Cerita gembira, rasa hati ikut senang dan bahagia. Tapi, kata orang, ada juga yang syirik. Syirik, tanda tak mampu, hehe. Cerita sedih, duh rasa hati jadi haru. Mata ikutan berlinang. Tak terasa, air mata jadi jatuh juga.
Tak jarang, hari hari kita juga terpenuhi dengan cerita gembira maupun sedih. Cerita gembira pada sebagian orang terkadang jarang membekas. Namun, jika mendengar cerita sedih apalagi dibumbui dengan aneka keluhan, makin sedap bak mie goreng, hehe. Bahkan terkadang atau sering, kita pun menjadi pelakunya. Pelaku yang sedih banget dan seakan dunia ambruk. Seakan hanya kita yang mengalami kesedihan. Seakan kehidupan tak adil buat kita. Seakan dunia gelap tanpa mentari.
Kesedihan, lebih mudah menutup mata kita, menutup mata hati kita. Kesedihan mampu menghapus semua kenikmatan yang pernah hingga pada kehidupan kita. Bahkan, kenikmatan lebih banyak berada dalam kehidupan kita. Kesedihan yang sesaat terkadang membuat kita lupa akan kasih sayang Alloh SWT.
Jika kesedihan datang, janganlah sendiri. Tetap jaga pergaulan. Dan jangan pernah lari dari cerita orang lain. Bisa jadi dengan menjadi pendengar yang baik di saat kita bersedih, menjadi pintu empati dalam hati kita. Sehingga kita sadar bahwa kesedihan bisa menimpa siapa saja, maka tak pantaslah jika kita mengeluh tanpa batas. Dengan berempati, muncullah rasa syukur karena bisa jadi kita bisa mengetahui bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita dari pada kita.
So, Ayo ubah hari dengan semboyan " No Complain Day "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar