Sabtu, 05 Oktober 2019

Mengakhiri Hidup adalah pilihan

Seperti baru tadi malam kejadian yang menghebohkan kami se-lingkungan. Kejadian yang terus terngiang dan seakan sulit dilupakan. Kejadian bunuh diri  seorang Bapak di lingkungan kami sangat membuat kami tercengang dan tak menyangka. Dia adalah sosok Bapak yang tenang dalam keseharian. Seorang Bapak yang bagi kami sangat rajin berjamaah, hanya beberapa waktu kami merasa kehilangan dia di mushola depan rumah karena dengar - dengar dia sedang sakit. Namun, kabar sakit yang tidak begitu parah, berikut juga kami sering melihat dia berada di depan rumahnya sekedar duduk terkadang jalan santai, membuat kami tak mengkhawatirkan kondisinya. 

Kondisi yang bagi kami adalah biasa - biasa saja. Namun, tak ada yang tahu isi hati orang. Malam - malam kami dikejutkan oleh tangisan histeris dan beberapa diantara kami selingkungan mulai berdatangan, dan yang sangat mengejutkan ketika kami mendengar bahwa sang Bapak berada di dalam sumur dalam kondisi tak bernyawa. "Duh Gusti, apa yang terjadi... Kami adalah saudara dan kami tak mengetahui apa - apa perihal sebab musabab kejadian ini, tapi tak bisa kami pungkiri, kami juga bersalah dalam kejadian ini, kami kurang peduli, kami kurang perhatian " jeritku dalam hati. Iya, mungkin tidak hanya kami sekeluarga yang salah sangka. Bagi kami, keluarga Bapak tersebut baik - baik saja, meski kondisi ekonomi yang buruk dalam keluarganya, namun putra putri beliau selalu peduli bahkan menanggung hampir semua kebutuhan Bapak tersebut beserta istrinya. Sehingga penilaian kami, keluarga tersebut tidak berkurang satu pun terkait ekonomi. 

Entah benar tidaknya, isu belakangan yang mengudara. Sebelum kejadian pengakhiran nyawa, terjadi konflik yang hebat antara dia dengan istrinya terkait tugas seorang suami dan ayah yang sudah lama ia tanggalkan. Pikiran yang terbatas dan buntu akan solusi akhirnya mengakhiri hidup adalah pilihan satu - satunya bagi dia. 

Tanpa bermaksud mengumbar fakta buruk atau aib dari saudara kami. Tapi sekali lagi, ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua para pembaca. Bahwa hidup ini adalah sesuatu yang kompleks. Bukan sekedar ekonomi, bukan sekedar cinta atau bersenang - senang.  Hidup penuh dengan sesuatu yang semuanya harus pengertian disertai dengan rasa syukur. Pengertian akan kondisi pasangannya disertai dengan syukur maka akan ada jalan yang selalu dihadirkan buat kita. Alloh SWT tidak akan membiarkan hambaNYA terlantar. Maka mintalah dan jangan pernah berhenti berharap padaNYA. Yakinlah jalan kemudahan dari Alloh SWT selalu ada di depan kita, Insya Alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...