Selasa, 03 September 2019

Bismillah 15 ribu

Tanggal 1 tiap awal bulan, sesuatu yang menggembirakan dan mungkin sesuatu yang ditunggu. Dan sama bagiku, tanggal 1 adalah tugas bagi - bagi gaji bimbel. 

Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan keuangan mencukupi. Meski semua serba minim tak apalah, aku senantiasa bersyukur karena sampai detik ini dengan gaji yang sangat minim, aku memiliki tim yang begitu hebat, tim yang memiliki keikhlasan luar biasa dalam berbagi ilmu kepada anak-anak yang merindukan. 

Bimbel yang telah terintis sejak bulan Juli 2018 dan berpindah ke rumah kontrakan dengan modal nekad pada bulan Oktober 2018 lalu, kini berjalan dan hidup dengan biaya seikhlasnya. Biaya yang kami terima, tak sekedar buat gaji tapi juga tuk biaya operasional bimbel. Namun Alhamdulillah kami senantiasa bersyukur sampai detik ini, bimbel Avicenna masih dipercayakan ke kami. Dan tekad kami InsyaAlloh atas ijinNYA bulan September kami bisa menunaikan gaji 15 ribu tiap pertemuan.

Bismillah Ya Alloh, kami yakin Engkau Maha Tahu, dan Engkau Maha Pemurah...atas ijinMU Engkau akan memberikan kemudahan dalam On The Way 15 ribu tiap pertemuan... Aamiin

Rindu Kasih Sayang

Seperti biasa, dia masuk sekolah dengan berseragam lengkap serta tas punggung yang setia mendekap punggungnya. Namun kegalauan dan ketidaknyamanan tersirat di matanya dan seakan dia tidak mau bahkan enggan masuk ke kelas hari itu. Aku yang hari itu ada jam di kelasnya, mencari - cari kemanakah cowok ganteng yang kala itu berbincang lama dan bincang kami dari hati ke hati, hingga berterus teranglah dia akan kondisi hatinya yang semakin keruh karena telah tercampur dengan berbagai masalah remaja yang tak sama dengan temannya yang lain.

Hari ini, dialog kami disertai dengan mata memerah yang terkadang meneteskan air mata karena semua seakan menyesakkan di dada, namun aku seakan tak berkutik, aku hanya bisa mendengar dan sedikit kasih motivasi. Namun selebihnya, yang dia butuhkan sebuah kasih sayang tak bisa aku berikan seperti halnya orang tua kandungnya.

Wahai anakku Dafa, di hati ini tersimpan kasih sayang yang begitu besar padamu nak, tapi diriku sulit tuk menyampaikan karena aku cuman gurumu yang pertemuan kita hanya terbatas beberapa jam dan itu pun disibukkan dengan belajar. Entah kapan, atau dimana aku bisa memberikan kasih sayang selayaknya ibu kandungmu, tapi yang jelas aku gurumu selalu berdoa semoga engkau baik baik saja dan segera mendapatkan apa yang kau rindukan, Aamiin...

Salam sayang dari ku buat kamu Dafa

Selasa, 20 Agustus 2019

Galau ku

Bismillahirrahmanirrahim
Semangat pagi meraih ridho Alloh SWT

Entah apa yang kurasa pagi ini, seperti ada sesuatu yang bertolak belakang menyesak di dada. Hati galau yang seharusnya tak mengganggu aktivitas. Namun kegalauan yang tak mau bersembunyi dibalik senyum. Dia menggeliat dan menampakkan diri seakan mau berkata, galau ini sangat mengganggu dan dia butuh sentuhan lembut penuh dengan perasaan sehingga dia mau mundur dan kemudian pergi dengan permisi dan senyum merekah dengan mengucapkan selamat tinggal galau...kita ibarat dua sisi mata uang, yang satu sama lain selalu ada dan keberadaan yang saling bergantian karena posisi kita. 

Galau, sedih atau apapun namanya, adalah satu sisi yang selalu dimiliki oleh siapapun. Namun jangan kau benci galau dan sedih dengan berlebih. Karena sedih ataupun galau selalu memberikan pelajaran yang luar biasa. Pelajaran yang bisa mengantarkan pribadi menjadi lebih berkualitas, InsyaAlloh 


Rabu, 07 Agustus 2019

My team is the best

Hari ini dapat cerita yang memotivasi sekaligus menjadi miris di hati. Bimbel dimana mana dijual dengan mahalnya, maka si pemilik dan para tutor pun mendapatkan hasil yang bisa dibilang lumayan banyak. Namun, berbanding terbalik dengan bimbel yang saya dirikan beberapa bulan lalu. 

Awal awal kami menerapkan metode bayar sekian, tak mahal namun dalam daerah kami bisa dibilang gak murah juga. Seiring berjalannya waktu, masalah keuangan muncul. Mulai dari yang telat bayar bulanan nya, gak bayar beberapa bulan, bahkan komplain karena tagihan yang kami sampaikan. Merujuk kepada bimbel KPM dan memang berniat ikut mitra, akhirnya kami putuskan dengan metode biaya seikhlasnya. 

Berjalan satu bulan dengan biaya seikhlasnya, Alhamdulillah kami bisa bertahan dan mampu menunaikan gaji para tutor masih sama dengan bulan bulan kemarin. Semuanya atas izin Alloh SWT.

Yang menjadi miris adalah ketika mendengar disana gaji tutor sudah sampai pada angka satu juta per bulannya namun dibimbel ini, para tutor hanya mendapat gaji dibawah 500 ribu dalam setiap bulan.

Selaku pemilik, rasa nano dan muter otak, gimana bisa kasih gaji tutor supaya bisa selevel dengan yang lain minimal beda sedikit lah.
Namun kami juga sadar, semua adalah milikNYA,  dengan segala keikhlasan, kesabaran dan juga doa, InsyaAlloh Alloh SWT selalu meridhoi dan mengiringi langkah kami, Rizqi itu sangat luas...kami berharap dengan segala metode yang kami anggap memudahkan urusan orang lain, maka Alloh SWT akan memudahkan semua urusan kami, mengabulkan doa doa kami, mewujudkan impian impian kami dan menjadikan bimbel ini Istiqomah dalam memberikan manfaat kepada semuanya ... Aamiin

Saya salut dan sangat berterima dalam kepada my team, kalian luar biasa. Kebaikan kalian dalam memudahkan urusan orang lain sungguh hebat. Alloh SWT Maha Melihat, semuanya akan diperhitungkan. Semangat selalu dan mari bersama tingkatkan keikhlasan kita.

Salam Avicenna
" Bersama Avicenna, kita hebat "

Rabu, 31 Juli 2019

Doa ibu

Shubuh telah hadir. Aktivitas mulai kembali. Aktivitas yang memenuhi hari hari yang penuh dengan warna lain dari kemarin. Aktivitas yang akan menjadikan kenangan buat esok hari. Awali semua dengan Bismillahirrahmanirrahim. Dan jangan lupa Ibu, sertakan doa mu di shubuh ini buat ananda tercinta... Doa yang tulus, doa yg berharap kebaikan tak terbatas. Berikan Ridho pada anakmu karena dengan ridhomu maka ridho Alloh SWT akan turun kepada anakmu.

Berikan senyum tulus kepada Ananda tercinta, senyum yang akan memberikan semangat berkobar dalam menatap hari penuh dengan gesit.

Dan Ibu, perbanyaklah berbuat kebaikan. Karena kebaikanmu akan mengalir juga ke jiwa anakmu.

Hadapi hidup dengan senyum, perbanyak sedekah, pasrahkan semua masalah pada Alloh SWT

Selamat beraktifitas pada semua Ibu hebat.

Minggu, 28 Juli 2019

Semangat sang guru

Tahun Dua Ribu Sembilan Belas, tahun yang mungkin selalu mendengar bisikan hati tentang kejamnya dunia terhadap anak - anak. Untuk yang kesekian kalinya, kecewa dan sedih merambah hati ini. Entah siapa yang harus disalahkan karena semua merasa diri adalah benar.

Hari ini adalah hari hati berduka akan kehidupan anak. Anak - anak yang selalu disuguhkan dengan pendidikan karakter, anak - anak yang selalu dibekali dengan program spiritual dan berbagai pendidikan sosial. Namun semuanya berbanding terbalik dengan karakter yang terbentuk. Hari ini, dua anak cewek menghadap penulis dengan tangisan yang tak terbendung lagi. Tangisan yang merupakan ungkapan hati akan kecewa dan sakit hatinya mereka berdua terhadap sikap dan perilaku teman - temannya kepada dirinya. Tangisan yang merupakan ungkapan kecewa seorang anak terhadap lingkungan pesantren tempat ia tinggal. Yang semuanya diluar bahkan jauh dari harapan anak akan pendidikan dan lingkungan yang dia terima.

Tentu saja, penulis tidak serta merta menyalahkan lingkungan menjadi penyebab semuanya. Penulis juga telusur akan sifat dan perilaku kedua anak yang mengadu itu. Namun yang menjadi fokus penulis adalah Pendidikan karakter yang sudah terkalahkan oleh berbagai media. Karakter mereka lebih banyak dibentuk oleh media sosial ketimbang oleh pendidikan. Bahkan pendidikan terasa sangat membosankan bagi mereka. Mereka akan lebih enjoy dan asyik dengan game online nya, mereka akan lebih asyik dengan gadge nya, mereka enjoy dengan dunia maya mereka. Pendidikan atau bersekolah bukan lagi merupakan hal yang urgen bagi mereka. Karakter yang terbentuk kemudian adalah karakter yang kurang menghargai teman, budaya saling memberi nasehat semakin pudar dan yang lebih parah adalah tentang sikap bully terhadap temannya. 

Dunia pendidikan yang harus menjadi nomer satu, Dunia pendidikan harus mendominasi medsos, Dunia pendidikan harus lebih mengasyikkan, dan semuanya itu tercapai jika para agent perubahan sang guru tak bosan belajar dan berinovatif dalam pendidikan. Semangat guru Indonesia, pembentukan karakter anak Indonesia menjadi tugas utamamu.

Ketika Sayang Terbagi

Entah apa yang aku rasa saat ini, ada penerimaan tapi ada penolakan. Aku tahu siapa dirimu tapi aku tak suka dengan apa yang engkau lakukan. Aku menerima dirimu apa adanya, maka jangan kau sakiti diriku dengan sesuatu yang tidak aku suka.

Menjadi seorang duda atau janda sebenarnya bukanlah sebuah pilihan awal. Dia hadir ketika semua tak lagi sesuai harapan. Berikut juga meninggalkan anak tercita karena perceraian bukanlah pilihan seorang ayah atau bunda, itu merupakan konsekuensi ketika kita harus berpisah pasangan kita di tengah - tengah perjalanan rumah tangga kita. Dan perceraian akan meninggalkan kisah yang amat sangat pahit, namun demikian dia tak bisa dilupakan, apalagi jika ada anak yang terkorbankan. Kepahitan itu akan sangat terasa jika jalinan hidup berikutnya penuh dengan liku - liku perjuangan.

Penulis ingin bercerita tentang kisah seorang suami yang ekonomi belum mapan namun dia tertanggung biaya hidup anaknya hasil pernikahan dengan istri pertamanya. Ekonomi yang masih dalam ikhtiar rumah tangganya yang kedua menjadikan sang istri kecewa karena suami harus membagi sayangnya kepada anak pertamanya. Sayang yang berupa pemberian biaya hidup, apalagi suami memberikan semua itu dengan sembunyi - sembunyi dan memakai jasa perhutangan. Karena ekonomi masih terkatung - katung maka hutang sang suami menjadi beban istri yang sekarang. Sebenarnya istri sangat menyadari akan status suaminya yang memiliki anak di sana dan ia juga paham akan kewajiban seorang ayah membiayai hidup anaknya, bahkan ia menyadari dan berharap dengan segala pengertiannya maka ia akan dimudahkan dalam segala ikhtiarnya. Namun karena sembunyi dan hutang dan istri akhirnya harus terbebani itulah yang akhirnya menjadikan hubungan suami istri menjadi tak sehat lagi.

Wahai pembaca, melalui cerita di atas penulis ingin berpesan, hargailah istri anda, ajaklah ia komunikasi. Bukankah ketika engkau menikahinya, istri tahu masa lalumu. Dan dia tetap mau dinikahi olehmu para duda beranak. Itu artinya istri sebenarnya mau berbagi rizqi dengan anakmu disana asalkan semua dikomunikasikan. Ketika istri mau berbagi, maka bebanmu akan terkurangi. Engkau telah menghargai istrimu sebagai patner yang solid. Komunikasi sangatlah penting. Dari komunikasi muncullah musyawaroh dan kemudian kesepakatan. Maka hubunganmu dengan istri akan sangat harmonis. Sekali lagi, komunikasi dalam sebuah rumah tangga  merupakan pintu menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah Wa Rohmah, Insya Alloh...

So, Jadikan masa lalumu sebagai pelajaran dan jangan sampai engkau jatuh pada lubang yang sama.



Minggu, 21 Juli 2019

Korban 1 raih 1

Tidur siang merupakan sesuatu yang nikmat. Dengannya kita bisa melepas lelah, mengumpulkan energi kembali setelah setengah hari beraktivitas. Namun, bagi si ival punya prinsip sendiri. 

Iya, Ival seorang anak MTs yang masih kelas 8 mempunyai prinsip" Saya tidak tidur siang dan tak akan pernah karena dengan itu saya tidak terlambat mengikuti ngaji ". Si Ival tinggal di pesantren yang secara dia mengatur diri sendiri, hanya kesadaran dan kemauan yang dituntut ketika hidup di pesantren. Kini, sosok yang masih belia dalam pandangan penulis, dia sudah bisa menempatkan diri menjadi sosok yang berprinsip dan kesadaran akan pentingnya kegiatan mengaji. Bagi penulis ini luar biasa. 

Ada hal lain yang menjadi pandangan dari penulis. Yakni mengorbankan 1 untuk mendapatkan yang 1. Ini sangatlah penting, karena impian bisa diraih dengan penuh pengorbanan. Semisal ketika seseorang bermimpi menjadi guru profesional maka akan banyak waktunya yang di alokasikan untuk belajar dan membaca, dengan mengesampingkan kegiatan santai dan mungkin mengurangi intensitas menonton TV. Begitulah ketika mengejar impian. Semuanya akan tergapai jika kita bisa fokus ke impian. Biarkan aktivitas yang tak begitu penting kita nomor duakan, yang penting impian kita terwujud


Keep semangat raih impian

Man Ana

Lagu dan lirik " Man Ana" menjadi fokusku malam ini. Ku amati dan kutelaah, begitu indah yang terucap. Membuat diri ini rindu pada guru - guru yang telah membimbing diri ini menjadi pribadi yang hebat. 

Semoga keberkahan selalu ada dalam hidup guru guru kami dan keluarga. Dan semoga kemanfaatan selalu ada dalam hidup kami.

Salam rindu buat para guru hebat 

Mengapa dirimu?

Mengapa dirimu? Pertanyaan yang tak pantas terucap oleh seorang istri atau suami terhadap pasangan. Namun pertanyaan yang terkadang lepas tak terkendali ketika pasangan ternyata tak sesuai harapan. 

Banyak hal yang menjadi rahasia terungkap setelah menikah. Mulai dari kepribadian, dana dan mungkin keluarga. Yang semuanya pasti terlibat dalam sebuah pernikahan. Dua individu yang berbeda dalam segala hal menyatu dalam ikatan pernikahan, ikatan janji setia dunia akhirat atas nama Alloh SWT. Ikatan yang tak diperbolehkan menjadi mainan. Ikatan yang seharusnya hanya Alloh SWT yang berhak memisahkan. 

Awal pernikahan adalah awal terindah dalam dunia mempelai. Dunia milik berdua dan semuanya begitu indah tanpa terkurang apapun. Namun keindahan akan pudar seiring berjalannya waktu, seiring kedewasaan yang harusnya terus melaju. Tapi, tak jarang juga pada kenyataan, kecepatan waktu tak selurus dengan kecepatan kedewasaan. Hal ini yang kemudian memicu perpisahan yang berikutnya akan jatuh korban cinta yakni anak. 

Anak akan kehilangan figur terbaik dari orang tua. Anak akan susah dinasehati karena dia fokus pada kecewanya pada orang tua. Bahkan anak akan susah berprestasi jika dia berasal dari keluarga broken home. 

Meski perceraian tak selamanya salah. Namun perlu juga buat para orang tua untuk tengok pada diri masing-masing, atau juga para calon orang tua atau juga calon pengantin. Menengok sejenak atas dirinya sendiri dan kemudian melakukan perbaikan diri sangatlah penting. Karena para orang tua punya andil terbesar dalam penentuan kualitas generasi estafet agama, negara dan juga keluarga.

Salam keluarga bahagia, keluarga harmonis ciptakan komunikasi hangat, saling melengkapi menuju kedewasaan para orang tua dalam mengantarkan generasi HEBAT

Kamis, 18 Juli 2019

Rinduku pada mu wahai Rosululloh

Alhamdulillah ... Pagi dingin  diri semakin asyik bercengkerama dengan sebuah bacaan keren. Bacaan yang mendidik dan memotivasi. Bacaan yang menjelaskan bagaimana Alloh SWT mempersiapkan para pemimpin. Mulai dari nabi Ibrahim as sampai pada nabi Muhammad SAW.

Pendidikan yang langsung diberikan oleh Alloh SWT kepada mereka para Rosul, membuat jiwa para Rosul begitu tangguh. Dengan situasi yang sarat dengan taruhan nyawa, secara umat yang dihadapi adalah umat baru pemeluk Islam.

Kesulitan kesulitan yang ada dalam kehidupan para Rosul tangguh membuat hasil akhir yang cemerlang. Hasil yang tidak hanya dinikmati diri semata namun kedamaian dalam Islam melalui tangan tangan akas mereka bisa sampai ke diri kita hari ini

Semoga keberkahan selasa tercurah pada semua utusan Alloh SWT dan terkhusus buat Rosululloh beserta keluarga dan sahabatnya ... Rinduku pada kalian, akan terbayang indah... Moga menjadi kenyataan... Aamiin

Senin, 15 Juli 2019

Mentari hidupku

Tak tertahan, air mata jatuh dan terisak dalam ketersembunyian. Inikah rasa cinta dan sayang yang mungkin tak ada tandingan di muka bumi atau dimana pun. Cinta dan sayang yang luar biasa, yang menomorduakan dirinya. Itulah cinta dan sayang seorang ibu.

Jelang hari pertama masuk sekolah. Semua kebutuhan sekolah harus lengkap. Pinjam sana sini, menjadi sebuah jalan yang terus diterjang. Jika itu merupakan jalan satu-satunya.

Menetes air mata ketika sang anak memberikan sejumlah uang kepada bunda nya untuk membeli perlengkapan sekolahnya, dia tahu betul kalau bundanya tak memegang uang sepeser pun. Anak yang masih 7 tahun begitu paham kondisi bundanya. Pemahaman yang mendahului dari usianya. 

Ini yang membuat hati sang bunda terenyuh dan tak tertahan air mata menetes. Sang bunda tak sanggup terucap sepatah katapun, karena dalam hatinya begitu terisak dan tak tega memandang anak yang rela memberikan uang tabungannya. 

Cinta seorang ibu, tak peduli akan derita hati. Begitulah kasih sayang seorang ibu, benarlah jika ibu adalah sosok nomor satu yang harus diperhatikan setelah itu baru ayahmu.

Saling mengingatkan... Bersama tuk meraih ridho NYA

Sabtu, 13 Juli 2019

Semangatku selalu

Entah mengapa tiba-tiba ada air mata menetes perlahan membasahi pipi, yang bersambung pada renungan hati yang amat dalam.

 Kisah hidup seorang istri yang menjabat seorang guru swasta dan telah menikah dengan dikaruniai seorang anak, dia hidup bersama keluarga besar orang tua nya dan kemudian dengan semangat menerjang peluh ditengah panasnya mentari ,dia ambil berbagai peluang demi rupiah yang selalu harus hadir dalam kehidupan nya. 

Renungan yang kemudian mengungkap apa ambisi yang ingin dia dapat atau apakah suami tak lagi memenuhi kewajibannya? Telusuk renungan hati, ternyata semua kerja keras nya dia persiapkan buat segala sesuatu di luar harapan. Tiada kata pesimis dalam hidupnya, namun optimis ... Dia selalu melangkah, karena dia berharap semua akan baik-baik saja. 


Dia ssadar di hatinya begitu banyak orang tercinta yang tak mungkin tega melihat mereka hidup susah. Bukankah dia seorang guru? Bukankah guru sudah terjamin hidupnya? Pemerintah sudah memberikan begitu banyak penghargaan kepada seorang guru? Tidak, bagi dia tiada kata " orang lain bersalah atas dirinya". Namun dia menyadari, hidup ini penuh dengan warna warni. Dalam segala hal, ada pelangi kehidupan. 
Termasuk dalam dunia mengajarnya. Meski gelar sertifikasi telah ia raih, tuntutan dari gelar itu telah dilaksanakan sepenuhnya, namun ada isak yang mendalam...  ada pelangi kehidupan itu telah berada dalam manajemen dalam lembaga dimana ia mengajar. Pelangi yang indah namun berubah menjadi menjijikkan. 

Hatinya pilu, namun dia tetap bertahan... entah sampai kapan pertahanannya tangguh. Dia tak tahu, hanya kepasrahan yang menghiasi semua linangan air mata yang tersembunyi.

Keep spirit 

Rabu, 03 Juli 2019

Ketika Dudamu Menjadi Milikku

Edisi I

Sangat ideal sekali jika seorang gadis menikah dengan seorang perjaka. Mereka berdua bersatu dengan latar belakang sama - sama single. Tak ada beban berat yang membayangi hubungan mereka, kalau pun ada maka bujang yang bijak lah yang bisa menanggalkan bahkan meninggalkan sepenuhnya atas masa lalu mereka. Bulan madu yang indah buah dari pernikahan yang manis dengan modal hati cinta dan sayang hanya seorang dirimu calon istri/suami. 

Berbeda lagi ketika Duda menikah dengan Janda, sama - sama punya masa lalu. Indah ketika sama - sama menerima masa lalu namun masalah jika keduanya saling menampakkan masa lalu.

Sangat berbeda pula jika Bujang dapat Janda atau sebaliknya. Akan indah jika satu pihak menerima sepenuhnya dan pihak lain sangat menghormati ketulusan hati pasangan. Namun masalah juga jika satu pihak tidak menerima sepenuhnya atau mungkin pasangan tak menghargai itu adalah sebuah kesesuatuan yang mungkin tak bisa dijelaskan dengan gamblang

Apapun bentuk dari perpasangan Anda bukanlah sebuah masalah. Semua bentuk pasangan adalah anugrahdan bisa merasakan masa - masa indah dalam merajut asa dalam berumah tangga. Tinggal bagaimana menyikapi bentuk perpasangan Anda.

Kamis, 30 Mei 2019

Gula - Gula Kehidupan

Hidupku adalah pergi darimu. Sebuah ungkapan yang memiliki arti, aku bisa hidup jika aku tak bersamamu lagi, aku bisa exist jika aku keluar dari hidupmu dan aku bisa hidup tenang jika aku tak menjadi anak buahmu, aku bisa hidup dengan nyaman jika aku lepas dari memimpin kalian, dan mungkin masih banyak arti lain.

Sebuah ungkapan protes akan ketidaknyamanan diri kita pada suatu kondisi. Kondisi pahit, serasa diri tak mampu menelannya dan memilih jalan cari sesuatu yang manis di luar sana. Kepahitan dalam hidup tak hanya dirasakan oleh beberapa orang saja, hampir semua orang pernah merasakannya. Namun dari sekian orang hanya beberapa saja yang bisa menikmati pahitnya hidup, kemudian berjuang mencari penawar rasa pahit dan akhirnya mendapatkan manis serasa gula. Kalau kita tengok sebentar saja ke belakang, coba ingat bagaimana sejarah para pendahulu kita di negeri indonesia tercinta, hampir 350 tahun hidup di tengah - tengah penjajah. Masih ingatkah dengan Bilal, seberapa lama ia menjadi budak sahaya ? Masih ingatkah dengan Yusuf  A.S kecil yang terdholimi oleh saudaranya sendiri ? Dan bagaimana pula kehidupan awal ibu Sarah ketika di tinggal oleh suami tercinta Nabi Ibrahim A.S di tengah - tengah padang pasir ? Atau juga bagaimana kehidupan masyarakat Mekkah sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW ? Hidup mereka semua pahit di awal.

Dan Ingat pula, kisah dari Nabi Yunus yang pergi meninggalkan kaumnya karena stok sabarnya tipis ? Ketika Nabi Yunus memilih pergi, malah kepahitan menimpa dirinya kembali, dengan hidup di dalam perut ikan Hiu.

Wahai saudaraku yang sekarang bersiap - siap pergi mencari gula - gula kehidupan. Tak ada larangan untuk berhijrah mencari yang lebih baik. Tak ada larangan berhijrah karena merasa kesabaran habis. Tak ada larangan berhijrah jika hatimu sudah mantap.

Mungkin tulisan ini sekedar mengingatkan saja bahwa :

  1. Kehidupan baru tempat kita berhijrah belum tentu lebih baik dari kehidupan lama
  2. Kalau pun penyebabnya kesabaran habis, sebenarnya kesabaran itu selalu ada buat kita yang selalu ingin memilikinya
  3. Kepahitan adalah obat buat kita. Obat kesuksesa, kedewasaan, menjadi pribadi lebih baik, lebih bijaksana
  4. Tak ada kesempurnaan di dunia ini
  5. Hiduplah saling melengkapi, apalagi bekerja sebagai team
  6. Sesungguhnya kepahitan yang kita rasa bisa jadi karena ujian ataupun musibah buat kita. Karena itu merupakan sarana terbaik untuk semakin dekat sama Sang Pemberi Solusi, Alloh SWT
  7. Sertakan Alloh SWT di setiap langkahmu
Hanya Alloh SWT pemilik kebenaran

Seksi itu Bapakku ...

Serial parenting

Entah mengapa, sulit rasanya menuliskannya. Ada rasa kagum, haru, kasihan dan bingung karena tak tahu harus berbuat apa tuk meringankan beban mereka.

Dua hari yang lalu, Bapak Sy yang merupakan salah satu wali murid datang ke sekolah untuk menyalurkan zakat fitrah dari anaknya. Di tengah perbincangan kami, matanya kemerahan, sepertinya ada tetes air mata yang ia tahan. Ada kepahitan hidup yang ia rasakan, ada rasa malu yang ia kesampingkan dan ada rasa sayang ke anaknya yang ia besarkan. 

Bapak Sy, seorang pengamen jalanan dengan dandanan cewek seksi. Dengan rok mini yang lengkap dengan rias menornya, dia berlenggak lenggok aduhai di depan umum. Saya merasa risih melihat dia bekerja seperti itu, jadi tanpa ada sungkan saya bilang, "Bapak, kenapa nggak cari kerjaan lain aja pak yang lebih sopan, lagian kasihan anak Bapak kan, mereka akan malu ke teman - temannya ?". Bapak Sy yang sudah paruh baya menjawab, "Pekerjaan apa bu yang bisa saya dapat, saya sudah tua, tenaga sudah berkurang, saya dagang juga tak ada hasil, istri pun tak menjaga uang yang saya dapat, selalu habis dan habis, ya ngamen inilah yang saya bisa. Dengan ngamen saya bisa membiayai biaya pondok dan sekolah anak saya. Saya tahu bu, anak saya malu dengan kerjaan saya, tapi saya bilang ke dia, Bapak juga malu tapi semua ini demi kamu, biar bisa sekolah, ada di pesantren, bisa ngaji. Anak saya cantik bu, saya sangat ingin anak saya berpendidikan biar tidak seperti bapak dan ibunya .... ". 

Rasa haru yang kecut saya rasakan, kepasrahan seorang Bapak akan perjuangan habis - habisan demi sang putri yang kini menginjak remaja. Seorang Bapak yang menjual rasa malunya demi putri tercinta. Seorang Bapak yang memiliki impian memiliki putri cantik dan hebat. Seorang Bapak yang berjuang hidup di tengah - tengah kemenorannya.

Mungkin di luar sana masih banyak Bapak - bapak Sy lain, yang hidup dan cintanya sepenuhnya dia berikan kepada putri tercintanya. Semua rasa malu telah tergadai dengan sayang yang besar kepada putri tercintanya.

Tulisan ini bukan maksud mengumbar aibnya seseorang, tanpa kutulis disini, di luar sana pun banyak yang tahu akan kehidupan pak Sy. Saya hanya mengingatkan kepada para anak - anak Indonesia, anak - anak muslim. Lihatlah sejenak perjuangan Bapakmu, renungkanlah apa yang dirasa Bapakmu, Sanggupkah engkau hidup sebagai Bapakmu, sehari saja. Dan terakhir, apa yang engkau persiapkan untuk membalas semua keletihan Bapakmu ? 

Kalau hidup itu perjuangan, lalu seberapa besar perjuanganmu untuk membahagiakan Bapakmu ???

Manajemen Keuangan 2



Tips Cerdas Finansial by mak Lisa Yogyakarta

Mengatur Alokasi Penghasilan*

*Tipe #2. Sudah Bebas Cicilan*

Pasti seneng dong yaa yang udah ga ada cicilan, bebaas dan legaa rasanya:blussecara cicilan adalah utang yang hukumnya wajib dibayar. Saya sendiri sudah komitmen bersama suami dari awal pernikahan kami sepakat tidak pakai kartu kredit untuk menutup peluang utang. Dan alhamdulillah tahun lalu, kami sudah nol utang:innocent:

Alokasi penghasilan tipe #2 ini kurang lebih sama seperti tipe #1 tadi, hanya ada beberapa perbedaan, yaitu:

*1. 50% = pengeluaran rutin bulanan* ; seperti : belanja bulanan (sabun cuci, sabun mandi, dll), beli sayur lauk pauk, bayar sekolah anak, bayar listrik, bayar ART kalau ada, beli pulsa, dll

*2. 10% = tabungan* ; untuk jangka pendek kebutuhan 1 tahun ke depan seperti: rencana mudik, liburan dalam & luar kota, bayar uang pangkal masuk sekolah, dll;

*3. 10% = investasi* ; untuk jangka panjang di atas 3 sd 5 tahun ke depan seperti: emas, logam mulia, saham, reksa dana, atau properti

*4. 10% = dana darurat & bayar premi asuransi*, pos ini wajib disiapkan juga, seperti: bayar premi BPJS, bayar premi asuransi jiwa swasta, bayar premi asuransi mobil kalau ada, dll

*5. 10% = gaya hidup _(life style)_ & hobi* ; seperti: setiap pekan jalan-jalan ke mall, setiap hari Sabtu minum kopi di cafe tertentu, nonton dengan pasangan, wisata keluarga keluar negeri, kumpul-kumpul dengan teman2 sesama hobi, misal sepedaan, fotografi, dll

*6. 10% = ZIS (zakat, infaq, dan sedekah)* ; seperti: setiap bulan wajib bayar zakat 2,5% dari penghasilan, infaq di masjid, sedekah ke fakir miskin, kaum dhuafa, terlibat kegiatan amal & sosial, dll


Thanks mak Lisa, Ilmunya disave sini ya ... biar lebih bermanfaat. Love You mak say

Manajemen Keuangan I

Tips Cerdas Finansial by mak Lisa Yogyakarta


Mengatur Alokasi Penghasilan*

*Tipe #1. Masih Ada Cicilan*

Aturan pertama yang harus dipatuhi adalah CICILAN / UTANG MAKSIMAL 30% DARI PENGHASILAN (maap nulisnya gede2 banget🤭biar gampang diinget:pray:)

Kenapa? Karena kalau cicilan kita lebih 30% dari penghasilan akan mengganggu pos lainnya

Idealnya, alokasi penghasilan dibagi ke dalam beberapa pos, yaitu:

*1. 50% = pengeluaran rutin bulanan* ; seperti : belanja bulanan (sabun cuci, sabun mandi, dll), beli sayur lauk pauk, bayar sekolah anak, bayar listrik, bayar ART kalau ada, beli pulsa, dll

*2. 30% = bayar cicilan* ; seperti: KPR (kredit perumahan rakyat), KKB / KKM (kredit kendaraan bermotor / kredit kepemilikan mobil), utang usaha/bisnis dari bank, dll

*3. 10% = untuk tabungan & investasi* ; tabungan utk jangka pendek kebutuhan 1 tahun ke depan seperti: rencana mudik, liburan, bayar uang pangkal masuk sekolah, dll; sedangkan investasi utk jangka panjang di atas 3 sd 5 tahun ke depan seperti: emas, logam mulia, saham, reksa dana, atau properti

*4. 10% = dana darurat & bayar premi asuransi*, pos ini wajib disiapkan juga, pasti pernah dengar cerita ada orang sakit kritis spt kanker yang membutuhkan biaya pengobatan besar & menghabiskan aset spt rumah, tanah & mobil. Pos ini seperti: bayar premi BPJS, bayar premi asuransi jiwa swasta, bayar premi asuransi mobil kalau ada, dll



Thanks mak Lisa, Insya Alloh siap laksanakan. Love you say ...

Minggu, 19 Mei 2019

Anak SOK, salah siapa ?

Serial Parenting

Anak SOK, salah siapa ? Wah kalau main salah salahan pasti gak ada yang mau di salahkan. Masing - masing dengan alasan yang aneka macam akan mengatakan : "saya benar ".

Curhatan sama emak muda yang merasa kebingungan menghadapi siswanya yang bersikap SOK. Merasa dirinya paling kaya, paling pintar, .... paling dan paling itulah sikap SOK. Sikap ini sudah sangat tentu tidak baik dan parahnya lagi bisa membuat temannya atau orang yang mendengar menjadi jengkel. Dan anehnya, sikap ini dimiliki oleh anak yang masih usia SD. Waduh, palang ni ya ... kecil - kecil udah SOK, gedenya gimana tu anak? Hehehe ...

Penyakit SOK ini bisa di derita oleh siapa pun, mulai dari usia anak - anak hingga dewasa. Namun sebenarnya SOK bukan penyakit turunan, lalu ?
Yup, Kita fokus pada SOK anak - anak ya..., SOK pada anak - anak lebih sering disebabkan karena :
  1. Anak selalu dimanjakan
  2. Anak selalu melihat figur yang SOK 
  3. Anak sering menonton tanyangan pribadi SOK. 
  4. Anak mendapat perlakuan yang beda dari orang tuanya
Anak selalu dimanjakan. Apapun yang di minta selalu dituruti, maka anak akan menjadi pribadi yang SOK, karena dia merasa punya segalanya tanpa susah payah.
Anak selalu melihat figur yang SOK, mungkin di keluarga atau teman bermainnya. Tak baik memang kalau dalam bergaul kita pilih - pilih teman. Tapi bagi anak yang mentalnya belum siap perlulah dibatasi bermainnya, hindarkan dulu dia sama temannya yang mempunyai perilaku tidak baik. Dalam hal ini orang tua harus kenal betul, siapa teman bermain si anak.
Tayangan di media, semuanya akan di cermati si anak. Mulai dari positif hingga negatif. Nah, ini sangat bahaya, apalagi anak dengan sangat intens menonton tayangan negatif. Sekali lagi orang tua harus siap mendampingi ananda yang sedang asyik menonton dan dikurangi juga ya bunda, Intensitas menontonnya.
Anak mendapat perlakuan beda dalam keluarganya. Parahnya, anak di nomor 2 kan. Anak seperti ini akan keluar dari kebiasaan di keluarga. Dia akan berusaha menjadi nomor 1 di hadapan teman - temannya, di depan orang - orang sekitarnya.

Uraian diatas sangat terkesan semuanya tergantung orang tuanya. Lalu bagaimana dengan guru - gurunya, bukankah anak di sekolahkan dengan tujuan supaya menjadi pribadi yang hebat luar dalam ? Bagaimanapun juga penting kerja sama antara orang tua dengan guru, supaya pendidikan yang disampaikan tersambung antara rumah dan sekolah.


By Umi Maisyaroh
Owner Rumah Pendidikan AVICENNA


Sabtu, 18 Mei 2019

Kultum2-Hikmah Romadhon

Disampaikan oleh ustadz Mukhlashon di masjid Al Huda Lumajang Jatim

QURÁN DAN SUNNAH

Sudahkah kita sebagai mukmin melaksanakan Qurán dan Sunnah dalam kehidupan sehari - hari ?
Seorang Mukmin itu ibarat seekor lebah :

  1. Mukmin hanyan makan, minum dan memakai sesuatu dari halal dan baik
  2. Lebah tidak pernah merusak. Seorang mukmin tidak boleh dholim pada diri sendiri dengan perbuatan maksiat
  3. Lebah hanya mengeluarkan Madu. Mukmin harus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, Taawanuu Aalal Birri Wa Taqwa
  4. Lebah tidak pernak melukai. Mukmin dalam khablum Minan Naas tidak pernah melukai saudaranya. Baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Memory, 17 Mei 2019
12 Romadhon 1440 H

Kamis, 16 Mei 2019

Kultum2-Hikmah Romadhon

Disampaikan oleh ustadz Yusuf pada kultum sholat taraweh di masjid Al Huda Lumajang Jatim

TIGA KESALAHAN 

Sepuluh hari kedua di bulan Romadhon merupakan hari - hari yang penuh ampunan. Disebut juga hari maghfiroh. Manusia tempat salah dan dosa.
Tiga kesalahan yang ada pada generasi awal (Nabi Adam AS) yang masih sangat relevan dengan zaman sekarang, yakni :

  1. Kesombongan
  2. Iri dengki/hasud
  3. Kerakusan
Keterangan di atas :
  1. Kesombongan bisa disebabkan karena terlalu mengidolakan keturunannya. Ini termasuk sifatnya iblis yang termasuk dalam kisahnya yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS karena dirinya terbuat dari Api. Selain itu bisa juga karena memiliki harta yang melimpah dan juga kekuasaan yang sering membuat orang terlena.
  2. Hasud, orang yang punya sifat hasud akan punya cara tersendiri untuk menghancurkan saudaranya. Namun, Allohtak kalah hebatnya, DIA juga punya skenario lain untuk menyelesaikan semuanya. Maka Tawakkal adalah solusi menghadapi orang yang punya sifat hasud ini.
  3. Kerakusan, yang kaya masih terus menumpuk kekayaan/harta. Seperti umatnya nabi Musa AS, karena kerakusannya maka mereka di adzab menjadi seekor kera. Ini menunjukkan bahwa sifat mereka seperti kera yang sangat rakus.
Maka gunakan Romadhon untuk menghindarai 3 kesalahan tersebut.


Memory, 16 Mei 2019
11 Romadhon 1440 H

Rabu, 15 Mei 2019

LAHIR DI LUAR NIKAH


Ibu Muflichatus Sholichah, SPdI, MPd  dalam Sinau Parenting Online via Whatshapp yang di adakan oleh Rumah Pendidikan Avicenna mengatakan bahwa Anak yang dilahirkan dari kedua orang tua di luar nikah itu akan memiliki kelebihan di bidang IQ saja, tapi EQ dan SQ sangat kurang.

Ini merupakan pembahasan yang sangat menarik bagi saya, sehingga ada keiinginan untuk menuliskannya di sini. Idealnya dan saya yakin 100 % kalau semua orang tua sangat menginginkan anak yang ia lahirkan dan ia rawat serta dididik memiliki 3 kecerdasan, yakni IQ, EQ dan SQ.
Nah, pertanyaan nya sekarang, apakah anak yang dilahirkan dengan pernikahan sah itu secara otomatis memiliki 3 kecerdasan dan menjadikannya sebagai anak super hebat ? Ternyata, kalau kita tengok ke luar, di masyarakat nggak juga kan … Artinya, tidak semua anak yang dilahirkan dari pernikahan sah kemudian ia jadi hebat. Lalu, What is wrong?

Kalau dari versi penulis, Semua anak yang lahir dari pernikahan sah telah memiliki bibit 3Q  tersebut diatas. Orang tualah yang kemudian bertugas untuk memupuk dan merawat bibit itu sehingga 3Q pada anak seiring berjalannya waktu akan terlihat. Dan sebaliknya jika orang tua mengacuhkan pendidikan 3Q tersebut, ya tentunya anak akan minus kecerdasannya. Makanya dikatakan dalam sebuah hadist bahwa “anak dilahirkan dalam keadaan suci, orang tuanyalah yang membuat dia nashrani atau majusi “. 3Q alias modal sudah ada tersedia, kalau tidak dikembangkan ya akan stagnan. Maka anak akan terkondisikan lola dalam semua bidang ( Intelektual, Emosi dan Spriritual )
Lalu, bagaimana dengan anak yang lahir di luar nikah ? apakah tidak ada bibit – bibit 3Q seperti disebut ibu MuflIchatus? Penulis menjawab Anak tersebut  hanya memiliki bibit IQ saja, dia akan menonjol kecerdasannya jika orang tua terus menerus melatih anak untuk terus belajar dan belajar. Kemungkinan ada kecenderungan dia menjadi pribadi sholeh atau SQ nya tinggi dan juga EQ nya apabila dia berada dalam lingkungan yang mendukung, berikut juga dengan EQ.

Jadi kalau kemudian dikatakan, “Wah enak ya, anak yang lahir di luar nikah itu cerdas.” Hal tersebut tidak salah. Namun perlu di amati juga, apakah kita sebagai orang tua hanya menuntut kecerdasan saja ? No no, kalau dia nanti jadi pejabat maka dia akan korupsi, kalau pun dia jadi pemimpin maka kepemimpinannya tidak akan adil. So, ini pelajaran penting buat para remaja dan kalian yang menghalalkan pacaran. Kalau kemudian lahir anak di luar nikah akibat pergaulan bebas, kalian sudah dholim pada anak kalian, kalian membuat anak kalian menderita. So, Jauhi pacaran…

Nah, buat kalian yang udah nikah sah dan diberi momongan … saya ucapkan selamat ya… Namun jangan berleha – leha, karena ada tugas baru di depan kalian. Yakni kembangkan modal yang udah diberikan Alloh SWT pada anak kalian, 3Q. Kembangkan itu, maka anak kalian akan menjadi pribadi hebat, pribadi luar biasa !


By Umi Maisyaroh, SPd
Owner Rumah Pendidikan AVICENNA

Selasa, 14 Mei 2019

Kutitipkan anakku pada ibuku

serial parenting

Ketika rumah tangga harus pecah, ketika suami istri tak bersatu lagi maka anak ikut merasakan kekurangan itu. Entah karena meninggal ataupun cerai. Maka suami atau istri terpaksa tinggal bersama sang buah hati saja. Alkisah, seorang istri yang terpisahkan dari suami menyebabkan ia tinggal bertiga sama kedua anaknya. Pulanglah sang istri ke rumah orang tuanya, dan tentunya bersama - sama dengan anaknya pula. Namun selang beberapa bulan istri ini terpikir tuk merantau guna mencari nafkah buat anak - anaknya. Dengan segala pertimbangan, maka berangkatlah ia ke negeri orang dan anak - anaknya dititipkan pada ibunya. Sekarang anak - anaknya tinggal bersama kakek neneknya. 

Awal bulan, awal tahun kehidupan masih adem ayem, karena semuanya hidup dengan kondisi saling memprihatinkan. Namun, pada akhir - akhir tahun ini, dikala anaknya menginjak dewasa dan remaja, kakek dan nenek merasa memiliki beban yang amat berat. Kedua cucunya harus mendapat perhatian ekstra, apalagi nenek yang acapkali mendengar di kampungnya sering terjadi seorang gadis yang hamil di luar nikah. Kakek nenek selalu was - was ketika cucu - cucunya pulang telat, mereka selalu mengkhawatirkan keamanan cucu - cucunya selain itu mereka khawatir kalau terjadi apa - apa maka kakek nenek akan dimarahi oleh ibu dari cucu - cucunya itu. Selain itu, beberapa tagihan biaya sekolah pun mendarat ke tangan kakek nenek sementara kiriman biaya sekolah belum juga mereka terima. Lengkaplah beban kakek nenek ini, sepertinya mereka tak mempunyai kesempatan menikmati masa - masa tenang di hari tuanya. Mereka seperti sedia kala, ketika baru menginjak kehidupan rumah tangga, banyak yang menjadi tanggungan dalam hidup mereka.

Begitu juga si anak, dia akan menjadi bulan - bulanan kemarahan kakek nenek dengan berbagai kondisi mereka. Terkadang tak jarang juga, ibunya tak terima kalau anaknya dimarahi kakek neneknya. Dan kondisi seperti ini akan semakin memperburuk kondisi kejiwaan si anak. Dia akan tertekan dengan segala kondisi keluarganya, dia pingin marah tapi tak tahu mau marah ke siapa, dia ingin pergi ke ayahnya namun kini ayah sudah beristri lagi misalnya. Lalu, apa yang akan dilakukan si anak dengan kondisi seperti itu ?

Wahai Ayah Bunda, menikah dan membangun sebuah hubungan rumah tangga memang suatu yang sangat berat. Karena di dalamnya ada proses penyatuan dua karakater yang berbeda. Dan proses penyatuan itu membutuhkan waktu yang juga agak panjang. Saling belajar memahami dan saling pengertian serta menumbuhkan kasih sayang karena Alloh SWT sangat diperlukan dalam kehidupan rumah tangga. Jangan pernah kita mengharapkan suami harus seperti kita sebagai istri atau sebaliknya. Sekali lagi, suami istri adalah penyatuan dua karakter yang berbeda. Selain itu, berusahalah untuk menjadi pelengkap satu sama lain. Setiap suami maupun istri memiliki kekurangan dan kelebihan. Jadikan kedua hal tersebut menjadi bumbu sedap dalam rumah tangga. Lengkapilah kekurangan suamimu dengan kelebihan yang dimiliki istri dan sebaliknya. Sehingga masalah apapun yang singgah di bahtera rumah tangga kita, bisa kita minimalisir.

Pikirkan ulang dan perbanyaklah pertimbangan serta doa kebaikan ketika kata cerai mulai menghinggap di hati suami atau istri. Berpikirlah lebih untuk anakmu. Anak yang engkau nanti setelah hari pernikahanmu, anak yang telah membuat engkau tersenyum puas ketika dia lahir dari rahimmu. Anak yang begitu bahagia ketika tangan Ayah Bunda menggandengnya. Sekali lagi berpikirlah ...

Namun jika suami atau istrimu pergi karena di panggil sama  Alloh SWT, jangan putus asa ya say... tetaplah berprasangka baik sama Alloh. Tetap berusah mandiri membiayai anak - anak. Kalaupun harus orang tua yang mengasuh, jangan pernah lupa, ada hak orang tuamu atas penghasilanmu karena mengasuh anakmu bukanlah tugas orang tuamu.

Semoga kita selalu di beri umur panjang yang barokah serta keluarga yang harmonis hingga kita berusia senja. Good Luck 

Sabtu, 11 Mei 2019

Nenek Renta

Hari ke - 5 menjalankan ibadah puasa Romadhon 1440 H. Namun Nenekku terasa lemah, dia muntah - muntah dan kepala pusing. Alhasil, Nenek segera menyantap nasi, membatalkan puasa. Karena badan tak enak, maka nasi dan makanan lain pun tidak mau masuk. Akhirnya sakitlah Nenek selama 2 hari.  Meski begitu, setelah sembuh Nenek minta berpuasa lagi. Dan lagi, Nenek lemas ketika waktu dhuhur maka puasa langsung ia batalkan.

Wahai Pembaca terhormat, Hikmah apa yang bisa kita ambil dari kisah Nenek di atas ? Jawabnya pasti sama ya, Nenek sudah tak mampu lagi berpuasa. Meski dengan semangat membara, yang katanya semangat mampu mengalahkan segalanya, ternyata tidak pada Nenek. Ia tetap tak mampu karena usia renta dan kondisi yang semakin lemah.

Belajar itu dari mana saja dan dari siapa saja, dari kisah nenek di atas, bisalah kita ambil pelajaran. Gunakan waktu sebaik mungkin. Selagi muda maksimalkan ibadah kita, biar tidak ngoyo ketika tua. Seperti ilmunya para investor, perbanyaklah investasi supaya di usia tua nanti hidupmu bisa tenang.
Hohoho .... Semangat beribadah ...

5 Waktu yang lengkap

Alhamdulillah ... Romadhon berkah memanglah benar. Ananda yang masih menuju 7 tahun lebih mudah di ajarkan dengan sholat 5 waktu tanpa bolong. Dengan Romadhon, kita bisa mendidik anak - anak dengan motivasi yang luar biasa dan tak kenal membohongi.

Termasuk 3 hari selama puasa Romadhan tahun ini, Ananda 3 hari telah lolos lengkap dengan 5 waktunya. Itupun dia lakukan dengan sangat ringan dan semangat menjalankan sholat 5 waktu. Semua bunda pasti ingin anandanya lengkap 5 waktu seperti halnya ananda saya. Berikut ada beberapa tips yang bisa membantu para bunda dalam mengarahkan ananda lengkap 5 waktu, antara lain :
  1. Jelaskan kewajiban melaksanakan sholat 5 waktu
  2. Jelaskan akibatnya jika tidak melaksanakan sholat 5 waktu
  3. Kapan seseorang wajib sholat 5 waktu
  4. Apa aja manfaat dari sholat 5 waktu
Dan lain sebagainya yang bisa dijelaskan kepada si kecil, bahkan cerita - cerita pendek di zaman dahulu juga bisa lho kita jelasin. Hal ini bertujuan untuk memotivasi si kecil.. InsyaAlloh dengan motivasi yang menyenangkan, si kecil akan dengan bangga dan ikhlas melaksakan sholat 5 waktunya.

Nah, dengan demikian si kecil akan terbiasa melaksanakan sholat 5 waktu. Selamat mencoba ....



Selasa, 07 Mei 2019

DAFTAR NAMA - NAMA SURAT JUZ 30


  1. An - Naas = 6 Ayat
  2. Al - Falaq = 5 Ayat
  3. Al - Ikhlas = 4 Ayat
  4. Al - Lahab = 5 Ayat
  5. An - Nasr = 3 Ayat
  6. Al - Kafirun = 6 Ayat
  7. Al - Kautsar = 3 Ayat
  8. Al - Mauun = 7 Ayat
  9. Quraisy = 4 Ayat
  10. Al - Fiil = 5 Ayat
  11. Al - Humazah = 9 Ayat
  12. Al - Asr = 3 Ayat
  13. At - Takastur = 8 Ayat
  14. Al - Qoriah = 11 Ayat
  15. Al - Aadiyat = 11 Ayat
  16. Az - Zalzalah = 8 Ayat
  17. Al - Bayyinah = 8 Ayat
  18. Al - Qodar = 5 Ayat
  19. Al - Alaq = 19 Ayat
  20. At - Tiin = 8 Ayat
  21. Al - Insyiroh = 8 Ayat
  22. Ad - Dhuha = 11 Ayat
  23. Al - Lail = 21 Ayat
  24. Asy - Syams = 15 Ayat
  25. Al - Balad = 20 Ayat
  26. Al - Fajr = 30 Ayat
  27. Al - Ghosiyyah = 26 Ayat
  28. Al - A'la = 19 Ayat
  29. At - Thoriq = 17 Ayat
  30. Al - Buruuj = 22 Ayat
  31. Al - Insyiqoq = 25 Ayat
  32. Al - Muthoffifin = 36 Ayat
  33. Al - Infithor = 19 Ayat
  34. At - Takwir = 29 Ayat
  35. Ábasa = 42 Ayat
  36. An - Naziat' = 46 Ayat
  37. An - Naba' = 40 Ayat

Jumat, 03 Mei 2019

Semangat guruku

Masya Alloh ... Masya Alloh ... mendengar curhatan nonik cantik, jadi alamak ... gmn gitu ???
Jadi gini, menjadi seorang guru itu sungguh mulia. Mulia jika di dasari dengan keikhlasan. Kenapa harus ikhlas ? Jawabnya, berprofesi guru, jam kerjanya melebihi 8 jam dalam sehari. Waktu kerjanya tidak seperti halnya tukang bangunan ataupun seorang dokter. Karena yang dihadapi guru itu adalah makhluk hidup yang punya otak dan hati, makhluk yang selalu bergerak dan tumbuh. Dan terus dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi tantangan jaman. 

Di pagi sampai siang hari, selalu mendampingi anak didiknya dalam belajar. Di sore hari terkadang masih berpikir solusi apakah yang tepat dalam menangani anak didiknya. Di malam hari, masih terbayang - bayang wajah anak didiknya dan memohon kepada sang Pencipta untuk melembutkan hati anak didiknya. Belum lagi kegiatan administrasi yang bajibun. Karena guru adalah seorang yang super, dia seorang manajerial, pelaksana, bahkan dia juga selalu mengevaluasi. Dengan begitu banyaknya tugas guru yang belum seimbang dengan besarnya gaji bulanan, menuntut ia sang guru untuk selalu berpikir dan berusaha, bagaimana supaya kehidupannya lebih makmur. 

Menjadi guru yang ikhlas sembari berusaha menjadi pribadi yang inovatif, Insya Alloh sangat membantu kehidupan guru. Selain itu, milikilah hal - hal berikut :
  1. Carilah sumber penghasilan lain di luar jam mengajar, biar kita tidak selalu berharap gaji dari sekolah yang terkadang menunggak sekian bulan. Meski begitu, tetaplah jaga amanah sebagai seorang guru, meski gaji tak seberapa tetap akan ada petugas hisab di akherat kelak.
  2. Jangan bosan belajar. Meski Anda seorang guru, tetap Anda harus belajar. Karena dengan belajar, maka Anda akan semakin eksis di kanca kehidupan. Bahasa kerennya, Upgrade lah diri Anda wahai para guru. Selain itu, dengan belajar akan memudahkan Anda guru dalam mendidik siswa - siswi yang selalu berubah dalam perubahan jaman. 
  3. Bersedekahlah. Meski dengan mengajar Anda sudah bersedekah ilmu tapi alangkah mulianya Anda guru untuk sedekah selain ilmu. Karena sedekah akan menjauhkan kita dari berbagai musibah, membersihkan harta kita, dan juga sedekah bisa melipatgandakan rizqy kita, Insya Alloh.
  4. Bertahajjudlah. Berat memang, tapi tak ada salahnya Anda mencoba mulai dari bilangan rokaat yang paling kecil. Karena sholat Tahajjud ini sungguh luar biasa. Di waktu tersebut kita bisa meminta apa saja, mulai dari urusan pribadi, keluarga, sekolah bahkan memohon untuk kesholehan anak didik kita. Di waktu tersebut tak ada jarak pemisah antara kita sama Sang Penguasa.
  5. Berdzikkir. Aaah... ini mah ringan - ringan berat ya ... Biasakan berdzikkir, Luar biasa manfaat dzikkir ini.
Insya Alloh itu, dan terakhir jangan lupa makan cukup dan olah raga yang konsisten supaya badan tetap sehat, bugar dan selalu ceria.

Rabu, 24 April 2019

Mencium Tangan Seorang Guru

" Bunda, aku di sekolah selalu toss sama bu Guru ketika masuk kelas, Kalau teman - teman ada yang pakai toss, ada pula berjabat tangan, berpelukan dan juga ada yang adu punggung jari tangan. Seru dech Bund ... seneng banget " Cerita seorang anak TK kepada Bundanya

Sungguh luar biasa saya membaca cerita di atas. Seorang Guru yang mampu memberikan anak - anak didiknya bersemangat dalam bersekolah. Namun, ada satu  pertanyaan yang sangat sederhana yakni kalau Sama Gurunya ber-Toss ria, lalu kapan bersalaman dan mencium tangan Gurunya ? Hehehe... pas Pulang sekolahnya kali ya ...

Bersalaman dan kemudian mencium tangan seorang Guru adalah budaya islam, bahkan telah dicontohkan pada masa Rosululloh SAW. Teringat kisah Rosululloh SAW, yang tangan beliau sering di cium oleh para sahabatnya dikarenakan begitu tunduk dan hormatnya kepada Beliau. Rosululloh SAW adalah uswatun khasanah, suri tauladan yang tidak diragukan lagi. Lalu, kalau mencium tangan guru tergantikan dengan budaya Toss, bagaimanakah generasi islam ?

Memberi semangat atau memotivasi anak - anak dalam belajar adalah sangat penting. Namun bukan berarti harus dengan menghapus budaya islam yang telah lebih dulu lahir demi kepentingan anak di zaman apapun. Dari cerita di atas, saya menangkap sesuatu yang sepertinya itu sering saya baca di dunia maya, facebook. Yang menceritakan kisah seorang guru yang berhasil menciptakan berbagai macam salam pembuka sebelum pembelajaran. Luar biasa tanpa harus meninggalkan budaya islam adalah Luar Biasa Hebatnya.

Jadi, mari teman - teman pendidik, jangan pernah  berputus asa dalam memberi semangat kepada anak - anak didik kita dengan mencari ide - ide kreativ tanpa harus melupakan budaya islam. Rosululluh SAW, jadikan beliau sebagai panutan, uswah dan penyemangat pribadi muslim di era apapun.

Rabu, 17 April 2019

PERAN GURU

Dialog pagi ini sama mbk yah, sungguh membuat diri berpikir ekstra. Mbak Yah adalah wali murid yang merasa kewalahan akan sikap anaknya. Sudah 5 tahun lamanya ia ditinggal oleh suaminya. Kini ia single parent yang harus mendidik sekaligus membiayai anaknya si ragil. Dalam dialog tadi, ia bercerita bahwa si ragil berubah total setelah ayahnya meninggal dunia. Sekarang si ragil sering main dengan anak yang putus sekolah, sering pulang malam dan tidak serajin dulu. Entah mengapa, si Ragil berubah 360 derajat, saya pun sebenarnya penasaran.

Bukan hal pertama, dia tidak nampak pagi ini. Bahkan hari - hari kemarin, sering juga pagi ada, siang dikit kabur. Dan bukan hal pertama juga kami selaku gurunya bertandang ke rumahnya. Namun jawaban seorang ibu yang juga kebingungan menghadapi anaknya, membuat kami juga bingung.... 

Dalam dunia pendidikan, hal ini harus mendapatkan perhatian khusus. Bagimana mungkin pendidikan akan berhasil jika kerja sama guru dan wali murid ada jarak, tidak nyambung dan tak ada solusi ketika ada masalah seperti di atas. Banyak sekolah yang mungkin ambil jalan pintas dengan mengeluarkan atau mungkin menyuruh pindah sekolah. Namun kalau dipikir lebih dalam, apakah itu yang dimaksud dengan pendidikan ?, apakah sebuah sekolah merasa enggan atau mungkin merasa capek dengan kenakalan anak - anak seperti itu ?. Hal ini tentu perlu di kembalikan lagi ke definisi pendidikan. 

Seorang pakar pendidikan, Prof. H. Mahmud Yunus mengatakan bahwa  "pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita - citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya ".
Selain itu, menurut Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dalam Zonareferensi.com mengatakan Pendidikan adalah sesuatu yang menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dikatakan juga, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Mengamati serta memahami definisi Pendidikan menurut para Ahli di atas bisa diambil sebuah hikmah bahwa seorang guru pendidik atau pihak sekolah tak enak rasanya kalau dikatakan menyerah atau menyerahkan kembali si anak kepada orang tuanya atau menyuruh pindah ke sekolah lain. Kalau saya boleh berpendapat, Pendidikan adalah sebuah usaha untuk menuntun anak - anak menjadi pribadi yang lebih baik, dimana usaha - usaha itu dilakukan oleh orang tua yang dibantu oleh guru yang berada dalam sebuah lembaga pendidikan.  lalu bagaimana ketika anak - anak di kembalikan ke orang tuanya karena kenakalannya, karena seringnya bolos dan lain sebagainya. 

Wahai Para pendidik, dari kisah di atas bisa disimpulkan bahwa si ibu sudah tidak bisa lagi menangani anaknya. Hal itu terjadi karena si ibu tidak mempunyai atau kurangnya ilmu parenting. Menjadi tugas pendidik jugalah untuk menjelaskan atau memberi pemahaman kepada si ibu tentang sikap yang tepat dalam menangani anaknya. Bagaimanapun juga tidak bisalah sekolah mendidik sepihak saja karena anak berada di sekolah selama kurang lebih 8 jam, sisanya si anak berada di rumah.

Wahai marilah para pendidik, kita lebih fokus dalam mendidik anak - anak. Mereka adalah generasi penerus kita. Penerus yang akan mengisi dunia. Penerus yang akan menentukan semua kebijakan dunia. Penerus yang akan menentukan baik buruknya dunia. Karena merekalah yang menentukan hitam putihnya dunia. Salam semangat para guru, pendidik anak bangsa.


Jumat, 12 April 2019

JADWAL HARIANKU


03.15 - 04.15      Bangun tidur, mandi, sholat sunnah, tilawah, dzikkir pagi, posting femy olshop, menulis ide - ide

04.15 - 04.45      Gerak badan/jalan kecil

04.45 - 05.45      Persiapan sarapan keluarga besar

05.45 - 06.10      Sarapan, persiapan berangkat ngajar

06.10 - 06.25      BMW ... go to school

06.25 - 06.45      Cek kelas KBM, Persiapan sholat dhuha bersama

06.45 - 07.30      Tilawah, nyimak anak - anak ngaji

07.30 - 09.20      Ngajar/ buat bank soal/Tugas tambahan

09.20 - 09.55      Dampingi anak - anak istirahat/Cek femy olshop, menulis

09.55 - 11.55      Ngajar/Tugas tambahan

11.55 - 12.30      Sholat Dhuhur berjamaah, Cek Femy Olshop

12.30  - 13.30     Ngajar/Tugas tambahan

13.30 - 13.40      Persiapan sayonara

13.40 - 14.00      BMW go home

14.00 - 14.45      Makan siang - santai ria/melepas lelah

14.45 - 15.15      Mandi, persiapan ananda ngaji

15.15 - 15.30      BMW go to ngajian

15.30 - 16.30      Nungguin ananda ngaji, menulis, baca buku di perpustakaan umum/masjid

16.30 - 17.00      BMW go home

17.00 - 17.45      Persiapan makan malam/ dapur/makan malam

17.45 - 18.15      Sholat maghrib, tilawah

18.15 - 20.30      Ngurusi Bimbel/Ngajar/Ngisi Blog/Baca Buku/Cek Femy Olshop/Menulis

20.30 - 21.30      Me time bersama keluarga

21.30 - 03.15      Tidur malam


Kalian Hebat

Kalian Hebat ... Itulah ungkapan dari hati yang paling dalam buat kalian semua anak - anakku. Kalian yang begitu polos, kalian yang malu - malu saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, di MTs Miftahul Ulum Pulosari Lumajang, sekarang menginjak tahun ke-2, kalian membuat saya bahagia. Kini, kalian bisa berpikir secara logis, bisa berempati begitu dalam dan punya kepedulian luar biasa.

Ketika pagi ini, kalian menyodorkan sebuah catatan notulen rapat OSIM, saya terkejut dan juga bangga. Seorang yang masih berusia kurang lebih 15 tahun, kalian bisa membentuk barisan kekompakkan tanpa perintah, kalian bisa menghasilkan sebuah kesepakatan tanpa adanya campur tangan seorang pembina, kalian bisa dengan rapi menyusun sebuah rencana kerja yang begitu runtut ... Saya bangga kepada kalian. 

Wahai Bapak Ibu Guru, anak - anak di sekolahmu sungguh luar biasa, mereka hebat, mereka tumbuh dengan segala ketulusan hatimu dalam mendidik dan membimbing mereka. Kenakalan kecil, kecurangan, kebohongan, dan lain sebagainya bukan watak asli mereka. Itu hanya kerikil - kerikil kecil yang harus engkau singkirkan dari jalan. Ibarat anak kecil yang berlatih mengayuh sepeda, jatuh itu hal biasa, semakin engkau telaten mengajarinya maka semakin cepat ia bisa mengayu sepeda. Sama, seperti itulah mendidik anak - anak. Butuh ketelatenan, butuh reward dan juga sanksi.

Telaten, Reward dan Sanksi merupakan syarat mutlak yang harus dibawa saat mendidik anak - anak. 
  1. Telaten, bukan sesuatu yang lebay, yang membuat mereka manja. Namun telaten dalam memberi mereka pengertian yang kemudian membuahkan kesadaran. Dengan kesadaran maka mereka akan mudah diarahkan.
  2. Reward, siapa sih yang gak suka di puji ??? apalagi dipuji di depan umum ... Wow, serasa paling hebat kan... Sama, anak - anak juga butuh sebuah pujian. Pujian yang bisa memotivasi, pujian yang mampu membakar semangat anak - anak kita.
  3. Sanksi/punish, merupakan sesuatu yang berat namun harus dibawa. Berilah sanksi sekedar untuk memberikan kesadaran bahwa perbuatan mereka salah. Bukan sanksi yang membuat mereka malu di depan teman - temannya.
Sejatinya, anak - anak sama seperti kita. Mereka suka jika diperhatikan dalam bentuk ketelatenan, Mereka akan terbakar semangatnya jika dipuji. Dan malu jika mereka diremehkan di depan teman - temannya. 

Jika engkau ingin anakmu sopan di depanmu maka engkau harus sopan di depan mereka.
Jika engkau tak mau dibentak oleh anakmu maka janganlah engkau membentak mereka
Jika engkau ingin anakmu taat kepadamu maka jadilah kamu pribadi yang taat
Jika engkau ingin anakmu rajin belajar maka rajinlah engkau belajar
Jika engkau ingin anakmu tidak suka merokok maka janganlah engkau merokok

Anak lebih suka melihat dan mencontoh sikap gurunya dari pada mereka harus mendengarkan ceramah yang membuat mereka terkantuk - kantuk. 

Wahai Bapak Ibu Guru, mungkin ada juga yang terbesit dalam hati, sebaik - baik kita kasih contoh kepada mereka, mereka akan meniru yang ada di sosial media. Karena mereka tak henti - hentinya berteman dengan sosial media.

Wahai Bapak Ibu Guru, biarkan mereka berteman ataupun bersahabat dengan sosial media. Itu merupakan masalah kecil buat kita. Yang perlu kita ingat bersama adalah jika kita melakukan sesuatu hal yang sudah menjadi habit kita maka kita akan mudah mengarahkan anak - anak kita. Dan sebaliknya, Jika kita tidak melakukan sesuatu yang dilarang karena kita paham betul akibat buruknya, maka akan dengan mudah kita menyampaikan hal itu kepada anak - anak.

Dan yang terakhir adalah jangan lupa sisipkan wajah anak - anak didik kita dalam doa harian kita. Sesungguhnya, hati mereka dalam genggaman Alloh SWT.

Selamat berjuang wahai Bapak Ibu Guru ...
Selamat berkarya ...
Engkau telah memilih jalan yang tepat, berinventasi guna engkau ambil di akherat kelak.

Kamis, 11 April 2019

Guruku hebat ... I love you my Teacher

Belajar tak ada batasan usia. Sejak dalam kandungan, masa bayi, usia anak - anak, remaja, dewasa bahkan seorang yang paruh baya pun bisa belajar. Belajar tak sebatas belajar ilmu - ilmu umum, dalam hal ini seperti matematika, fisika, IPA dan lain sebagainya. Namun ilmu agama sangatlah penting untuk dipelajari. Kita ingat kembali, bagaimana Rosululloh memberi pengajaran kepada ummatnya, Ilmu keimanan diberikan terlebih dahulu, kemudian tentang akhlaq mulia dan seterusnya.

Dan semua keilmuan itu tidak memungkinkan para orang tua memberikan sepenuhnya hanya dari dirinya sendiri. Dalam artian orang tua butuh seorang atau beberapa orang untuk memberikan pengajaran kepada anaknya. Gurulah yang dibutuhkan oleh orang tua tuk mendampingi anak - anaknya dalam menuntut ilmu.

Oleh karena itu, peranan guru sangatlah penting. Bahkan bisa juga disebut orang tua kedua. Karena kurang lebih selama 8 jam setiap hari, para guru mendampingi keseharian anak - anak. Bahkan banyak diantara anak - anak yang menomor satukan guru - guru sekolah mereka. Sekedar contoh, anak kelas 1 SD akan sangat tidak mau diajari matematika dengan cara yang berbeda dari gurunya meski pada akhirnya jawabannya sama dan benar. Ini sangatlah membuktikan, bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting.

Begitu pentingnya peranan para guru dalam mendampingi keseharian anak - anak, dalam suasana belajar maka sangatlah penting seorang guru memahami secara detil, bagaimana seharusnya menjadi seorang guru ? 
Menguasai keilmuan, metode pengajaran yang tepat dan lain sebagainya terkait dengan pembelajaran sudah sangat tentu harus dimiliki seorang guru. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah suri tauladan yang kuat dalam diri seorang guru sangat menentukan keberhasilan ia dalam mendidik murid - muridnya. 

Guru bukanlah profesi biasa - biasa saja. Guru merupakan tugas mulia. Dihadapannya banyak anak - anak yang mungkin tidak sesuai dengan yang pernah ia bayangkan, Di tiap bulannya, dia tidak mendapat gaji yang mungkin belum memenuhi kebutuhan hidupnya. Disela tidur nyenyaknya, mungkin dia masih terpikir tingkah laku murid - muridnya di sekolah. Belum lagi kenakalan anak - anak yang kian menjadi yang disusul banyaknya pihak yang mengkambing hitamkan guru. Belum lagi, ketidak nyamanan akan sikap orang tua yang terkadang selalu memberi tuntutan lebih bahkan bersikap menyalahkan guru.

Tapi itu semua, tak pernah menyurutkan langkahnya tuk terus memberikan sumbangsihnya kepada negara. Ia sadar karena pendidikan butuh sebuah proses yang panjang. Dan Ia yaqin apapun yang dikata orang atau pihak - pihak di sekitar, itu hanyalah sebuah ketidaktahuan mereka akan dunia pendidikan sebenarnya. Mereka tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan yang Ia tempuh, siang dan malam, seorang guru akan selalu teringat pada muridnya. 

Pendidikan sebuah proses yang panjang, yang didalamnya butuh kesabaran dan ketelatenan. Menghadapi anak - anak sangat jauh berbeda dengan menghadapi mesin - mesin penakluk dunia. Anak - anak yang memiliki karakter berbeda. 

Proses pendidikan akan terus berjalan dan berjalan, namun perjalanan akan mudah ditempuh jika para orang tua, pihak - pihak pendidikan, masyarakat, tokoh dan guru itu sendiri saling bekerjasama. Tidak memberatkan pada satu pihak saja. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan akan memberikan sumbangsih luar biasa pada negara kita. Negara Indonesia...

Minggu, 07 April 2019

OH...ANAKKU



Astaghfirulloh ... Masya Alloh ... hanya kata - kata itu yang terucap secara lirih. Entah apa yang dirasa dalam hati, mungkin hati ini sudah mati rasa sampe tidak mengenal apa yang kurasa. Semua itu terjadi ketika ku buka facebook, kulihat lalu kubaca perlahan...kuamati video yang di depanku. Sock rasanya, ternyata aku sedang menonton video siswiku. Siswi yang sudah sekian lama lulus dan kini bertemu dan berteman di facebook.

Siswiku yang ku anggap sebagai bagian dari hidupku kini telah berubah jauh. Berubah bahkan dia menjauh dari harapan kami - kami, harapan kami selaku guru dan mungkin juga harapan ayah ibunya. 

Tanpa berniat mengumbar aib dari kamu sayang ... Engkau kini sudah tak berhijab lagi, kini engkau berteman dengan rokok dan kulihat di tanganmu ada tato yang membuat aku semakin pusing melihatnya. Bahkan saat kutulis kisahmu ini, aku berlinang air mata. Air mata karena aku telah gagal, kami selaku gurumu telah gagal dan mungkin orang  tuamu pun menyimpan banyak rasa kecewa dengan dirimu saat ini. Wahai Anakku, mungkin banyak orang bilang "Tak ada mantan guru, Guru tetaplah guru dimanapun dan kapanpun ". Dan aku sangat setuju dengan kata banyak orang. Oleh karena itu, tak hentinya aku senantiasa berharap dan berdoa, "semoga engkau segera taubat, kembali ke pangkuan ibumu dengan restu beliau ". Amiin

Sekali lagi tak ada niatan mengumbar aib, karena aib murid merupakan aib gurunya. Saya hanya ingin berpesan kepada diri saya sendiri dan juga wahai Bapak Ibu Guru, tugas kita adalah mendidik, mempersiapkan mereka guna menghadapi masa depan yang sangat menantang bahkan kehidupan yang sangat keras. Mempersiapkan mereka supaya tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Dan tetap santun serta bijak dalam menghadapi segala rintangan dan kekerasan hidup. Tugas yang begitu mulia. Tugas yang hanya diemban oleh pribadi - pribadi tangguh. Pribadi yang siap mendidik berbagi macam karakter. 

Mendidik, bukanlah sesuatu yang gampang. Namun juga bukan sesuatu yang begitu rumit. Karena pada dasarnya, mendidik yang profesional adalah dengan suri tauladan. Seperti halnya Rosululloh SAW, yang mendidik dengan metode uswatun khasanah. 

Mendidik dengan uswatun khasanah bukanlah tugas guru aqidah, guru Qurdist ataupun guru PAI. Semua kebagian tugas untuk mendidik dengan uswatun khasanah. Mereka semua adalah amanah buat kita. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat kelak. Karena kita merupakan orang tua kedua buat mereka. Sekolahan merupakan rumah kedua dari mereka. Dan harapan orang tua ketika menitipkan ke kita adalah supaya anak - anak mereka menjadi pribadi dambaan para orang tua. Maka dari itu, mengajak diri dan teman seperjuangan, serumit apapun hidupan keluarga kita, sesulit apapun ekonomi kita, sesibuk apapun diri kita dengan berbagai tugas administrasi, tetaplah tugas utama kita adalah sebagai seorang pendidik. Good Luck Wahai Guru Indonesia !

Jumat, 29 Maret 2019

Saya cinta menulis

Berkeinginan menjadi penulis adalah impian yang telah terpendam sekian lama. Dan kini dengan berbagai ilmu dan sahabat serta saudara yang selalu memberi dukungan, saya ingin menumbuhkan kembali impian saya. 

Saya Umi Maisyaroh, SPd sekarang aktif menjadi guru di MTs Miftahul Ulum Lumajang, sangat antusias untuk menjadi pengamat serta menuliskan ide - ide baru tentang fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan. Utamanya, tentang pendidikan anak - anak dini sampai remaja.

Belajar dan belajar adalah motto saya. Karena dengan belajar saya bisa upgrade diri, yang nantinya akan meningkatkan kualitas diri saya.

Pribadi yang selalu mencari ide - ide baru, terobosan - terobosan baru adalah cara hidup saya. Selain mengajar, saya juga menjadi Direktur dari Rumah Pendidikani "AVICENNA ". Rumah Pendidikan yang didirikan pada 10 Otober 2018, mencuatkan kreatifitas anak bangsa bahwa hidup harus bermanfaat. Perbanyak memberi dan jangan berharap pemberian orang lain. Ikhtiyar dengan bersandar pada Alloh SWT, yaqin sepenuh hati, hidup akan berkah.

Selain itu, saya juga bergerak dalam bisnis online. Dalam shop bertuliskan " FEMY OLSHOP " menjadi tempat saya untuk mencurahkan semua bakat entreupeneur saya dalam bidang bisnis kebutuhan wanita dengan dasar " Ada 10 pintu rizqy, diantaranya adalah pintu perdagangan ".

Anda seseorang yang sehati dengan saya, butuh tulisan - tulisan saya, silahkan catat dan segera hubungi pemilik biodata berikut :

NAMA : Umi Maisyaroh, SPd
WA : 0822 3448 2919
EMAIL : Sarah.Nizam01@gmail.com
BLOG : https://sarahumi.blogspot.com

Membentuk Karakter Anak

Sebagai muslim tentunya sangat paham betul bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai penyempurna akhlaq. Semua tahu bagaimana kondisi masyarakat saat itu, moral sangat luar biasa rusaknya. Namun dengan semua bekal yang dimiliki beliau, akhirnya akhlaq mulia pun dapat tersampaikan dan terwujud di wilayah dakwah Rosululloh SAW saat itu.

Lalu bagaimana hubungannya dengan kondisi saat ini, yang akhlaq para generasi bangsa sudah mulai bobrok. Siapakah yang disalahkan akan kondisi seperti ini ? Tentu jawabannya adalah orang tua dan guru. Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan guru, ada diantara kita yang mungkin langsung mengkerutkan dahi ketika kita sebagai orang tua ataupun guru dikambing hitamkan akan kebobrokan akhlaq/moral generasi zaman now. Anak - anak kita sekarang tidak hanya belajar di rumah dan sekolah, tapi mereka sekarang sudah belajar lebih dan lebih di luar sana, dan itu semua mampu mengubah kebiasaan, mindset bahkan kepribadian anak - anak kita berubah sangat drastis. Yah, mereka semua sudah dijejali dengan berbagai medsos yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah pribadi anak kita. 

Wahai Bapak Ibu Orang Tua dan Guru, mari kita bersama menelisik lebih jauh tentang tugas kita sebagai orang tua, guru dan anak, bukan untuk mencari siapa yang salah. Namun harapan terbesarnya adalah kita bisa menemukan solusi guna mendidik dan mengantarkan anak - anak kita menuju keindahan akhlaq mereka.

Wahai Bapak Ibu Orang Tua/Guru, pertanyaan yang mendasar adalah mengapa hari ini kita fokus ke akhlaq atau moral anak - anak kita ? Saya yakin, semua dari kita mempunyai jawaban yang beraneka macam. Yang intinya adalah sejenius apapun seorang anak tapi tanpa akhlaq, siapa yang suka, siapa yang menerima? Tentu tak ada bukan? Lalu siapa yang akan menerima mereka? Kalau pun diterima, maka saya yakin itu karena sebuah keterpaksaan saja. Tidak ada pilihan lain, semuanya mempunyai akhlaq buruk maka yang terpilih dalam suatu fungsi di masyarakat adalah mereka yang jenius, bukan yang berakhlaq. Nah, bisa Anda bayangkan ketika akhlaq menjadi pilihan nomor 2 maka yang terjadi adalah pejabat tak menghargai masyarakat kecil, pimpinan yang tak menghargai bawahan, pejabat yang korup, pimpinan yang semena - mena, anak yang mencabuli anak di usia bawahnya, anak yang selalu membully temannya, anak yang selalu bentak - bentak bahkan menganiaya guru ataupun gurunya, tak akan ada lagi pimpinan yang bisa mengayomi masyarakat dan bawahan. Apa inikah yang menjadi pilihan hidup kita ?

Wahai Bapak/Ibu Orang Tua dan guru, begitu pentingnya akhlaq/moral karena ini akan menjadikan kehidupan kelak menjadi kehidupan yang sejuk, nyaman buat siapa saja. Untuk itu mari kita mulai mengenal akhlaq kita yang bisa membantu memperbaiki akhlaq / moral anak - anak kita.

Sebelumnya, kita ingat sedikit sejarah Rosululloh yang diutus berdakwah di tengah - tengah masyarakat yang jahiliyah/bodoh. Bapak/ Ibu, Rosululloh sejak kecil terkenal dengan seorang yang jujur, dapat dipercaya. Semua orang mengakui sifat rosululloh itu. Rosululloh sangat penyayang terhadap anak kecil, kita bisa lihat bagaimana beliau memperlakukan cucunya Hasan dan Husein. Rosululloh sangat hormat kepada orang tuanya, Beliau sangat hormat kepada Ibunda Halimatus Sa'diyah, Ibu yang telah menyusui beliau di saat ibu kandungnya telah tiada. Beliau tak punya rasa dendam, kita lihat ketika beliau diludahi oleh seorang badui. Belaiu sangat bijaksana dan lembut dalam dalam mengajarkan ilmu, kita ingat bagaimana kisah seorang badui kencing di dalam masjid. Dan masih banyak lagi pribadi - pribadi Rosululloh yang sangat luar biasa. 

Intinya, sebagai orang tua ataupun guru harus membekali diri dengan akhlaq mulia atau paling tidak kita bisa meng-upgrade akhlaq kita sehingga kita layak untuk menjadi idola serta pengajar akhlaq mulia kepada anak dan murid - murid kita.

Menjadi orang tua atau guru yang diidolakan anak - anak akan sungguh luar biasa. Karena anak - anak lebih suka mengamati dan melihat contoh konkrit. Jadikan kita artis buat anak - anak kita. Jadikan kita sahabat terbaik anak - anak kita. Jadikan kita ibu terbaik buat anak - anak kita. Jadikan kita ayah terbaik buat anak - anak kita. Insya Alloh, dengan teladan, akan lebih mudah memasukkan nilai - nilai akhlaq mulia kepada anak - anak kita.

Kamis, 26 Juli 2018

Maafkanlah ...

Meminta maaf dan memaafkan adalah dua hal yang sulit. Kata orang meminta maaf lebih sulit ketimbang memaafkan. Mungkin ada benarnya jga. Tpi tak salah jika memaafkan jauuuuh lebih sulit lagi. Butuh perjuangan yang ekstra joss, karena hati yang terlanjur tersakiti susah banget pengobatannya. Mending sakit batuk pilek, apotik selalu siap sedia obatnya. 

Kali ini aku sendiri benar - benar mengakui bahwa perihal memaafkan jauh lebih sulit ketimbang meminta maaf. Meski kesalahan udah bertahun - tahun lamanya, bahkan berpuluh tahun , namun tetap terasa seperti kemarin. 

Diriku yang pernah terhempas dari sebuah teamwork, gegara sesuatu yang tak pernah aku ketahui dengan jelas. Kau hempaskan diriku seperti engkau membuanh nasi yang udah basi. Tanpa permisi, engkau buang begitu saja. Aku manusia sobat, aku berperasaan. Hatiku bukanlah sebuah mainan yang seenaknya saja kau lempar kesana kemari. Oke, sekarang aku yang terlempar tapi suatu saat engkaulah yang terlempar... bathinku saat itu

Tapi yang kurasa saat ini dan saat - saat kemarin, hatiku yang tersakiti dan sakit adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, kondisi yang sangat menyiksa. Bahkan sangat mengganggu aktivitasku. Akhirnya aku sadar bahwa kondisi aku benar - benar sakit. Dan itu harus segera ada tindakan.Yup, tindakan penyembuhan...penyembuhan.

Pernah aku dengar, sebuah kalimat : "Alloh tidak akan merubah suatu kaum kecuali mereka merubah diri mereka sendiri". Ini artinya akulah yang harus menyembuhkan diriku sendiri. Karena bisa jadi juga semua kesulitan yang aku alami selama ini, karena kondisiku yang sakit. 

Aku tahu, bagaimana aku menyembuhkan diriku...yup, aku harus menyambung lagi tali silaturrohmi bersama teamku dulu, lepaskan beban ketika bersama mereka dan datang ke tempat di mana diriku tersakiti. Lepaskan semua sakitku disana dan kutinggal dan tanamkan pada diri bahwa aku adalah orang hebat, kuat dan yang pasti AKU BISA.

Mungkin itu sobat, kembalikan hatimu pada kondisi yang tenang, damai dan selalu ingat bahwa Engkau selalu disayang Alloh SWT. Berjuanglah... meski butuh proses yang panjang, semua itu buat hidupmu sendiri...

Kamis, 21 Juni 2018

OPTIMIS

Tetaplah berharap pada Alloh SWT

Jangan pernah putus asa dengan kondisimu saat ini, separah apapun keadaanmu masih ada Alloh SWT yang selalu siap menjadi sandaran kita.

" Abu Huroiroh r.a berkata : Bersabda Rosululloh SAW : Alloh SWT telah berfirman : Aku selalu mengikuti sangka hamba-KU, dan AKU selalu menyertai dia, dimana ia ingat kepada-KU. Demi Alloh, sungguh Alloh lebih senang menerima tobat hamba-NYA dari seorang yang mendapat kembali barangnya yang telah hilang di hutan. Dan siapa yang mendekat kepada-KU sejengkal, AKU mendekat kepadanya sehasta, dan siapa yang mendekat kepada-KU sehasta, AKU mendekat kepadanya sedepa. Dan bila ia datang kepada-KU dengan berjalan, AKU datang kepadanya dengan berjalan cepat. (HR Buhkori Muslim)


Teruslah berkarya... perjuangkan yang memang layak untuk diperjuangkan... jangan pernah berharap pada manusia, karena sejatinya manusia tidak bisa memberikan balasan apapun. Berharaplah sama Alloh SWT karena DIAlah yang kuasa memberi balasan sama kamu...

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...