020

NENEKKU MARAH - MARAH

Sejak perpisahan itu, ayah dan ibu saling berjauhan. Ayah sudah menikah lagi, sementara ibu pergi merantau, untuk mencari biaya sekolahku. Sejak itu pula, aku merasa ayah dan ibu sudah tak peduli lagu sama aku. Semua canda tawa yang dulu sempat terukir indah kini telah sirna. Semuanya ditelan oleh keegoisan.

Semenjak itu pula, aku yang seorang diri dititipkan sama kakek nenek. Kakek yang setiap harinya menjemput Rizki di sawah, sementara nenek menjadi tukang pijet yang terkadang juga mengobati orang sakit ala - ala jawa. Kehidupan baruku, hampir semua kebutuhan makan dan saku sekolah terpenuhi tanpa merengek. Namun satu hal yang aku tak suka yaitu ketika nenek marah - marah karena aku pulang lebih lama dari jadwal sekolah biasanya. Aku jenuh di rumah. Aku ingin main sama teman teman ku. Aku butuh uang lebih untuk bermain bersama teman teman ku. Tapi, semua itu tak dapat aku peroleh karena nenekku seorang yang protektif dan uang saku lebih pun tak aku dapat. Aku ingin tinggal bersama ibu atau ayah, ada kebebasan yang terarah tanpa ada penekanan pada diriku.

Ayah bunda, suara hati seorang remaja di atas menggambarkan bagaimana kondisi hatinya ketika kedua orang tuanya berpisah. Meski kita semua tahu berpisah atau bercerai merupakan alternatif terakhir ketika semua cara tak mempan menyatukan dua hati. Ayah bunda, tak ada maksud menafikkan sebuah perceraiannya adalah keharusan yang terpaksa. Namun setidaknya semuanya kita dasari pada tujuan kita menikah berikut juga niat ketika memutuskan untuk mengakhiri masa lajang. Ayah bunda, mari kita singkirkan ego kita. Kita utamakan semua untuk anak-anak. Kita niatkan melahirkan, mendidik dan kemudian memiliki anak-anak yang Sholeh Sholehah. Jika semua kita tata dan bentuk rumah tangga yang hendak kita bangun sejak awal maka kemungkinan terjadi perceraian akan tipis.

Ayah bunda, mari bersama kita lurus niat kita menikah. Namun, jika memang pihak ketiga dibutuhkan dalam membentuk keutuhan rumah tangga kita, maka lakukan. Carilah dan berusaha semaksimal mungkin , demi keutuhan rumah tangga kita. Dan yang terakhir libatkan Alloh SWT dalam semua hal, demikian karena Alloh SWT Maha Pengasih dan penyayang. DIA tak akan meninggalkan kita sebagai hambaNYA dalam kondisi terpuruk asal kita senantiasa mendekatkan diri kepadaNYA, InsyaAlloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...