Kamis, 28 November 2019

KISAH PAGI SI KECIL

Bermula dari semalam hendak tidur, si kecil yang saat ini sudah menginjak usia 7 tahun berpesan kepada sang bunda, bahwa besok pagi dia minta dibangunkan pagi-pagi jam 4. Dia berkehendak menjaga saudaranya yang masih 3 tahun yang di tinggal sendiri di rumah karena kedua orang tuanya sedang keluar kota karena ada beberapa keperluan. Dia mengatakan bahwa dia harus menjaga saudara kecilnya karena kakek harus pergi ke sawah pagi hari sementara nenek harus mempersiapkan kebutuhan sarapan di dapur, sementara orang lain yang tinggal di rumah itu harus bersiap diri untuk segera berangkat kerja. Mencoba melihat dan memahami kondisi yang ada, dia yang masih anak-anak merasa terpanggil untuk berbuat kebaikan dengan berbagai pengorbanan. Pengorbanan bangun tidur di luar kebiasaan, dia bangun lebih pagi. Dia siap membantu orang lain meski jam segitu harusnya dia nyaman di tempat tidur bahkan tak terbesit dirinya untuk bermain di pagi hari. Anak kecil yang berbuat kebaikan tanpa berpikir panjang, balasan apa yang dia terima dari kebaikan yang dia berikan. Dia berbuat baik tanpa menuntut apapun, bahkan dia mengorbankan waktu yang semestinya dia gunakan untuk kesenangannya.  Ah ... Andaikan itu terjadi sama orang dewasa, pasti dunia dipenuhi dengan kebaikan.

Bisa kita bayangkan andai semua orang bersikap seperti halnya anak kecil tersebut. Pasti dunia begitu indah. Benarkan?  Berbuat baik tanpa berpikir balasan yang bakal dia terima. Tidak berpikir akan balasan yang hendak ia terima dari si penerima kebaikan, dia hanya berharap balasan dari sang pencipta, Maha Besar tanpa tandingan. Bukankah DIA sudah menjanjikan, setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, bukankah itu sudah jelas bahwa semua kebaikan yang kita tebar selalu dalam perhitungannya. Tak ada yang meleset. Semua kebaikan akan secara otomatis berbalik kepada si penebar kebaikan. Lalu, mengapa kah kita disibukkan dengan sesuatu yang tak seharusnya. 

Mari berbagi karena berbagi itu sungguh indah 

Rabu, 27 November 2019

KATA TERPESAN

Melewati jalanan besar dengan bersepeda motor membuat diri asyik tengok kanan dan kiri. Pemandangan alami begitu indah dan berbagai model minimalis dalam perumahan pun seakan membuat mata terlena. Namun ada kata yang terlintas, yang membuat keasyikan menjadi kemanyunan yang penuh dengan tanda tanya. Kata yang mungkin bagi saya di wilayah timur tak pantas untuk di ucap bahkan dilihat pun terasa saru. 

Kata yang terlintas di mata itu, kata " JANCUK " mohon maaf ini harus saya tulis dengan jelas, dengan tujuan supaya tidak ada kesalah pahaman di antara kita. Kata itu terlintas dua kali di depan mata. Pertama, kata tersebut menjadi sebuah nama makanan di warung pojok kaki lima. Kedua, kata tersebut tertulis jelas di kaos seorang remaja yang lewat di depan saya. Tentu saja, ini bukan kebetulan. Seakan hendak menunjukkan maksud tertentu, apa itu? Entahlah. 

Bagi sebagian wilayah, mungkin kata tersebut bukan sesuatu yang saru, menjadi kata yang biasa digunakan oleh masyarakat. Tapi bagi saya, kata tersebut  seperti mencemooh dengan menjatuhkan harga diri dari yang dicemooh. Tentu saja sangat menyakitkan. Kata tersebut di wilayah saya sangat dihindari untuk di ucapkan. 

Namun bukan masalah di warung atau di kaos. Fokus saya adalah pada pendidikan karakter yang telah tercanangkan oleh pemerintah seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013 pada sekolah - sekolah, termasuk sekolah yang terdapat di wilayah kami. Pendidikan karakter telah diusahakan oleh para guru untuk terlaksana sesuai harapan pemerintah. Namun pada pelaksanaannya sudah sangat tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak. 

Jika sebuah cita telah tertanam pada program dan berjalan rapi namun tanpa dukungan dari pemerintah dan warga sekitar maka hal itu akan sangat melelahkan. Siapa yang lelah? Tentu saja para pelaksana program tersebut. Dalam hal ini adalah guru dan tenaga kependidikan di sekolah sekolah. Para guru yang mengerahkan segala tenaga untuk mewujudkan cita dan harapan dan pelaksana total dari program kini akan hangus. Misal kasus kata yang tersebut di atas, tanpa ada penanganan dari pemerintah terkait dengan warung yang menyajikan menu dengan kata saru. Bahkan dari kaos yang tertulis kata saru. Semisal ada kepedulian dari pabrik kaos ataupun masyarakat maka semuanya akan berjalan seiring dan itu mempercepat terwujudnya cita dan harapan kita semua... InsyaAlloh

Selasa, 26 November 2019

KETIKA REMAJA BERSEKOLAH

Untuk ke sekian kali, hal hal yang tak seharusnya terjadi, hari ini terjadi lagi. Entah apa yang ada dibenak mereka, ada motor teman yang diisi air, buku yang digambar gambari sesuatu yang tak pantas dilihat, sepatu yang disembunyikan. Ah hidup mereka masih terbatas dengan usil pada teman-temannya. Usil yang merugikan temannya atau orang lain ini yang seakan sepeleh buat mereka para pelaku namun bikin susah bagi teman lainnya. Bahkan para guru di sekolah pun di bikin pusing oleh tingkah laku mereka yang susah untuk dijauhi. 

Sekolah di tingkat menengah atau SMP memang dunia rame. Dunia yang dipenuhi oleh anak-anak yang sebagian dari mereka bahkan tak bisa diam. Mereka sangat aktif, namun beberapa anak keaktifannya semakin buat pusing para guru. Beberapa pertanyaan yang mungkin jawaban Anda merupakan solusi dari masalah masalah di atas, diantaranya :
  1. Apakah mereka tidak mengenal mana yang baik dan buruk?
  2. Apakah mereka tidak menggunakan perasaannya ketika berlaku jahil sama teman temannya?
  3. Apakah memang tersedia fasilitas untuk mereka berbuat jahil?
Nah, Bapak Ibu yang mungkin berprofesi sebagai guru di sekolah swasta pasti pernah merasakan kejahilan anak-anak yang terkadang sangat bikin pusing untuk menanganinya. Ketika kita baca tiga pertanyaan di atas, maka adakah peran kita di dalamnya? Tentu saja Bapak Ibu guru, ketika kejadian itu di sekolah maka peran Anda terhadap kejahilan yang dilakukan anak-anak tentu ada. Entah, terkait pengajaran tentang rasa empati yang kurang, rasa sayang kepada teman belum tersentuh dalam setiap pembelajaran atau mungkin ada fasilitas fasilitas yang seakan mendukung kejahilan anak-anak di sekolah. 

Mengajar anak-anak remaja memang bukan sesuatu yang gampang. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Remaja adalah usia yang mana mereka butuh pengakuan, mencari jati dirinya, mereka seakan tak mau diatur karena ego mereka sangat tinggi. Namun sejatinya, mereka adalah anak-anak yang butuh pengarahan dan pembinaan dengan hati. Bukan omelan, marah dan sanksi saja yang mereka butuhkan. Namun, reward jangan pernah terlupakan. Meski sekedar memuji mereka karena sesuatu yang kecil namun berharga maka pujilah mereka. Pendidikan butuh keseimbangan antara punishmen dan reward. Karena ketika punishmen yang ditonjolkan maka anak akan semakin tidak percaya diri, mereka akan melebel dirinya sebagai anak nakal. Dan jika reward yang diunggulkan maka mereka bisa tumbuh menjadi pribadi materialistik bahkan cenderung manja. Namun, seimbang kanlah keduanya. Tapi ingat, punish/ sanksi bukan kekerasan. Punish/sanksi merupakan didikan yang lebih keras. Jangan pernah menghukum anak-anak tanpa ada arti mendidik supaya mereka menjadi pribadi berkualitas, InsyaAlloh.

HAL BARU

Setiap orang pasti akan senang jika memiliki sesuatu yang baru. Apalagi sesuatu itu merupakan keinginan yang telah lama terpendam dalam lubuk hati yang paling dalam. Ketika keinginan kemudian terwujud maka dunia seakan milik seorang. Semua tampak indah. Ibarat kita sejak dari dulu bermimpi memiliki laptop, ketika kemudian laptop mampu kita miliki, coba bayangkan apa yang kita lakukan ? Pastinya hati akan berbunga tak peduli rasa teman bagaimana. Namun bagaimana pula ketika laptop impian kita sudah di tangan tapi kita tak mampu mengoperasikan nya? Tentu saja, masih ada rasa bangga meski tak bisa menggunakannya.

Sama saja ketika kita mendapat pekerjaan atau jabatan baru, hati senang dan juga bangga namun apa jadinya ketika kita tak tahu tugas atau job description kita, maka kita hanya akan dapat gaya saja namun seperti orang yang bodoh. Bahkan akan terjadi semua yang kita lakukan menjadi serba salah. Hal itu karena ketidak tahuan kita saja.

Oleh karena itu, bukanlah sebuah hal baru kemudian kita bergaya dengan kerennya jabatan kita melainkan memahami semua job description merupakan sesuatu yang mutlak untuk diketahui.

Belajar dan belajar ... Semoga bermanfaat

Senin, 25 November 2019

SEBUAH TEAM

Kata tim dalam sebuah organisasi bukanlah sebuah kata baru. Bahkan disetiap organisasi harus ada sebuah tim yang siap mensukseskan semua program organisasi. Tanpa sebuah tim mustahil sebuah visi akan terwujud. Organisasi tak sebatas pada organisasi politik saja, namun organisasi di sini sudah sangat meluas bahkan dalam sebuah unit pendidikan, sebut saja sekolah perlu adanya sebuah tim. 

Tim di sekolah akan menjalankan berbagai program yang telah tersusun sesuai dengan visi misi sekolah tersebut. Dengan adanya kesatuan kerja dari sebuah tim maka apa yang telah terprogram akan bisa berjalan lancar, minimal hal ini akan mengurangi resiko akan berbagai hambatan yang ada.

Ibarat saja sebuah tim telah terbentuk di sekolah. Tim tersebut menangani tentang bagaimana sebuah silaturahmi dengan wali murid berjalan sesuai dengan harapan sekolah. Sebut saja tim" forum silaturahmi ". Dengan berbagai tugas yang telah tergambar dan dipahami maka tugas tim adalah mensukseskan program tersebut hingga silaturahmi dengan wali murid berjalan dengan sangat erat. 

Kerja sebuah tim adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk terwujudnya forum silaturahmi dan juga bagaimana hasil kerjanya, sehingga kemudian akan adanya evaluasi. Dengan demikian sekolah bisa mengukur seberapa jauh kesuksesan dari tim forum silaturahmi.

Dan yang perlu di ingat, bekerja dalam sebuah tim adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan. Maka jangan pernah kita dengan sengaja, meninggalkan amanah hanya karena ego kita yang tinggi.

Demikian secuil tentang tim, semoga bermanfaat .

Senin, 18 November 2019

DUNIANYA BEGITU INDAH

Suasana ruang belajar begitu ramai. Ada diantaranya yang mendengarkan penjelasan tentor, ada juga yang sedang mengerjakan soal-soal dengan bercanda. Namun diantara mereka ada juga yang asyik dengan dirinya sendiri, tak mau tengok kanan kiri, fokus belajar. Berlari kesana-kemari juga masih menghiasi suasana belajar di bimbel kami. Bimbel yang memang siswanya mulai dari kelas TK B ini sangat ramai dengan situasi belajar seperti di rumah sendiri. 

Kali ini fokus kami pada metode pembelajaran yang dipakai para tentor, yang sering terpancing emosi karena anak-anak yang susah memahami materi. Tak jarang diantara tentor harus mengeluarkan suara yang lumayan keras dengan harapan anak-anak sedikit takut dan kemudian bisa fokus memperhatikan, akhirnya paham akan materi yang tersampaikan. 

Menjadi tak tega ketika melihat anak anak belajar dengan kondisi dipaksa serius. Karena paham betul, dunia anak-anak adalah dunia tanpa beban. Dunia tanpa berpikir panjang. Dunianya hanya saat ini. Maka alangkah tidak tepat jikalau serius harus dipaksa dengan suara keras. Akan sangat tepat jika kita selaku tentor atau guru atau mungkin sebagai orang tua, mengenal betul siapa anak yang sedang dihadapi. Kenali betul baru kemudian masuklah ke dunia mereka. Jangan paksa mereka masuk ke dunia Anda. Dunia anak-anak sangat menyenangkan. Setelah Anda memposisikan diri pada dunia mereka, barulah Anda menemukan cara yang tepat untuk mengajari mereka. Tentu saja dengan cara yang disukai mereka. Buatlah anak anak belajar tanpa ada beban terpaksa. Karena dengan terpaksa semua akan sia sia. Dia hanya akan paham jika ada kita. Di luar itu, mereka akan melupakan yang kita sampaikan. Buatlah anak-anak enjoy, mereka senang baru ajarkan ilmu ilmu baru. Buatlah mereka termotivasi untuk berlatih soal soal, karena terkadang mereka juga tidak tahu, untuk apakah aku berlatih soal.

Jadi, memasuki dunia mereka ketika awal interaksi dalam pembelajaran sangatlah penting terkait akan hasil yang akan dicapai.

Semoga manfaat !

Minggu, 17 November 2019

PENDIDIKAN KARAKTER

Ketika ulangan  semester berakhir dan waktu pembagian raport telah tiba. Tak jarang bahkan hampir semua sekolah menghadirkan orang tua atau wali untuk mengambil raport anak-anaknya. Di kesempatan itulah, ada interaksi antara orang tua dan sekolah. Tentu saja kesempatan seperti ini jangan sampai terlewatkan oleh orang tua maupun guru. Karena selama proses pembelajaran akan banyak temuan temuan yang perlu sekali dikomunikasikan bersama. Diantaranya bagaimana sikap belajar anak-anak kita, bagaimana perilaku anak-anak kita. Lalu, apakah raport tidak menggambarkan semua itu? Lantas apa manfaat buku raport? Tentu diantara kedua ada yang bertanya tanya.

Raport sebagai buku laporan atas kegiatan proses pembelajaran anak-anak di sekolah yang kemudian di evaluasi dalam bentuk ulangan dan hasilnya terwujud dalam bentuk raport. Pada raport kurikulum 2013 terdapat 4 kompetensi yang dinilai, yakni : spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Kurikulum 2013 lebih condong mengutamakan pendidikan karakter meski tak mengurangi sedikit pun tentang kompetensi yang lain.

Dan lewat tulisan ini, saya selaku penulis sangat berharap besar, orang tua juga lebih mengutamakan Pendidikan karakter. Mengingat, hari ini dan esok bahkan yang lalu, anak-anak kita telah dicekoki dengan berbagai informasi yang terkadang info itu justru membuat anak-anak kita jauh dari akhlak mulia. Anak-anak telah terpengaruh dengan mudah tentang pergaulan bebas, mereka seakan tak mengenal bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Anak-anak semakin menipis sikap hormatnya kepada orang tua, mereka telah dijadikan lupa bahkan tidak tahu akan sikap hormat kepada orang tua. Bagaimana sikap anak-anak kita kepada guru guru nya bahkan bagaimana harusnya mereka berteman seakan tak ada lagi ruang untuk mengenal itu semua. Anak-anak lebih suka belajar untuk mahir dalam game game yang disuguhkan, anak-anak lebih suka mojok untuk mendalami ilmu permayaan. Mereka disibukkan dengan berbagai macam bentuk online. Keprihatinan ini tentu akan semakin miris tanpa perhatian orang tua dan guru.

Maka perlulah kita selaku orang tua dan mungkin guru untuk semakin akrab dan mendekati anak-anak kita. Sesibuk apapun kita, jangan pernah tinggalkan anak-anak kita bebas di luar sana. Panggilan Anda pada sore hari jelang Maghrib sangat penting buat anak anak. Perintah Anda untuk sholat lima waktu pada anak anak Anda sangat penting buat masa depannya. Pendampingan Anda di malam hari, disaat saat waktu belajar sangat dirindukan anak-anak. Bahkan obrolan santai sangat menghangatkan hati anak-anak.

Wahai Ayah Ibu, nilai akademik sangat penting. Tapi jangan engkau menomorsatukan sampai anak-anak tak punya akhlak. Sepandai apapun anak-anak kita, tanpa akhlak maka bisa jadi suatu saat Anda akan terlempar sebagai orang tua. Mari bersama guru dan orang tua saling mengikat jalinan kerjasama, supaya anak-anak aman di masa depannya dan kita pun tak meninggalkan anak-anak dalam kondisi yang lemah.

Sabtu, 16 November 2019

JODOH

Kala itu Aku mencarimu
Kala itu Aku menantimu
Kala itu Aku merindukanmu
Kala itu angan indah bersamamu

Gembira hati kala engkau datang
Gembira hati kala kabarmu merasuk dada
Gembira hati ketika hadirmu
Hadirmu tuk menjemput diriku

Ketika gagahmu cantikmu bersanding
Itulah surga duniaku
Kebahagiaan yang tak bisa terlukiskan
Kebahagiaan yang tak bisa ku ceritakan

Kini engkau hadir di sampingku
Menemani hari hari ku
Melukis kisah bersama jodoh
Jodoh yang tak pernah terbayang dalam benakku

Jodoh yang datang seakan tak peduli akan Aku
Suka atau tidak
Cinta atau tidak
Bahkan
Benci atau tidak

Jodoh telah bersanding mengayuh hidup
Berjalan seiring bersama
Ada senyum, manyun bahkan adu amarah

Namun di hati terdalam, ada cinta yang seakan malu berkata
Ada cinta yang susah terucap
Ada cinta yang terkadang tenggelam karena ego

Ooh jodoh... Lama Aku bersamamu
Entah apa ini
Aku merasa ada sesuatu yang tak nyaman
Namun tak kuasa Aku mengucap
Jodoh ... Inikah sesungguhnya cinta
Jodoh ... Inikah namanya Love
Jodoh ... Inikah namanya JODOH



CINTA SEPENGGAL ANGAN

Entah apa kelebihan kamu
Kebiasaan bersama dalam belajar
Bersama dalam canda
Bersama dalam kelas yang sama

Curi curi pandang itulah Aku
Tersenyum ketika dengar langkahmu
Dag dig dug ketika mendengar namamu
Salah tingkah ketika saling berpandangan

Kisah remaja kecil yang jatuh hati
Entah dia jatuh hati atau tidak
Entah dia peduli atau tidak
Entah dia tahu rasaku atau tidak
Biarlah Aku yang tahu kalau aku Love you

Tapi Aku tak mau tahu
Aku hanya tahu Aku love you

Jumat, 15 November 2019

MINTA KEKAYAAN

Rizqi bagi saya adalah sebuah kata yang memiliki arti sangat luas. Rizqi bisa berupa kekayaan harta, kekayaan hati, bebas dari sakit, bebas dari hutang dan lain sebagainya. Makna Rizqi adalah sesuatu yang tak terbatas, sesuatu yang membuat manusia hidup pada zona nyaman. Maka ketika ada seseorang yang meminta Rizqi yang luas, itu artinya dia minta banyak hal, yang jelas semuanya bisa mendukung kehidupan dia menjadi lebih baik. Dan kita dianjurkan untuk meminta dalam doa doa kita dengan kata rizqi sehingga kita bisa mendapatkan salah satu dari rizki yang telah disiapkan Alloh SWT.

Namun bagi diriku, diluar anjuran diatas, dengan berkeyakinan hal ini adalah benar maka yang ku minta adalah rizqi berupa kekayaan harta yang melimpah serta berkah. Dengan harta yang banyak maka kekurangan ekonomi harian bisa terpenuhi serta dengan harta tersebut kita bisa berbagi kepada orang tua, mertua, saudara dan orang lain yang membutuhkan. Karena di luaran sana, masih banyak orang atau anak anak yang kehidupannya tak jauh dari kekurangan. Kekurangan mereka sangat jelas yakni harta. Lalu apakah saya hanya butuh harta saja? Tentu jawabannya adalah tidak. Semua bentuk Rizki pada hakekatnya sangat saya butuhkan, namun saya berkeyakinan dengan terpenuhinya kebutuhan harian kita tanpa harus gali lobang tutup lobang apalagi terlibat dalam proses riba tentu ada sesuatu yang beda. Maksud saya dengan terpenuhinya itu semua, maka kita bisa mengubah pola pikir kita untuk membantu orang lain yang berkekurangan. Sehingga hidup lebih manfaat tak sekedar mikirin perut sendiri. 

Hidup ini tak tahu sampai kapan kita berada. Yang jelas, sekali lagi bagi saya, meminta kepada Alloh SWT dengan jelas tanpa tebeng atau basa basi adalah sesuatu yang harus dilakukan. Karena itu selain melegakan hati kita juga akan menjadi jelas apa yang sedang kita butuhkan.

Wallohu a'lam bishowab. Semoga bermanfaat


Sabtu, 09 November 2019

RANU KLAKAH LUMAJANG JAWA TIMUR

RANU KLAKAH
LUMAJANG JAWA TIMUR

Ranu Klakah terletak di desa klakah kabupaten Lumajang Jawa Timur. Tempat wisata danau ini sangat indah karena sekitar ranu yang penuh dengan pohon - pohon pinus. Pepohonan yang tumbuh di sekitar danau membuat para pengunjung semakin betah berlama - lama di pinggiran danau. Lengkap juga dengan gazebo membuat suasana semakin nyaman. Pemandangan Ranu Klakah yang eksotik ini masih terlihat alami karena sentuhan pemerintah masih belum maksimal. Meski begitu, hal ini tak membuat pengunjung mundur untuk datang. Tempat wisata ini memiliki kekhasan tersendiri sehingga pengunjung ramai, lebih - lebih ketika hari libur.















Lokasi Ranu Klakah tak jauh dari jalur utara Surabaya - Jember, sekitar kurleb 3 km dari jalur besar kita bisa sampai di Ranu nan Indah ini. Dengan mengajak keluarga besar plus bekal nasi untuk makan bersama akan sangat asyik. Di tambah lagi dengan pedasnya rujak manis dengan mangga mudanya, sangat menggiurkan dan nyaman dimakan sambil menikmati pemandangan. Selain itu, di sana kita bisa mengelilingi Ranu dengan perahu sewaan yang pas di kantong harganya. Yuuk, wisata ke Ranu Klakah Lumajang Jawa Timur.

Selasa, 05 November 2019

RAPORT

Raport merupakan hasil belajar peserta didik di lembaga- lembaga formal. Dengan adanya raport maka para orang tua bisa mengetahui bagaimana hasil belajar anak-anaknya selama kurun waktu di sekolah tersebut. Dengan raport maka guru bisa menyampaikan perkembangan perkembangan anak-anak didiknya selama sekolah di lembaga tersebut. Sehingga dengan demikian orang tua bisa mengetahui kemudian menindaklanjuti hasil dari raport tersebut. Semisal, nilai raport matematika mendapat nilai 90 maka orang tua bisa membantu si anak untuk minimalis bertahan kemudian bisa ditingkatkan lagi ke materi yang lebih sulit.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa fungsi raport sangatlah penting keberadaannya. Hal ini terkait evaluasi pendidikan anak dalam kurun waktu tertentu. Dengan adanya raport, maka selain guru, orang tua pun bisa menentukan tindak lanjut dari hasil pembelajaran anaknya di sekolah tertentu. Namun, raport tidak mencerminkan kecerdasan dan keleletan anak anak dalam belajar. Karena masingmasing anda mempunyai kejeniusan yang berbeda. Maka dari itu, sebagai guru dan orang tua, berpandailah ketika membaca dan mencermati raport anak. Jangan mudah memberi kesimpulan dari hasil raport yang diterima. Apalagi jika nilai anak di raport sangat hancur alias dibawah KKM atau berpredikat C, D, C, D. Kondisi raport seperti itu tak jarang membuat para orang tua dan guru dibuat pusing. Pusing melihat dan mencermati raport dan pusing tindak lanjut si anak. Orang tua dan guru sudah selayaknya menjadi pendukung buat si anak meraih prestasi yang memang benar benar di kuasai si anak. Meski nilai matematika jelek belum tentu jelek di nilai mata pelajaran yang lainnya. Jangan berharap, nilai anak Anda baik dan bagus dalam semua mata pelajaran, meski ada juga tipe anak seperti itu. Namun pada sebagian anak, menguasai salah satu bidang akan membuat dia lebih mudah meraih prestasi. Atau mungkin ketika Anda Bapak Ibu guru atau orang tua melihat nilai raport jelek semua alias pas KKM, jangan juga anda menjustise anak anda memiliki otak standar. Bisa jadi, dibalik minimnya nilai, si anak menyimpan banyak bakat yang perlu Anda gali dan dukung.

Bantulah anak Anda menentukan bakat sejak dini. Karena dengan bakat anak akan terbantu tampil percaya diri dan dengan bakat yang menampilkan prestasi akan menjadi kebanggaan buat orang tua dan guru.

Jadi mari bersama kita bantu anak kecil kita menemukan bakat berawal dari cara tepat membaca nilai dalam raport. Sukses selalu ...

Senin, 04 November 2019

BUATLAH ANAK-ANAK GEMBIRA

Beberapa hari yang lalu, seorang ibu menyampaikan keluhannya tentang anandanya yang masih duduk di kelas 4. Berdasarkan cerita beliau, Ananda mengapa kesulitan dalam belajar. Setiap hari di sekolah maupun di bimbel, Ananda sukanya tidur di bangku, dia tidak mau baca, tulis apalagi mengerjakan tugas dari gurunya. Berbagai macam usaha sudah dilakukan, mulai dari rayuan lembut hingga kasar. Namun usaha ibu tersebut seakan sia - sia. Tidak ada perubahan yang terjadi pada Ananda. 

Kasus di atas tentunya masih ada diantara kehidupan kita. Ibu yang kebingungan mengatasi anandanya, hingga emosi kemarahan menjadi alternatif berikutnya. Ibu tak sadar seakan lupa baca perjuangan dia ketika hamil, perjuangan ketika melahirkan dan perjuangan ketika merawat dan mendidik mulai bayi hingga anak anak beranjak besar.  Sulitnya anak ketika belajar mungkin ada baiknya kita sebagai ibu introspeksi diri, evaluasi diri dan mungkin butuh pengetahuan menangani ananda seperti kasus di atas. Yang perlu diingat adalah anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya. Ketika anak dimasukkan ke sekolah ataupun bimbel ataupun pesantren bukan berarti tanggung jawab beralih. Namun, orang tua mencari partner dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang menjadi pilihan orang tua. 

Lalu, bagaimana jika kasus di atas terjadi pada kehidupan kita? Tentu saja harus diselesaikan dengan pikiran yang dingin, tahan emosi. Diantara usaha yang mungkin bisa menjadi pilihan orang tua adalah :
  1. Jalin komunikasi dengan sehat. Komunikasi sehat sangat perlu dilakukan antara Ibu, ayah dan anak. Dalam komunikasi, sampaikan harapan- harapan Ayah Ibu kepada ananda. Ajak dia menyampaikan pendapatnya tentang harapan kita sebagai orang tua. Misal ungkapan seperti ini : " Ayah Bunda ingin sekali mas Nizam jadi dokter yang hafidz Qur'an. Karena jadi dokter itu banyak sekali manfaatnya. Dengan menjadi dokter, maka mas nizam bisa menolong orang lain sehingga mas Nizam disayangi banyak orang. Selain itu, Alloh SWT pun sayang kepada mas Nizam  apalagi dokter yang Tahfiz, Alloh SWT akan semakin sayang sama mas Nizam. Kalau Alloh SWT sayang sama kita, bebas buat kita minta apapun". Ungkapan harapan bisa disesuaikan, sebut nama Ananda dengan panggilan yang menghargai ya Ayah bunda.
  2. Dengarkan dan beri jawaban positif pada komentar Ananda tentang harapan Ayah bunda. Misalnya, " Tapi sulit bunda kalau mau jadi dokter yang Tahfiz, Nizam harus belajar yang rajin dan ngajinya kan harus pintar, bunda" maka jawaban bunda, " iya donk sayang, belajar harus rajin dan ngajinya harus pintar. Tidak sulit kok, kan ada Ayah bunda yang selalu dampingi mas nizam " Berikan belaian dan kecup keningnya bunda, Ah... Ananda akan sangat bahagia.
  3. Komunikasikan apa yang menjadi kegemaran Ananda dan jajaki apakah kegemaran itu sangat positif buat ananda. Misalnya, " Mas Nizam pingin ikut kegiatan ekstrakurikuler apa di sekolah? "
  4. Dukunglah jika kegemaran itu adalah sesuatu yang layak dikembangkan.
  5. Berikan reward atas prestasi yang diraih oleh Ananda. Reward tidak harus berupa uang atau hadiah. Berilah pujian atas prestasi Ananda maka itu akan sangat memotivasi dia untuk berprestasi lebih. Misalnya, " Subhanallah, Mas Nizam hebat pasti Ustadzah senang punya murid mas nizam ".
  6. Mulai dari pagi, bangun tidur kondisikan hati Ananda sehat dan gembira, ini akan mendukung kegiatan sehari-hari dia.
  7. Berikan senyuman hangat dan doa ketika Ananda berangkat sekolah
  8. Ketika berpamitan sekolah, berikan kata kata atau kalimat positif pada ananda, misal : " Hari ini tetap Sholeh ya sayang, jaga lesan dan tangan "
  9. Dan yang terakhir dan jangan sampai terlupakan, tetap ingat pada sang penguasa dan pencipta anak kita. DIA lah yang berkuasa dan jika DIA berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Jadi, sertakan Alloh SWT dalam ikhtiar pendidikan anak anak kita.
Semoga bermanfaat ... 

Rabu, 30 Oktober 2019

RINDU KA'BAH

Berangkat ke tanah suci, Mekkah adalah impian hampir semua muslim. Namun jalan mewujudkan impian itu masing-masing berbeda. Ada yang mudah, kekayaan melimpah langsung daftar, tahun depan berangkat. Ada yang nabung bertahun tahun lalu daftar kemudian menunggu panggilan yang lumayan lama. Bahkan ada yang berusaha nabung sekian lama, daftar pun belum... Eh, malah jatah yang gak banyak itu terpaksa pindah haluan. Semua dari kita bertugas ikhtiar, atas kehendaknya lah kita berangkat. Tetap percaya dan optimis, InsyaAlloh segera diberangkatkan ke tanah suci bersama orang orang tercinta, InsyaAlloh.

KETIKA ALLOH SWT MENJAWAB

Terkadang jawaban atas doa- doa kita tak seperti yang kita duga. Ada jawaban yang membuat diri tersenyum lepas. Namun ada juga yang membuat diri menangis karena ada sesuatu di luar keinginan. Namun intinya adalah ketika doa - doamu dijawab, maka Alloh SWT sangat sayang padamu. Percayalah, Alloh SWT sangat dekat denganmu, jangan bosan merajuk dan berhusnudzonlah, apapun jawaban itu adalah terbaik bagimu. Karena sesungguhnya Alloh SWT maha mengetahui yang nampak maupun tersembunyi. 

LEPAS RIBA

Ya Alloh ... Inikah jawaban terindahmu. Disaat diri ini lelah dengan tagihan - tagihan bank, dan mungkin ini juga puncaknya. Di saat diri lemah, tak berdaya untuk membayar tagihan bank yang ketiga, engkau ingatkan aku adanya tabungan haji. Demi mengurangi beban riba yang terasa sangat menyiksa, tak apa tabungan hajiku terpaksa harus berpindah haluan. Semoga ini langkah awal engkau permudah jalanku untuk menuju Baitulloh. Aku rindu ka'bah. Aku ingin rindu makam RosulMU. Segala ikhtiar ku raih impian ini, semoga engkau segerakan... Aamiin.

Selasa, 29 Oktober 2019

DIA BELUM BISA BACA

Ada takjub dan prihatin, ketika seorang anak dengan semangatnya daftar les tanpa di dampingi orang tua. Setelah kami terima dan karena kami pun tak perlu mempersulit inginnya anak yang berniat belajar, kami dan dia memulai berkenalan dan kemudian belajar, takjub sekali dia anak seorang buruh dan kedua orang tuanya lengkap, orang tua yang sibuk bekerja mulai pagi sampai sore. Dia kelas 4 dan kemudian kami belajar dan membaca materi dari sekolah, namun di luar dugaan, ternyata dia belum bisa membaca. Sungguh sangat memprihatinkan, zaman now, abad 21 kelas 4 belum bisa baca adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan karena itu berbanding terbalik dengan kemajuan zaman yang super cepat.

Keluar dari obrolan diatas, ingin sekali menanyakan kepada kedua orangtuanya : " ingin engkau bentuk jadi apakah anak-anak Anda, sepertinya Anda sibuk sekali dengan bekerja? ", Terbersit juga di hati, sepertinya anak bukan segalanya, dia hanya anugerah di saat dulu penantian panjang akan hadirnya sang buah hati, dia hanya pendobrak semangat bekerja, dengan adanya anak semakin lupa waktu karena time is work. Tapi beliau adalah adalah seorang buruh dan ibu rumah tangga. Bukan maksud meremehkan, namun dengan pekerjaan sebagai buruh saja sampai mengikhlaskan anaknya tanpa pendampingan, rela anaknya ketinggalan jauh dari teman - temannya, dia rela anaknya malu, dia rela anaknya hidup bebas di masyarakat umum tanpa nasehat nasehat orang tua.

Wahai Ayah Bunda, pahamilah anak adalah harta yang sangat berharga. Berinvestasilah kepadanya dengan tanpa batas. Karena masa tua Anda akan dirawat oleh anak anak Anda. Jangan berharap Anda mendapat perhatian besar ketika hari ini Anda tidak bisa memberi perhatian. Jangan berharap Anda dipedulikan ketika hari ini Anda tidak peduli. Maka persiapkanlah masa tua Anda dengan segala investasi terbesar pada anak-anak Anda.

Happy parenting Ayah Bunda 

Sabtu, 26 Oktober 2019

PROFIL MENDIKBUD ERA JOKOWI AMIN

MENTERI PENDIDIKAN ERA JOKOWI AMIN

Membuat hati menjadi deg - deg ser. Serasa mau berucap, "Mau dibawa kemana lagikah pendidikan Indonesia? " Ada sebuah ketakutan, ada sebuah keraguan, akankah dia mengerti dunia pendidikan di sekolahku ?

Siapapun engkau, kami hanya bisa berharap besar, engkau mampu memberi perubahan yang luar biasa, perubahan tidak sebatas IT atau kecakapan berbahasa asing karena mau go internasional. Tapi harapan terbesar kami, anak - anak indonesia tetap menjadi pribadi hebat yang memegang teguh akhlaq mulia.




TANTANGAN MENGAJAR DI SEKOLAH GRATIS

Sekolah gratis ... Yach, di Indonesia masih banyak yang menggratiskan semua biaya sekolah meski terkadang biaya operasional sekolah harus cari sana, cari sini. Sekolah gratis meski keuangan sekolah masih sangat minim bahkan minus. Lalu kenapa biaya sekolah harus digratiskan dengan kondisi seperti itu? Jawaban yang mungkin sangat heterogen dikalangan para pembaca. Bahkan, kami selaku pelaku penggratisan biaya sekolah dicap dengan sesuatu yang egoistis, gerakan gratis biaya sekolah hanya sekedar untuk mencari siswa sebanyak banyaknya dan pahitnya lagi, mereka mengatakan supaya dana sertifikasi guru bias dicairkan. 

Kami yang terjun langsung pada sekolah gratis sangat mempertimbangkan berbagai dampak positif dan negatif nya ketika semua digratiskan. Dan gerakan gratis tak semena mena kami terapkan tanpa tujuan. Diluar itu semua, bukan terkait keuangan atau nama baik yang ingin kami haturkan di tulisan ini. Melainkan dampak bagi sekolah atas siswa yang diterima disekolah yang gratis, diantaranya :
  1. Siswa yang mendaftar kebanyakan berlatar belakang ekonomi lemah
  2. Kebanyakan siswa yang masuk adalah anak anak yang orang tuanya minim kesadaran akan pendidikan
  3. Siswa yang masuk kurang minatnya pada belajar
Tentu saja, tidak semua seperti yang kami masukkan dalam poin diatas. Masih ada diantara siswa siswi yang didapat memiliki background yang berbeda yang sangat menguatkan pendidikan di sekolah tersebut. 

Dengan berbagai dampak yang tersebut di atas sangat mempengaruhi proses di dalamnya. Para pelaku pendidikan memiliki kinerja yang luar biasa kerasnya yang tidak akan bisa ditemukan di sebuah lembaga pendidikan yang berkelas tinggi alias bayar mahal.

Jumat, 25 Oktober 2019

JENANG SYURO

JENANG SYURO


Jenang Syuro merupakan bubur yang berbahan beras biasa dan berkuahkan santan yang di beri topping aneka lauk pauk, mulai dari ayam, tahu, tempe, kacang goreng, kerupuk, dan lain sebagainya. Jenang ini dibuat pada bulan syuro atau dalam islam di sebut bulan Muharrom. 
Berikut resep Jenang Syuro :
  1. 1 kg beras 
  2. 1 butir kelapa
  3. Tahu
  4. Tempe
  5. Ayam
  6. Kacang tanah
  7. Cabe merah
  8. Kerupuk
Pembuatan jenang ini merupakan tradisi jawa. Bagi Anda yang tidak menggunakan tradisi jawa, silahkan bisa membuat jenang ini kapan saja. Selamat mencoba !

Kamis, 24 Oktober 2019

MAKANAN KHAS PADA BUDAYA JAWA

JENANG SAPAR


Jenang Sapar merupakan olahan makanan berbahan tepung dengan rasa manis. Jenang ini dibuat pada bulan jawa yakni bulan Shafar. Bulan yang menurut keyakinan mereka adalah bulan kesialan. Tentu saja keyakinan yang mendasar pada berbagai kejadian yang terdapat pada bulan ini. Diantara kejadian menurut berbagai tulisan adalah pada bulan tersebut dihancurkannya kaum Aad, tenggelamnya Raja Firáun dan pada Rabu pungkasan yang menurut cerita adalah Rosululloh SAW jatuh sakit hingga meninggalnya pada hari senin.

Adapun bahan jenang sapar adalah :
  1. Tepung beras ketan
  2. Tepung beras biasa
  3. Santan
  4. Gula pasir
  5. Gula merah
  6. Air kapur
  7. Garam secukupnya
  8. Mutiara sebagai topping
Pembuatan jenang sapar pada bulan sapar tidak ada tuntuan dalam Al Qurán dan Hadist, maka boleh - boleh saja kalau mau buat di luar bulan itu. Jadi cucok banget buat Anda yang penasaran.

Impian buat Anakku

Semua orang tua sudah pasti memiliki impian terindah buat buah hatinya. Ada yang ingin anaknya jadi dokter, guru, pengusaha dan lain sebagainya. Anda pingin anaknya jadi apa hayo ? Jadi apapun itu, yang pasti dengan sekuat tenaga, kita sebagai orang tua akan berusaha mewujudkan. Sebagai orang tua cara berpikirnya seolah melampaui tingginya langit ketujuh ya ? hehehe.., hal itu tak mustahil karena orang tua mana sih yang tak ingin anaknya punya masa depan cerah.

Teringat akan perbincangan kami bersama teman kerja. Dalam obrolan kami, masing - masing mengungkapkan keinginan terbesar pada kehidupan anaknya dan yang terpenting dari obrolan kami adalah langkah kami dalam mewujudkan impian - impian kami. Beberapa tahun lalu, saya tanpa sengaja mendengar obrolan seorang ibu dan remaja yang sedang mengejar impiannya menjadi seorang polwan. Dalam obrolan mereka yang membuat saya sangat tertarik adalah ketika Ibu tersebut menceritakan bagaimana usaha dia dalam mewujudkan impiannya yakni memiliki anak dengan gelar polisi. Usaha - usaha yang dilakukan ibu tersebut diantaranya :
  1. Memasukkan anaknya ke dalam sebuah club renang sejak usia TK
  2. Memasukkan anaknya ke bimbel khusus bahasa Inggris sejak kelas 1 SD
  3. Disamping dua kegiatan tersebut di atas, si anak harus mengikuti bimbel SAINS sejak kelas 5 SD
  4. Serta harus berlatih lari setiap sore hari sejak kelas 5 SD
  5. Nilai raport harus benar - benar dijaga jangan sampai nilainya turun di bawah atau pas standart
  6. Dan nilai SAINS harus menonjol dari pada nilai pelajaran yang lain
Dan semua usaha tersebut harus dijaga keistiqomahannya hingga dia mendaftarkan diri pada sekolah kepolisian. Hingga usaha tidak dikatakan kesia-siaan. Dan akhirnya si anak berhasil meraih gelar Seorang Polisi. Akhir cerita, Beliau mengatakan, " Kalau kamu ingin jadi polwan, usaha yang sungguh - sungguh. Dan usaha itu tidak bisa dalam waktu singkat. Persiapkan diri sejak awal ketika kamu ingin meraih sesuatu. Jika kamu sudah melewati beberapa waktu tanpa bekal apapun, maka kejarlah ketinggalan kamu secepat mungkin. Jangan berharap semuanya instan. Dan jangan berharap ada keajaiban. Karena sesungguhnya, Keajaiban hanya milik Tuhan, tugas kita adalah usaha dan usaha ". 

Sebuah motivasi yang bruuuuur banget buat saya, seakan membakar semangat diri yang sedang memiliki anak - anak masih kecil. Dengan berharap besar, semua bisa dimulai dari sekarang, dan cepat bergerak sebelum semuanya terlambat. 

Salam semangat... Hayo emaks, kita tata masa depan anak - anak .kita sejak dini

Rabu, 23 Oktober 2019

INTROSPEKSI DULU AYAH BUNDA

Beberapa hari lalu, seorang ibu datang dan mengeluh, kenapa anaknya yang duduk di kelas 4 nilai nilai nya buruk semua, padahal ayahnya punya kepintaran yang lumayan oke. Keluhan sekaligus hujatan kepada anaknya karena nilai yang didapat jauh dari harapan. Emang sih, nilai yang jauh dari standar, jauh dibawah. Harapan orang tua yang wajar dan mungkin harapan ini juga menjadi harapan orang tua sejagat raya. 

Setelah sekian tahun anak sekolah, kenapa baru sekarang masalah nilai Anda perhatikan? Kemana Ayah ketika anak dalam kandungan? Kemana Ibu ketika anak Anda bergerak gerak dalam kandungan Anda? Wahai Ayah Ibu, bukan berarti saya tidak setuju dengan harapan harapan Anda. Tapi saya tidak bisa 100 % bangga pada harapan harapan Anda. Karena dengan harapan harapan itu, Anda akan semakin banyak menuntut pada anak Anda. Anda akan semakin ketat mengawasi anak anak Anda. Anda akan lupa akan hak hak Anak Anda. 

Wahai Ayah Ibu, saya hanya ingin menyampaikan, sebelum Anda berharap dan menuntut anak Anda harus begini dan begitu, alangkah baiknya kalau Anda introspeksi diri. Bagaimana dengan kewajiban Anda terhadap anak Anda, sudah tertunai belum? Evaluasi diri, sudahkah Anda memberikan pola asuh yang tepat pada anak Anda? Dan, sudah benar tidak, Pendidikan yang Anda berikan kepada anak Anda?

Wahai Ayah Ibu, saya Yakin diantara Anda akan menjawab, " kami bukan orang berpendidikan, maka jangan tanya kami akan kemahiran dalam pengasuhan anak". Kebanyakan diantara kita selalu melepaskan diri dari kesalahan kesalahan yang sebenarnya bisa diperbaiki dan diusahakan. Kita hanya disibukkan dengan berbagai tuntutan kepada anak tanpa mau dituntut.

Ayah Ibu, Islam sangat peduli akan pendidikan anak. Bahkan telah terpikir sejak memulai menentukan siapa pasangan Anda dan kemudian mendidik dalam kandungan. Sehingga, jika kita benar-benar mau menerapkan semuanya semua masalah kekinian bisa diminimalisir. Setidaknya anak tidak menjadi korban ketidak tahuan orang tua. Lalu, bukankah itu semua sudah berlalu? Bukankah sekarang anak sudah beranjak gede, akankah saya memulai dari nol untuk mengasuh dan mendidik anak saya? Tentu tidak. Namun yang bisa Anda lakukan kini adalah belajar. Jangan pernah merasa terlambat untuk belajar. Belajar itu kapan pun dan dimana pun. Kuatkan ilmu dan kemudian terapkan pada anak Anda, InsyaAlloh masalah Anda segera terselesaikan. Aamiin

Selasa, 22 Oktober 2019

NILAI ANAKKU JELEK

Hari Selasa kemarin berjumpa dengan seorang ibu muda, yang kayaknya dia masih punya satu anak. Ibu muda yang yang sangat bangga sama suaminya dan kecewa dengan masa lalunya sendiri. Namun si Ibu ini berharap besar dan seakan menjadi wajib anaknya seperti suaminya. Dia merasa kecewa dengan nilai yang disodorkan guru sekolah si anak ini pada selesai nya pelaksanaan PTS. Entah karena malu atau harapan besarnya, si Ibu kemudian menyampaikan kehendaknya untuk les atau belajar di Bimbel setiap hari. Anak tidak mau, karena memang semuanya saling berbenturan waktu. Dan sepertinya anak ini memang akan sangat kelelahan jika dipaksa setiap hari. 

Satu hal yang menarik ketika berbincang dengan ibu ini, yakni ketika dia bercerita bahwa dia dulu dididik dengan sangat keras. Keras dalam artian sering mendapat marah dan omelan dari orang tuanya. Sehingga dengan kondisi tersebut, menurut dia adalah penyebab dia menjadi sangat bodoh bahkan bisa dibilang gak bisa apa-apa. Tapi sang suami, sejarah cerita si Ibu itu, dulu suaminya memiliki nilai yang bagus bagus. Dengan semua kondisi itu, Ibu muda ini tak mampu mendampingi belajar anaknya. Dan suami pun sangat mampu mendampingi putranya belajar namun sangat ringan tangan. 

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya dia mencari bantuan ke orang lain untuk mendampingi putranya dalam belajar. 

Wahai Ayah Ibu, keinginan Anda sungguh luar biasa dan ini berlaku juga untuk orang tua lainnya. Artinya, semua orang tua menginginkan kondisi yang lebih baik pada diri anak-anak nya. Anda tidak salah, bagaimana pun cara Anda, semuanya demi masa depan sang anak. Namun ada beberapa yang mesti kita ingat sebagai orang tua, yakni :
1. Ubah mindset Anda bahwa prestasi tidak hanya pada nilai di sekolah saja. Jangan hanya berharap nilai bagus dengan melupakan yang lain
2. Kenali anak Anda. Meski Anda adalah ibu kandungnya, tak jarang ibu ibu seperti Anda tidak mengenal putra putri nya sendiri. Tak jarang Anda memaksakan sesuatu di luar kemampuan anak.
3. Hargailah sebuah proses. Kalau Anda tidak mampu mendampingi anak Anda 100% dalam waktu 24 jam maka boleh boleh saja Anda minta bantuan sama orang lain, namun tetaplah bersabar, anak Anda bukan sebuah tempe yang di potong kasih bumbu, digoreng dan matang... Siap disantap. 
4. Libatkan Alloh SWT pada semua impian Anda. Tak jarang kita berusaha keras kesana kemari dengan idealisme impian kita, namun kita lupa bahwa kita ini tidak berkuasa apapun, kita ini manusia lemah. Semua yang mengantarkan impian kita pada kehidupan kita adalah Alloh SWT. Maka berdoalah, minta petunjuk kepadaNYa.
5. Belajar lah untuk bekal diri Anda dalam mendampingi anak-anak Anda. Kebanyakan kita selalu menuntut anak-anak kita rajin belajar, supaya pintar. Lalu apakah kita sudah belajar? Dengan dalih kita sudah tua, kita sibuk, kita banyak pikiran, akhirnya diputuskan tidak belajar lagi. Anda salah Bapak Ibu. Bukankah belajar itu mulai lahir sampai mati. Dan Anda diberi kesempatan untuk itu.
6. Pasrah/ tawakal. Tugas kita adalah ikhtiar. Teruslah berikhtiar namun kembalikan semua pada sang penguasa, hanya Alloh SWT yang akan memberikan semua yang Anda ikhtiar kan.

Sayangi anak-anak kita sesuai usianya. Berikan semua secara proposional dan profesional. Jangan banyak menuntut anak sementara Anda bersantai ria, jangan dholimi anak Anda.

Semoga bermanfaat

KE-AKU-AN

Ke-aku-an merupakan kembaran dari keegoisan. Suatu sifat yang sangat buruk bahkan bisa menjadi biang ketidak akuran atau perpecahan. Sifat ini banyak sekali yang memiliki namun terkadang si empunya tidak merasakan. Yang bisa merasakan adalah orang disekitarnya.

Keegoisan ini pula yang hari ini membuat diri serasa gerah. Berada dalam suatu komunitas orang orang mulia namun di dalamnya penuh dengan kebobrokan yang menjadi penyebab dari kemunduran suatu lembaga besar. Sebuah lembaga besar yang dirintis dengan peluh dan harapan sang Ayah kini keberadaannya seperti ungkapan " Tidak mati dan tidak hidup ". Putra putri yang dipersiapkan sebagai penerus, membuat harapan sang ayah menjadi pupus. Putra putri lebih memilih dunia mereka ketimbang menjadi sang penerus. Lebih lebih, putra putri yang dulu dididiknya kini terkuasai oleh keegoisan yang semakin kuat. Bahkan keegoisan yang hampir memutuskan tali persaudaraan dengan saudara sekandungnya.  

Bagi orang orang di luar sana, Anda adalah sosok mulia. Karena Anda dilahirkan dan dididik oleh seorang kyai besar. Maka jagalah nama baik sang Ayah dan jadilah kebanggaan sang Ayah. Karena dunia tahu, harapan dari Ayah Anda adalah memiliki putra putri yang mampu meneruskan perjuangannya. Dunia tahu karena sejarah menorehkan catatan bahwa Anda dididik selayaknya seorang alim ulama. Anda dipersiapkan dengan doa terbaik dari Ayah dan Ibu terbaik. Meski kami di luar sana menyadari, bahwa seorang kyai belum tentu memiliki anak kyai pula. Namun, Anda tidak harus menjadi sang Kyai pula untuk menjaga dan menjadi kebanggaan Ayah Ibu terbaik Anda. 

Kami dunia merasa kecewa dengan Anda. Kami berharap sepeninggal Pak Kyai ada penerus yang bisa kami jadikan contoh sekaligus kebanggaan kami. Sosok Anda yang kami ingin dengar bagaimana sang Kyai mendidik Anda, dari Anda kami ingin mendengar bagaimana sang Kyai berucap dan bersikap.  Kami tak mendapatkan semua itu dari Anda. 

Keegoisan yang bersemayam anteng di hati Anda membuat kami para orang awam merasa risih. Kami sadar, Anda adalah manusia biasa, namun dengan segala kebodohan kami, jangan perlihatkan aib aib keluarga, saudara Anda pada kami. Karena kami butuh panutan, butuh bimbingan Anda.

Semoga, Alloh SWT segera membuka hati para pemimpin kami sehingga semuanya merasa nyaman dan pada akhirnya akan makmur dengan seizinNYA... Aamiin

Senin, 21 Oktober 2019

KYAI HAJI BASUNI

Literasi kali ini membawakan tema" biografi dan teladan dari KH. Basuni selaku pengasuh PONPES Miftahul Ulum" yang telah berpulang ke Rahmatullah beberapa tahun lalu. Semoga dengan kegiatan mengenang sekaligus meneladani beliau merupakan langkah awal dalam perbaikan akhlak serta semangat belajar bagi generasi muslim, aamiin.





Minggu, 20 Oktober 2019

BERIKAN MOTIVASI

Pekerjaan yang salah dan harus direvisi pasti sangat menjengkelkan bukan? Apalagi mengerjakannya butuh waktu ekstra dan konsentrasi tingkat tinggi. Belum lagi tugas tugas lain yang selalu minta dikerjakan di depan, layaknya gak mau antri. Udah di salahin di instansi atas ketika mengumpulkan, eh pimpinan kita sendiri ikutan nyalahin, hadeeeh banget kan? Tapi hal itu tak jarang masih ada di sekitar kita. Pimpinan kita yang harusnya membesarkan hati kita para bawahan supaya kerja berikutnya semakin semangat, malah terkesan menjatuhkan.

Menjadi seorang pemimpin memang bukan sesuatu yang gampang. Semua yang terlontar dan terlihat akan dinilai keberadaan oleh bawahan. Mindset bahwa pemimpin lebih baik dan lebih profesional selalu tertancap lekat di benak bawahan. Namun, menyadari bahwa karena ada bawahan maka ada pemimpin akan menyadarkan bahwa pemimpin harus bisa menata setiap yang disampaikan. Sehingga tak ada bawahan yang kemudian hilang semangat atau lari dari pekerjaan atau tugas. Pemimpin sudah seyogyanya bisa memotivasi para bawahan.

Berikan pujian kepada mereka. Pujian yang mampu membakar semangat mereka setiap saat. Berilah motivasi, karena dengannya maka kepemimpinan Anda akan semakin bagus.


Salam hangat buat para pemimpin

Sabtu, 19 Oktober 2019

KETIKA KATA KELUAR

Ketika kata keluar, harusnya ada proses berpikir dulu. Sehingga kata itu tepat sasaran dan tiada orang yang merasa tersakiti dengan kata-kata yang mereka dengar. Tak jarang kita dengar orang lain dengan seenaknya mengeluarkan kata kata, seperti tanpa di pikir dulu. Padahal kata yang mereka keluarkan menjadi salah satu penyebab masalah yang ada. Atau mungkin kita sendiri pelakunya, jangan jangan selama ini kita berucap tanpa pikir? Ooh, sungguh ini perbuatan yang sangat bodoh bahkan tak pantas dilakukan, apalagi oleh seorang muslim. Karena tak jarang masalah berawal dari sebuah kata yang kurang tepat.

Hal ini pun bukan sesuatu yang asing, seperti kisah malam ini. Ketika kami sedang terlibat dalam kegiatan bazar, kami melihat lihat barang yang di tata rapi di atas meja, tak sebanyak barang yang ada di mejanya tetangga. Entah apa yang ada di benaknya, tiba-tiba seorang yang komandinir mengatakan " teman teman kurang kreatif, Alhasil barang yang kita jual cuman sedikit ", deg rasa hati ini, dengan ringan dia mengucap dengan menyalahkan pula. Padahal kenyataan yang terjadi adalah teman teman pimpinan tidak akur, sehingga informasi yang kami dapat tidak sepenuhnya. Sehingga itulah yang terjadi, semuanya tidak totalitas. Ini sedikit contoh yang sering terjadi. Meski lidah tak bertulang tapi masih bisa dikendalikan oleh hati yang bersih.

Maka ayo bersama, budayakan berpikir sebelum berucap. Sehingga semuanya damai tanpa tersakiti. Moga bermanfaat

Jumat, 18 Oktober 2019

PHK jadi berkah

PHK alias pemberhentian yang dilakukan sepihak dan tak jarang keputusan ini diberlakukan hanya karena membenarkan satu pihak saja dan ada pihak lain yang dirugikan. PHK sekilas sangat memprihatinkan bagi si korban namun dibalik itu semua, tiada yang tahu apa yang bakalan terjadi.

PHK dalam sebuah instansi ini sudah sangat pasti menguntungkan pihak pihak lain yang terkait. Namun bagaimana pun juga, PHK merupakan sebuah Qodarulloh yang tak bisa di elakkan. Dengan segala ikhtiar dalam menggapai kebaikan untuk semuanya, dengan seluruh tenaga di kerahkan namun ada juga kesalahan yang terkadang tidak sengaja hinggap dalam kehidupan kita. Kesalahan yang mungkin membuat salah satu pihak atau orang lain merasa dirugikan atau kecewa. Kesalahan yang tidak sengaja ini yang begitu sulit untuk dimaafkan. Alhasil muncullah PHK sebagai keputusan dari kekecewaan yang ada.

Namun, PHK tak selamanya suram. Sekali lagi jika PHK karena sebuah kesalahan yang tidak sengaja maka bisa jadi PHK ini akan menjadi keberkahan. PHK merupakan gerbang dalam memasuki pintu kesuksesan yang selama ini di impikan. Maka jangan berkecil hati dan seakan dunia selesai bercerita. Lanjutkan perjalanan dan tetap optimis, terus berjalan dan jangan lupa sertakan Alloh SWT dalam setiap perjalanan Anda. Maka Insyaallah semua akan baik-baik saja dan semakin sukses dan berkah, InsyaAlloh.

PERABAAN DALAM PENGAJARAN

Perabaan dalam pembelajaran. Kata perabaan mungkin terkesan aneh buat dibaca. Namun ini sungguh menjadi kenyataan ketika kita berada pada posisi pengajar yang peserta didiknya diluar dugaan. 

Secara gamblang, bisa kami haturkan lewat cerita samaran dengan harapan tiada yang terlukai ketika membaca kisah ini. Hari ini, Bimbel kami menerima siswa baru. Yang menurut cerita dia sangat semangat ikut belajar di bimbel bahkan sampai ada tangisan ketika tidak di ajak. Ah kisah awal yang sungguh membuat kami para tentor senang dan tumbuh semangat lagi. Namun, ketika awal kami belajar bersama dan kami saling mengenal. Ternyata si anak baru ini sudah kelas 4 SD dan belum bisa baca. Ini yang kemudian membuat kami tanda tanya, kok bisa sampai kelas 4 ? Cerita dari anak berbeda, si anak ini sangat semangat sekali dalam belajar di bimbel, hampir dalam triwulan ini tak ada kosong dalam daftar hadirnya. Namun bagi kami sangat aneh dan butuh stock sabar yang lumayan banyak. Si anak ini jarang sekali bahkan kalau di hitung hanya beberapa kali dalam melaksanakan tugas dari para tentor. Tugas tugas yang ia kerjakan pun tidak ada yang tuntas. Belum lagi dengan hasil kerjaannya, yang semuanya salah alias nol. Pertanyaan dalam benak kami, trus apa tujuan anak ini masuk bimbel?

Pertanyaan yang mungkin bisa kami jawab sendiri. Alhasil, berbagai cara harus kami jelajah dan siap di eksekusi. Perlu perabaan dalam menerapkan berbagai cara atau metode pengajaran yang Kami terapkan pada 2 kasus diatas. Penggunaan cara pengajaran yang tidak melukai hati si anak. Jadi anak tetap senang dan semangat belajar. Bahkan dengan segala keterlambatannya, dia tidak menjadi minder alias menarik diri dari teman temannya.

Tentu saja, peran orang tua dalam kasus ini sangat diperlukan. Sebijak apapun metode yang digunakan dalam pengajaran kalau orang tua tidak berperan maka tentu ini akan menghambat kemajuan si anak.

Tidak ada kesalahan yang harus ditimpakan pada si anak. Bagaimanapun si anak tetaplah anak-anak, dalam artian si anak masih belum tahu dan paham akan pentingnya belajar untuk masa depannya. Si anak tidak pernah merasakan bagaimana ketika seseorang tertinggal pemikiran dari teman temannya. Dia masih anak anak, dalam hidupnya hanya berpikir hari ini dan hari ini. Maka sudah tentu, orang orang disekitarnya yang mampu membentuk kemampuan si anak. Maka alangkah sangat tepat jika semua pihak dalam pendidikan bekerjasama dengan para orang tua terkait Pendidikan si anak.

Semoga bermanfaat secuil saran dari penulis ini

Kamis, 17 Oktober 2019

KEKUATAN SEDEKAH

Sedekah dan sedekah ! Banyak artikel, YouTube atau yang lainnya yang membahas tema sedekah.  Terutama masalah keutamaan atau kekuatan sedekah. Disini kami akan menulis ulang tentang kekuatan sedekah berdasarkan dasar hukum umat Islam serta yang benar benar dialami oleh para aktivis sedekah, diantaranya : 
1. Sedekah sebagai alat tolak balak. Bisa diartikan sedekah yang kita keluarkan akan menjauhkan diri kita dari kesusahan atau pun bencana.
2. Dengan rajin bersedekah, maka Alloh SWT akan menyediakan Rizqi buat kita. Rizqi yang memiliki cakupan sangat luas, akan disediakan buat aktivis sedekah.
3. Sedekah akan menambah harta kita. Perhitungan Alloh SWT akan sedekah dan kebaikan tidak menggunakan hitungan matematika secara rasional. Karena Alloh SWT mempunyai perhitungan sendiri, yang semuanya untuk kebaikan hambaNYA, terlebih buat para aktivis sedekah. Maka jika kita bersedekah Rp. 300.000 maka bisa jadi Alloh SWT akan mengganti dengan Rp. 600.000. Perhitungan yang merupakan hak prerogatif Alloh SWT. Meski di dalam sumber ilmu lain mengatakan bahwa harta sedekah akan dibalas oleh Alloh SWT dengan 10 kali lipat. Kita percaya yang manapun bukan sebuah masalah. Yang perlu difokuskan adalah setiap sedekah akan diganti oleh Alloh SWT.
4. Dengan bersedekah, maka solusi akan masalah dalam diri atau semua yang terkait dengan aktivis sedekah akan diberikan tanpa diminta.
5. Semua balasan Alloh SWT akan sangat cepat. Termasuk pada aktivis sedekah, bisa jadi balasan akan langsung diterima sebelum 24 jam. Wallohu A' lam bishowab... 

Banyak kisah yang kita dengar, bahkan yang sering kita alami sendiri terkait kekuatan sedekah. Hari ini, penulis dipenuhi dengan kisah teman yang benar benar merasakan kekuatan sedekah. Mas Ahmad aku menyebutnya, cerita kali ini dia seakan membawa diriku ke stasiun pasar Senen Jakarta. Alkisah, ketika mas Ahmad berada di stasiun pasar Senen Jakarta, dia menemui seorang mahasiswa yang kecopetan. Semua harta bawaan dalam tas, raup tanpa sisa dibawa oleh si pencopet. Alhasil, si mahasiswa kebingungan, karena rumahnya yang di kebumen, lumayan jauh dari stasiun pasar Senen Jakarta. Melihat itu semua, Mas Ahmad tanpa ragu langsung menyodorkan bantuan dengan membelikan tiket kereta api untuk pulang ke kebumen. Beserta saku yang tak banyak, hari itu mas Ahmad mengeluarkan Rp. 300.000 untuk membantu si mahasiswa. Setelah acara perbantuan selesai, berpisahlah mas Ahmad dengan si mahasiswa karena ada keperluan masing masing. 

Usai kejadian di stasiun mas Ahmad fokus pada aktivitasnya, dengan tingkat seriosa. Tanpa di duga, di sela sela aktivitas nya ada seseorang yang ia kenal mengirim dengan transfer ke rekening mas Ahmad sebesar Rp. 600.000. Balasan yang begitu cepat. Uang Mas Ahmad tak berkurang sedikitpun, malah bisa bertambah 100 % dari uang yang ia sedekahkan tadi.

Wahai pembaca, kisah diatas bukan sebuah fiktif belaka. Namun sebuah kenyataan yang benar-benar ada dalam kehidupan. Artinya, jika kita mengetahui kekuatan sedekah, maka mari bersama kita sedekahkan harta atau apapun yang kita miliki. Jangan pedulikan besar kecilnya, yang terpenting adalah keikhlasan dalam hati ketika memberikan pada orang lain. Yakinlah dengan seyakin-yakinnya, percalah 100% bahwa dengan bersedekah maka akan banyak kebaikan yang kembali pada kita, InsyaAlloh.

Salam Jum'at manis, hari istimewa umat Islam.

SURAT BUAT ANAKKU

Assalamualaikum Wr Wb

Malam semakin kelam. Angin sepoi tak biasa hari ini tak hadir. Udara panas membuat diri tak nyaman. Sepertinya suasana ini begitu paham akan isi hatiku yang sedang dilanda kebingungan.

Nak, sekian lama engkau ku titipkan di pesantren. Sekian lama pula, aku tak menjengukmu. Aku tahu, engkau ingin seperti teman temanmu. Di jenguk sang Ayah, dengan oleh oleh yang membuatmu bangga akan dirimu. Nak, aku tahu, engkau merasa tak enak hati pada Pak Kyai dan Ibu Nyai, karena engkau seperti anak yang terbuang, tak sepeserpun aku ngasih uang biaya hidup pada pesantren. Nak, Aku tahu engkau begitu rindu padaku. Nak, aku tahu banyak cerita yang tersimpan buat ku. Nak, Ayahmu pernah jadi anak- anak, pun bisa merasakan apa yang engkau rasa.

Nak, sesungguhnya hati ini sakit. Sakit yang hanya Ayah bisa merasakannya. Aku rindu padamu, Nak. Ingin ku peluk erat dirimu. Ingin kuciumi dirimu seperti engkau bayi kala itu. Nak, Ayah sayang padamu. Ingin telinga ini mendengar cerita suka dukamu. Ingin rasanya Ayah mendengar kisah cinta monyet mu pada si dia. Nak, Ayah juga ingin mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari lisanmu. Nak, Ayah juga ingin mendengar rengekan mu pada Ayah. 

Ayahmu ini ayah tak berguna. Ayah yang tak bertanggung jawab. Ayahmu ini miskin tak bisa seperti ayah ayah yang lain. Ayahmu ini bisu tak bisa ngomong apa-apa sama kamu. Ayahmu ini tuli tak bisa mendengar untaian kata-kata dari lisanmu. 

Nak, Ayah ingin menjadi Ayah yang luar biasa di hadapanmu. Tapi, Ayah tak punya nyali untuk tampil di depanmu. Ayah tak pernah menjengukmu, karena Ayah tak ada uang untuk membuat engkau sama seperti teman-temanmu. Ayah ingin mendengar untaian kata kata dari lisanmu tapi Ayah malu padamu Nak. Kondisi Ayahmu sangat miskin tak bisa menghidupi anak-anak Ayah. Anak-anak Ayah harus tinggal di pesantren supaya bertahan hidup dan mendapat bekal hidup yang lebih baik. Ibumu yang telah pergi meninggalkan kita semua membuat Ayah tak memiliki kekuatan untuk menghidupimu. Harapan Ayah, jadilah pribadi yang Sholeh. Sukseslah masa depanmu nanti. Biarkan Ayah yang merasa ini semua. Cukup Ayah saja yang menderita. Kamu jangan seperti Ayahmu Nak.

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Love Anakku

PUJIAN SAYANG

Mendidik tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak semudah kita memasak mie goreng. Mendidik adalah sebuah proses panjang. Proses yang didalamnya ada liku, yang terkadang membuat hati sedikit syok. Sebuah proses yang ibarat jalanan terjal penuh dengan bebatuan. Sekuat tenaga kita berjalan. Dengan penuh keyakinan, kita akan sampai pada tujuan, namun dengan kesadaran bahwa perjalanan akan sangat melelahkan dan butuh waktu yang lama. 

Berikut mendidik anak usia remaja. Kata kebanyakan pendidik, usia remaja pada saat dia berada di tingkat sekolah SMP akan lebih ekstra karena masa itu merupakan masa peralihan. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju remaja dan dari remaja menuju dewasa. Masa pertengahan, masa masa labil. Di masa itulah, anak akan disibukkan dengan pencarian jati diri. Dia lebih suka dengan ke-aku-annya. Merasa diri mampu dan merasa diri paling hebat. Masa dimana dia tak peduli akan masa lalu, tak peduli akan masa depan. Yang terpikir adalah bagaimana saya bisa exis. Meski ada sebagian kecil diantara remaja yang sangat peduli akan masa depannya. 

Di usia ini, anak lebih sulit diajak ngomong masa depan bahkan tak mau mendengar. Mereka lebih suka, ngomong masalah si do'i yang jadi incarannya. Atau lebih suka dengan kehidupan yang rame dan bebas. Usia ini, kebanyakan mereka udah terkena virus merah jambu. Mereka sibuk dengan penampilan. Karena itu, mendapatkan di usia mereka butuh esense Yan membuat mereka dekat dengan kita.

Yup, esense yang membuat mereka percaya bahkan mendengar apa yang kita sampaikan. Dan kemudian dengannya kita bisa mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan. Bersahabat dengan mereka adalah pilihan tepat dalam proses mendidik mereka. Berilah pujian sayang kepada mereka. Maka tak terasa mereka akan semakin lengket dengan diri kita.

Selamat mendidik 

EMPATI BERTUMBUH SYUKUR

Cerita gembira, rasa hati ikut senang dan bahagia. Tapi, kata orang, ada juga yang syirik. Syirik, tanda tak mampu, hehe. Cerita sedih, duh rasa hati jadi haru. Mata ikutan berlinang. Tak terasa, air mata jadi jatuh juga. 

Tak jarang, hari hari kita juga terpenuhi dengan cerita gembira maupun sedih. Cerita gembira pada sebagian orang terkadang jarang membekas. Namun, jika mendengar cerita sedih apalagi dibumbui dengan aneka keluhan, makin sedap bak mie goreng, hehe. Bahkan terkadang atau sering, kita pun menjadi pelakunya. Pelaku yang sedih banget dan seakan dunia ambruk. Seakan hanya kita yang mengalami kesedihan. Seakan kehidupan tak adil buat kita. Seakan dunia gelap tanpa mentari. 

Kesedihan, lebih mudah menutup mata kita, menutup mata hati kita. Kesedihan mampu menghapus semua kenikmatan yang pernah hingga pada kehidupan kita. Bahkan, kenikmatan lebih banyak berada dalam kehidupan kita. Kesedihan yang sesaat terkadang membuat kita lupa akan kasih sayang Alloh SWT. 

Jika kesedihan datang, janganlah sendiri. Tetap jaga pergaulan. Dan jangan pernah lari dari cerita orang lain. Bisa jadi dengan menjadi pendengar yang baik di saat kita bersedih, menjadi pintu empati dalam hati kita. Sehingga kita sadar bahwa kesedihan bisa menimpa siapa saja, maka tak pantaslah jika kita mengeluh tanpa batas. Dengan berempati, muncullah rasa syukur karena bisa jadi kita bisa mengetahui bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita dari pada kita.

So, Ayo ubah hari dengan semboyan " No Complain Day "

Kamis, 10 Oktober 2019

PEMIMPIN !

PEMIMPIN !... Anda seorang pemimpin ? Alhamdulillah, Anda adalah seorang pilihan Alloh SWT. Anda diberikan kelebihan dari pada yang lainnya. Anda diberikan kemuliaan di dunia. Anda diberi kekuasaan di dunia. Dan Anda memikul tanggung jawab yang begitu berat. Pertanggung jawaban kepada bawahan Anda dan yang paling terbesar adalah kepada Alloh SWT. 

Seorang pemimpin adalah pilihan Alloh SWT, kepercayaan yang diberikan kepada Anda bukan sebuah asal - asalan, tapi ada kriteria yang menjadi ketentuan dariNYA sehingga Anda terpilih. Apa kira - kira kriteria yang ada pada pribadi Anda? yup silahkan cekin - cekin ya ... Maka gunakanlah kepercayaan yang diberikan kepada Anda dengan sebaik - baiknya.

Seorang pemimpin, Anda memiliki kelebihan yang luar biasa sehingga Alloh SWT kemudian memilih Anda. Kelebihan dalam memimpin, kelebihan dalam manejemen, kelebihan dalam pengorganisasian. Gunakan semua kelebihan Anda supaya Anda benar - benar menjadi manajerial yang kemudian mampu memberikan kebaikan pada semua orang, utamanya untuk orang - orang yang Anda pimpin.

Kekuasaan dunia yang diberikan kepada Anda sungguh sebuah keistimewaan. Menjadi penguasa bukan berarti menguasai jiwa - jiwa orang yang Anda pimpin sehingga semua jiwa lemah tak ada kekuatan. Anda tak berhak menguasai mereka. Anda adalah seorang manajerial. Semua bawahan Anda merupakan patner kerja yang sama - sama menuju Visi Misi yang sama. Menuju Impian yang sama. Semua adalah patner, tempat saling berbagi dan saling menguatkan. Hubungan Anda dan bawahan merupakan hubungan mutualisme, satu sama lain saling memberikan keuntungan dan kebaikan. Tanpa bawahan, Anda bukanlah seorang pemimpin. Tanpa bawahan, semua visi dan misi tak akan bisa terwujud. Pimpinan dan bawahan adalah satu kesatuan, dengan gerakan bersatu dan saling menguatkan maka Impian dengan mudah terwujud.

Pemimpin, Anda adalah orang istimewa. Anda seorang pilihan. Namun berbijaklah dalam menjalankan tugas Anda. Tugas yang Anda emban merupakan amanah. Yang semuanya akan dimintai pertanggung jawaban sama Alloh SWT, namun sebelumnya Anda bertanggung  jawab kepada bawahan Anda sendiri. Perlakukan bawahan Anda dengan sebaik - baiknya. Jagalah hati bawahan Anda. Satu kali Anda menyakitinya maka satu jalan tertutup dalam meraih impian. Hargai jerih payah mereka, jangan pelit sekedar memberi pujia kepada mereka. Karena mereka adalah insan yang sama dengan Anda. Jika Anda ingin dihormati, sama juga dengan mereka. Jika Anda suka diperlakukan dengan ramah, sama juga dengan Anda. Jika pujian membuat Anda tersenyum dan terpecut semangat Anda maka sama juga dengan mereka. Intinya, dimana dirimu suka begitu juga dengan bawahan Anda.

Salam Pemimpin Bijak dan Berwibawa

Hadiah Terindah

10 Oktober 2019, tanggal istimewaku. Pagi, dengan malu - malu dan seakan jaga jarak, dia mengucapkan : " Happy Birthday, Bu. Semoga Ibu selalu sehat, rizqy melimpah dan sukses selalu " Ah, kalimat indah yang terlepas dari lisan si ganteng sayangku, engkau terkadang buat aku jengkel, mengerutkan dahi, namun hari ini, buat aku tersenyum dan hati berbunga. "Aamiin ...Makasih, sayang" Jawabku untuk dia siswaku. Dan Doa - doa juga sama ku terima dari teman kerja, teman sekolah dan anak - anak didikku yang sudah tersebar ke penjuru dunia. Senyum terindah dan hati berbunga sungguh menjadi sesuatu banget yang mampu membakar optimis menatap masa depan.

Dan spesial banget, di hari ini pun, hadiah teragung telah diberikan Alloh SWT padaku. Lewat para pemimpin yang bagiku, mereka adalah dholim, mereka terkuasai oleh egonya masing - masing. Ku merasa, mereka bangga dengan egonya. Mereka lupa, keegoan mereka sungguh menyakitkan bagi anak buah mereka. Mereka seperti tidak memperlakukan anak buah selayak patner kerja yang keduanya merupakan pihak yang saling mendapat keuntungan. Tapi para pemimpin, merasa anak buah telah banyak diuntungkan oleh mereka. Tanpa sedikit pun menoleh jerih payah perjuangan bawahan mereka selama bertahun - tahun. 

Para pemimpin adalah anugerah dari Alloh SWT. Dari mereka, banyak hal yang dapat diambil pelajaran. Mulai dari karakter masing - masing, Akhlaqnya, Ruhiyahnya, mentalnya, cara komunikasinya, bahkan pola kepemimpinannya. Memiliki pemimpin yang di luar harapan bukanlah sebuah musibah yang kemudian melemahkan semangat kita dalam melangkah ke depan. Pemimpin dengan segala yang ada pada dirinya, merupakan bekal kita untuk perjalanan menuju kesuksesan. Belajar, menuntut ilmu tidak harus berada dalam ruangan kelas, tidak harus berada di sekolah. Namun semuanya bisa kita dapat dari semua yang ada di sekitar kita, termasuk para pemimpin kita. 

Jangan pernah mengeluh dengan segala model pemimpin kita. Namun, anggaplah semuanya adalah arena belajar bersama alam. Jangan engkau surut dalam melangkah hanya karena sikap pemimpin yang negatif. Jangan engkau pandang, hanya pemimpin yang mampu memberikan rizkimu, sehingga engkau sampai terhina di bawah pemimpinmu. Tidak ! Tetap tegak dalam melangkah, ada Alloh SWT yang siap menemani setiap langkahmu. Rizkimu ada pada Alloh SWT, maka bersujudlah dan menangislah kepadaNYA, DIA akan mendengarmu dan akan membelaimu dan yakinlah, engkau akan dibuat senyum olehNYA. 

Tetap tegak melangkah, tetap berdiri tegap. Jangan goyah hanya karena segelintir manusia yang hanya mementingkan ego dan kemudian menginjak harga dirimu. Ah, hidup terlalu hina jika harus tunduk pada pemimpin yang egonya lebih besar dari pada bijaknya.

Salam syukur selalu...

Rabu, 09 Oktober 2019

Stop Bullying

Lagi lagi bully ... Entah mulai kapan bully boleh hidup di Indonesia, hidup dalam diri anak-anak kita. Bahkan bully seakan bukan sesuatu yang tabu, sesuatu yang bernilai kewajaran karena hampir semua orang bahkan semua zaman pernah ngelakuin yang namanya bully. Namun bully tetap menyakitkan, tak jarang karena bully, anak-anak kita pulang dengan tangisan, marah bahkan ada juga yang sampai depresi.

Orang tua mana yang tega sama anaknya yang kena bully? Tidak ada. Maka sudah semestinya, bully ini kita selesaikan bersama. Para orang tua dan pendidik bahkan pihak pihak terkait pendidikan pun harus menyatukan langkah untuk " Stop bullying ". 

Bullying dengan tersentuh fisik maupun mental, keduanya sungguh merugikan yang lain. Teringat kasus anak SMP yang terbullying oleh temannya sendiri satu asrama. Ceritanya, si A sering sekali di suruh suruh oleh si B, mulai dari nyuci baju, pijitin, disuruh apa pun... Sementara si A tanpa keberanian untuk menolaknya. Akhirnya yang terjadi, setelah satu tahun berjalan, si A terkena depresi. Ada ketakutan, ada kejengkelan yang dalam. Namun semuanya ada dalam hati.

Menghentikan ini semua merupakan tugas para orang orang yang terkecimpung dalam dunia anak-anak. Mereka butuh pendampingan dan arahan bukan amarah. Pendampingan dan arahan dalam membantu anak-anak untuk bisa menuju kesadaran diri akan dampak buruknya Bullying serta penguatan akan sifat mulia, mencintai orang lain seperti halnya mencintai diri sendiri. Serta penguatan bagi mereka untuk menjadi pribadi yang kuat pendirian, tanpa ada rasa takut sama teman. Belajar mempertahankan diri dalam kebaikan di tengah tengah teman yang suka jahil.

Katakan selalu pada mereka, " Stop Bullying " 

Ibu, aku rindu

Ibu, aku rindu... Aku ingin pelukanmu. Pelukan hangat yang senantiasa menghangatkan semangatku. Ibu, engkau adalah kekuatan terhebatku. Senyummu, amarahmu selalu aku rindukan

"Aku gak mau pulang, lebih baik aku tinggal di pesantren bersama teman teman, dari pada aku pulang dan hidup bersama ibu tiriku ", kata Fathur pagi itu. Dia yang kini tumbuh sebagai remaja yang ganteng dan penuh dengan semangat belajar, namun dibalik itu ada duka yang mendalam terkait ibu tiri yang tidak pernah dia sayangi. Bagi dia, ibu kandunglah yang berhak akan dirinya, meski semuanya tak bisa lagi dia minta. Ibu kandung yang telah lama pergi dan tak bisa kembali, membuat dia harus keluar rumah dan tinggal di pesantren. 

Begitulah keterikatan hati anak sama ibu kandungnya. Sebuah ikatan tanpa pengesahan, ikatan tanpa butuh pengakuan. Wahai ibu, disaat usia mu sehat maka jangan kau telantarkan anakmu. Apapun yang kau lakukan, sungguh akan membuat dia semakin sayang padamu. Engkau ibu, sungguh mulia. Gelarmu tak bisa digantikan oleh siapapun di dunia ini.

Ibu, tugas kedinasan yang amat lama. Sejak, mentari hendak terbit, hingga mentari hilang tak terlihat sama sekali. Tanpa mengenal lelah, tanpa mengharap balasan. Hanya satu harapan dalam hatimu, kebahagiaan Ananda tercinta di Dunia Akhirat.

Doa doa yang terlepas dari lesan lembutmu selalu membuat diri semangat. Ridlomu yang selalu buat kami menatap tajam masa depan. Tanpamu kami tak bisa apa-apa. Ridhomu selalu kami nanti dalam setiap langkah, salam ... Love my mother.

Selasa, 08 Oktober 2019

Aku tak mau dimarahi

Hari itu, pak guru memanggil Rico ke kantor dan di depan guru guru yang lain, pak guru berkata kepada Rico : " kamu sekarang benar benar tidak bisa di percaya, kamu sudah membuat para guru lelah, kamu sudah membuat para guru malu", belum selesai, seorang Ibu guru pun ikut bersahut : " Iya, Rico benar benar gak bisa dipercaya, kamu sekarang sudah nakal ". Iyap, Rico adalah seorang anak remaja yang tinggal di sebuah pesantren, setiap pagi dia bertugas membantu mempersiapkan adik adiknya sebanyak 5 orang untuk membereskan diri. Dengan tugas itu, tak jarang si Rico berangkat sekolah agak siang dan terlambat. Dengan kondisi Rico seperti itu, sering kali si Rico harus melompat pagar sekolah sekedar mencari sarapan di luar sana dengan alasan makanan di dalam sekolah terlalu mahal, itupun dengan porsi yang tidak sesuai dengan ukuran perutnya, ujar Rico beberapa hari lalu. Dengan tingkah Rico yang demikian, Ibu kepala sekolah pun sudah menyikapinya, dengan adanya makan gratis di kantin sekolah, hanya untuk Rico. Namun ternyata dengan perlakuan spesial ini, malah si Rico merasa malu sama teman-teman nya, akhirnya dia tetap memilih keluar dari sekolah dengan melompat pagar sekedar untuk mencari sarapan.

Hari itu, Rico yang dibentak bentak bahkan tidak hanya oleh seorang guru, dia seperti nya tidak terima. Alhasil, si Rico sempat membentak balik gurunya dengan suara yang lantang dan kemudian pergi tanpa permisi kepada gurunya. 

Kisah sang anak remaja dengan guru yang bisa diambil pelajaran. Seorang remaja adalah sosok yang masih dalam peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Seorang remaja, dia punya harga diri yang sangat tinggi, dan dia sangat tidak nyaman dengan dominasi atau penguasaan. Kondisi remaja, umumnya masih labil. Terkadang si remaja menjadi seorang penurut lain waktu dia bisa menjadi si pembangkang handal. Sosok remaja adalah sosok yang ingin diakui, " inilah saya", bahkan tak jarang dengan alasan apapun, seorang remaja ingin diakui dan minta di mengerti dengan segala kondisinya. Seorang remaja yang masih sibuk dengan urusan pencarian jati diri membuat mereka tak pernah berpikir bahkan mungkin tidak mau berpikir akan sebuah manfaat sebuah proses untuk masa depannya. Seorang remaja hanya akan berpikir, dirinya bisa exis di masa sekarang. 

Wahai Bapak Ibu orang tua dan guru. Dari membaca sepenggal kisah di atas, bagaimana kah menurut Bapak Ibu semua? Apakah Anda adalah sosok yang sempurna dan benar benar stabil di usia remaja Anda? Bisa jadi jawaban Anda adalah iya atau mungkin tidak. Bapak Ibu, Anda adalah seorang dewasa yang paham betul bagaimana kondisi remaja. Lalu benarkah jika Anda perlakukan remaja seperti halnya kisah di atas. 

Wahai Bapak Ibu, jangan pernah Anda mengharap si remaja sama dengan Anda saat ini. Dia akan sulit memahami apa yang Anda minta. Karena sifat ke Akuan yang sungguh besar. Dan jangan pernah Anda katakan bahwa pengorbanan Anda buat dia sungguh besar. Karena hal itu akan membuat dia merasa sebagai beban buat orang lain.

Wahai Bapak Ibu, tak ada orang tua yang mahir. Pun seorang guru, tak ada yang mahir. Masing-masing dari kita adalah pribadi pembelajar, untuk memberikan manfaat kebaikan buat sekitar, bukan membuat orang lain patah semangat atau sedih.

Wahai Bapak Ibu, remaja sama halnya dengan kita. Dia ingin dihargai, maka ajaklah dia berbicara dari hati ke hati. Ajak dia berbicara secara personal bukan keroyokan. Jangan marahi dia di depan orang lain, karena dia punya harga diri. Selamilah dunianya, tuk sementara waktu berada di dunianya akan sangat membantu komunikasi dengan si remaja. Tenangkan hati dan pikiran Anda. Dan jangan pernah, Anda terobsesi dengan keberhasilan yang harus tercapai dengan si remaja bisa berubah 360° hanya dalam hitungan menit.

Bapak Ibu, mendidik itu adalah sebuah proses. Dan tugas Anda adalah mendidik alias ikhtiar. Hasil didikan Anda bagus atau tidak, semuanya merupakan hak otoriter Alloh SWT. Dan selalu sadar bahwa tak ada insan sempurna apalagi dari seorang remaja. Kapanpun si remaja menjadi baik, maka syukurilah. Karena bisa jadi, nasehat Anda saat ini berbuat manis 3 atau 5 tahun mendatang. Anda sudah berperan besar akan perubahan hidup si remaja. Maka, ucapan terindah adalah selamat berjuang dan berbagi lah tanpa berharap balasan dari manusia, karena itu akan menumbuhkan kecewa luar biasa. 

Minggu, 06 Oktober 2019

Surat rindu buat guruku tersayang

Malam kian gelap. Angin sepoi perlahan menyeka keringat dibalik jilbab. Udara semakin dingin. Namun mata ini tak mau diajak lelap. Terlintas bayangan lembutmu. Terlintas anggunmu. Terlintas senyum manismu yang kian hari membuat aku terpana. Terlintas kalimat yang sejuk keluar dari lisanmu. Terlintas tanganmu yang mengukir angka angka di depan kami. Bu guruku ...

Sekian lama hampir berpuluh tahun lamanya tak bersua denganmu. Namun wajah dan gaya anggunmu yang mampu membakar semangat di hati tak pernah terlupa. Tak banyak kata yang terucap, tak banyak sikap yang ku lihat. Namun gerakmu setiap saat seakan menghipnotis kami tuk terus melangkah dalam mengarungi dunia. Seakan ada pesan tersirat, hidup ini butuh ilmu, karena dengannya kamu bisa menguasai dunia.

Aku rindu, aku pengagum pasifmu. Aku bukan sosok yang mampu kau ingat namaku dalam hatimu. Namun hati dan pikiranku selalu ingat padamu. Cintaku akan dirimu tak kan pernah punah karena aku sadar kekuatan mengarungi dunia dengan sosok seperti dirimu sungguh luar biasa. Aku pengagum setiamu, otakku pas pasan namun engkau yang membuat aku bangun dan sadar bahwa kemauan dan tekad yang akan mengantar diri ke dunia sukses.

Salam rindu ku buat bu guru tercinta, Ustadzah Yayuk, semoga ridlo Alloh SWT selalu ada dalam hidupmu ... Aamiin

Sabtu, 05 Oktober 2019

Mengakhiri Hidup adalah pilihan

Seperti baru tadi malam kejadian yang menghebohkan kami se-lingkungan. Kejadian yang terus terngiang dan seakan sulit dilupakan. Kejadian bunuh diri  seorang Bapak di lingkungan kami sangat membuat kami tercengang dan tak menyangka. Dia adalah sosok Bapak yang tenang dalam keseharian. Seorang Bapak yang bagi kami sangat rajin berjamaah, hanya beberapa waktu kami merasa kehilangan dia di mushola depan rumah karena dengar - dengar dia sedang sakit. Namun, kabar sakit yang tidak begitu parah, berikut juga kami sering melihat dia berada di depan rumahnya sekedar duduk terkadang jalan santai, membuat kami tak mengkhawatirkan kondisinya. 

Kondisi yang bagi kami adalah biasa - biasa saja. Namun, tak ada yang tahu isi hati orang. Malam - malam kami dikejutkan oleh tangisan histeris dan beberapa diantara kami selingkungan mulai berdatangan, dan yang sangat mengejutkan ketika kami mendengar bahwa sang Bapak berada di dalam sumur dalam kondisi tak bernyawa. "Duh Gusti, apa yang terjadi... Kami adalah saudara dan kami tak mengetahui apa - apa perihal sebab musabab kejadian ini, tapi tak bisa kami pungkiri, kami juga bersalah dalam kejadian ini, kami kurang peduli, kami kurang perhatian " jeritku dalam hati. Iya, mungkin tidak hanya kami sekeluarga yang salah sangka. Bagi kami, keluarga Bapak tersebut baik - baik saja, meski kondisi ekonomi yang buruk dalam keluarganya, namun putra putri beliau selalu peduli bahkan menanggung hampir semua kebutuhan Bapak tersebut beserta istrinya. Sehingga penilaian kami, keluarga tersebut tidak berkurang satu pun terkait ekonomi. 

Entah benar tidaknya, isu belakangan yang mengudara. Sebelum kejadian pengakhiran nyawa, terjadi konflik yang hebat antara dia dengan istrinya terkait tugas seorang suami dan ayah yang sudah lama ia tanggalkan. Pikiran yang terbatas dan buntu akan solusi akhirnya mengakhiri hidup adalah pilihan satu - satunya bagi dia. 

Tanpa bermaksud mengumbar fakta buruk atau aib dari saudara kami. Tapi sekali lagi, ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua para pembaca. Bahwa hidup ini adalah sesuatu yang kompleks. Bukan sekedar ekonomi, bukan sekedar cinta atau bersenang - senang.  Hidup penuh dengan sesuatu yang semuanya harus pengertian disertai dengan rasa syukur. Pengertian akan kondisi pasangannya disertai dengan syukur maka akan ada jalan yang selalu dihadirkan buat kita. Alloh SWT tidak akan membiarkan hambaNYA terlantar. Maka mintalah dan jangan pernah berhenti berharap padaNYA. Yakinlah jalan kemudahan dari Alloh SWT selalu ada di depan kita, Insya Alloh.

Ku mencintaimu, Nak

Salut sama Elia Daryati R psikolog dan Anna Farida, penulis dan penerjemah, yang telah menuliskan parenting with heart.  Kalimat yang sangat mengena adalah " Mencintai anak tidak sama dengan menguasainya. Cinta anak berarti mendampingi anak tumbuh menjadi dirinya sendiri. Cinta yang sehat itu memerdekakan dan memampukan, bukan memenjarakan dan mengerdilkan ". Banyak diantara orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anaknya dengan dalih, " ini buat kebaikan kamu juga, nak ", padahal tidak semua anak memiliki keinginan dan kehendak yang sama dengan orang tuanya. Masing-masing anak memiliki karakter dan impian yang mungkin berbeda dengan orang tuanya. Tak jarang anak berusaha kabur dari kenyataan di keluarganya, anak-anak yang melampiaskan kekangan dirinya kepada teman-temannya. Anak merasa tidak nyaman di keluarganya karena orang tua selalu memaksa kehendak di depan anak anaknya. Anak merasa seperti boneka, semua serba di suruh, sementara kehendaknya sendiri malah tidak boleh sama orang tuanya.

Tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya ke jurang kesengsaraan. Semua orang tua sangat ingin anaknya bahagia bahkan melebihi kebahagiaan orang tuanya sendiri. Namun, orang tua terkadang lupa, bahwa anak adalah sosok hidup yang mungkin harapan dan impian berbeda dengan orang tua. Dengan semua keberbedaan itu tetap satu tujuan yakni kebahagiaan. Tak jarang orang tua yang menganggap hanya dirinyalah yang benar, dia lupa bahwa anak dengan segala kemampuan juga  memiliki nilai benar.

Teringat akan sebuah kisah seorang remaja yang selalu taat dan patuh terhadap orang tuanya. Hampir semua kemauan orang tuanya selalu ia iyakan. Tahun berjalan, semua nampak biasa. Semuanya berjalan normal dan baik - baik saja. Orang tua senang dan anak pun tak ada kendala. Namun ketika beranjak dewasa, sebelum lulus kuliah, si anak merasa jenuh dan mulai memberontak. Si anak dengan sangat kalem mulai menata langkah untuk drop out dari kuliah, dia mulai bergabung dengan komunitas teman - temannya yang fokus pada pekerjaan. Akhirnya, dia enjoy dalam komunitas itu dan lupa akan kuliah yang sudah beberapa bulan lalu dia tinggalkan. Orang tua mulai kalang kabut dengan semua tingkah laku si anak. Si anak hanya bisa berkata : " Aku ingin kebebasan, Aku tak kuat lagi kuliah, Aku ingin kerja ".

Wahai Ayah Ibu, berikan kebebasan pada anak - anak. Tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan bimbingan, penguatan serta arahan - arahan. Biarkan anak - anak berjalan, biarkan dia menentukan tujuan perjalanannya, biarkan dia mengetahui kehidupan di luar sana. Dengan arahan dan bimbingan orang tua yang bijaklah, anak - anak akan selamat dunia akherat, Insya Alloh.

KEINGINAN JELANG TIDUR

  Jangan tanya ya, kenapa? Karena mata sebenarnya tinggal 5 Watt tapi keinginan masih 100 persen.  Dan entah dari mana, saat ini butuh sekal...