Kamis, 26 Desember 2019

REMAJA ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

Ayah Bundaku HEBAT !

Bicara tentang anak tak ada habisnya. Dunia mereka terlalu banyak cerita. Cerita yang kompleks, penuh dengan senyum, tawa bahkan bikin raut muka sedikit mengerut karena tingkah mereka yang gemesin. Ayah Bunda, canda, tawa dan gemes akan membawa pikiran kita pada sosok balita yang imut dan lincah. Namun bagaimana ketika kita hendak  bicara tentang remaja ? Ah, pasti jawaban yang beraneka macam. Mungkin ada diantara kita yang bermuka biasa aja, rona memerah bangga, sedikit bergumam ... hmmmm, menghela nafas panjang bahkan mungkin diantara kita ada terlihat lelah. Ayah Bunda, tak ada di dunia ini yang terjadi secara instans, apalagi terkait pertumbuhan dan perkembangan anak - anak. Mungkin dibenak kita sempat tersirat, remaja adalah sosok yang komplit, ada yang berprestasi, super diam, gak pernah betah di dalam rumah bahkan mungkin ada di antara remaja yang kita temui menjadi remaja yang jago onar alias bermasalah terus. Ayah Bunda, di tulisan sebelumnya, telah termaksud bahwa pendidikan anak memiliki kesinambungan, tidak ada proses yang terputus. Sehingga pendidikan yang kita terapkan pada anak - anak di usia 0 - 6 tahun dan seterusnya sangat berpengaruh pada perkembangan di usia remaja. 

Mungkin sekarang Ayah Bunda sedang berbinar mata seakan ingin meneteskan air mata saking bangganya sama anak, itu tidak lain karena didikan Anda berdua dengan patner Anda dan juga doa - doa yang selalu terpanjat dan menyertai langkah Anak kalian. Atau mungkin Ayah Bunda lagi merasa jengkel, kesal karena tingkah laku anak Anda yang semakin hari kian bikin hati emosi. Itu pun karena hasil didikan sebelumnya. Ayah Bunda, tanpa bermaksud menyalahkan atau membuat Anda berdua merasa bangga karena merasa diri hebat. Tidak ... Tapi saya ingin mengajak Ayah Bunda untuk mengingat kembali apa tugas kita sebenarnya terhadap anak - anak kita. Bekerja siang malamkah? 
Dalam Al Qur anul Kariim disebutkan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Attahrim; 6)
Ibnu Qayyim menjelaskan barangsiapa yang menyia-nyiakan dan tidak mendidik anak-anak mereka dengan hal-hal yang bermanfaat dan membuat hidup mereka bahagia maka sungguh mereka telah melakukan perbuatan yang sangat buruk. Sebab, lanjut Ibnu Qayyim, kebanyakan masalah dan keburukan yang ditimbulkan dari perilaku para anak-anak adalah buah dari kelalaian para orangtua. Hal ini bisa bersumber dari kurangnya perhatian, kurangnya pendidikan dan lain sebagainya. Sehingga tumbuhlah mereka dengan pribadi dan sikap yang buruk dan tercela. (bincangsyariah.com).
Dan yang terpenting lagi, mendidik anak di usia kecil memang sangat melelahkan. Lebih - lebih buat Ayah Bunda yang keduanya harus bekerja di luar rumah. Tapi perlu diingat, lelah sekarang tapi lebih santai di usia Ayah Bunda mulai senja. Karena mendidik atau lebih tepatnya memperbaiki keburukan anak di usia remaja dan atau dewasa lebih sulit dan sangat melelahkan buat kita sebagai orang tua.


So, Selamat berjuang Merdeka kelak

Rabu, 25 Desember 2019

7 - 14 Tahun ... Ayah Bundaku HEBAT !

AYAH BUNDAKU HEBAT !

Menginjak periode berikutnya, anak pada usia 7 - 14 Tahun. Pada usia ini, penanaman disiplin dan tanggung jawab bisa dilakukan. Anak pada usia ini sudah mengenal berbagai aturan beserta sanksi yang diterima jika melanggar. Sehingga pada usia ini anak mampu menerapkan sebuah aturan dengan sedikit paksaan yang disertai dengan punish jika ada pelanggaran. Ini pula yang dilakukan oleh Rosululloh SAW dalam menerapkan pendidikan pada anak. Dalam usia ini, Rosululloh SAW menjelaskan dalam salah satu hadist, dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat). Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!”
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; Al-Hakim, I/197).

Dari hadist di atas bisa diambil pelajaran bahwa ketika usia anak kita 7 tahun bisa dilatih disiplin dalam melakukan sholat dan pemberian punish dilakukan pada usia 10 tahun dengan cara memukul anak kita ketika tidak mau sholat. Tentunya dengan pukulan ringan sekedar menggertak anak dan mengajarkan pula bahwa sholat itu merupakan kewajiban kita sebagai muslim. Ada yang menarik dalam hadist di atas yakni tahapan ketika mendidik anak - anak kita. Tahapan dalam mengajarkan suatu kewajiban sebagai muslim. Ada tahapan suruh atau dilatih untuk melakukan sebuah kewajiban pada usia 7 tahun dan sanksi baru diterapkan pada usia selanjutnya. Hal tersebut merupakan tahapan pendidikan yang luar biasa karena Islam sangat mulia dan mengajarkan pentingnya melangkah secara bertahap.

Berikut juga ketika kita hendak megajarkan membuang sampah pada tempatnya, anak pada usia ini bisa memahami penjelasan dan mengenal akan sebab akibat sehingga dampak positif negatif dalam membuang sampah sembarangan bisa dijelaskan kepada anak - anak kita. Berikut juga ketika kita hendak mengajarkan pentingnya belajar,  maka kita bisa menjelaskan bagaimana keuntungan kita ketika kita banyak ilmu dan negatifnya ketika kita tidak tahu apa - apa atau bodoh karena malas belajar. Pada usia 7 - 14 tahun, kebutuhan anak akan bermain sudah berkurang sehingga penjelasan - penjelasan dengan menggunakan bahasa anak akan memudahkan kita dalam memberikan pendidikan.

Ayah Bunda, dalam memberikan pendidikan pada usia ini tentunya bukan sesuatu yang terputus dari periode sebelumnya. Dalam memberikan pendidikan kepada anak harus memiliki konsep kesinambungan. Misal dalam mengajarkan membuang sampah pada tempatnya, tentu di periode sebelumnya Ayah Bunda sudah memberikan contoh atau keteladanan sejak usia 0 bahkan akan lebih baik memberi teladan sejak usia dalam kandungan. Jika konsep pendidikan yang diberikan kesinambungan, tentu akan memudahkan Ayah Bunda dalam memberikan pendidikan dan tingkat keberhasilannya pun akan semakin baik. Dalam artian, jika Ayah Bunda sudah memberikan teladan sejak kandungan dan mengajak interaksi di masa itu maka hal tersebut akan memudahkan Ayah Bunda dalam memberikan pemdidikan pada usia berikutnya.

Maka Ayah Bunda, keteladanan adalah sesuatu yang mutlak di terima oleh anak - anak. Keteladanan yang diberikan oleh orang - orang terdekat yakni Ayah Bunda. Bahkan keteladanan ini bisa dikembangkan, karena bisa jadi dalam 1 rumah ada banyak orang, misal ada Ayah Bunda, Kakek Nenek dan paman, maka dalam kasus seperti ini harus ada kekompakan dalam 1 rumah sehingga pendidikan akan sangat jelas terarah dan anak - anak bisa fokus pada teladan yang diberikan


Selamat aktivitas ....

Senin, 23 Desember 2019

0 - 6 Tahun ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

TANGISANMU BAHAGIA KAMI

Setelah kurang lebih 9 bulan lamanya dalam kandungan disertai heroiknya Ayah Bunda, tibalah ia pada gerbang menuju pintu dunia. Gerbang ini yang kemudian kita kenal fase kelahiran. Coba Ayah Bunda, ingat kembali ketika istri kita hendak melahirkan, suara apa yang di nanti ? Dengan segala galaunya, kepanikannya, saat menunggu di depan ruang persalinan hanyalah suara tangisan bayi kita yang kita tunggu. Iyakan ? Suara tangisan bayi kita menjadi senyum terikhlas kita, seakan kita menang akan sebuah pertandingan besar. Memang benar sih, buat Bunda, melahirkan adalah pertandingan, pertandingan hidup dan mati. Sakitnya saat itu mungkin tak dapat lagi diceritakan. Tak ada rasa sakit yang menyamai saat kondisi genting saat hendak lahiran. Namun ketika tangisan bayi mungil kita, rasa sakit itu seakan langsung hilang. Ajaib bukan ? Dan Ayah serta keluarga yang lain pun sangat bahagia. Maka tak salah jika saya menuliskan kalimat, tangisanmu bahagia kami.

Sampailah sang buah hati di dunia bersama kita, keluarga baru kita. Kehadirannya, telah merubah semua suasana keluarga. Semuanya menjadi bahagia ... Bahagia yang diiringi oleh canda tawa sang buah hati. Namun di sini perjuangan berikutnya akan dimulai lagi. Iya, perjuangan Ayah Bunda dalam mendidik anak telah masuk pada ronde berikutnya. Mutia Anggraeni dalam tulisannya mengatakan bahwa usia 0 - 3 tahun merupakan usia emas, di masa ini anak akan menjadi peniru ulung (https://parenting.dream.co.id/ibu-dan-anak/pedoman-penting-saat-mengasuh-anak-usia-0-3-tahun). Memahami apa yang disampaikan oleh Mutia Anggraeni di atas, maka dalam usia tersebut anak tidak butuh banyak ucapan, yang dibutuhkan adalah perilaku Ayah Bunda setiap hari. Tentunya perilaku yang sangat mendidik. Sehingga pada masa - masa ini para orang tua sangatlah penting untuk memperhatikan setiap perilaku yang hendak diperbuat. Karena pada masa ini kita sebagai orang tua menjadi sorotan layar rekaman yang super. Rekaman yang susah dihapus, dan rekaman yang mampu menjadi pondasi dasar buat sang buah hati dalam menapaki kehidupan berikutnya.

Teringat seorang anak yang masih usia 2,5 tahun, Panggil aja dia si cakep Abidzar, dia selalu menggerakkan tangannya layaknya seorang juru parkir ketika ayahnya mulai mengeluarkan mobil dari garasinya. Dan hal itu selalu terulang dan terulang di hari berikutnya. Selidik punya selidik, ternyata anak ini sering melihat ayahnya melakukan hal tersebut ketika ada relasinya mulai mengendarai mobil. Maklumlah Ayahnya adalah seorang montir mobil.

Hal tersebut tentu bukan sebagai kebetulan saja melainkan ada pelajaran buat Ayah Bunda, ternyata apa yang kita lakukan itu cenderung di tiru oleh anak kita yang masih usia 0 - 6 tahun. Bahkan peniruannya bisa sama persis dengan yang kita lakukan. Coba Ayah Bunda bayangkan, bagaimana seandainya yang dilakukan Ayah Bunda semuanya adalah hal positif yang syarat dengan ilmu buat anak kita, tentu anak kita akan menjadi luar biasa hebatnya sejak dini. Yang dimaksud dengan hal positif yang syarat dengan ilmu, misal Ayah Bunda selalu sholat shubuh tepat waktu, mengawali semua aktivitas dengan bacaan Basmalah, disiplin olah raga, berdoa ketika hendak dan selesai makan, berdoa ketika hendak dan bangun tidur, senantiasa berkata sopan dan tebar senyum pada orang lain, dan lain sebagainya. Tentu anak kita akan meniru dan bisa jadi dia lakukan setiap hari. Tentu kita sepaham, jika suatu perbuatan yang dilakukan setiap hari dengan secara berulang maka hal itu akan menjadi karakter diri. Iya kan ? Maka, sekali lagi Anda bayangkan jika anak kita melakukan hal positif setiap hari dan di ulang - ulang maka anak - anak akan menjadi pribadi yang memiliki karakter sholeh. Karakter yang Anda bentuk tanpa sekolah formal tanpa banyak bicara, akan menjadi karakter dan pondasi dia dalam menapaki hidupnya kelak.

So, usia 0 - 6 tahun pendidikan anak berada di tangan orang tuanya. Berada di dalam keluarga. Dan ini yang disebut pendidikan usia emas. Maka jangan lewatkan masa - masa ini dengan menitipkan anak - anak pada orang lain atau pengasuh. Lebih - lebih pada orang yang karakternya sungguh jauh dari sholeh / sholehah. Anda sayang anak Anda bukan? Tentu dong, maka mari kita asuh dan didik anak kita mulai dari kandungan hingga usia keemasan. Jangan pernah lelah, Ayah Bunda !

Masa Kehamilan ... AYAH BUNDAKU HEBAT !

MASA KEHAMILAN

Menjadi Ayah dan Bunda secara resmi sah jika ada sang buah hati yang hadir di tengah - tengah keduanya. Meski tak ada acara khusus, namun kehadiran sang buah hati telah memberi label baru buat sepasang suami istri dengan sebutan Ayah Bunda. Gembira dan bahagia akan selalu ada pada keluarga yang lengkap dengan sang buah hati, ada canda, tangis bahkan ada teriakan - teriakan berebut jika buah hati kita lebih dari satu. Intinya kehadiran buah hati ditengah - tengah kita menjadikan keluarga semakin ramai dan seru banget bahagianya. 

Namun dibalik kebahagiaan itulah sebenarnya perjuangan kedua telah mulai. Kenapa perjuangan kedua ? Iyap, dimaksudkan disini adalah perjuangan setelah perjuangan awal yakni masa kandungan. Ketika mengandung tentu Ayah Bunda memiliki cerita khusus, Cerita yang khas dengan kondisi kehamilan Bunda. Masa kehamilan masing - masing memiliki cerita yang unik, ada yang pusing dan mual selama hamil muda, mual ketika bau keringat suami, mual ketika bau bakso, bahkan bau nasi pun juga mual - mual. Disitu perjuangan calon Bunda yang sangat berat. Selama 9 bulan kondisi yang lemah dan semakin lemah, namun ada semangat dan bahagia karena sebentar lagi akan lahir buah hati sekaligus buah cinta. Apakah Istri saja yang berjuang pada masa kehamilan ? Tentu saja tidak, Suami juga berperan dalam perjuangan masa ini. Suami harus direpotkan dengan berbagai permintaan istri yang mungkin banyak anehnya, bahasa kita dikenal dengan ngidam. Bahkan ada Suami yang harus merasakan mual juga lantaran Istri hamil, kalau kata para leluhur ... Jika suami ikut merasakan tanda - tanda kehamilan berarti anaknya perempuan.... Hehehe, mitos atau keyakinan ya ? Terserah deh jawabnya. Dan itu semua metupakan bentuk perjuangan fisik Suami Istri ketika masa - masa kehamilan.

Lalu adakah perjuangan non fisik ? Ada dong. Coba ingat - ingat Ayah Bunda, apa yang dirasa atau diharapkan ketika masa kehamilan ? Tentu saja jawaban beragam. Sebut saja Ibu Dewi, pada masa kehamilannya, dia ingin sekali memiliki anak yang cantik atau ganteng jika laki - laki. Maka perjuangan non fisiknya berupa doa - doa dan bacaan - bacaan Al Qur'an yang khusus dimintakan supaya anak yang lahir kelak sesuai keinginannya. Selain itu, Dia juga berharap kelak lahirannya lancar, dimudahkan semuanya. Maka setiap usai sholat bahkan setiap saat Dia dan Suami selalu meminta pada Alloh SWT. Dalam tradisi, ada tuntunan membaca 7 surat diantaranya Surat Lukman, Maryam, Waqiah, Ar Rohman, Al Mulk, Yassin dan Kahfi. Dibaca setiap hari, dengan harapan kelak anak akn lahir sesuai harapan Ayah Bunda.

Selain itu, bagaimana kedua calon Ayah Bunda ini saling menjaga suasana supaya psikologis Istri pada masa kehamilan ini untuk tetap stabil. Karena kondisi jiwa seorang istri yang sedang hamil akan mempengaruhi proses kelahiran bahkan watak dari buah hati kelak. Dan mungkin bentuk perjuangan - perjuangan lain yang belum tersebut di sini. Berdasarkan penjelasan Muflichatus Sholihah, MPdI dalam acara parenting online yang diadakan oleh Bimbel Rumah Pendidikan ' Avicenna ", menurut beliau yang perlu dilakukan oleh calon Ayah Bunda pada masa kehamilan diantaranya :
  1. Berdoa
  2. Melibatkan putranya dalam kandungan dalam semua aktifitasnya
Sementara menurut Ka Wawan Hermawan Husdiawan dalam bukunya Golden Parenting menjelaskan bahwa terdapat masa Imprint Period dalam kehamilan. Dimana masa - masa itu merupakan masa yang sangat berharga. Masa kehamilan membutuhkan perhatian 5 kali sehari dibandingkan dengan biasanya. Imprint Period harus menjadi perhatian utama, karena bisa menentukan kondisi seseorang pada masa dewasa bahkan tuanya kelak. Dalam bukunya pula, Beliau menjelaskan bahwa bukankah apa yang dilihat, didengar dan dirasakan ibu hamil akan sangat berpengaruh pada jiwa seorang anak. Bila baik yang dirasakan maka baiklah kondisi janin. Maka baikkanlah jiwa sang ibu sehingga kelak akan lahir sebaik - baik hamba. 

Ayah Bunda, kehebatan Anda belum berarti jika belum berperan aktif dalam pendidikan sang buah hati ketika di alam rahim. Maka bangunlah kehebatan Anda sejak masa - masa penting ini. Saya tekankan lagi bahwa pendidikan pada masa kehamilan sangat penting buat pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati kelak. Maka jangan pernah di lewatkan !🦰


Kamis, 19 Desember 2019

MANAJERIAL PART 1

CERITA 1

Hari ini usai sudah rapat menentukan kesepakatan bersama terkait program - program sekolah yang segera di realisasikan. Dalam kesepakatan tersebut jelas sekali hasil- hasil yang di ketahui bersama, mulai dari ketua, wakil, sekretaris, bendahara dan sie- sie yang semuanya sudah di ketok palu kesepakatan. Hari demi hari, waktu tak berhenti tak ada perbedaan yang nampak. Semuanya berjalan seperti biasa. Yang aktif masuk dari karyawan kami ya itu itu saja. Dan yang jarang masuk kerja ya jelas, mereka saja. Terus demikian kami berjalan hingga hampir 4 bulan setelah kesepakatan rapat dihasilkan. Hasil rapat seakan hambyar tak ada rasa. Namun pimpinan bersikukuh, bagaimana pun program harus segera direalisasikan. Maklum, pimpinan pun punya pimpinan lagi diatasnya, yang karena itu juga dengan segala kondisi bawahan yang notabene minus aktifnya, terus mendesak segera melaksanakan program. 

Yang menjadi sorotan adalah ketika pimpinan mendelegasikan semua kesepakatan rapat pada karyawan yang aktif masuk kerja dan tergolong orang yang aktif berkarya. Tentu hal ini menjadi sebuah kebingungan. Yang pasif dibiarkan, tanpa tindakan apapun. Sementara yang aktif kerja, dialah yang kemudian di uber- uber dengan tugas. Seperti halnya anak sekolah, ada tugas individu dan tugas kelompok. Hanya berganti nama, jika pada sebuah organisasi yang ada kerja individu dan kerja team. Tentu saja kerja individu menjadi tanggung jawab perseorangan. Namun pada kerja team, kesuksesan merupakan hasil kerja keras bersama. Ketika tugas team yang lain dilimpahkan pada team lain. Inilah puncak masalah, semua menjadi tertimbun. Tugas individu belum selesai, tumpang dengan tugas lainnya. Hingga akhirnya semua menjadi amburadul, hampir tak ada tugas yang tuntas. Hingga sebagian karyawan merasa lelah dengan kondisi. Karyawan yang aktif semakin aktif dan semakin cepat lelah. Dan akhirnya jenuh melanda hati - hati mereka. Para bawahan sangat miris, prinsip mereka adalah " Yang Penting BOS senang ".
Menurut Anda, bagaimanakah model kepemimpinan di atas?

REWARD DAN PUNISH DITERAPKAN DIMANA?

Reward dan punish sedikit telah kita pahami pada tulisan sebelumnya. Begitu pentingnya kedua hal tersebut pun sudah sedikit kita mengenalnya. Pertanyaan berikutnya, dimanakah kita menerapkan reward dan punish?

Sebelum penulis menjawab pertanyaan di atas. Penulis sedikit memperjelas pengertian dari reward dan punish. Reward adalah sebuah penghargaan atas apa yang telah dicapai oleh seseorang. Reward bisa berupa pujian lesan atau acungan jempol, hadiah berupa barang atau hal lain yang membuat orang lain senang. Sementara punish merupakan sanksi atau hukuman terhadap kesalahan atau kelalaian seseorang yang berakibat buruk pada sebuah organisasi. Punish bisa berupa teguran, hukuman atau sesuatu yang bisa mengingatkan akan kesalahan yang dilakukan oleh seseorang.

Memahami definisi reward dan punish di atas, tentu nalar kita akan beranggapan bahwa keduanya sangat penting diterapkan di sebuah organisasi. Organisasi bisa dimaksudkan organisasi pendidikan, perusahaan bahkan organisasi sosial pun perlu menerapkan ini semua. Reward dan punish akan selalu berjalan seiringan dengan peraturan atau tata tertib organisasi. Dan peraturan merupakan rambu rambu atau batasan dan juga pengendali dalam menggapai visi sebuah organisasi. Tanpa rambu- rambu, jelas ada kemustahilan akan tercapainya visi sebuah organisasi. 

Maka dari itu, jika Anda adalah seorang kepala sekolah atau pimpinan, reward dan punish mutlak diperlukan dan diterapkan. Karena dengan keduanya, maka bawahan Anda akan mudah dikendalikan dan kemudian mampu meminimalisir hal - hal negatif dalam menggapai cita-cita atau impian.

Salam semangat 

Rabu, 18 Desember 2019

AL QUR'AN ADA PUNISH DAN REWARD

Islam adalah agama yang luar biasa. Sejak dini sekali, segala kebutuhan manusia telah dipersiapkan oleh Islam. Yang kesemuanya bisa di lihat dan dibaca serta dipahami dalam kitab suci Al-Qur'an Karim. Mulai dari hal terkecil bahkan sepele anggapan manusia sampai pada sesuatu yang besar yang terkadang otak manusia tak mampu membayangkan semuanya. 

Satu saja kita ambil dari Al Qur'an Karim terkait Punish dan reward. Al-Qur'an sudah mengajarkan dengan sangat jelas bagi yang mau belajar memahami. Kita lihat dalam surat Al Maidah yang berbunyi : 
" Bersyukurlah kamu maka KAMI akan menambah dan barang siapa yang kufur nikmat maka sesungguhnya adzab KAMI sangat pedih "

Kita lihat bagaimana Al-Qur'an menjelaskan bahwa Alloh SWT pun akan memberikan reward berupa penambahan - penambahan Rizqi jika kita mau bersyukur. Dan disitu ada punish, yakni jika kita kufur nikmat maka adzab luar biasa akan diterimakan. Dan yang terpenting dari itu, coba kita amati bersama bagaimana susunan kalimat Alloh SWT dalam menerapkannya, ternyata kalimat pertama adalah reward. Iya, kita dimotivasi untuk berbuat baik kemudian akan menerima reward. Dan setelah itu barulah punish dijelaskan, kapan kita akan menerima punish? Yakni ketika kita kufur nikmat.

Sudah jelas bukan bagaimana Al Qur'an mengajarkan kita semua tentang penerapan reward dan punish. Reward diterapkan di depan baru kemudian punish. Jadi, jangan ragu ketika Anda adalah seseorang yang memiliki kekuasaan di bidang tertentu untuk menerapkan reward dan punish. Karena kedua hal tersebut sangat diperlukan dalam pertumbuhan sebuah organisasi.

Selamat pagi dan selamat berkarya ...

SANKSI DAN REWARD

Sanksi dan reward atau reward dan sanksi? Nampak sama tapi beda. Beda tindakan dan beda pula akibatnya. 

Sebelum pembahasan lebih dalam lagi. Alangkah baiknya jika kita pahami betul dimana-mana sanksi dan reward atau sebalik harus diterapkan. Menurut pendapat saya selaku praktisi pendidikan, sanksi dan reward harus diterapkan pada semua kegiatan yang bernotabene sebagai organisasi. Semisal dalam perusahaan, tentu saja hal ini harus diberlakukan. Jadi sanksi dan reward tidak hanya diberlakukan pada organisasi pendidikan saja. 

Secara umum, kita merasakan betul bagaimana rasa hati ketika apa yang telah kita lakukan di puji oleh seseorang. Tentu saja pujian itu akan sangat berefek. Bisa negatif atau positif. Semua tergantung orang yang mengalaminya.

Kita bahas efek positif saja. Coba ingat lagi, bagaimana rasanya ketika Anda dipuji orang karena jiwa kreatif Anda? Tentu saja Anda akan semakin percaya diri, bertambah semangat dan tentunya akan bertekad membuat kreasi - kreasi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa pujian mampu membangkitkan semangat. Nah, jelas sekali hal ini sangat menguntungkan bagi sebuah organisasi apapun itu. Misal dalam perusahaan, maka bawahan yang sering dipuji akan semakin semangat dalam bekerja dan loyalitas nya semakin tinggi. Jika pujian ini atau reward diterapkan di sekolah, maka bisa jadi murid murid Anda akan semakin sempurna belajar, tingkat percaya dirinya semakin meningkat. Dengan demikian, reward berupa pujian ini sangat berarti dalam mewujudkan visi seseorang. Tentu saja berikan reward dalam pujian sebijak sana mungkin. Jangan terlalu di obral atau di tahan. Namun jangan sampai Anda pelit dalam memberi reward berupa pujian.

Salam semangat ... 

KETIKA SEMBUNYI - SEMBUNYI

Hari ini dia ada di sana lagi. Dan keluar ruangan dengan tergesa - gesa, nampak ada  gerakan cepat supaya tidak diketahui orang. Terus terang ada kecemberuan di hati ini ketika dirinya berada di ruangan yang lain. Yang aku tahu, dia adalah teman kerjaku yang kemudian keluar dari kumpulan kami beberapa bulan lalu. Namun sayang di sayang, setelah itu dirinya bergabung dengan rekan kerja yang masih satu lokasi dengan kami. Ah, kecemburuanku karena aku cinta tempat kerjaku. Keluarmu dari kumpulan kami karena dirimu yang kecewa pada seseorang yang membuat kamu berpaling dan seakan ngece. Ketahuilah, engkau tetap teman kami, saudara kami bahkan mungkin lebih dari itu. Namun aku juga kecewa karena engkau harus berpindah tempat kerja yang masih saudara dengan kami. Bukan aku mengungkit tapi sebuah kenyataan bahwa engkau bisa, kemampuan kamu teruji dari tempat kerja kami. Kemampuan yang telah engkau miliki, kini engkau berikan pada yang lain. Kau berikan pada saudara tertua kami. 

Wahai saudara, bijaklah dalam membuat keputusan hidup. Jika keputusanmu ada pengaruh dengan orang lain, pertimbangkanlah semuanya. Jangan sampai ada yang terluka karena keputusanmu. Ingat ketika engkau pamit, kamu bilang resign, kok masih berputar di sekitaran kami.
Wahai saudara, dewasalah dalam bertindak. Kami adalah bersaudara. Dengan sikapmu seperti itu seakan mengumbar kepada khalayak ramai bahwa engkau kecewa pada tempat kerja pertamamu. Sesuatu yang buruk janganlah di umbar kemana - mana.

Wahai saudara, kecewa ini semoga segera terlempar jauh. Terkadang kita tidak sadar bahwa sikap kita sangat menyakitkan. Meski sebenarnya diri ini paham, apa yang kita lakukan salah. Kita harus sembunyi - sembunyi dalam melakukan sesuatu, berarti kita sadar kalau hal itu adalah salah. Maka jangan kemudian kesalahan harus dipertahan. Segera kembali ke jalan yang benar dan lurus. Jika diri kita benar, maka akan dengan sangat percaya diri melangkah kemana pun tanpa perlu sembunyi - sembunyi.

Salam perbaiki diri

Selasa, 17 Desember 2019

ENGKAULAH sandaranku

Air mata seakan tak tertahankan
Hati terasa sesak
Ketika rasa ingin di hati tak terpenuhi
Bukan sesuatu yang muluk bahkan mewah 
Untuk belanja setiap hari tak ada
Ingin sekali beli buku buat gizi jiwa, namun Sulit banget mau menganggarkan
Ingin bersedekah terasa berat banget karena seakan tak cukup untuk kebutuhan

Namun ku tekadkan untuk memenuhi perintahMU ya Alloh ...
Bahkan dengan sedekahku yang sedikit, aku tetap menagih janji atas apa yang telah ENGKAU janjikan

Dengan sedekah, aku ingin hartaku bertambah
Dengan sedekah, aku ingin kebutuhan kami terpenuhi
Dengan sedekah, aku ingin impian kami segera terwujud
Dengan sedekah, aku ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat 

Ya Alloh, ku tekadkan sedekah jatah bulanan buat mertua
Meski tak seberapa buatMU, namun itu besar buatku Ya Alloh
Meski dengan terpaksa kukeluarkan yang besar
Karena ingin sesuatu yang lebih besar lagi

Ya Alloh, ku mohon lewat tulisan ini semakin menguatkan aku
Bahwa ENGKAU ada
Dan ENGKAU peduli

Aku lemah...
Aku tak bisa apa-apa ...  
Semua harus ada ENGKAU 

Hanya keyakinan yang membuat aku terus melangkah...
Semoga ENGKAU ridho ya Alloh

PIMPINAN KURANG KASIH PENGHARGAAN

Sedikit eksperimen ... Ternyata apa yang menjadi dugaan menjadi sebuah kebenaran ... 
Ketika ada prestasi susah menghargai tapi ketika ada pelanggaran dengan sigap di atur sedemikian hingga tuk segera dihakimi ... 
Jika atasan main kayak begitu, maka sangat capek para guru bersusah payah mendidik karakter anak-anak tapi atasan tak kasih contoh sama sekali ... 
Mari kita semua belajar menghargai orang lain, jangan menghakimi di depan orang banyak, kita lakukan ... Sungguh nista 🙏

Diatas salah satu ungkapan kecewa akan salah satu model kepemimpinan yang terjadi saat ini. Pemimpin dengan bertitel M (master) karakter pemimpin belum dimiliki. Bawahan itu juga manusia yang punya hati. Mereka akan sangat merasa istimewa jika setiap langkah prestasi diberikan penghargaan. Meski penghargaan itu berupa pujian semata. Prestasi bukan hanya dalam ajang perlombaan, namun prestasi adalah sesuatu yang bernilai lebih dari yang lain yang mampu memberikan sumbangsih kemajuan atas sebuah keorganisasian. Sehingga bisa jadi, prestasi itu bisa terjadi dalam keseharian kita. 

Lalu apakah pimpinan harus memperhatikan setiap hari? Iya, saya selaku praktisi pendidikan sangat mengharuskan hal itu. Bagaimana mungkin seorang pimpinan bisa menghargai bawahan jika dia tidak memantau setiap hari. Prestasi sekecil apapun perlu dihargai. Meski pada dasarnya, bawahan tidak haus pujian, mereka akan tetap loyal akan kinerja di sebuah organisasi namun kenyataan bahwa pujian mampu membangkitkan semangat yang mulai pudar. 

Model kepemimpinan seperti ini sebenarnya masih terjadi di beberapa sekolah, dalam artian guru lebih mengedepankan sanksi ketimbang penghargaan. Mereka para guru akan sangat peka akan pelanggaran para siswa, namun ketika ada prestasi, misal membuang sampah di tempatnya, susah banget memberi pujian meski sekedar acungan jempol. Saya katakan, dia guru yang pelit. 

Padahal, seandainya anak-anak dipuji, maka ketaatan yang luar biasa akan mereka berikan. Ini juga yang akan terjadi dalam sebuah organisasi, jika pujian sering diberikan oleh pimpinan maka loyalitas bawahan akan sangat luar biasa.

Demikian, catatan hari ini sekedar corat coret... Jika salah mohon kritik dan saran. Jika benar mudah mudahan bisa menjadi inspirasi buat kita semua... Aamiin

Senin, 16 Desember 2019

BERMIMPILAH

Mimpi itu gratis ...
Mimpi itu jadi optimis ...
Mimpi adalah harapan jiwa yang belum terungkap ...
Namun akan segera terungkap
Bersama ilmu dan ikhtiar ...
Kemudian tawakkal

Ayo bermimpi, karena yaqin ... Alloh SWT akan mewujudkan impian kita

Mimpi akan mewujudkan target
Target untuk menentukan ikhtiar
Mengenal ikhtiar maka mudah menggunakan ilmu
Dengan ilmu kita harus yakin
Akhirnya , memohon kepada Alloh SWT adalah penutup ikhtiar kita

Mimpiku di tahun 2020
1. Daftar haji 4 orang : Aku, suami, Bapak dan Ibu
2. Memiliki mobil, terios menjadi milikku
3. Renovasi Rumah. Ku buat nyaman rumah untuk semua orang yang tinggal di dalamnya
Ikhtiar adalah jalanku, Tawakkal adalah kepasrahanku... namun aku yakin, Alloh SWT akan mewujudkan di tahun 2020

BE HAPPY IN 2020 YEARS

BERSEDEKAH

Jangan risau ...
Jangan galau ...
Ketika rizqi yang kau terima tak sesuai harapan
Bahkan seperti tak mampu memenuhi kebutuhanmu
Jangan ragu bersedekah ...
Bersedekahlah ...
Buat orang lain senang karena kamu ...
Sedekahmu tak kan hilang
Bahkan semua kebutuhan akan segera terpenuhi
Yakinlah !!
Bersama Alloh SWT semua akan terwujud, Insya Alloh

AMANAH

Pegang erat amanah

Amanah kecil dan besar ... fokus ke amanah
Dia merupakan tugas yang dipercayakan kepada kamu
Pegang dia jangan sampai terlepas
Kamu berhasil dalam menjaga amanah
Maka yaqinlah, Alloh SWT akan memberi amanah yang besar buat kamu

Minggu, 08 Desember 2019

KECEWA YANG TAK KUNJUNG PADAM

Ah ... Entah mengapa rasa ini, kecewa pada 7 tahun silam tak dapat enyah dari hati. Hati yang jauh dari bersih tak mampu lagi tuk menutupi rasa ini. Rasa yang seakan tergaruk oleh kondisi saat ini yang mengharuskan diri terus mengalah. Meski dari hati yang paling dalam, paham betul ini bukan masalah mengalah tapi membalas ketidakadilan dengan kebaikan. 

Oh... Berat gaesss. Seakan hati dipertaruhkan. Namun lawan kali ini gak main main, mertua. Yes, mertua. Mertua sama kedudukannya dengan orang tua. Nah ini gaesss berat banget. Belum lagi, kita harus dapat ridho dari orang tua dan jalan berbuat baik kepada mertua adalah menuju Ridlo... Meski dulu pernah tersakiti diri ini.

Namun bismillah ... Dengan berat hati dan moga seiring perjalanan waktu... langkah ini diperingankan, aamiin. Yes gaess, kudu memaksakan diri, meski terurai air mata. Bismillah, mulai bulan depan ku tekadkan untuk membagi gaji suamiku dengan mertua. Ini berat gaesss karena jujur, gaji suami dibawah 2 juta kadang juga pas 2 juta harus ku bagi dengan mertua dan dengan anak suami dengan istri pertamanya. Padahal gaji segitu, terkadang ... Ah, InsyaAlloh cukup, dan yaqin jalan dan janji Alloh SWT itu pasti. 

Tutup rapat kecewa dan lurus pada impian ... InsyaAlloh jalan kemudahan akan terwujud, Aamiin

Kamis, 28 November 2019

KISAH PAGI SI KECIL

Bermula dari semalam hendak tidur, si kecil yang saat ini sudah menginjak usia 7 tahun berpesan kepada sang bunda, bahwa besok pagi dia minta dibangunkan pagi-pagi jam 4. Dia berkehendak menjaga saudaranya yang masih 3 tahun yang di tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sedang keluar kota karena ada beberapa keperluan. Dia mengatakan bahwa dia harus menjaga saudara kecilnya karena kakek harus pergi ke sawah pagi hari sementara nenek harus mempersiapkan kebutuhan sarapan di dapur, sementara orang lain yang tinggal di rumah itu harus bersiap diri untuk segera berangkat kerja. Mencoba melihat dan memahami kondisi yang ada, dia yang masih anak-anak merasa terpanggil untuk berbuat kebaikan dengan berbagai pengorbanan. Pengorbanan bangun tidur di luar kebiasaan, dia bangun lebih pagi. Dia siap membantu orang lain meski jam segitu harusnya dia nyaman di tempat tidur bahkan tak terbesit dirinya untuk bermain di pagi hari. Anak kecil yang berbuat kebaikan tanpa berpikir panjang, balasan apa yang dia terima dari kebaikan yang dia berikan. Dia berbuat baik tanpa menuntut apapun, bahkan dia mengorbankan waktu yang semestinya dia gunakan untuk kesenangannya.  Ah ... Andaikan itu terjadi sama orang dewasa, pasti dunia dipenuhi dengan kebaikan.

Bisa kita bayangkan andai semua orang bersikap seperti halnya anak kecil tersebut. Pasti dunia begitu indah. Benarkan?  Berbuat baik tanpa berpikir balasan yang bakal dia terima. Tidak berpikir akan balasan yang hendak ia terima dari si penerima kebaikan, dia hanya berharap balasan dari sang pencipta, Maha Besar tanpa tandingan. Bukankah DIA sudah menjanjikan, setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, bukankah itu sudah jelas bahwa semua kebaikan yang kita tebar selalu dalam perhitungannya. Tak ada yang meleset. Semua kebaikan akan secara otomatis berbalik kepada si penebar kebaikan. Lalu, mengapa kah kita disibukkan dengan sesuatu yang tak seharusnya. 

Mari berbagi karena berbagi itu sungguh indah 

Rabu, 27 November 2019

KATA TERPESAN

Melewati jalanan besar dengan bersepeda motor membuat diri asyik tengok kanan dan kiri. Pemandangan alami begitu indah dan berbagai model minimalis dalam perumahan pun seakan membuat mata terlena. Namun ada kata yang terlintas, yang membuat keasyikan menjadi kemanyunan yang penuh dengan tanda tanya. Kata yang mungkin bagi saya di wilayah timur tak pantas untuk di ucap bahkan dilihat pun terasa saru. 

Kata yang terlintas di mata itu, kata " JANCUK " mohon maaf ini harus saya tulis dengan jelas, dengan tujuan supaya tidak ada kesalah pahaman di antara kita. Kata itu terlintas dua kali di depan mata. Pertama, kata tersebut menjadi sebuah nama makanan di warung pojok kaki lima. Kedua, kata tersebut tertulis jelas di kaos seorang remaja yang lewat di depan saya. Tentu saja, ini bukan kebetulan. Seakan hendak menunjukkan maksud tertentu, apa itu? Entahlah. 

Bagi sebagian wilayah, mungkin kata tersebut bukan sesuatu yang saru, menjadi kata yang biasa digunakan oleh masyarakat. Tapi bagi saya, kata tersebut  seperti mencemooh dengan menjatuhkan harga diri dari yang dicemooh. Tentu saja sangat menyakitkan. Kata tersebut di wilayah saya sangat dihindari untuk di ucapkan. 

Namun bukan masalah di warung atau di kaos. Fokus saya adalah pada pendidikan karakter yang telah tercanangkan oleh pemerintah seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013 pada sekolah - sekolah, termasuk sekolah yang terdapat di wilayah kami. Pendidikan karakter telah diusahakan oleh para guru untuk terlaksana sesuai harapan pemerintah. Namun pada pelaksanaannya sudah sangat tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak. 

Jika sebuah cita telah tertanam pada program dan berjalan rapi namun tanpa dukungan dari pemerintah dan warga sekitar maka hal itu akan sangat melelahkan. Siapa yang lelah? Tentu saja para pelaksana program tersebut. Dalam hal ini adalah guru dan tenaga kependidikan di sekolah sekolah. Para guru yang mengerahkan segala tenaga untuk mewujudkan cita dan harapan dan pelaksana total dari program kini akan hangus. Misal kasus kata yang tersebut di atas, tanpa ada penanganan dari pemerintah terkait dengan warung yang menyajikan menu dengan kata saru. Bahkan dari kaos yang tertulis kata saru. Semisal ada kepedulian dari pabrik kaos ataupun masyarakat maka semuanya akan berjalan seiring dan itu mempercepat terwujudnya cita dan harapan kita semua... InsyaAlloh

Selasa, 26 November 2019

KETIKA REMAJA BERSEKOLAH

Untuk ke sekian kali, hal hal yang tak seharusnya terjadi, hari ini terjadi lagi. Entah apa yang ada dibenak mereka, ada motor teman yang diisi air, buku yang digambar gambari sesuatu yang tak pantas dilihat, sepatu yang disembunyikan. Ah hidup mereka masih terbatas dengan usil pada teman-temannya. Usil yang merugikan temannya atau orang lain ini yang seakan sepeleh buat mereka para pelaku namun bikin susah bagi teman lainnya. Bahkan para guru di sekolah pun di bikin pusing oleh tingkah laku mereka yang susah untuk dijauhi. 

Sekolah di tingkat menengah atau SMP memang dunia rame. Dunia yang dipenuhi oleh anak-anak yang sebagian dari mereka bahkan tak bisa diam. Mereka sangat aktif, namun beberapa anak keaktifannya semakin buat pusing para guru. Beberapa pertanyaan yang mungkin jawaban Anda merupakan solusi dari masalah masalah di atas, diantaranya :
  1. Apakah mereka tidak mengenal mana yang baik dan buruk?
  2. Apakah mereka tidak menggunakan perasaannya ketika berlaku jahil sama teman temannya?
  3. Apakah memang tersedia fasilitas untuk mereka berbuat jahil?
Nah, Bapak Ibu yang mungkin berprofesi sebagai guru di sekolah swasta pasti pernah merasakan kejahilan anak-anak yang terkadang sangat bikin pusing untuk menanganinya. Ketika kita baca tiga pertanyaan di atas, maka adakah peran kita di dalamnya? Tentu saja Bapak Ibu guru, ketika kejadian itu di sekolah maka peran Anda terhadap kejahilan yang dilakukan anak-anak tentu ada. Entah, terkait pengajaran tentang rasa empati yang kurang, rasa sayang kepada teman belum tersentuh dalam setiap pembelajaran atau mungkin ada fasilitas fasilitas yang seakan mendukung kejahilan anak-anak di sekolah. 

Mengajar anak-anak remaja memang bukan sesuatu yang gampang. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Remaja adalah usia yang mana mereka butuh pengakuan, mencari jati dirinya, mereka seakan tak mau diatur karena ego mereka sangat tinggi. Namun sejatinya, mereka adalah anak-anak yang butuh pengarahan dan pembinaan dengan hati. Bukan omelan, marah dan sanksi saja yang mereka butuhkan. Namun, reward jangan pernah terlupakan. Meski sekedar memuji mereka karena sesuatu yang kecil namun berharga maka pujilah mereka. Pendidikan butuh keseimbangan antara punishmen dan reward. Karena ketika punishmen yang ditonjolkan maka anak akan semakin tidak percaya diri, mereka akan melebel dirinya sebagai anak nakal. Dan jika reward yang diunggulkan maka mereka bisa tumbuh menjadi pribadi materialistik bahkan cenderung manja. Namun, seimbang kanlah keduanya. Tapi ingat, punish/ sanksi bukan kekerasan. Punish/sanksi merupakan didikan yang lebih keras. Jangan pernah menghukum anak-anak tanpa ada arti mendidik supaya mereka menjadi pribadi berkualitas, InsyaAlloh.

HAL BARU

Setiap orang pasti akan senang jika memiliki sesuatu yang baru. Apalagi sesuatu itu merupakan keinginan yang telah lama terpendam dalam lubuk hati yang paling dalam. Ketika keinginan kemudian terwujud maka dunia seakan milik seorang. Semua tampak indah. Ibarat kita sejak dari dulu bermimpi memiliki laptop, ketika kemudian laptop mampu kita miliki, coba bayangkan apa yang kita lakukan ? Pastinya hati akan berbunga tak peduli rasa teman bagaimana. Namun bagaimana pula ketika laptop impian kita sudah di tangan tapi kita tak mampu mengoperasikan nya? Tentu saja, masih ada rasa bangga meski tak bisa menggunakannya.

Sama saja ketika kita mendapat pekerjaan atau jabatan baru, hati senang dan juga bangga namun apa jadinya ketika kita tak tahu tugas atau job description kita, maka kita hanya akan dapat gaya saja namun seperti orang yang bodoh. Bahkan akan terjadi semua yang kita lakukan menjadi serba salah. Hal itu karena ketidak tahuan kita saja.

Oleh karena itu, bukanlah sebuah hal baru kemudian kita bergaya dengan kerennya jabatan kita melainkan memahami semua job description merupakan sesuatu yang mutlak untuk diketahui.

Belajar dan belajar ... Semoga bermanfaat

Senin, 25 November 2019

SEBUAH TEAM

Kata tim dalam sebuah organisasi bukanlah sebuah kata baru. Bahkan disetiap organisasi harus ada sebuah tim yang siap mensukseskan semua program organisasi. Tanpa sebuah tim mustahil sebuah visi akan terwujud. Organisasi tak sebatas pada organisasi politik saja, namun organisasi di sini sudah sangat meluas bahkan dalam sebuah unit pendidikan, sebut saja sekolah perlu adanya sebuah tim. 

Tim di sekolah akan menjalankan berbagai program yang telah tersusun sesuai dengan visi misi sekolah tersebut. Dengan adanya kesatuan kerja dari sebuah tim maka apa yang telah terprogram akan bisa berjalan lancar, minimal hal ini akan mengurangi resiko akan berbagai hambatan yang ada.

Ibarat saja sebuah tim telah terbentuk di sekolah. Tim tersebut menangani tentang bagaimana sebuah silaturahmi dengan wali murid berjalan sesuai dengan harapan sekolah. Sebut saja tim" forum silaturahmi ". Dengan berbagai tugas yang telah tergambar dan dipahami maka tugas tim adalah mensukseskan program tersebut hingga silaturahmi dengan wali murid berjalan dengan sangat erat. 

Kerja sebuah tim adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk terwujudnya forum silaturahmi dan juga bagaimana hasil kerjanya, sehingga kemudian akan adanya evaluasi. Dengan demikian sekolah bisa mengukur seberapa jauh kesuksesan dari tim forum silaturahmi.

Dan yang perlu di ingat, bekerja dalam sebuah tim adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan. Maka jangan pernah kita dengan sengaja, meninggalkan amanah hanya karena ego kita yang tinggi.

Demikian secuil tentang tim, semoga bermanfaat .

Senin, 18 November 2019

DUNIANYA BEGITU INDAH

Suasana ruang belajar begitu ramai. Ada diantaranya yang mendengarkan penjelasan tentor, ada juga yang sedang mengerjakan soal-soal dengan bercanda. Namun diantara mereka ada juga yang asyik dengan dirinya sendiri, tak mau tengok kanan kiri, fokus belajar. Berlari kesana-kemari juga masih menghiasi suasana belajar di bimbel kami. Bimbel yang memang siswanya mulai dari kelas TK B ini sangat ramai dengan situasi belajar seperti di rumah sendiri. 

Kali ini fokus kami pada metode pembelajaran yang dipakai para tentor, yang sering terpancing emosi karena anak-anak yang susah memahami materi. Tak jarang diantara tentor harus mengeluarkan suara yang lumayan keras dengan harapan anak-anak sedikit takut dan kemudian bisa fokus memperhatikan, akhirnya paham akan materi yang tersampaikan. 

Menjadi tak tega ketika melihat anak anak belajar dengan kondisi dipaksa serius. Karena paham betul, dunia anak-anak adalah dunia tanpa beban. Dunia tanpa berpikir panjang. Dunianya hanya saat ini. Maka alangkah tidak tepat jikalau serius harus dipaksa dengan suara keras. Akan sangat tepat jika kita selaku tentor atau guru atau mungkin sebagai orang tua, mengenal betul siapa anak yang sedang dihadapi. Kenali betul baru kemudian masuklah ke dunia mereka. Jangan paksa mereka masuk ke dunia Anda. Dunia anak-anak sangat menyenangkan. Setelah Anda memposisikan diri pada dunia mereka, barulah Anda menemukan cara yang tepat untuk mengajari mereka. Tentu saja dengan cara yang disukai mereka. Buatlah anak anak belajar tanpa ada beban terpaksa. Karena dengan terpaksa semua akan sia sia. Dia hanya akan paham jika ada kita. Di luar itu, mereka akan melupakan yang kita sampaikan. Buatlah anak-anak enjoy, mereka senang baru ajarkan ilmu ilmu baru. Buatlah mereka termotivasi untuk berlatih soal soal, karena terkadang mereka juga tidak tahu, untuk apakah aku berlatih soal.

Jadi, memasuki dunia mereka ketika awal interaksi dalam pembelajaran sangatlah penting terkait akan hasil yang akan dicapai.

Semoga manfaat !

Minggu, 17 November 2019

PENDIDIKAN KARAKTER

Ketika ulangan  semester berakhir dan waktu pembagian raport telah tiba. Tak jarang bahkan hampir semua sekolah menghadirkan orang tua atau wali untuk mengambil raport anak-anaknya. Di kesempatan itulah, ada interaksi antara orang tua dan sekolah. Tentu saja kesempatan seperti ini jangan sampai terlewatkan oleh orang tua maupun guru. Karena selama proses pembelajaran akan banyak temuan temuan yang perlu sekali dikomunikasikan bersama. Diantaranya bagaimana sikap belajar anak-anak kita, bagaimana perilaku anak-anak kita. Lalu, apakah raport tidak menggambarkan semua itu? Lantas apa manfaat buku raport? Tentu diantara kedua ada yang bertanya tanya.

Raport sebagai buku laporan atas kegiatan proses pembelajaran anak-anak di sekolah yang kemudian di evaluasi dalam bentuk ulangan dan hasilnya terwujud dalam bentuk raport. Pada raport kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang dinilai, yakni : spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Kurikulum 2013 lebih condong mengutamakan pendidikan karakter meski tak mengurangi sedikit pun tentang kompetensi yang lain.

Dan lewat tulisan ini, saya selaku penulis sangat berharap besar, orang tua juga lebih mengutamakan Pendidikan karakter. Mengingat, hari ini dan esok bahkan yang lalu, anak-anak kita telah dicekoki dengan berbagai informasi yang terkadang info itu justru membuat anak-anak kita jauh dari akhlak mulia. Anak-anak telah terpengaruh dengan mudah tentang pergaulan bebas, mereka seakan tak mengenal bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Anak-anak semakin menipis sikap hormatnya kepada orang tua, mereka telah dijadikan lupa bahkan tidak tahu akan sikap hormat kepada orang tua. Bagaimana sikap anak-anak kita kepada guru guru nya bahkan bagaimana harusnya mereka berteman seakan tak ada lagi ruang untuk mengenal itu semua. Anak-anak lebih suka belajar untuk mahir dalam game game yang disuguhkan, anak-anak lebih suka mojok untuk mendalami ilmu permayaan. Mereka disibukkan dengan berbagai macam bentuk online. Keprihatinan ini tentu akan semakin miris tanpa perhatian orang tua dan guru.

Maka perlulah kita selaku orang tua dan mungkin guru untuk semakin akrab dan mendekati anak-anak kita. Sesibuk apapun kita, jangan pernah tinggalkan anak-anak kita bebas di luar sana. Panggilan Anda pada sore hari jelang Maghrib sangat penting buat anak anak. Perintah Anda untuk sholat lima waktu pada anak anak Anda sangat penting buat masa depannya. Pendampingan Anda di malam hari, disaat saat waktu belajar sangat dirindukan anak-anak. Bahkan obrolan santai sangat menghangatkan hati anak-anak.

Wahai Ayah Ibu, nilai akademik sangat penting. Tapi jangan engkau menomorsatukan sampai anak-anak tak punya akhlak. Sepandai apapun anak-anak kita, tanpa akhlak maka bisa jadi suatu saat Anda akan terlempar sebagai orang tua. Mari bersama guru dan orang tua saling mengikat jalinan kerjasama, supaya anak-anak aman di masa depannya dan kita pun tak meninggalkan anak-anak dalam kondisi yang lemah.

Sabtu, 16 November 2019

JODOH

Kala itu Aku mencarimu
Kala itu Aku menantimu
Kala itu Aku merindukanmu
Kala itu angan indah bersamamu

Gembira hati kala engkau datang
Gembira hati kala kabarmu merasuk dada
Gembira hati ketika hadirmu
Hadirmu tuk menjemput diriku

Ketika gagahmu cantikmu bersanding
Itulah surga duniaku
Kebahagiaan yang tak bisa terlukiskan
Kebahagiaan yang tak bisa ku ceritakan

Kini engkau hadir di sampingku
Menemani hari hari ku
Melukis kisah bersama jodoh
Jodoh yang tak pernah terbayang dalam benakku

Jodoh yang datang seakan tak peduli akan Aku
Suka atau tidak
Cinta atau tidak
Bahkan
Benci atau tidak

Jodoh telah bersanding mengayuh hidup
Berjalan seiring bersama
Ada senyum, manyun bahkan adu amarah

Namun di hati terdalam, ada cinta yang seakan malu berkata
Ada cinta yang susah terucap
Ada cinta yang terkadang tenggelam karena ego

Ooh jodoh... Lama Aku bersamamu
Entah apa ini
Aku merasa ada sesuatu yang tak nyaman
Namun tak kuasa Aku mengucap
Jodoh ... Inikah sesungguhnya cinta
Jodoh ... Inikah namanya Love
Jodoh ... Inikah namanya JODOH



CINTA SEPENGGAL ANGAN

Entah apa kelebihan kamu
Kebiasaan bersama dalam belajar
Bersama dalam canda
Bersama dalam kelas yang sama

Curi curi pandang itulah Aku
Tersenyum ketika dengar langkahmu
Dag dig dug ketika mendengar namamu
Salah tingkah ketika saling berpandangan

Kisah remaja kecil yang jatuh hati
Entah dia jatuh hati atau tidak
Entah dia peduli atau tidak
Entah dia tahu rasaku atau tidak
Biarlah Aku yang tahu kalau aku Love you

Tapi Aku tak mau tahu
Aku hanya tahu Aku love you

Jumat, 15 November 2019

MINTA KEKAYAAN

Rizqi bagi saya adalah sebuah kata yang memiliki arti sangat luas. Rizqi bisa berupa kekayaan harta, kekayaan hati, bebas dari sakit, bebas dari hutang dan lain sebagainya. Makna Rizqi adalah sesuatu yang tak terbatas, sesuatu yang membuat manusia hidup pada zona nyaman. Maka ketika ada seseorang yang meminta Rizqi yang luas, itu artinya dia minta banyak hal, yang jelas semuanya bisa mendukung kehidupan dia menjadi lebih baik. Dan kita dianjurkan untuk meminta dalam doa doa kita dengan kata rizqi sehingga kita bisa mendapatkan salah satu dari rizki yang telah disiapkan Alloh SWT.

Namun bagi diriku, diluar anjuran diatas, dengan berkeyakinan hal ini adalah benar maka yang ku minta adalah rizqi berupa kekayaan harta yang melimpah serta berkah. Dengan harta yang banyak maka kekurangan ekonomi harian bisa terpenuhi serta dengan harta tersebut kita bisa berbagi kepada orang tua, mertua, saudara dan orang lain yang membutuhkan. Karena di luaran sana, masih banyak orang atau anak anak yang kehidupannya tak jauh dari kekurangan. Kekurangan mereka sangat jelas yakni harta. Lalu apakah saya hanya butuh harta saja? Tentu jawabannya adalah tidak. Semua bentuk Rizki pada hakekatnya sangat saya butuhkan, namun saya berkeyakinan dengan terpenuhinya kebutuhan harian kita tanpa harus gali lobang tutup lobang apalagi terlibat dalam proses riba tentu ada sesuatu yang beda. Maksud saya dengan terpenuhinya itu semua, maka kita bisa mengubah pola pikir kita untuk membantu orang lain yang berkekurangan. Sehingga hidup lebih manfaat tak sekedar mikirin perut sendiri. 

Hidup ini tak tahu sampai kapan kita berada. Yang jelas, sekali lagi bagi saya, meminta kepada Alloh SWT dengan jelas tanpa tebeng atau basa basi adalah sesuatu yang harus dilakukan. Karena itu selain melegakan hati kita juga akan menjadi jelas apa yang sedang kita butuhkan.

Wallohu a'lam bishowab. Semoga bermanfaat


Sabtu, 09 November 2019

RANU KLAKAH LUMAJANG JAWA TIMUR

RANU KLAKAH
LUMAJANG JAWA TIMUR

Ranu Klakah terletak di desa klakah kabupaten Lumajang Jawa Timur. Tempat wisata danau ini sangat indah karena sekitar ranu yang penuh dengan pohon - pohon pinus. Pepohonan yang tumbuh di sekitar danau membuat para pengunjung semakin betah berlama - lama di pinggiran danau. Lengkap juga dengan gazebo membuat suasana semakin nyaman. Pemandangan Ranu Klakah yang eksotik ini masih terlihat alami karena sentuhan pemerintah masih belum maksimal. Meski begitu, hal ini tak membuat pengunjung mundur untuk datang. Tempat wisata ini memiliki kekhasan tersendiri sehingga pengunjung ramai, lebih - lebih ketika hari libur.















Lokasi Ranu Klakah tak jauh dari jalur utara Surabaya - Jember, sekitar kurleb 3 km dari jalur besar kita bisa sampai di Ranu nan Indah ini. Dengan mengajak keluarga besar plus bekal nasi untuk makan bersama akan sangat asyik. Di tambah lagi dengan pedasnya rujak manis dengan mangga mudanya, sangat menggiurkan dan nyaman dimakan sambil menikmati pemandangan. Selain itu, di sana kita bisa mengelilingi Ranu dengan perahu sewaan yang pas di kantong harganya. Yuuk, wisata ke Ranu Klakah Lumajang Jawa Timur.

Selasa, 05 November 2019

RAPORT

Raport merupakan hasil belajar peserta didik di lembaga- lembaga formal. Dengan adanya raport maka para orang tua bisa mengetahui bagaimana hasil belajar anak-anaknya selama kurun waktu di sekolah tersebut. Dengan raport maka guru bisa menyampaikan perkembangan perkembangan anak-anak didiknya selama sekolah di lembaga tersebut. Sehingga dengan demikian orang tua bisa mengetahui kemudian menindaklanjuti hasil dari raport tersebut. Semisal, nilai raport matematika mendapat nilai 90 maka orang tua bisa membantu si anak untuk minimalis bertahan kemudian bisa ditingkatkan lagi ke materi yang lebih sulit.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa fungsi raport sangatlah penting keberadaannya. Hal ini terkait evaluasi pendidikan anak dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya raport, maka selain guru, orang tua pun bisa menentukan tindak lanjut dari hasil pembelajaran anaknya di sekolah tertentu. Namun, raport tidak mencerminkan kecerdasan dan keleletan anak anak dalam belajar. Karena masingmasing anda mempunyai kejeniusan yang berbeda. Maka dari itu, sebagai guru dan orang tua, berpandailah ketika membaca dan mencermati raport anak. Jangan mudah memberi kesimpulan dari hasil raport yang diterima. Apalagi jika nilai anak di raport sangat hancur alias dibawah KKM atau berpredikat C, D, C, D. Kondisi raport seperti itu tak jarang membuat para orang tua dan guru dibuat pusing. Pusing melihat dan mencermati raport dan pusing tindak lanjut si anak. Orang tua dan guru sudah selayaknya menjadi pendukung buat si anak meraih prestasi yang memang benar benar di kuasai si anak. Meski nilai matematika jelek belum tentu jelek di nilai mata pelajaran yang lainnya. Jangan berharap, nilai anak Anda baik dan bagus dalam semua mata pelajaran, meski ada juga tipe anak seperti itu. Namun pada sebagian anak, menguasai salah satu bidang akan membuat dia lebih mudah meraih prestasi. Atau mungkin ketika Anda Bapak Ibu guru atau orang tua melihat nilai raport jelek semua alias pas KKM, jangan juga anda menjustise anak anda memiliki otak standar. Bisa jadi, dibalik minimnya nilai, si anak menyimpan banyak bakat yang perlu Anda gali dan dukung.

Bantulah anak Anda menentukan bakat sejak dini. Karena dengan bakat anak akan terbantu tampil percaya diri dan dengan bakat yang menampilkan prestasi akan menjadi kebanggaan buat orang tua dan guru.

Jadi mari bersama kita bantu anak kecil kita menemukan bakat berawal dari cara tepat membaca nilai dalam raport. Sukses selalu ...

Senin, 04 November 2019

BUATLAH ANAK-ANAK GEMBIRA

Beberapa hari yang lalu, seorang ibu menyampaikan keluhannya tentang anandanya yang masih duduk di kelas 4. Berdasarkan cerita beliau, Ananda mengapa kesulitan dalam belajar. Setiap hari di sekolah maupun di bimbel, Ananda sukanya tidur di bangku, dia tidak mau baca, tulis apalagi mengerjakan tugas dari gurunya. Berbagai macam usaha sudah dilakukan, mulai dari rayuan lembut hingga kasar. Namun usaha ibu tersebut seakan sia - sia. Tidak ada perubahan yang terjadi pada Ananda. 

Kasus di atas tentunya masih ada diantara kehidupan kita. Ibu yang kebingungan mengatasi anandanya, hingga emosi kemarahan menjadi alternatif berikutnya. Ibu tak sadar seakan lupa baca perjuangan dia ketika hamil, perjuangan ketika melahirkan dan perjuangan ketika merawat dan mendidik mulai bayi hingga anak anak beranjak besar.  Sulitnya anak ketika belajar mungkin ada baiknya kita sebagai ibu introspeksi diri, evaluasi diri dan mungkin butuh pengetahuan menangani ananda seperti kasus di atas. Yang perlu diingat adalah anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Ketika anak dimasukkan ke sekolah ataupun bimbel ataupun pesantren bukan berarti tanggung jawab beralih. Namun, orang tua mencari partner dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang menjadi pilihan orang tua. 

Lalu, bagaimana jika kasus di atas terjadi pada kehidupan kita? Tentu saja harus diselesaikan dengan pikiran yang dingin, tahan emosi. Diantara usaha yang mungkin bisa menjadi pilihan orang tua adalah :
  1. Jalin komunikasi dengan sehat. Komunikasi sehat sangat perlu dilakukan antara Ibu, ayah dan anak. Dalam komunikasi, sampaikan harapan- harapan Ayah Ibu kepada ananda. Ajak dia menyampaikan pendapatnya tentang harapan kita sebagai orang tua. Misal ungkapan seperti ini : " Ayah Bunda ingin sekali mas Nizam jadi dokter yang hafidz Qur'an. Karena jadi dokter itu banyak sekali manfaatnya. Dengan menjadi dokter, maka mas nizam bisa menolong orang lain sehingga mas Nizam disayangi banyak orang. Selain itu, Alloh SWT pun sayang kepada mas Nizam  apalagi dokter yang Tahfiz, Alloh SWT akan semakin sayang sama mas Nizam. Kalau Alloh SWT sayang sama kita, bebas buat kita minta apapun". Ungkapan harapan bisa disesuaikan, sebut nama Ananda dengan panggilan yang menghargai ya Ayah bunda.
  2. Dengarkan dan beri jawaban positif pada komentar Ananda tentang harapan Ayah bunda. Misalnya, " Tapi sulit bunda kalau mau jadi dokter yang Tahfiz, Nizam harus belajar yang rajin dan ngajinya kan harus pintar, bunda" maka jawaban bunda, " iya donk sayang, belajar harus rajin dan ngajinya harus pintar. Tidak sulit kok, kan ada Ayah bunda yang selalu dampingi mas nizam " Berikan belaian dan kecup keningnya bunda, Ah... Ananda akan sangat bahagia.
  3. Komunikasikan apa yang menjadi kegemaran Ananda dan jajaki apakah kegemaran itu sangat positif buat ananda. Misalnya, " Mas Nizam pingin ikut kegiatan ekstrakurikuler apa di sekolah? "
  4. Dukunglah jika kegemaran itu adalah sesuatu yang layak dikembangkan.
  5. Berikan reward atas prestasi yang diraih oleh Ananda. Reward tidak harus berupa uang atau hadiah. Berilah pujian atas prestasi Ananda maka itu akan sangat memotivasi dia untuk berprestasi lebih. Misalnya, " Subhanallah, Mas Nizam hebat pasti Ustadzah senang punya murid mas nizam ".
  6. Mulai dari pagi, bangun tidur kondisikan hati Ananda sehat dan gembira, ini akan mendukung kegiatan sehari-hari dia.
  7. Berikan senyuman hangat dan doa ketika Ananda berangkat sekolah
  8. Ketika berpamitan sekolah, berikan kata kata atau kalimat positif pada ananda, misal : " Hari ini tetap Sholeh ya sayang, jaga lesan dan tangan "
  9. Dan yang terakhir dan jangan sampai terlupakan, tetap ingat pada sang penguasa dan pencipta anak kita. DIA lah yang berkuasa dan jika DIA berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Jadi, sertakan Alloh SWT dalam ikhtiar pendidikan anak anak kita.
Semoga bermanfaat ... 

Rabu, 30 Oktober 2019

RINDU KA'BAH

Berangkat ke tanah suci, Mekkah adalah impian hampir semua muslim. Namun jalan mewujudkan impian itu masing-masing berbeda. Ada yang mudah, kekayaan melimpah langsung daftar, tahun depan berangkat. Ada yang nabung bertahun tahun lalu daftar kemudian menunggu panggilan yang lumayan lama. Bahkan ada yang berusaha nabung sekian lama, daftar pun belum... Eh, malah jatah yang gak banyak itu terpaksa pindah haluan. Semua dari kita bertugas ikhtiar, atas kehendaknya lah kita berangkat. Tetap percaya dan optimis, InsyaAlloh segera diberangkatkan ke tanah suci bersama orang orang tercinta, InsyaAlloh.

KETIKA ALLOH SWT MENJAWAB

Terkadang jawaban atas doa- doa kita tak seperti yang kita duga. Ada jawaban yang membuat diri tersenyum lepas. Namun ada juga yang membuat diri menangis karena ada sesuatu di luar keinginan. Namun intinya adalah ketika doa - doamu dijawab, maka Alloh SWT sangat sayang padamu. Percayalah, Alloh SWT sangat dekat denganmu, jangan bosan merajuk dan berhusnudzonlah, apapun jawaban itu adalah terbaik bagimu. Karena sesungguhnya Alloh SWT maha mengetahui yang nampak maupun tersembunyi. 

LEPAS RIBA

Ya Alloh ... Inikah jawaban terindahmu. Disaat diri ini lelah dengan tagihan - tagihan bank, dan mungkin ini juga puncaknya. Di saat diri lemah, tak berdaya untuk membayar tagihan bank yang ketiga, engkau ingatkan aku adanya tabungan haji. Demi mengurangi beban riba yang terasa sangat menyiksa, tak apa tabungan hajiku terpaksa harus berpindah haluan. Semoga ini langkah awal engkau permudah jalanku untuk menuju Baitulloh. Aku rindu ka'bah. Aku ingin rindu makam RosulMU. Segala ikhtiar ku raih impian ini, semoga engkau segerakan... Aamiin.

Selasa, 29 Oktober 2019

DIA BELUM BISA BACA

Ada takjub dan prihatin, ketika seorang anak dengan semangatnya daftar les tanpa di dampingi orang tua. Setelah kami terima dan karena kami pun tak perlu mempersulit inginnya anak yang berniat belajar, kami dan dia memulai berkenalan dan kemudian belajar, takjub sekali dia anak seorang buruh dan kedua orang tuanya lengkap, orang tua yang sibuk bekerja mulai pagi sampai sore. Dia kelas 4 dan kemudian kami belajar dan membaca materi dari sekolah, namun di luar dugaan, ternyata dia belum bisa membaca. Sungguh sangat memprihatinkan, zaman now, abad 21 kelas 4 belum bisa baca adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan karena itu berbanding terbalik dengan kemajuan zaman yang super cepat.

Keluar dari obrolan diatas, ingin sekali menanyakan kepada kedua orangtuanya : " ingin engkau bentuk jadi apakah anak-anak Anda, sepertinya Anda sibuk sekali dengan bekerja? ", Terbersit juga di hati, sepertinya anak bukan segalanya, dia hanya anugerah di saat dulu penantian panjang akan hadirnya sang buah hati, dia hanya pendobrak semangat bekerja, dengan adanya anak semakin lupa waktu karena time is work. Tapi beliau adalah adalah seorang buruh dan ibu rumah tangga. Bukan maksud meremehkan, namun dengan pekerjaan sebagai buruh saja sampai mengikhlaskan anaknya tanpa pendampingan, rela anaknya ketinggalan jauh dari teman - temannya, dia rela anaknya malu, dia rela anaknya hidup bebas di masyarakat umum tanpa nasehat nasehat orang tua.

Wahai Ayah Bunda, pahamilah anak adalah harta yang sangat berharga. Berinvestasilah kepadanya dengan tanpa batas. Karena masa tua Anda akan dirawat oleh anak anak Anda. Jangan berharap Anda mendapat perhatian besar ketika hari ini Anda tidak bisa memberi perhatian. Jangan berharap Anda dipedulikan ketika hari ini Anda tidak peduli. Maka persiapkanlah masa tua Anda dengan segala investasi terbesar pada anak-anak Anda.

Happy parenting Ayah Bunda 

Sabtu, 26 Oktober 2019

PROFIL MENDIKBUD ERA JOKOWI AMIN

MENTERI PENDIDIKAN ERA JOKOWI AMIN

Membuat hati menjadi deg - deg ser. Serasa mau berucap, "Mau dibawa kemana lagikah pendidikan Indonesia? " Ada sebuah ketakutan, ada sebuah keraguan, akankah dia mengerti dunia pendidikan di sekolahku ?

Siapapun engkau, kami hanya bisa berharap besar, engkau mampu memberi perubahan yang luar biasa, perubahan tidak sebatas IT atau kecakapan berbahasa asing karena mau go internasional. Tapi harapan terbesar kami, anak - anak indonesia tetap menjadi pribadi hebat yang memegang teguh akhlaq mulia.




TANTANGAN MENGAJAR DI SEKOLAH GRATIS

Sekolah gratis ... Yach, di Indonesia masih banyak yang menggratiskan semua biaya sekolah meski terkadang biaya operasional sekolah harus cari sana, cari sini. Sekolah gratis meski keuangan sekolah masih sangat minim bahkan minus. Lalu kenapa biaya sekolah harus digratiskan dengan kondisi seperti itu? Jawaban yang mungkin sangat heterogen dikalangan para pembaca. Bahkan, kami selaku pelaku penggratisan biaya sekolah dicap dengan sesuatu yang egoistis, gerakan gratis biaya sekolah hanya sekedar untuk mencari siswa sebanyak banyaknya dan pahitnya lagi, mereka mengatakan supaya dana sertifikasi guru bias dicairkan. 

Kami yang terjun langsung pada sekolah gratis sangat mempertimbangkan berbagai dampak positif dan negatif nya ketika semua digratiskan. Dan gerakan gratis tak semena mena kami terapkan tanpa tujuan. Diluar itu semua, bukan terkait keuangan atau nama baik yang ingin kami haturkan di tulisan ini. Melainkan dampak bagi sekolah atas siswa yang diterima disekolah yang gratis, diantaranya :
  1. Siswa yang mendaftar kebanyakan berlatar belakang ekonomi lemah
  2. Kebanyakan siswa yang masuk adalah anak anak yang orang tuanya minim kesadaran akan pendidikan
  3. Siswa yang masuk kurang minatnya pada belajar
Tentu saja, tidak semua seperti yang kami masukkan dalam poin diatas. Masih ada diantara siswa siswi yang didapat memiliki background yang berbeda yang sangat menguatkan pendidikan di sekolah tersebut. 

Dengan berbagai dampak yang tersebut di atas sangat mempengaruhi proses di dalamnya. Para pelaku pendidikan memiliki kinerja yang luar biasa kerasnya yang tidak akan bisa ditemukan di sebuah lembaga pendidikan yang berkelas tinggi alias bayar mahal.

Jumat, 25 Oktober 2019

JENANG SYURO

JENANG SYURO


Jenang Syuro merupakan bubur yang berbahan beras biasa dan berkuahkan santan yang di beri topping aneka lauk pauk, mulai dari ayam, tahu, tempe, kacang goreng, kerupuk, dan lain sebagainya. Jenang ini dibuat pada bulan syuro atau dalam islam di sebut bulan Muharrom. 
Berikut resep Jenang Syuro :
  1. 1 kg beras 
  2. 1 butir kelapa
  3. Tahu
  4. Tempe
  5. Ayam
  6. Kacang tanah
  7. Cabe merah
  8. Kerupuk
Pembuatan jenang ini merupakan tradisi jawa. Bagi Anda yang tidak menggunakan tradisi jawa, silahkan bisa membuat jenang ini kapan saja. Selamat mencoba !

Kamis, 24 Oktober 2019

MAKANAN KHAS PADA BUDAYA JAWA

JENANG SAPAR


Jenang Sapar merupakan olahan makanan berbahan tepung dengan rasa manis. Jenang ini dibuat pada bulan jawa yakni bulan Shafar. Bulan yang menurut keyakinan mereka adalah bulan kesialan. Tentu saja keyakinan yang mendasar pada berbagai kejadian yang terdapat pada bulan ini. Diantara kejadian menurut berbagai tulisan adalah pada bulan tersebut dihancurkannya kaum Aad, tenggelamnya Raja Firáun dan pada Rabu pungkasan yang menurut cerita adalah Rosululloh SAW jatuh sakit hingga meninggalnya pada hari senin.

Adapun bahan jenang sapar adalah :
  1. Tepung beras ketan
  2. Tepung beras biasa
  3. Santan
  4. Gula pasir
  5. Gula merah
  6. Air kapur
  7. Garam secukupnya
  8. Mutiara sebagai topping
Pembuatan jenang sapar pada bulan sapar tidak ada tuntuan dalam Al Qurán dan Hadist, maka boleh - boleh saja kalau mau buat di luar bulan itu. Jadi cucok banget buat Anda yang penasaran.

Impian buat Anakku

Semua orang tua sudah pasti memiliki impian terindah buat buah hatinya. Ada yang ingin anaknya jadi dokter, guru, pengusaha dan lain sebagainya. Anda pingin anaknya jadi apa hayo ? Jadi apapun itu, yang pasti dengan sekuat tenaga, kita sebagai orang tua akan berusaha mewujudkan. Sebagai orang tua cara berpikirnya seolah melampaui tingginya langit ketujuh ya ? hehehe.., hal itu tak mustahil karena orang tua mana sih yang tak ingin anaknya punya masa depan cerah.

Teringat akan perbincangan kami bersama teman kerja. Dalam obrolan kami, masing - masing mengungkapkan keinginan terbesar pada kehidupan anaknya dan yang terpenting dari obrolan kami adalah langkah kami dalam mewujudkan impian - impian kami. Beberapa tahun lalu, saya tanpa sengaja mendengar obrolan seorang ibu dan remaja yang sedang mengejar impiannya menjadi seorang polwan. Dalam obrolan mereka yang membuat saya sangat tertarik adalah ketika Ibu tersebut menceritakan bagaimana usaha dia dalam mewujudkan impiannya yakni memiliki anak dengan gelar polisi. Usaha - usaha yang dilakukan ibu tersebut diantaranya :
  1. Memasukkan anaknya ke dalam sebuah club renang sejak usia TK
  2. Memasukkan anaknya ke bimbel khusus bahasa Inggris sejak kelas 1 SD
  3. Disamping dua kegiatan tersebut di atas, si anak harus mengikuti bimbel SAINS sejak kelas 5 SD
  4. Serta harus berlatih lari setiap sore hari sejak kelas 5 SD
  5. Nilai raport harus benar - benar dijaga jangan sampai nilainya turun di bawah atau pas standart
  6. Dan nilai SAINS harus menonjol dari pada nilai pelajaran yang lain
Dan semua usaha tersebut harus dijaga keistiqomahannya hingga dia mendaftarkan diri pada sekolah kepolisian. Hingga usaha tidak dikatakan kesia-siaan. Dan akhirnya si anak berhasil meraih gelar Seorang Polisi. Akhir cerita, Beliau mengatakan, " Kalau kamu ingin jadi polwan, usaha yang sungguh - sungguh. Dan usaha itu tidak bisa dalam waktu singkat. Persiapkan diri sejak awal ketika kamu ingin meraih sesuatu. Jika kamu sudah melewati beberapa waktu tanpa bekal apapun, maka kejarlah ketinggalan kamu secepat mungkin. Jangan berharap semuanya instan. Dan jangan berharap ada keajaiban. Karena sesungguhnya, Keajaiban hanya milik Tuhan, tugas kita adalah usaha dan usaha ". 

Sebuah motivasi yang bruuuuur banget buat saya, seakan membakar semangat diri yang sedang memiliki anak - anak masih kecil. Dengan berharap besar, semua bisa dimulai dari sekarang, dan cepat bergerak sebelum semuanya terlambat. 

Salam semangat... Hayo emaks, kita tata masa depan anak - anak .kita sejak dini

Rabu, 23 Oktober 2019

INTROSPEKSI DULU AYAH BUNDA

Beberapa hari lalu, seorang ibu datang dan mengeluh, kenapa anaknya yang duduk di kelas 4 nilai nilai nya buruk semua, padahal ayahnya punya kepintaran yang lumayan oke. Keluhan sekaligus hujatan kepada anaknya karena nilai yang didapat jauh dari harapan. Emang sih, nilai yang jauh dari standar, jauh dibawah. Harapan orang tua yang wajar dan mungkin harapan ini juga menjadi harapan orang tua sejagat raya. 

Setelah sekian tahun anak sekolah, kenapa baru sekarang masalah nilai Anda perhatikan? Kemana Ayah ketika anak dalam kandungan? Kemana Ibu ketika anak Anda bergerak gerak dalam kandungan Anda? Wahai Ayah Ibu, bukan berarti saya tidak setuju dengan harapan harapan Anda. Tapi saya tidak bisa 100 % bangga pada harapan harapan Anda. Karena dengan harapan harapan itu, Anda akan semakin banyak menuntut pada anak Anda. Anda akan semakin ketat mengawasi anak anak Anda. Anda akan lupa akan hak hak Anak Anda. 

Wahai Ayah Ibu, saya hanya ingin menyampaikan, sebelum Anda berharap dan menuntut anak Anda harus begini dan begitu, alangkah baiknya kalau Anda introspeksi diri. Bagaimana dengan kewajiban Anda terhadap anak Anda, sudah tertunai belum? Evaluasi diri, sudahkah Anda memberikan pola asuh yang tepat pada anak Anda? Dan, sudah benar tidak, Pendidikan yang Anda berikan kepada anak Anda?

Wahai Ayah Ibu, saya Yakin diantara Anda akan menjawab, " kami bukan orang berpendidikan, maka jangan tanya kami akan kemahiran dalam pengasuhan anak". Kebanyakan diantara kita selalu melepaskan diri dari kesalahan kesalahan yang sebenarnya bisa diperbaiki dan diusahakan. Kita hanya disibukkan dengan berbagai tuntutan kepada anak tanpa mau dituntut.

Ayah Ibu, Islam sangat peduli akan pendidikan anak. Bahkan telah terpikir sejak memulai menentukan siapa pasangan Anda dan kemudian mendidik dalam kandungan. Sehingga, jika kita benar-benar mau menerapkan semuanya semua masalah kekinian bisa diminimalisir. Setidaknya anak tidak menjadi korban ketidak tahuan orang tua. Lalu, bukankah itu semua sudah berlalu? Bukankah sekarang anak sudah beranjak gede, akankah saya memulai dari nol untuk mengasuh dan mendidik anak saya? Tentu tidak. Namun yang bisa Anda lakukan kini adalah belajar. Jangan pernah merasa terlambat untuk belajar. Belajar itu kapan pun dan dimana pun. Kuatkan ilmu dan kemudian terapkan pada anak Anda, InsyaAlloh masalah Anda segera terselesaikan. Aamiin

Selasa, 22 Oktober 2019

NILAI ANAKKU JELEK

Hari Selasa kemarin berjumpa dengan seorang ibu muda, yang kayaknya dia masih punya satu anak. Ibu muda yang yang sangat bangga sama suaminya dan kecewa dengan masa lalunya sendiri. Namun si Ibu ini berharap besar dan seakan menjadi wajib anaknya seperti suaminya. Dia merasa kecewa dengan nilai yang disodorkan guru sekolah si anak ini pada selesai nya pelaksanaan PTS. Entah karena malu atau harapan besarnya, si Ibu kemudian menyampaikan kehendaknya untuk les atau belajar di Bimbel setiap hari. Anak tidak mau, karena memang semuanya saling berbenturan waktu. Dan sepertinya anak ini memang akan sangat kelelahan jika dipaksa setiap hari. 

Satu hal yang menarik ketika berbincang dengan ibu ini, yakni ketika dia bercerita bahwa dia dulu dididik dengan sangat keras. Keras dalam artian sering mendapat marah dan omelan dari orang tuanya. Sehingga dengan kondisi tersebut, menurut dia adalah penyebab dia menjadi sangat bodoh bahkan bisa dibilang gak bisa apa-apa. Tapi sang suami, sejarah cerita si Ibu itu, dulu suaminya memiliki nilai yang bagus bagus. Dengan semua kondisi itu, Ibu muda ini tak mampu mendampingi belajar anaknya. Dan suami pun sangat mampu mendampingi putranya belajar namun sangat ringan tangan. 

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya dia mencari bantuan ke orang lain untuk mendampingi putranya dalam belajar. 

Wahai Ayah Ibu, keinginan Anda sungguh luar biasa dan ini berlaku juga untuk orang tua lainnya. Artinya, semua orang tua menginginkan kondisi yang lebih baik pada diri anak-anak nya. Anda tidak salah, bagaimana pun cara Anda, semuanya demi masa depan sang anak. Namun ada beberapa yang mesti kita ingat sebagai orang tua, yakni :
1. Ubah mindset Anda bahwa prestasi tidak hanya pada nilai di sekolah saja. Jangan hanya berharap nilai bagus dengan melupakan yang lain
2. Kenali anak Anda. Meski Anda adalah ibu kandungnya, tak jarang ibu ibu seperti Anda tidak mengenal putra putri nya sendiri. Tak jarang Anda memaksakan sesuatu di luar kemampuan anak.
3. Hargailah sebuah proses. Kalau Anda tidak mampu mendampingi anak Anda 100% dalam waktu 24 jam maka boleh boleh saja Anda minta bantuan sama orang lain, namun tetaplah bersabar, anak Anda bukan sebuah tempe yang di potong kasih bumbu, digoreng dan matang... Siap disantap. 
4. Libatkan Alloh SWT pada semua impian Anda. Tak jarang kita berusaha keras kesana kemari dengan idealisme impian kita, namun kita lupa bahwa kita ini tidak berkuasa apapun, kita ini manusia lemah. Semua yang mengantarkan impian kita pada kehidupan kita adalah Alloh SWT. Maka berdoalah, minta petunjuk kepadaNYa.
5. Belajar lah untuk bekal diri Anda dalam mendampingi anak-anak Anda. Kebanyakan kita selalu menuntut anak-anak kita rajin belajar, supaya pintar. Lalu apakah kita sudah belajar? Dengan dalih kita sudah tua, kita sibuk, kita banyak pikiran, akhirnya diputuskan tidak belajar lagi. Anda salah Bapak Ibu. Bukankah belajar itu mulai lahir sampai mati. Dan Anda diberi kesempatan untuk itu.
6. Pasrah/ tawakal. Tugas kita adalah ikhtiar. Teruslah berikhtiar namun kembalikan semua pada sang penguasa, hanya Alloh SWT yang akan memberikan semua yang Anda ikhtiar kan.

Sayangi anak-anak kita sesuai usianya. Berikan semua secara proposional dan profesional. Jangan banyak menuntut anak sementara Anda bersantai ria, jangan dholimi anak Anda.

Semoga bermanfaat

KE-AKU-AN

Ke-aku-an merupakan kembaran dari keegoisan. Suatu sifat yang sangat buruk bahkan bisa menjadi biang ketidak akuran atau perpecahan. Sifat ini banyak sekali yang memiliki namun terkadang si empunya tidak merasakan. Yang bisa merasakan adalah orang disekitarnya.

Keegoisan ini pula yang hari ini membuat diri serasa gerah. Berada dalam suatu komunitas orang orang mulia namun di dalamnya penuh dengan kebobrokan yang menjadi penyebab dari kemunduran suatu lembaga besar. Sebuah lembaga besar yang dirintis dengan peluh dan harapan sang Ayah kini keberadaannya seperti ungkapan " Tidak mati dan tidak hidup ". Putra putri yang dipersiapkan sebagai penerus, membuat harapan sang ayah menjadi pupus. Putra putri lebih memilih dunia mereka ketimbang menjadi sang penerus. Lebih lebih, putra putri yang dulu dididiknya kini terkuasai oleh keegoisan yang semakin kuat. Bahkan keegoisan yang hampir memutuskan tali persaudaraan dengan saudara sekandungnya.  

Bagi orang orang di luar sana, Anda adalah sosok mulia. Karena Anda dilahirkan dan dididik oleh seorang kyai besar. Maka jagalah nama baik sang Ayah dan jadilah kebanggaan sang Ayah. Karena dunia tahu, harapan dari Ayah Anda adalah memiliki putra putri yang mampu meneruskan perjuangannya. Dunia tahu karena sejarah menorehkan catatan bahwa Anda dididik selayaknya seorang alim ulama. Anda dipersiapkan dengan doa terbaik dari Ayah dan Ibu terbaik. Meski kami di luar sana menyadari, bahwa seorang kyai belum tentu memiliki anak kyai pula. Namun, Anda tidak harus menjadi sang Kyai pula untuk menjaga dan menjadi kebanggaan Ayah Ibu terbaik Anda. 

Kami dunia merasa kecewa dengan Anda. Kami berharap sepeninggal Pak Kyai ada penerus yang bisa kami jadikan contoh sekaligus kebanggaan kami. Sosok Anda yang kami ingin dengar bagaimana sang Kyai mendidik Anda, dari Anda kami ingin mendengar bagaimana sang Kyai berucap dan bersikap.  Kami tak mendapatkan semua itu dari Anda. 

Keegoisan yang bersemayam anteng di hati Anda membuat kami para orang awam merasa risih. Kami sadar, Anda adalah manusia biasa, namun dengan segala kebodohan kami, jangan perlihatkan aib aib keluarga, saudara Anda pada kami. Karena kami butuh panutan, butuh bimbingan Anda.

Semoga, Alloh SWT segera membuka hati para pemimpin kami sehingga semuanya merasa nyaman dan pada akhirnya akan makmur dengan seizinNYA... Aamiin

Senin, 21 Oktober 2019

KYAI HAJI BASUNI

Literasi kali ini membawakan tema" biografi dan teladan dari KH. Basuni selaku pengasuh PONPES Miftahul Ulum" yang telah berpulang ke Rahmatullah beberapa tahun lalu. Semoga dengan kegiatan mengenang sekaligus meneladani beliau merupakan langkah awal dalam perbaikan akhlak serta semangat belajar bagi generasi muslim, aamiin.





KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...