Bicara tentang anak tak ada habisnya. Dunia mereka terlalu banyak cerita. Cerita yang kompleks, penuh dengan senyum, tawa bahkan bikin raut muka sedikit mengerut karena tingkah mereka yang gemesin. Ayah Bunda, canda, tawa dan gemes akan membawa pikiran kita pada sosok balita yang imut dan lincah. Namun bagaimana ketika kita hendak bicara tentang remaja ? Ah, pasti jawaban yang beraneka macam. Mungkin ada diantara kita yang bermuka biasa aja, rona memerah bangga, sedikit bergumam ... hmmmm, menghela nafas panjang bahkan mungkin diantara kita ada terlihat lelah. Ayah Bunda, tak ada di dunia ini yang terjadi secara instans, apalagi terkait pertumbuhan dan perkembangan anak - anak. Mungkin dibenak kita sempat tersirat, remaja adalah sosok yang komplit, ada yang berprestasi, super diam, gak pernah betah di dalam rumah bahkan mungkin ada di antara remaja yang kita temui menjadi remaja yang jago onar alias bermasalah terus. Ayah Bunda, di tulisan sebelumnya, telah termaksud bahwa pendidikan anak memiliki kesinambungan, tidak ada proses yang terputus. Sehingga pendidikan yang kita terapkan pada anak - anak di usia 0 - 6 tahun dan seterusnya sangat berpengaruh pada perkembangan di usia remaja.
Mungkin sekarang Ayah Bunda sedang berbinar mata seakan ingin meneteskan air mata saking bangganya sama anak, itu tidak lain karena didikan Anda berdua dengan patner Anda dan juga doa - doa yang selalu terpanjat dan menyertai langkah Anak kalian. Atau mungkin Ayah Bunda lagi merasa jengkel, kesal karena tingkah laku anak Anda yang semakin hari kian bikin hati emosi. Itu pun karena hasil didikan sebelumnya. Ayah Bunda, tanpa bermaksud menyalahkan atau membuat Anda berdua merasa bangga karena merasa diri hebat. Tidak ... Tapi saya ingin mengajak Ayah Bunda untuk mengingat kembali apa tugas kita sebenarnya terhadap anak - anak kita. Bekerja siang malamkah?
Dalam Al Qur anul Kariim disebutkan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Attahrim; 6)
Dan yang terpenting lagi, mendidik anak di usia kecil memang sangat melelahkan. Lebih - lebih buat Ayah Bunda yang keduanya harus bekerja di luar rumah. Tapi perlu diingat, lelah sekarang tapi lebih santai di usia Ayah Bunda mulai senja. Karena mendidik atau lebih tepatnya memperbaiki keburukan anak di usia remaja dan atau dewasa lebih sulit dan sangat melelahkan buat kita sebagai orang tua.
So, Selamat berjuang Merdeka kelak