Hari ke - 7
Edisi Kamis, 12 Maret 2020
WAH PINTERNYA ...
Oleh Umi Maisyaroh
Malam jelang tidur, seperti biasa si kecil minta ditemani dalam berdoa dan baca surat - surat pendek. Seiring itu pula maka HP Ayah Bunda harus dimatikan atau minimal di mode terbang, karena terkadang HP terpaksa masuk kamar tidur. Hal itu merupakan peraturan keluarga kami meski tak tertulis. Namun, malam ini ada agenda Bunda belajar online via watshapp sehingga HP harus ON hingga jelang tidur bahkan hingga si kecil tertidur lelap. Dialog lucu namun dubraaaak banget buat bunda, ketika si kecil berucap : " Bunda, kok masih pegang HP ? " dengan suara serak dia berucap, sepertinya dia belum tidur lelap. " Oh iya nak, ini Bunda masih belajar online sayang ... " Bunda pun menjawab seraya mecium pipinya. "Wah, pinternya ... Bunda, waktu tidur tidak boleh pegang HP lho ... "Jawab dia sambil merem. "Waduh, kayaknya ni anak mulai meniru gelagat Bunda ketika ngece" Ucap Bunda dalam hati. Ah, itulah anak kecil ibarat rekaman, asli tak ada editan sama sekali ... Hehe.
Edisi Kamis, 12 Maret 2020
WAH PINTERNYA ...
Oleh Umi Maisyaroh
Malam jelang tidur, seperti biasa si kecil minta ditemani dalam berdoa dan baca surat - surat pendek. Seiring itu pula maka HP Ayah Bunda harus dimatikan atau minimal di mode terbang, karena terkadang HP terpaksa masuk kamar tidur. Hal itu merupakan peraturan keluarga kami meski tak tertulis. Namun, malam ini ada agenda Bunda belajar online via watshapp sehingga HP harus ON hingga jelang tidur bahkan hingga si kecil tertidur lelap. Dialog lucu namun dubraaaak banget buat bunda, ketika si kecil berucap : " Bunda, kok masih pegang HP ? " dengan suara serak dia berucap, sepertinya dia belum tidur lelap. " Oh iya nak, ini Bunda masih belajar online sayang ... " Bunda pun menjawab seraya mecium pipinya. "Wah, pinternya ... Bunda, waktu tidur tidak boleh pegang HP lho ... "Jawab dia sambil merem. "Waduh, kayaknya ni anak mulai meniru gelagat Bunda ketika ngece" Ucap Bunda dalam hati. Ah, itulah anak kecil ibarat rekaman, asli tak ada editan sama sekali ... Hehe.
Anak kecil masih sangat minim pengetahuan dibanding para orang tua namun jika di telaah ternyata anak kecil lebih mudah melaksanakan sebuah peraturan tanpa banyak alasan. Karena itulah, terkadang ucapan dari lesan mereka yang masih imut ada benarnya juga dan bisa menjadi penasehat atas kesalahan - kesalahan kita para orang dewasa.
Namun lain dari itu, yang ingin disampaikan oleh penulis kali ini adalah bagaimana orang tua menjadi model untuk para putra putrinya. Anak usia balita hingga 7 tahun pertama akan sangat tajam rekamannya dan sangat melekat. Hingga kemudian rekaman yang dia dapat akan menjadi gaya hidup sehari hari. Dan jika rekaman itu dia dapat secara berulang maka secara otomatis, gaya hidup hingga dewasa akan cenderung seperti yang dia rekam sewaktu berusia 7 tahun pertama.
Oleh karena itu, untuk mengingatkan diri sendiri dan mungkin Anda yang berkenan, maka jadilah model yang terbaik untuk anak-anak kita. Model terbaik yang senantiasa berlandaskan pada Qur'an dan hadits. Menjadi orang tua memang tidak ada dan belum ada sekolah khusus dalam mencetak orang tua berkualitas. Namun, jika kita berniat untuk selalu upgrade diri maka di luar sana, secara bertatap muka atau online sangat tersedia banyak buat Anda. Tak ada alasan lagi buat kita untuk tidak belajar, semua fasilitas tersedia.
Belajar menjadi orang tua dengan tujuan mencetak generasi emas sungguh luar biasa. Ayuuks upgrade diri dengan semangat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar