Assalamualaikum Wr Wb
Malam semakin kelam. Angin sepoi tak biasa hari ini tak hadir. Udara panas membuat diri tak nyaman. Sepertinya suasana ini begitu paham akan isi hatiku yang sedang dilanda kebingungan.
Nak, sekian lama engkau ku titipkan di pesantren. Sekian lama pula, aku tak menjengukmu. Aku tahu, engkau ingin seperti teman temanmu. Di jenguk sang Ayah, dengan oleh oleh yang membuatmu bangga akan dirimu. Nak, aku tahu, engkau merasa tak enak hati pada Pak Kyai dan Ibu Nyai, karena engkau seperti anak yang terbuang, tak sepeserpun aku ngasih uang biaya hidup pada pesantren. Nak, Aku tahu engkau begitu rindu padaku. Nak, aku tahu banyak cerita yang tersimpan buat ku. Nak, Ayahmu pernah jadi anak- anak, pun bisa merasakan apa yang engkau rasa.
Nak, sesungguhnya hati ini sakit. Sakit yang hanya Ayah bisa merasakannya. Aku rindu padamu, Nak. Ingin ku peluk erat dirimu. Ingin kuciumi dirimu seperti engkau bayi kala itu. Nak, Ayah sayang padamu. Ingin telinga ini mendengar cerita suka dukamu. Ingin rasanya Ayah mendengar kisah cinta monyet mu pada si dia. Nak, Ayah juga ingin mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari lisanmu. Nak, Ayah juga ingin mendengar rengekan mu pada Ayah.
Ayahmu ini ayah tak berguna. Ayah yang tak bertanggung jawab. Ayahmu ini miskin tak bisa seperti ayah ayah yang lain. Ayahmu ini bisu tak bisa ngomong apa-apa sama kamu. Ayahmu ini tuli tak bisa mendengar untaian kata-kata dari lisanmu.
Nak, Ayah ingin menjadi Ayah yang luar biasa di hadapanmu. Tapi, Ayah tak punya nyali untuk tampil di depanmu. Ayah tak pernah menjengukmu, karena Ayah tak ada uang untuk membuat engkau sama seperti teman-temanmu. Ayah ingin mendengar untaian kata kata dari lisanmu tapi Ayah malu padamu Nak. Kondisi Ayahmu sangat miskin tak bisa menghidupi anak-anak Ayah. Anak-anak Ayah harus tinggal di pesantren supaya bertahan hidup dan mendapat bekal hidup yang lebih baik. Ibumu yang telah pergi meninggalkan kita semua membuat Ayah tak memiliki kekuatan untuk menghidupimu. Harapan Ayah, jadilah pribadi yang Sholeh. Sukseslah masa depanmu nanti. Biarkan Ayah yang merasa ini semua. Cukup Ayah saja yang menderita. Kamu jangan seperti Ayahmu Nak.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Love Anakku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar