Edisi Sabtu, 21 Maret 2020
HARTA KARUN
Oleh Umi Maisyaroh
Harta karun, apa yang Anda bayangkan dengan kata tersebut ? Pastinya kekayaan, bukan ? Yap, saya setuju dengan Anda. Kalau kita bicara harta karun, di benak kita pastilah akan berputar - putar tentang kekayaan yang melimpah, yang seakan tak akan habis dalam sepuluh turunan bahkan lebih, hehehe ... Namun, kekayaan yang saya maksud di sini bukanlah berupa harta benda yang bisa buat kita shopping di supermarket terbesar di negeri ini, melainkan kekayaan yang ada pada anak - anak kita. Dan pastinya kekayaan yang tak akan habis hingga turun temurun anak cucu kita. Lalu kekayaan apa yang dimaksud ? Oke, masih bersama Munif Chatib dalam bukunya Orang Tuanya Manusia mengatakan bahwa setiap anak memiliki harta karun yang berupa kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Howard Gardner, seorang psikolog dari Harvard University menyatakan bahwa setiap anak punya kecenderungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan, yaitu :
1. Cerdas bahasa (linguistik)
Merupakan kemampuan meyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata - kata untuk mengungkapkan pikiran - pikiran dalam bicara, membaca dan menulis.
2. Kecerdasan matematis-logis
Kemampuan menangani bilangan, perhitungan, pola, serta pemikiran logis dan ilmiah.
3. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan yang bisa merekam semua yang diamati dan mampu melukiskannya kembali.
4. Kecerdasan musikal
Kemampuan dalam menyimpan nada dan irama musik dalam memori
5. Kecerdasan kinestis
Kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk segala kebutuhan dan kepentingan hidup
6. Kecerdasan interpersonal
Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang - orang di sekitarnya.
7. Kecerdasan intrapersonal
Kemampuan mengenali dan memahami diri sendiri serta berani bertanggung jawab atas perbuatan sendiri.
8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan mengenali lingkungan dan memperlakukannya secara proporsional
9. Kecerdasan eksistensial
Kemampuan merasakan dan menghayati berbagai pengalaman ruhani atas pelajaran atau pemahaman sesuai keyakinan kepada Tuhan.
Sembilan kecerdasan pada anak akan bisa menjadi harta karun yang kita temukan dan bisa membuat diri benar - benar kaya apabila orang tua sebagai guru pertama bagi anak mampu memberikan stimulus - stimulus yang kemudian kecerdasan itu tumbuh dan orang tua bersama guru dan lingkungan mampu memupuknya sehingga akan tumbuh dan berkembang secara maksimal. Mungkin Saya dan Anda tidak menemukan sembilan kecerdasan lengkap berada pada diri anak - anak kita. Tapi kita mampu menemukan satu atau dua kecerdasan pada anak - anak kita maka kita sudah menemukan harta karun yang melebihi kekayaan harta benda yang mungkin menggoda diri untuk selalu shopping. Sering kita mendengar di luaran sana bahwa tidak ada anak yang bodoh. Hal itu benar adanya, karena memang tidak ada anak yang terlahir bodoh, yang ada anak yang tidak tumbuh dan berkembang kecerdasannya dikarenakan stimulus dan pupuk - pupuk bernutrisi tidak dia dapatkan.
Di sinilah peran orang tua sebagai guru pertama bagi anak dan juga sebagai model yang setiap hari bahkan setiap saat berada di samping anak - anak harus menunjukkan peran yang sangat berarti. Maka dari itu, mari kita lebih dekat dengan anak - anak, lebih mengenal luar dalam mereka, perhatian tidak sekedar materi saja tapi harus lebih dari itu. Karena anak adalah amanah. Jika kita salah didik maka bisa jadi anak akan menyalahkan kita kelak dan juga pertanggung jawaban kita kepada Sang Pemberi Amanah. Mari bersama, tulisan ini menjadi sarana introspeksi diri terutama buat penulis sendiri. Karena dengan menyadari kesalahan maka berharap ada perbaikan, InsyaAlloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar