Hari itu, pak guru memanggil Rico ke kantor dan di depan guru guru yang lain, pak guru berkata kepada Rico : " kamu sekarang benar benar tidak bisa di percaya, kamu sudah membuat para guru lelah, kamu sudah membuat para guru malu", belum selesai, seorang Ibu guru pun ikut bersahut : " Iya, Rico benar benar gak bisa dipercaya, kamu sekarang sudah nakal ". Iyap, Rico adalah seorang anak remaja yang tinggal di sebuah pesantren, setiap pagi dia bertugas membantu mempersiapkan adik adiknya sebanyak 5 orang untuk membereskan diri. Dengan tugas itu, tak jarang si Rico berangkat sekolah agak siang dan terlambat. Dengan kondisi Rico seperti itu, sering kali si Rico harus melompat pagar sekolah sekedar mencari sarapan di luar sana dengan alasan makanan di dalam sekolah terlalu mahal, itupun dengan porsi yang tidak sesuai dengan ukuran perutnya, ujar Rico beberapa hari lalu. Dengan tingkah Rico yang demikian, Ibu kepala sekolah pun sudah menyikapinya, dengan adanya makan gratis di kantin sekolah, hanya untuk Rico. Namun ternyata dengan perlakuan spesial ini, malah si Rico merasa malu sama teman-teman nya, akhirnya dia tetap memilih keluar dari sekolah dengan melompat pagar sekedar untuk mencari sarapan.
Hari itu, Rico yang dibentak bentak bahkan tidak hanya oleh seorang guru, dia seperti nya tidak terima. Alhasil, si Rico sempat membentak balik gurunya dengan suara yang lantang dan kemudian pergi tanpa permisi kepada gurunya.
Kisah sang anak remaja dengan guru yang bisa diambil pelajaran. Seorang remaja adalah sosok yang masih dalam peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Seorang remaja, dia punya harga diri yang sangat tinggi, dan dia sangat tidak nyaman dengan dominasi atau penguasaan. Kondisi remaja, umumnya masih labil. Terkadang si remaja menjadi seorang penurut lain waktu dia bisa menjadi si pembangkang handal. Sosok remaja adalah sosok yang ingin diakui, " inilah saya", bahkan tak jarang dengan alasan apapun, seorang remaja ingin diakui dan minta di mengerti dengan segala kondisinya. Seorang remaja yang masih sibuk dengan urusan pencarian jati diri membuat mereka tak pernah berpikir bahkan mungkin tidak mau berpikir akan sebuah manfaat sebuah proses untuk masa depannya. Seorang remaja hanya akan berpikir, dirinya bisa exis di masa sekarang.
Wahai Bapak Ibu orang tua dan guru. Dari membaca sepenggal kisah di atas, bagaimana kah menurut Bapak Ibu semua? Apakah Anda adalah sosok yang sempurna dan benar benar stabil di usia remaja Anda? Bisa jadi jawaban Anda adalah iya atau mungkin tidak. Bapak Ibu, Anda adalah seorang dewasa yang paham betul bagaimana kondisi remaja. Lalu benarkah jika Anda perlakukan remaja seperti halnya kisah di atas.
Wahai Bapak Ibu, jangan pernah Anda mengharap si remaja sama dengan Anda saat ini. Dia akan sulit memahami apa yang Anda minta. Karena sifat ke Akuan yang sungguh besar. Dan jangan pernah Anda katakan bahwa pengorbanan Anda buat dia sungguh besar. Karena hal itu akan membuat dia merasa sebagai beban buat orang lain.
Wahai Bapak Ibu, tak ada orang tua yang mahir. Pun seorang guru, tak ada yang mahir. Masing-masing dari kita adalah pribadi pembelajar, untuk memberikan manfaat kebaikan buat sekitar, bukan membuat orang lain patah semangat atau sedih.
Wahai Bapak Ibu, remaja sama halnya dengan kita. Dia ingin dihargai, maka ajaklah dia berbicara dari hati ke hati. Ajak dia berbicara secara personal bukan keroyokan. Jangan marahi dia di depan orang lain, karena dia punya harga diri. Selamilah dunianya, tuk sementara waktu berada di dunianya akan sangat membantu komunikasi dengan si remaja. Tenangkan hati dan pikiran Anda. Dan jangan pernah, Anda terobsesi dengan keberhasilan yang harus tercapai dengan si remaja bisa berubah 360° hanya dalam hitungan menit.
Bapak Ibu, mendidik itu adalah sebuah proses. Dan tugas Anda adalah mendidik alias ikhtiar. Hasil didikan Anda bagus atau tidak, semuanya merupakan hak otoriter Alloh SWT. Dan selalu sadar bahwa tak ada insan sempurna apalagi dari seorang remaja. Kapanpun si remaja menjadi baik, maka syukurilah. Karena bisa jadi, nasehat Anda saat ini berbuat manis 3 atau 5 tahun mendatang. Anda sudah berperan besar akan perubahan hidup si remaja. Maka, ucapan terindah adalah selamat berjuang dan berbagi lah tanpa berharap balasan dari manusia, karena itu akan menumbuhkan kecewa luar biasa.
Wahai Bapak Ibu, tak ada orang tua yang mahir. Pun seorang guru, tak ada yang mahir. Masing-masing dari kita adalah pribadi pembelajar, untuk memberikan manfaat kebaikan buat sekitar, bukan membuat orang lain patah semangat atau sedih.
Wahai Bapak Ibu, remaja sama halnya dengan kita. Dia ingin dihargai, maka ajaklah dia berbicara dari hati ke hati. Ajak dia berbicara secara personal bukan keroyokan. Jangan marahi dia di depan orang lain, karena dia punya harga diri. Selamilah dunianya, tuk sementara waktu berada di dunianya akan sangat membantu komunikasi dengan si remaja. Tenangkan hati dan pikiran Anda. Dan jangan pernah, Anda terobsesi dengan keberhasilan yang harus tercapai dengan si remaja bisa berubah 360° hanya dalam hitungan menit.
Bapak Ibu, mendidik itu adalah sebuah proses. Dan tugas Anda adalah mendidik alias ikhtiar. Hasil didikan Anda bagus atau tidak, semuanya merupakan hak otoriter Alloh SWT. Dan selalu sadar bahwa tak ada insan sempurna apalagi dari seorang remaja. Kapanpun si remaja menjadi baik, maka syukurilah. Karena bisa jadi, nasehat Anda saat ini berbuat manis 3 atau 5 tahun mendatang. Anda sudah berperan besar akan perubahan hidup si remaja. Maka, ucapan terindah adalah selamat berjuang dan berbagi lah tanpa berharap balasan dari manusia, karena itu akan menumbuhkan kecewa luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar