Meski bukan hal baru, sering terucap dan terbaca, namun kalimat : Orang tua adalah pemegang amanah atas anak-anak nya, bukan sekolahnya, bukan tempat lesnya, bukan pembantunya dan mungkin banyak lagi yang dijadikan tempat disalahkan. Membaca buku parenting yang ditulis oleh Elia Daryati dan Anna Farida seakan menjadi pencerah kembali bahwa pemegang amanah setiap anak adalah para orang tua. Fasilitas- fasilitas yang lain seperti sekolah, tempat les sifatnya hanya membantu. Maka ketika ada sesuatu terjadi pada anak diluar keinginan kita, jangan mudah menyalahkan pihak pihak lain. Orang tualah yang harus introspeksi diri.
Menjadi orang tua memang bukanlah sesuatu yang mudah, karena dia harus menyiapkan generasi penerus, generasi pengganti zaman sekarang. Semuanya butuh ilmu, makanya ketika status orang tua di raih maka disitulah ada sebuah keharusan untuk terus belajar dan belajar. Akan sangat baik ketika ilmu orang tua ini bisa dipelajari sebelum gelar orang tua menempel.
Tidak ada istilah orang tua yang mahir, namun orang tua harus menjadi pembelajar sejati. Kemudian, ada lagi yang selalu mengganggu di hati, yakni ketika Pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada sang istri atau ibu. Mengingat ini semua, jadi teringat masa-masa LDK di kampus kami ketika pembahasan "Siapa yang bertanggung jawab akan pendidikan anak" waktu itu, kami terbatas ilmu jadi bisanya hanya menolak tanpa ada alasan yang jelas. Pun ketika kami mendesak bahwa tugas mendidik anak adalah tugas seorang ibu, bagi saya itu adalah sesuatu yang salah, namun waktu itu tak punya alasan yang jelas, jadi hanya sekedar penolakan terhadap pernyataan tersebut.
Namun kini, dengan sebuah ayat : " Quu Anfusikum Wa Alhlikum Naaro ", sebuah ayat yang ditujukan kepada seorang ayah, seorang kepala keluarga yang bermaknakan : Lindungi diri dan keluarga dari api neraka. Ayat yang jelas, bisa menjawab ketidak tahuan waktu itu. Jadi mendidik merupakan tugas seorang ayah. Karena ayahlah yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sementara ibu, dengan kebaikan di dalam dirinya, sungguh luar biasa dia mau membantu tugas seorang suami atau ayah dari anak anak.
Jadi mari kita bangun kembali keluarga kita, kita kembalikan lagi fungsi dari sebuah keluarga. InsyaAlloh dengan orang tua yang hebat dan pembelajar maka akan terwujud anak-anak yang hebat, anak-anak penyejuk hati. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar